Senin, 01 November 2010

PT Arwana Citra Mulia Tbk Tambah Kapasitas Produksi

JAKARTA – Perusahaan keramik, PT Arwana Citramulia Tbk menambah kapasitas produksi pabrik di Serang Provinsi Banten (Plant 2) sebesar 2 juta meter kubik pertahun dengan menambah mesin baru sekitar 48 miliar rupiah sehingga total kapasitas produksi nantinya mencapai 41 juta meter kubik pertahun. Peningkatan kapasitas produksi diharapkan bisa menumbuhkan penjualan hingga 18 persen tahun ini.



Sekretaris Perusahaan Arwana, Rudy Sujanto mengatakan kapasitas produksi pabrik yang dimiliki saat ini sudah mencapai 97 persen sehingga perlu ditambah agar produksi bisa ditingkatkan seiring dengan tingginya permintaan.

“Mesin produksi baru yang kami beli akan dating awal Oktober ini sehingga bisa langsung dipasar di Pabrik Plant 2 Serang dengan demikian kapasitas produksinya bisa bertambah 2 juta meter kubik,” katanya, Senin (4/10).

Oleh karenanya, perseroan telah meningkatkan kapasitas produksi pabrik yang berlokasi di Serang Provinsi Banten atau Plant two sebesar 2 juta meter kubik. Nilai investasi untuk pengembangan pabrik tersebut ditambah untuk membeli mesin produksi baru senilai 48 miliar rupiah yang merupakan belanja modal tahun ini.

Dengan bertambahnya kapasitas produksi tersebut, maka total kapasitas produksi pabrik yang bisa dihasilkan mencapai 41 juta meter kubik, karena saat ini perseroan mampu berproduksi hingga 39 juta meter kubik dari pabrik di Gresik, Tanggerang dan Serang.

Penjualan Meningkat

Rudy menjelaskan, peningkatan kapasitas produksi dilakukan untuk mendorong pertumbuhan volume produksi seiring tingginya permintaan produk keramik tahun ini dan tahun depan. Perseroan, katanya sudah mendapatkan order dari dalam dan luar negeri untuk memenuhi permintaan hingga akhir tahun ini hingga tahun depan.

Pada semester satu saja, perseroan telah membukukan laba bersih 43,49 miliar rupiah naik 47,2 persen dibanding dengan semester pertama tahun lalu. Sedangkan penjualan meningkat 17,9 persen menjadi 411,29 miliar rupiah, yang sebagian besar dikontribusi dari kenaikan kuantitas penjualan yang mencapai 20,3 persen.

Hingga akhir tahun, Rudy optimistis target penjualan sebesar 900 miliar rupiah atau naik 26 persen dari 2009 yang 714 miliar bisa tercapai. Sedangkan laba bersih ditargetkan 72,5 miliar rupiah lebih tinggi disbanding 2009 yang 63,89 miliar rupiah.

Pengamat pasar modal Kahlil Rowter mengatakan, pertumbuhan industri keramik saat ini didorong oleh membaiknya industri property. Arwana sendiri selama semester satu mengalami pertumbuhan penjualan dan laba tidak terlepas dari beroperasinya pabrik terbaru yang menambah produksi.

Oleh karenanya, perseroan bisa mencapai kapasitas produksi sesuai dengan yang ditargetkan.

Meski industri keramik sempat mengalami penurunan akibat krisis global, kata dia namun pada tahun ini diperkirakan akan bangkit. Itu ditandai dengan ekpektasi positif dari industri properti seiring meningkatnya daya beli masyarakat. (gus).

Tidak ada komentar: