Selasa, 25 Januari 2011

Perusahaan Shipyard Singapura Ramai Ramai Relokasi ke Batam

BATAM – Perusahaan galangan kapal (industri shipyard) dari Singapura ramai ramai memindahkan pabriknya ke Batam, setelah pemerintah Singapura melarang pembangunan industri tersebut karena terbatasnya lahan.



Sepanjang tahun 2010 saja, terdapat 38 perusahaan galangan kapal yang sebagian besar berasal dari Singapura yang membangun pabrik di Batam dengan nilai investasi sekitar 275,15 juta dollar AS setara dengan 2,5 triliun rupiah dengan kurs 9.000 rupiah per dollar AS.

“Mereka (perusahaan galangan kapal) membangun pabriknya di hampir seluruh wilayah Batam dan paling banyak atau terpusat di kawasan industri Tanjung Uncang yang memang di bangun untuk industri shipyard,” kata Kabag Humas Badan Pengusahaan FTZ Batam (Otorita Batam), Dwi Djoko Wiwoho, Minggu (23/1).

Ditambahkan, Batam memang menjadi tempat alternatif yang paling menguntungkan bagi pelaku industri shipyard di Singapura untuk membangun pabriknya karena beberapa keuntungan. Pertama, jaraknya sangat dekat dengan Singapura sehingga mobilitas menjadi sangat lancar, terlebih kapal dari Batam ke Singapura dan sebaliknya selalu tersedia hingga tengah malam dengan jarak tempuh sekitar 50 menit.

Kedua, potensi laut Batam dengan kedalaman yang cukup sehingga sangat cocok untuk membangun pabrik galangan kapal.

Oleh karena itu, kata Djoko pemain industri shipyard global tidak hanya dari Singapura tetapi dari negara lain seperti Korea dan Amerika serta Timur Tengah juga banyak membangun pabriknya di Batam.

Industri Shipyard di Batam sudah berkembang pesat selama lima tahun terakhir. Menurut Djoko, pada tahun 2006 terdapat hanya empat perusahaan dengan total investasi senilai 7.600.000 dolar Amerika Serikat.

Lalu, pada tahun 2007 jumlah perusahaan shipyard yang beroperasi di Batam meningkat menjadi 13 perusahaan dengan investasi 65.200.000 dolar Amerika Serikat, tahun 2008 bertambah lagi 13 perusahaan dengan investasi 10.530.000 dolar Amerika Serikat dan tahun 2009 terdapat 15 perusahaan dengan investasi 13.100.000 dolar Amerika Serikat.

"Dengan demikian, total jumlah perusahaan shipyard yang beroperasi di Batam selama lima tahun berturut-turut sudah mencapai 83 perusahaan dengan total investasi 371.576.085 dollar AS, setara dengan 3,4 triliun rupiah,” katanya.

Menurut Djoko, berkembangnya industri shipyard di Batam dipengaruhi kebijakan pemerintah Singapura yang tidak menerima lagi industri shipyard di negara itu disebabkan keterbatasan lahan.

Kepala Badan Penanaman Modal (BPM) Kota Batam, Firma Marpaung mengatakan, Kota Batam memang saat ini sudah menjadi incaran pengusaha galangan kapal internasional karena Batam memiliki potensi untuk pengembangan industri tersebut.

Beberapa potensi yang dimiliki Batam adalah kedalaman pantainya yang sangat cocok untuk membangun pabrik shipyard kemudian ketersediaan tenaga kerja yang cukup dengan gaji yang sangat kompetitif jika disbanding dengan Vietnam dan China.

Kemudian Batam juga dekat dengan Singapura sehingga produksi yang dihasilkan dari Batam bisa dengan mudah dan cepat di kirim atau ekspor ke negara lain melalui pelabuhan Singapura.

“Batam juga sudah berstatus FTZ sehingga biaya produksi perusahaan bisa ditekan karena untuk impor bahan baku dan ekspor tidak dikenakan pajak maupun bea masuk,” katanya. (gus).

Pasar Lokal Tunggu Respon Pemerintah

Beberapa perusahaan otomotif internasional seperti General Motor dan Ford berminat untuk mengembangkan serta memasarkan mobil listrik di Indonesia, namun perlu respon positif dari pemerintah dalam hal penyediaan infrastruktur untuk kemudahan konsumen dalam penggunaanya.




Ahmad Rizal dari Toyota mengatakan, diperkirakan sudah ada tiga pabrikan mobil listrik internasional yang berkeinginan untuk memasarkan mobil listrik di dalam negeri namun bisa dilakukan karena butuh kesiapan dari segi regulasi dan infrastruktur.

Belum siapnya sarana dan prasaranan yang disediakan pemerintah Indonesia untuk mobil listrik, membuat produsen automotif dunia lebih memilih negara lain di Asia Tenggara untuk lebih dulu memasarkan mobil listrik seperti yang dilakukan Mitsubishi Motors Corporation (MMC).

Perusahaan asal Jepang tersebut memasarkan i-MiEV dan i-MiEV Sport ke beberapa negara Asia seperti Singapura yang siap menerima kehadiran mobil listrik mereka tersebut.

"Saya pikir Singapura yang kemungkinan negara di Asia Tenggara yang paling cepat untuk kita pasarakan i-MiEV dan i-MiEV Sport," ujar Presiden Direktur PT Krama Yudha Tiga Berlian (KTB) Fumio Kuwayama.

Untuk Indonesia, pihak prinsipal Mitsubishi di Jepang belum melihat adanya sarana dan prasarana yang menunjang dihadirkannya mobil bertenaga listrik. Misalnya saja soal stasiun pengisian bahan bakar.

“Kalau untuk pom bensin di sini sudah banyak tapi kalau untuk isi ulang baterai belum ada," katanya.

Namun, pihak KTB berkeinginan besar agar mobil-mobil listrik Mitsubishi dapat dipasarkan di Tanah Air. Karena itulah dia beserta timnya terus melobi pemerintah dan berusaha meyakinkan instansi terkait soal pengadaan sarana yang menunjang kehadiran mobil tersebut.

Menurut Rijal, Faktor yang harus disiapkan untuk pasar Indonesia bagi kehadiran mobil listrik adalah publikasi yang cukup, pengenalan produk bagi pengguna maupun teknisi, insentif dari pemerintah seperti pajak, stimulus perdagangan, serta infratsruktur penduku.

Salah satu perusahaan otomotif yang juga berkeinginan besar untuk menjajal pasar dalam negeri adalah Ford. Perusahaan itu masih ragu memasarkannya karena harga jual mobil listrik diperkirakan lebih mahal disbanding mobil biasa. Misalnya harga Chevrolet type bahan bakar listrik sudah muncul harganya sekitar 442 juta rupiah. Sedangkan Prius sendiri sudah beredar dengan harga 22.000 dollar AS atau sekitar 243 juta rupiah.

Selain regulasi dan kesiapan infrastruktur, pemasaran mobil listrik di dalam negeri juga terhambat pada teknologinya khususnya teknologi baterainya, terlebih pengembangan teknologi tersebut di Indonesia masih minim sehingga bila sudah diproduksi masal harganya bisa sangat tinggi.

Toyota Astra Motor sendiri masih belum mengetahui secara pasti waktu untuk memasarkan mobil listrik di dalam negeri, karena sampai saat ini mobil dengan teknologi listrik masih dalam batas konsep.

Pengamat otomotif Suhari Sargo menilai, konsep mobil listrik adalah teknologi masa depan.

"Teknologi menghemat konsumsi BBM. Perkembangannya ke arah situ, meskipun tidak segera menggantikan BBM," katanya.

Mengeliatnya pengembangan teknologi mobil listrik juga didorong semakin ketatnya kompetisi industri otomotif sehingga semua perusahan otomotif beramai ramai mengembangkan teknologi listrik untuk memproduksi mobilnya.

Mengenai prospek pasar di Indonesia, menurut Suhari sangat tergantung dari pemasarannya di negara maju yang saat ini sudah memasarkan mobil listrik.

Jika di negara maju bisa diterima, kata dia maka pemasaran mobil listrik di dalam negeri juga bisa berjalan baik.

Dia mencontohkan pabrikan Honda dan Toyota. Kedua pabrikan asal Jepang itu masih melakukan pengembangan tek-nologi mobil listriknya di Amerika Serikat, sehingga untuk pemasaran mobil listrik dari Honda dan Toyota akan sangat tergantung dari respon konsumen di Amerika Serikat.

Menurut Suhari, ada keunggulan dan kelemahan mobil listrik tersebut. Keunggulannya adalah teknologinya ramah lingkungan dan bisa menghemat BBM. Sedangkan kelemahannya adalah teknologinya masih terus dikembangkan dan harganya cukup mahal. Pengembangannya juga masih sebatas pada kendaraan berpenumpang. (gus).

Mobil Listrik dan Isu Lingkungan

Penggunaan bahan bakar fosil (fossil fuel) pada kendaraan sejak dahulu hingga sekrang telah menyebabkan ketersediaannya di alam semakin menipis, kemudian emisi yang ditimbulkan berupa gas berbahaya seperti Co, NOx dan UHC juga mengancam derajat kesehatan manusian sehingga dibutuhkan teknologi berkendaraan yang lebih ramah terhadap lingkungan, bisa sustainable dan tidak berbahaya terhadap kesehatan manusia. Sebagian besar masyarakat di banyak negara percaya jawabannya ada pada mobil listrik.




Banyak negara seperti Amerika Serikat, Jerman, Cina, Jepang dan Rusia serta perusahaan otomotif dunia seperti General Motor, Nisan, Honda dan Mitsubishi telah melakukan riset selama bertahun tahun untuk mengembangkan teknologi berkendaraan atau mobil yang lebih ramah terhadap lingkungan setelah isu global warming atau pemanasan global semakin mendapat perhatian publik.

Riset tersebut perlu dilakukan sebab emisi atau polusi yang dihasilkan ratusan juta unit mobil yang ada di dunia telah menjadi faktor utama terjadinya pemanasan global dan telah menghasilkan gas berbahaya bagi kesehatan manusia.

Selain itu, penggunaan bahan bakar fosil terus menerus untuk menghidupkan mesin kendaraan juga membuat keberadaan bahan bakar tersebut di alam kian langka, sehingga dibutuhkan sumber bahan bakar alternatif yang lebih ramah terhadap lingkungan, sustainable dalam penggunaanya dan tidak berbahaya terhadap kesehatan manusia dalam penggunaanya.

Salah satu perusahaan otomotif Amerika Serikat, General Motor yang mengembangkan teknologi mobil listrik telah memproduksi mobil listrik pertamanya yang diberi nama Chevrolet Volt. Sayangnya mobil tersebut masih diproduksi secara terbatas dan hanya dipasarkan untuk beberapa kota Amerika Serikat seperti California.

Sementara itu, Nissan Motor juga meluncurkan Leaf yang dihidupi hanya oleh baterai dan perusahaan itu juga akan meluncurkan versi listrik sedan mini Ford Focus.

Di pameran otomotif Los Angeles Aouto Show juga dipamerkan banyak tipe mobil listrik dari berbagai perusahaan otomotif dunia seperti yang dipamerkan Honda FCX Clarity yang menggunakan tenaga hidrogen.

Seorang pedagang mobil, Yacobus mengatakan, pada masa lalu ketika awal industri otomotif berkembang, mobil menggunakan berbagai bahan bakar dan mekanisme yang aneh. Ada mobil dengan tenaga penggerak dari per besar yang diputar, Peugeuot yang membakar sesuatu serupa dengan kapur barus, kendaraan bertenaga uap, listrik serta macam-macam produk perminyakan.

”Bahan bakar fosil akhirnya memenangkan perlombaan karena bensin berisi energi dan nyaman untuk dibawa dan disimpan,” katanya.

Tapi, para penemu bidang otomotif tetap penasaran untuk membuat mobil listrik, khususnya saat harga BBM melambung. Sayangnya, mobil listrik yang diciptakan tak pernah diproduksi massal karena teknologi baterai membatasi daya jelajah kendaraan.

Kini, perbaikan dalam teknologi baterai, kepedulian akan polusi dan ketakutan akan meningkatnya harga bensin telah memberikan dorongan baru kepada kendaraan alternatif bahan bakar minyak.

”Di masa mendatang, pilihan konsumen tak lagi sekedar tipe mobil seperti sedan atau SUV, namun konsumen akan memilih jenis pemberi tenaga mobil tersebut. Arrtinya akan timbul pertanyaan baru, seperti apakah yang lebih murah per kilometer, bensin atau listrik ? lalu seberapa jauh mobil bisa berkendara sekali pengisian ? dan berapa lagi duit yang harus dikeluarkan untuk membeli sebuah green car ?,” katanya.

Teknologi Mobil Listrik

Perusahaan otomotif dunia sudah mengembangkan teknologi mobil listrik yang lebih murah dan efisien, namun masih tetap terbentur dengan pengadaan bahan bakarnya. Sebagian perusahaan menggunakan baterai untuk mengisi tenaga listrik, namun keampuhan dan ketahanan serta proses pengisian ulang masih dipertanyakan.

Pengalaman yang terjadi pada salah seorang konsumen mobil listri yakni Barbara Ozda di Los Angeles yang pernah dimuat di media Amerika menyebutkan, untuk merubah mobilnya dari penggunaan bensin ke listrik maka Ia membeli sebuah mobil Nissan Leaf Hitam seharga 20 ribu dolar.

Untuk membeli pengisi baterai dan instalasi rumahannya, beserta sebuah unit catu daya portabel untuk pengisian yang lebih cepat, menguras uangnya sebesar 3.700 dolar AS.

Ketika mobil tersebut dikendarai, Ozda masih harus menghadapi tantangan, sebab mobil itu hanya mengandalkan kekuatan baterai sehingga memiliki sejumlah keterbatasan, misalnya jangkauannya 100 mil (bisa lebih jauh kalau tak pakai AC).

sementara itu, mobil biasa seperti Chevrolet Volt dapat melaju lebih jauh, utamanya karena mobil itu secara teknis merupakan mobil hybrid ketimbang sebuah kendaraan yang murni bertenaga listrik.

Mobil listrik Ozda bisa berjalan sekitar 40 mil sekali pengisian baterai. ketika gas dipacu, empat silinder mesin bensin bekerja sebagai pembangkit dan tenaga dari dorongan tenaga listrik, yang menambah jangkauan mobil hingga sekitar 300 mil.

Kebanyakan masyarakat saat ini masih menyangsikan teknologi mobil listrik saat ini, karena speed atau kecepatan dan power atau kekuatannya belum bisa dibuktikan.

“Menuru saya mobil listrik ini masih lama populernya karena masih butuh diuji tentang mesin listriknya, power, speed, ketahanan baterai, durabilitas mesin
dan kepraktisan cas-nya.. Makanya perusahaan otomotif masih terus melakukan tes dan tes, dan tidak mau gegabah untuk memproduksinya secara masal.,” kata Hendri salah seorang eksekutif muda di Batam..

Perusahaan otomotif Mitsubishi, kata dia telah memproduksi mobil listrik i-miev, namun belum diproduksi secara masal karena masih ragu dengan teknologi dan respon pasar. Pasalnya, harga mobil tersebut lebih mahal dua kali lipat dibanding mobil biasa karena teknologi pembuatannya masih sangat rumit.

Soal kemampuan atau power, sebenarnya mobil listrik bisa menyamai mobil konvensional. Misalnya, Mitsubishi Evolution MIEV yg punya satu motor di setiap rodanya itu sendiri bisa menghasilkan tenaga total 272 hp. Tinggal bagaimana improvement pada teknologi motor listriknya saja.

Sementara, Tesla Roadster yang sudah lebih dulu keluar, memiliki daya jelajah 244 mil (393 km) dalam kondisi baterai lithium-ion full charge, dan dapat berakselerasi 0–60 mph (0–97 km/h) dalam 3.9 detik. Sementara versi Sport-nya dapat berakselerasi 0.2 detik lebih cepat untuk tingkat kecepatan yang sama.

Mobil Masa Depan

Perusahaan otomotif kini mulai menyadari, mesin berbahan bakar bensin atau diesel tidak akan bertahan terlalu lama sebagai pencetak uang. Sebab akan tiba saatnya, semua cadangan minyak bumi di dunia ini habis. Satu-satunya solusi bagi pertumbuhan ekonomi adalah mobil listrik. Namun sejauh ini belum jelas, bagaimana energi listriknya hendak diproduksi.

Perusahaan pemasok sukucadang Magna Steyr di Graz Austria mematok target produksi mobil listrik secara massal mulai tahun 2012 mendatang. Diharapkan hingga tahun 2020 mendatang, sekitar 1,1 juta mobil listrik sudah berkeliaran di jalan raya. Masalah terbesar, yakni biaya riset dan pengembangan yang cukup mahal, akan ditanggung secara urunan oleh sejumlah produsen mobil listrik yang bergabung dalam apa yang disebut “E-Mobil Platform.“

Masalah utama lainnya dalam pengembangan mobil listrik yaitu daya, siklus hidup dan bobot dari baterai Lithium-Ion yang digunakan. Saat ini bobot rata-rata baterainya 250 kilogram, sementara daya jangkaunya hanya 100 hingga 150 km untuk satu kali pengisian. Untuk satu kali isi ulang baterainya, diperlukan daya antara 20 hingga 25 kilowatt. Sementara bahan baku baterainya, yakni logam Lithium yang langka, diperkirakan cadangannya cukup hingga 150 tahun mendatang.

Di Cina pada tahun 2006 lalu, tercatat lebih dari 20 juta mobil listrik yang beroperasi di jalanan. Jumlahnya jauh melebihi mobil berbahan bakar fossil yang ada di negara industri baru Asia ini. Kini pertanyaan lainnya yang muncul adalah, apakah jejaring pemasokan listrik akan mencukupi, jika mobil-mobil listrik itu mengisi ulang baterainya dalam waktu bersamaan? Dan berapa lama waktu yang diperlukan untuk isi ulang? Bagaimana menghitung ongkosnya? Dan siapa yang berhak mengoperasikan stasiun-stasiun pengisian ulang baterai mobil itu?

Satu satu Perusahaan “Better Place“ di California mencari jalan alternatifnya, dengan berani bertanggung jawab untuk bahan bakar listrik Eropa. Jika baterainya melemah di tengah perjalanan, pengguna mobil listrik dapat menggantinya dengan yang kapasitasnya penuh di stasiun pengganti baterai.

Di tempat itu, baterainya dapat ditukar dengan yang kapasitasnya penuh. Untuk itu, proyek pertama sudah dilakukan di Israel dan Denmark. Di pameran mobil IAA di Frankfurt, perusahaan tersebut membuat kontrak dengan Renault. Sekitar 100 ribu mobil listrik buatan Renault mulai 2011 akan dikirimkan ke Israel dan Denmark. Jumlahnya cukup besar, dan bukan lagi produk sampingan atau pilot proyek, tapi benar-benar mobilitas elektrik massal.

Dengan produksi sekitar 100.000 mobil listrik setahun memang masih jauh di bawah jumlah produksi mobil konvensional berbahan bakar fossil. Namun secara bertahap, melewati fase teknologi hybrida, pabrik-pabrik otomotif terkemuka juga mulai menyasar pasar yang menggiurkan itu. Jika masalah utamanya, yakni teknologi baterai yang lebih handal, lebih ringan dan lebih efektif ditemukan, maka dorongan bagi produksi mobil listrik akan semakin kencang. (gus).


Penderita Aids di Batam Naik 74 Persen

BATAM – Masyarakat Batam yang terinfeksi virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) diketahui 317 orang sepanjang tahun 2010, lebih tinggi dibanding 2009 yang 273 orang, sedangkan penderita Aids (Acquired. Immune Deficiency Syndrome) sebanyak 134 orang sepanjang 2010 naik 74 persen dibanding 2009 yang 77 orang. Peningkatan penderita HIV/Aids disebabkan semakin maraknya pekerja seks komersial yang dalam menjalankan pekerjaanya tidak memperhatikan kesehatan.




Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Batam, Dr. Nenden Siti. K.M.Kes mengatakan, perkembangan penyakit Aids yang disebabkan oleh virus HIV di Batam sudah cukup menguatirkan karena tingginya penderita dan angka kematian.

"Peningkatan angka penderita HIV/Aids di Batam tidak semata mata disebabkan jumlah penderitanya yang bertambah, namun sikap masyarakat yang lebih terbuka untuk melaporkan dan mengecek kesehatannya melalui fasilitas konsultasi gratis yang kami sediakan di RS Elisabeth dan RSUD," katanya, Jumat (21/1).

Dari layanan konsultasi dan cek gratis yang disediakan Pemerintah Kota Batam melalui Rumah Sakit Elisabeth dan RSUD Batam diketahui warga Batam yang teridentifikasi terkena virus HIV sebanyak 317 orang pada 2010 naik 16 persen dibanding 2009 yang 273 orang. Sedangkan warga yang sudah di vonis menderita Aids sebanyak 134 orang pada 2010 naik hingga 74 persen dibanding 2009 yang 77 orang.

Tingginya angka penderita HIV/Aids tersebut telah meningkatkan penderita yang meninggal, yakni sebanyak 42 orang sepanjang 2010 naik 17 persen disbanding 2009 yang 36 orang korban meninggal.

Menurut Nenden, data penderita HIV/Aids diperoleh dari survey terpadu yang dilakukan Dinas Kesehatan terhadap masyarakat yang tinggal di daerah rawan penyebaran virus HIV/Aids, seperti di Teluk Pandan Sintai, Teluk Bakau, Sameyong, Bukit Senyum, Tangki Seribu dan Pulau Amat Belanda Belakang Padang. Daerah tersebut merupakan tempat para pekerja seks komersial menjajakan dirinya.

"Survey terpadu dimaksudkan untuk memutus rantai penyebaran HIV-AIDS, dengan mendata masyarakat yang terjangkit HIV dan penderita AIDS, sekaligus memberikan pengobatan bagi penderita. Begitu juga dengan kelompok rentan yang akan kita berikan pemahaman sebagai upaya pencegahan," katanya.

Dikatakan, kegiatan tersebut dilakukan sebagai upaya penanggulangan penyebaran virus HIV serta penanggulangan penyakit AIDS yang semakin banyak di Kota Batam, dan untuk mensukseskan kegiatan tersebut pemerintah kota juga bekerjasama dengan seluruh elemen masyarakat terutama dengan Komisi Penanggulangan Aids Daerah (KPAD) Batam.

Kegiatan tersebut didanai global found dan direncanakan berlangsung selama tiga bulan.

Survey dilakukan secara acak dari berbagai responden. Diantaranya 1.000
pelajar/mahasiswa, 400 responden dari Rutan dan Lapas, 400 responden dari nelayan serta 500 responden dari wanita pekerja seks.

Pekerja Seks

Tingginya penderita HIV/Aids di Batam juga dipengaruhi oleh banyaknya pekerja seks komersial yang melakukan pekerjaanya secara tidak sehat. Pekerja seks komersial itu bisa dengan mudah dijumpai di hampir setiap sudut kota Batam seperti di Jodoh Square, Teluk Pandan Sintai, Teluk Bakau, Sameyong, Bukit Senyum, Tangki Seribu dan Pulau Amat Belanda Belakang Padan, di diskotik dan pub serta di tempat pijat dan refleksi atau SPA.

Salah seorang pekerja seks komersial yang biasa bekerja di Jodoh Square, Lisa mengatakan dia sudah menjadi pekerja seks komersial lebih dari 2 tahun untuk memenuhi kebutuhannya sehari hari dan keluarganya di kampong halaman. Itu dilakukan karena jika bekerja biasa gajinya rendah sehingga dia terpaksa menjual diri.

Menurut Yudi salah seorang tokoh pemuda Batam, jika pemerintah kota Batam tidak membersihkan para pekerja seks komersial tersebut dan menutup tempat prostitusi yang resmi maupun tak remi maka akan sulit memutus rantai penyebaran virus HIV/Aids sampai kapanpun. (gus).

Drydocks World Alami Krisis Keuangan

BATAM – Salah satu perusahaan galangan kapal terbesar di Batam yang berasal dari Dubai, PT Drydocks World Graha diketahui mengalami krisis keuangan yang menyebabkan perusahaan itu menunggak pembayaran gaji ribuan karyawan kontraknya dari 26 perusahaan subkontraktor sejak Maret 2010 hingga Januari 2011 dengan nilai ditaksir lebih dari 100 miliar rupiah.



Krisis keuangan yang dialami PT Drydocks Graha diketahui setelah dilakukan dengar pendapat antara Komisi IV DPRD Kota Batam, Rabu (19/1) bersama manajemen perusahaan itu terkait dengan aduan 26 perusahaan sub kontraktor yang bekerjasama dengan Drydocks karena belum mendapat pembayaran gaji atas ribuan karyawan kontrak yang bekerja di Drydocks.

Direktur PT Proweld Seaword, Edwarsyah yang merupakan salah satu subkontraktor dari Drydocks mengatakan, sejak Maret 2010 perusahaan subkontraktor dari Drydocks sama sekali belum menerima pembayaran gaji atas karyawannya yang dipekerjakan secara kontrak dengan Drydocks.

Akibatnya pihaknya mengalami kerugian karena harus menalangi terlebih dahulu pambayaran gaji ribuan karyawan tersebut.

Pihak Drydocks, kata dia sebelumnya akan menyelesaikan hutang tersebut pada Desember 2010, namun sampai Januari 2011 ini belum juga dibayarkan. Anehnya pihak Drydocks justru minta potongan (diskon) pembayaran hingga 50 persen.

“Sebagai perusahaan internasional sangat aneh harus minta diskon 50 persen dari subkon atas hutangnya dan kami tidak bisa memenuhinya karena kesanggupan kami hanya diskon 5 persen,” katanya, Kamis (20/1).

Perwakilan dari PT Drydocks Graha, Alan Coway mengatakan, perseroan memang sedang mengalami krisis keuangan sehingga terpaksa menunggak pembayaran gaji karyawan kepada 26 perusahaan subkontraktornya yang menyuplai ribuan pekerja.

Perseroan kata dia sudah berusaha mencari pinjaman ke beberapa lembaga keuangan bank di Singapura namun, hingga saat ini belum diperoleh, sehingga komitmen pembayaran pada Desember 2010 gagal dipenuhi. Meski demikian pihaknya masih tetap mencari sumber pendanaan atau hutang untuk melunasi pembayaran ke subkontraktornya.

Untuk mengatasi krisis keuangan, kata Alan perseroan juga sudah menyewa konsultan keuangan untuk mengatasi krisis tersebut sehingga diharapkan pembayaran ke perusahaan mitra di Batam segera dilunasi.

Alan juga membantah isu yang berkembang saat ini bahwa perusahaan akan melakukan relokasi pabrik ke negara lain serta menjual seluruh asetnya di Batam akibat krisis keuangan yang membelitnya.

“Kami tidak akan melakukan relokasi perusahaan atau menjual asset karena kami masih ingin bertahan di Batam,” katanya.

Hasil rapat dengar pendapat antara subkontraktor dengan Drydocks akhirnya akan dilanjutkan pada hari Senin (24/1), dengan catatan, pada hari itu Drydocks harus sudah memberikan kepastian soal pembayaran kontrak kerja untuk subkon, minimal 10 persen dari total nilai invoice atau tagihan masing-masing subkon.

DPRD Kota Batam juga memberikan deadline kepada Drydocks untuk menyelesaikan seluruh tagihan dari perusahaan subkontraktornya paling lambat 30 April 2011, dan jika tidak terpenuhi maka Drydocks harus memberikan jaminan kepada para perusahaan subkontraktornya.

PT Drydocks World Graha di Batam merupakan salah satu perusahaan galangan kapal terbesar di Batam dengan produksi kapal kapal besar sekitar 5-10 unit per tahun. Sebelum mengalami krisis keuangan, perseroan menghadapi polemic kerusuhan buruh sekitar April 2010 yang menyebabkan sejumlah asset perusahaan terbakar dan sejumlah pekerja asing khususnya dari India kabur.

Kerusuhan tersebut diduga di sebabkan ejekan dari pekerja asing asal India terhadap pekerja lokal yang menyebut pekerja Indonesia bodoh, ucapan itu menyebabkan perkelahian antara pekerja lokal dan pekerja asal India hingga ribuan buruh terlibat dan merusak asset milik perusahaan.

Namun sejumlah pihak menduga kerusuhan juga dipicu oleh sikap perusahaan itu yang banyak memperkerjakan orang asing dengan bayaran tinggi sementara pekerja lokal dihargai dengan gaji yang rendah. (gus).

Cuaca Ekstrim Ganggu Pelayaran dan Perekonomian

BATAM – Cuaca ekstrim yang terjadi di Provinsi Kepulauan Riau menyebabkan tinggi gelombang dan kecepatan angin serta curah hujan diatas rata rata normal, sehingga aktivitas pelayaran penumpang dan barang terganggu. Itu menyebabkan pasokan bahan pangan di Kepri yang sebagian besar berasal dari Jawa tersendat memicu peningkatan harga.



Kepala Seksi data dan Informasi BMG Bandara Hang Hang Nadim Batam, Agus Salim Lacuda mengatakan, akibat cuaca ekstrim yang terjadi saat ini menyebabkan cuaca di provinsi Kepri khususnya Pulau Batam menjadi tidak menentu. Itu bisa dilihat dari kondisi yang ada sehari hari dimana jika terjadi panas sangat terik, namun tiba tiba bisa mendadak hujan.

“Gelombang tinggi dan kecepatan angin di perairan provinsi Kepri saat ini diatas rata rata dan akan berlangsung hingga akhir Januari sehingga pelayaran diminta waspada,” katanya, Kamis (20/1).

Cuaca ekstrim juga menyebabkan tinggi gelombang di perairan Kepri fluktuatif di kisaran 2-5 meter, sedangkan kecepatan angin mencapai lebih 30 meter per jam. Kondisi yang paling parah terjadi di perairan Natuna dan Anambas dengan tinggi gelombang lebih dari 5 meter.

Kondisi tersebut kata Agus harus diwaspadai kapal penumpang dan barang, karena bisa menyebabkan kapal tenggelam. Pasalnya, beberapa kapal sudah tenggelam di perairan Kepri seperti kapal Tugboat Panca Logam I yang berlayar dari Kalimantan Timur menuju Batam pada hari Sabtu (18/12). Kapal tenggelam di posisi 04'15"000 LS-114'47"BT sekitar pukul 14.00 WIB. Dua ABK berhasil diselamatkan sedangkan lima ABK lagi belum diketahui nasipnya.

Sebelumnya Kapal Marcopolo 47 yang membawa tongkang dari Singapura hendak menuju Jambi juga tenggelam di lokasi kejadian yang berjarak sekitar dua jam dari pelabuhan Batuampar Batam.

Selain di Perairan Kepri, BMKG juga menyebut ketinggian gelombang di laut Cina Selatan dan Samudera Pasifik timur Philipina diatas diatas lima meter, termasuk di Samudera Hindia selatan Jawa – Nusa Tenggara Barat.

Terganggunnya pelayaran di Provinsi Kepri menyebabkan pasokan bahan pangan yang sebagian besar dari Pulau Jawa tersendat sehingga harga harga bahan pangan meningkat.

Salah seorang pedagang di pasar induk Jodoh, Santi mengatakan harga harga sayuran saat ini masih tinggi karena pasokan belum normal. Meskipun harga cabe sudah turun menjadi 35 ribu sampai 50 ribu namun harga sayuran lainnya masih tetap tinggi, termasuk harga tahu, tempe, gula, telor dan beras.

Gagal Panen

Cuaca ekstrim yang terjadi di Perairan Kepri juga menyebabkan Petani rumput laut di Moro gagal melakukan panen karena mayoritas tanaman rusak disebabkan cuaca dan kondisi air laut menyebabkan tanaman berlumut dan batangnya hancur.

Kepala UPTD Kelautan dan Perikanan Kecamatan Moro Provinsi Kepulauan Riau, Syahrudin mengatakan, sebagian besar tanaman rumput laut petani di Kecamatan Moro rusak dan berjatuhan dari ikatannya. Akibatnya banyak tanaman rumput laut yang berlumut dan batangnya hancur sehingga tidak bisa dijual.

”Kerusakan tanaman rumput laut milik petani disebabkan perubahan cuaca air laut, akibatnya petani gagal panen,” katanya.

Untuk menghindari gagal panen, kata Syahrudin mestinya petani melakukan penanaman sesuai dengan periode iklim.

Menurut dia, idealnya petani mengembangkan budidaya rumput laut lebih tepat dalam bulan Maret 2011, bukan pada Nopember atau Desember 2010 lalu, karena tingkat curah hujan dan gelombang laut cukup tinggi pada saat itu.

Kondisi cuaca di laut yang tidak menentu diperkirakan akan berlangsung hingga Februari 2011, oleh karena itu Petani diminta untuk melakukan penanaman rumput laut sekitar Maret 2011. (gus).

Batam Pasang 3000 Lampion Sambut Imlek



BATAM – Perhimpunan Indonesia-Tionghoa (INTI) memasang 3.000 lampion di seputaran kawasan perdagangan dan bisnis Nagoya-Jodoh untuk menyambut Imlek pada 2 Februari 2011.




Ketua INTI Batam, Kartono mengatakan, pemasangan ribuan lampion sudah menjadi tradisi bagi etnis Tiong Hoa yang ada di Kota Batam, dan untuk tahun ini ribuan lampion itu akan dipusatkan untuk dipasang di kawasan kuliner siang malam Nagoya.

“Dengan dipasangnya sekitar 3.000 lampion di kawasan Nagoya nantinya diharapkan kawasan tersebut bisa menyerupai China Town sehingga dapat mengundang turin dari Singapura dan Malaysia serta China untuk datang,” katanya, Rabu (19/1).

Menurut Kartono, pemasangan ribuan lampion tersebut tidak hanya sebatas memaknai perayaan Imlek bagi yang merayakannya pada 2 Februari 2011 mendatang, tetapi juga untuk saling berbagi kebersamaan terhadap seluruh umat dan suku yang ada di Batam.

Hal itu, kata dia sudah menjadi komitmen organisasi INTI Batam untuk tidak memandang tinggi atau rendah seluruh umat beragama serta suku budaya di Batam. Terlebih INTI memiliki visi dan misi untuk mengabdikan diri di bidang sosial, bukan di bidang berpolitik. Oleh karenanya, pemasangan lampion tersebut didukung penuh oleh Pemerintah Kota Batam.

”Pemko Batam merespon positif kegiatan ini karena sejalan dengan program Visit Batam 2011,” katanya.

Menurut Kartono, puncak perayaan Imlek akan dilaksanakan mulai 26 Januari hingga 5 Februari 2011 mendatang. Selama acara akan dilakukan beberapa kegiatan seperti pertunjukan barongsai dan pesta kembang api.

Salah satu tokoh Etnis Tiong Hoa di Batam, Amat Tantoso menjelaskan Perayaan Imlek hampir dilakukan di seluruh negara termasuk Indonesia selama berabad-abad yang memiliki makna spiritual yang amat kaya dan mampu berperan dalam menyatukan umatnya dalam semangat hidup yang sama.

Menurutnya, Imlek memiliki banyak makna salah satunya, kasih sebagai faktor pemersatu kehidupan. Dijelaskan, Imlek memperlihatkan pengalaman perjumpaan para petani dengan realitas kehidupan yang ada di sekitarnya. Bagi petani, realitas di dunia ini disatukan, disemangati, ditumbuhkan oleh kasih. (gus).

Kearifan Lokal Mencegal Disintegrasi Bangsa

Penyelesaian konflik horizontal yang timbul di berbagai daerah Indonesia akan lebih mudah dan efektif bila dilakukan dengan metode resolusi konflik, serta mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal.



Konflik social terjadi di banyak daerah Indonesia, misalnya konflik antara Suku Dayak dan Madura di Kalimantan Barat. Kaum pendatang, Madura, memiliki konflik dengan penduduk asli, Dayak, disebabkan oleh adanya perbedaan karakter.

Kemudian konflik agama di Maluku, antara Muslim dan Kristen. Pertikaian antara Muslim dan Kristen itu diduga disebabkan oleh kecemburuan antar satu agama kepada agama yang lain. Kaum Muslim menganggap kaum Kristen, yang merupakan penduduk asli, mendapatkan pekerjaan dengan mudah karena adanya hubungan pertalian darah, bukan karena kemampuan mereka. Sedangkan kaum Kristen menganggap kaum Muslim, yang merupakan kaum pendatang, telah mengambil lapangan pekerjaan orang-orang penduduk asli di Maluku.

Di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) juga tidak terlepas dari adanya konflik social seperti isu Putra Daerah di lingkungan pemerintahan.

Seorang melayu, di provinsi Kepri pada hakekatnya berhubungan dengan alam melayu, yang berdasarkan kepada pertalian darah. Anggota ningrat (kaum aristokrasi) mengklaim diri mereka sebagai “orang melayu yang sebenarnya”. Mereka percaya bahwa mereka mempunyai hak atas tanah yang diwariskan oleh nenek moyang.

Pekerjaan, jabatan dan kedudukan, serta peluang usaha lebih diutamakan kepada generasi asli melayu. Oleh karena itu Kepri, yang memisahkan diri dari Provinsi Riau, berharap dapat melaksanakan impian kaum aristokrasi untuk membentuk “provinsi melayu” yang murni.

Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kepri Drs. H. Handarlin mengatakan, konflik social di Kepri tidak hanya terjadi seputar isu putra daerah. Isu lain seperti agama, ekonomi juga sering terjadi di Kepri yang merupakan daerah multi etnik, budaya dan agama.

“Oleh karenanya, kerukunan hidup umat beragama menjadi hal yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kerukunan atau harmoni ditetapkan sebagai salah satu prioritas sasaran dalam Rencana Pembangunan Nasional,” katanya.

Untuk menghindari konflik social tersebut maka sangat penting menghargai kearifan lokal yang tumbuh dan berkembang dimasyarakat.

Menurutnya, Indonesia kaya dengan kearifan lokal, sayangnya tidak banyak orang yang menghargai kearifan lokal yang dibentuk para pendahulu.

Oleh karenanya sering muncul gejolak sosial yang disebabkan pudarnya kearifan lokal sehingga konflik kecil yang terjadi dapat tumbuh menjadi masalah yang besar yang dapat mengundang anarkisme dan kekerasan.

Ada tiga cara untuk memperkuat kearifan lokal, Pertama, menghilangkan sikap prejudis dan stereotipe untuk menjaga harmonisasi antar umat beragama. Sikap tersebut seringkali mengeneralisasi sebagai sebuah penilaian akhir yang tidak dilandasi dengan bukti-bukti terlebih dahulu. Pada masyarakat multikultural sangat mudah tumbuh sikap prejudis dan streotipe.

“Untuk itu, kita berharap pemerintah khususnya Departemen Agama untuk mengaktifkan Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) sebagai salah satu cara untuk membangun keharmonisan, misalnya dengan mengaktifkan dialog kebudayaan pemuda lintas agama sehingga peran negara disini sebagai fasilitator antar golongan bukan sebagai badan yang memfasilitasi dalam hal fisik saja,” katanya.

Kedua, membangun pendidikan multikultural sebagai wahana sentral dalam relasi simbiosis mutualis antar budaya. Pendidikan kebudayaan diberikan sebagai pembinaan generasi muda. Cara ini guna mentransfer ilmu pengetahuan, ketrampilan dan nilai dengan menawarkan alternatif melalui penerapan strategi dan pendidikan yang berbasis keragaman. Tujuannya bukan hanya untuk memahami pelajaran, tetapi untuk meningkatkan kesadaran mereka agar dapat berperilaku humanis, pluralis dan demokratis.

Ketiga, menanamkan nilai mendahulukan kepentingan bersama dibandingkan kepentingan pribadi dan golongan. Rasa kebersamaan dan kebangsaan akan terpelihara dan terbina dengan baik bila kepentingan bersama lebih didahulukan dibandingkan kepentingan pribadi atau golongan. Nilai-nilai ini sebagai bentuk sikap bangsa yang menjunjung tinggi nilai persatuan dan kesatuan. (gus).


Adat Mulai Terkikis

Aksi kekerasan yang dilakukan masyarakat lokal atau masyarakat adat disejumlah daerah yang menimbulkan konflik horizontal, seperti yang terjadi di Provinsi Jambi selalu berpangkal pada faktor ekonomi yang menafikan faktor adat dan budaya. Jika persoalan itu tidak diselesaikan dengan tuntas dikuatirkan menjadi pemicu bubarnya negara.



Ketika masyarakat lokal kehilangan lahan atau tanah untuk berpijak dan mencari nafkah, maka berbagai cara akan dilakukan untuk mempertahankan hidup keluarganya. Itu terjadi di berbagai daerah di Indonesia seperti juga terjadi di Provinsi Jambi.

Sabtu (15/1), sejumlah aparat Brigade Mobile (Brimob) Jambi menembaki para petani kelapa sawit di Desa Karangmendo Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi, akibatnya enam warga dan dua anggota Brimob terluka.

Penembakan dilakukan karena diduga petani melakukan panen di lahan milik perusahaan PT Kresna Duta Agrindo (KDA), padahal menurut petani lahan perkebunan itu milik mereka.

Saling klaim antara warga dan perusahaan sudah berlangsung cukup lama dan hampir terjadi di seluruh daerah di Provinsi Jambi, olehkarenanya bentrok antara aparat kepolisian dan warga lokal sudah sering terjadi, bahkan sejumlah warga sudah menjadi korban (meninggal) akibat kisruh tersebut.

Rektor Universitas Negeri Jambi, Kemas Arsyad Somad yang dikonfirmasi melalui telepon selulernya menjelaskan, ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya konflik antara aparat kepolisian dan warga, antara lain ketidakjelasan status lahan, tidak berfungsinya lembaga adat dan faktor ekonomi yang memicu terjadinya kecemburuan sosial.

“Media berpengaruh besar terhadap pengikisan adat dan budaya yang terjadi di masyarakat, karena mereka melakukan banyak hal yang dicontohkan oleh tayangan media yang lebih banyak mengedepankan sikap egois, konsuntif dan individualisme. Hal itu dijadikan pembenaran warga untuk melakukan tindakan, padahal kondisi di satu daerah Indonesia tidak sama dengan daerah lainnya,” katanya, Selasa (18/1).

Menurut Kemas, sebagian besar lahan di Jambi saat ini sudah menjadi perkebunan sawit yang dimiliki perusahaan asing maupun domestik. Perubahan kepemilikan jutaan hectare lahan tersebut terkadang dilakukan dengan cara paksa yang merugikan warga lokal, selain itu banyak juga hutan lindung yang dikonversi menjadi areal perkebunan.

Data yang dimiliki lembaga Warsi (Warung Informasi dan Konservasi) tahun 2009 menyebut pemerintah pusat melalui Badan Pertanahan Nasional (BPN) telah mengeluarkan HGU atau Hak Guna Usaha untuk perkebunan sawit seluas 1.203.545 hektare. Sehingga luas huta yang dimilik Jambi saat ini kurang dari 800 ribu hectare atau kurang dari 40 persen dari luas provinsi Jambi yang sekitar 5 juta hectare.

Sebagian besar lahan untuk perkebunan sawit tersebut, kata Kemas dahulunya merupakan lahan tempat masyarakat lokal untuk mencari nafkah, sehingga wajar jika ada perlawanan dari warga terhadap perusahaan untuk menuntut haknya.

Menurut Kemas, konflik horizontal yang dipicu oleh persoalan lahan sebenarnya bisa dituntaskan jika kepala daerah atau Gubernur mau mengambil tindakan untuk memfasilitas seluruh pihak yang berkonflik untuk dialog.

“Dulu kita mengenal adanya musyawaran untuk mufakat, sekarang hal tersebut sudah tidak ada lagi di masyarakat,” katanya.

Untuk itu, simbol simbol adat seperti kepala adat, pertemuan adat dan lainnya harus dihidupkan kembali. Pihak perusahaan atau pemilik modal pun harus menahan diri untuk tidak mengejar target dan keuntungan saja.

Adat dan budaya, katanya saat ini sudah mulai terkikis karena pengaruh media. Masyarakat Indonesia saat ini sedang menuju kehidupan yang lebih modern, sayangnya adat dan budaya seoalah akan dilepaskan.

“Modern itu kan tidak musti menghilangkan adat dan budaya sehingga keduanya bisa berjalan beriringan,” katanya.

Padahal, jika kehidupan modern bisa berjalan beriring dengan adapt dan budaya seperti yang dilakukan masyarakat Jepang maka Indonesia akan memiliki jati diri yang kuat sebagai bangsa. Oleh karenanya, konflik horizontal pun bisa dihindari.

Menurut Kemas, jika konflik yang muncul di tengah masyarakat tidak segera di atasi, dikuatirkan akan melebar dan bisa menimbulkan konflik yang lebih besar sehingga distegrasi bangsa bisa saja terjadi.

M Ryaas Rasyid, mantan Menteri Negara Otonomi Daerah dan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dalam salah satu tesis-nya menyebut bahwa bangsa dan negara hanyalah sebuah konsensus. Bila konsensus tidak lagi diakui, maka eksistensi bangsa dengan sendirinya hilang, dan bersamaan dengan itu negara pun akan rontok.

Manusia dan masyarakat yang sebelumnya pernah sepakat menjadi satu bangsa mungkin
masih tetap eksis, tetapi mereka tidak lagi terikat dalam ikatan kebangsaan
yang sama. Demikian pula halnya dengan territori negara yang secara fisik
tetap ada, namun garis-garis demarkasi yang sebelumnya pernah diakui bersama
sudah berubah.

Satu bangsa bisa bubar jika terjadi krisis ekonomi yang akut dan berlangsung lama.

Menurut dia, krisis ekonomi merupakan faktor amat signifikan dalam mengawali lahirnya krisis yang lain seperti krisis politik-pemerintahan, hukum, dan sosial. Krisis ekonomi dimulai dari merosotnya daya beli masyarakat akibat inflasi dan
terpuruknya nilai tukar, turunnya kemampuan produksi akibat naiknya biaya
modal, dan terhambatnya kegiatan perdagangan dan jasa akibat rendahnya daya
saing. Muara dari semua ini adalah tutupnya berbagai sektor usaha dan
membesarnya jumlah penganggur dalam masyarakat.

Dalam kondisi demikian, harapan satu-satunya adalah investasi melalui
proyek-proyek pemerintah, misalnya, untuk pembangunan infrastruktur
transportasi secara besar-besaran sebagai upaya menampung tenaga kerja dan
memutar roda ekonomi.

Pecahnya satu bangsa juga, kata Rasyid dipengaruhi oleh krisis politik berupa perpecahan elite di tingkat nasional yang menyulitkan lahirnya kebijakan yang utuh dalam mengatasi krisis ekonomi.

Dalam situasi di mana perpecahan elite pusat makin meluas dan
kepemimpinan nasional makin tidak efektif, maka kemampuan pemerintah dalam
memberi pelayanan publik akan makin merosot. Akibatnya kepercayaan
masyarakat kepada pemerintah akan semakin menipis.

Keadaan ini biasa menjadi pemicu lahirnya gerakan-gerakan massal
anti-pemerintah yang terorganisasi. Bila gerakan-gerakan itu menguat dan
pada saat sama lahir gerakan massa tandingan yang bersifat kontra terhadap
satu sama lain-apalagi jika terjadi bentrokan fisik yang intensif di antara
mereka, atau antara massa dengan aparat keamanan negara-maka perpecahan di
antara top elite di pusat kekuasaan makin tak terhindarkan. Jurang
komunikasi akan makin lebar. Dalam situasi di mana kebencian dan saling
curiga antarkelompok sudah amat mengental, tidak ada satu pihak pun yang
memiliki legitimasi untuk memprakarsai upaya rekonsiliasi.

Akibatnya, jalan menuju rontoknya bangunan kekuasaan di tingkat pusat akan
semakin lempang. Perkembangan ini secara otomatik akan mendorong penguatan
potensi gerakan-gerakan separatisme yang memicu krisis sosial.

Selanjutnya, pihak internasional akan melakukan intervensi yang bertujuan memecah-belah, seraya mengambil keuntungan dari perpecahan itu melalui dominasi pengaruhnya
terhadap kebijakan politik dan ekonomi negara-negara baru pasca disintegrasi.

Intervensi itu bergerak dari yang paling lunak, berupa pemberian advis yang
membingungkan kepada pemerintah nasional yang pada dasarnya sudah kehilangan
arah; ke bentuk yang agak kenyal, berupa provokasi terhadap kelompok-kelompok yang berkonflik; hingga yang paling keras, berupa suplai kebutuhan material untuk memperkuat kelompok-kelompok yang berkonflik itu.

Proses intervensi terakhir ini amat mungkin terjadi saat pemerintah nasional
sudah benar-benar tak berdaya mengontrol lalu lintas informasi, komunikasi,
mobilitas sosial, serta transportasi darat, laut, dan udara. Bila ini terjadi, maka jalan menuju disintegrasi semakin jelas, hanya menunggu waktu
sebelum menjadi kenyataan, terlebih jika tentara dan polisi mengalami demoralisasi dalam bentuk pupusnya keyakinan atas makna pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya sebagai bhayangkari negara. (gus).


Penyelundupan TKI Digagalkan

BINTAN- Kepolisian Resort Bintan menggagalkan penyelundupan 13 Calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Sulawesi Tenggara dan Nusa Tenggara Barat yang akan dibawa ke Malaysia melalui Desa Berakit Teluk Sebong Kabupaten Bintan.



”Tenaga Kerja Indonesia yang akan diberangkatkan tersebut 10 orang berasal dari Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara, dan 3 orang dari Lombok Provinsi Nusa Tenggara Barat,” kata Kapolres Bintan, AKBP Yohanes S Widodo, Senin (17/1).

Dikatakan, para TKI itu di tangkap bersama dengan tekong atau pihak yang memberi sponsor yakni Dulmat (54) di salah satu pelabuhan tidak resmi yang ada di Desa Berakit, Teluk Sebong pada hari Sabtu (15/1) pukul 8.00 WIB, sesaat akan menaiki boat pancung menuju Malaysia.

Menurut Yohanes, 13 warga negara Indonesia itu diselundupkan untuk dijadikan pekerja di berbagai perusahaan yang ada di Malaysia secara tidak resmi atau illegal, karena para TKI tidak memiliki dokumen resmi untuk bekerja di Malaysia.

Adapun tiga belas orang TKI yang berhasil diamankan antara lain Iwan (21), Sulaiman (26), Karim (21), Languna (26), Joni (27), Hamran (21), Kaslan (44), La Andi (25), Sabaruddin (20), Sadir (21) yang bersal dari Buton. Sedangkan tiga TKI lagi masing-masing Hudir (23), Tolib (25), dan Muaji (29) berasal dari Lombok.

Dikatakan, terungkapnya penyelundupan TKI ilegal ke Malaysia tersebut berdasarkan informasi yang diterima polisi dari masyarakat bahwa di Berakit, kerap dijadikan sebagai lokasi pengiriman TKI Ilegal. Oleh karenanya, Kepolisian Bintan melakukan investigasi dan menunggu lokasi selama dua hari untuk langsung melakukan penyergapan.

“Kerja keras kami melakukan pengintaian di lokasi akhirnya membuahkan hasil, dan sebanyak 13 orang TKI ilegal siap diberangkatkan ke Malaysia dengan menaiki boat pancung telah kami amankan,” katanya.

Dijelaskan, ke 13 orang TKI tersebut datang ke Bintan melalui Pelabuhan Sri Bintan, Kijang menggunakan kapal Pelni. Mereka dijemput oleh tekong dari pelabuhan Kijang menuju ke Desa Berakit. Untuk berangkat ke Malaysia, korban dipungut biaya sekitar 1,2 juta rupiah per orang.

Menurut tersangka yang mensponsori para TKI tersebut, aksi penyelundupan sudah terjadi selama satu tahun terakhir, dan untuk sekali kirim sekitar 20 – 30 orang TKI ilegal dikirimkan menggunakan boat pancung dari desa Berakit.

Yohanes sangat menyesalkan tindakan sekelompok warga negara Indonesia yang tega menjerumuskan saudara sebangsanya sendiri untuk dijadikan TKI ilegal di Malaysia dengan mesponsori para TKI illegal tersebut. Padahal jika pengiriman dilakukan secara resmi lebih menguntungkan dan aman bagi masing masing pihak.

Untuk itu, para tersangka dalam kejahatan itu akan diancam dengan Pasal 102 huruf (a) nomor 39 tahun 2004, tetang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri dengan hukuman dan denda setimpal.

Salah seorang calon TKI, La Andi mengatakan, dia mengetahui sejak awal jika keberangkatannya ke Malaysia dilakukan secara tidak resmi karena biaya pengurusannya lebih murah yakni sekitar 1,2 juta rupiah. Jika keberangkatan menjadi TKI ke Malaysia dilakukan secara resmi biaya sekitar 15 juta rupiah. Selain itu, kontrak pekerja resmi di Malaysia biasanya hanya sekitar 1 tahun, sehingga pendapatannya selama satu tahun nantinya tidak akan mencukupi untuk menghidupi keluarganya di kampong halaman.

“Yang terpenting bagi saya adalah bisa berangkat dan sampai di Malaysia untuk mengadu nasib di negeri jiran,” katanya.

Pekerja Myanmar

Sementara itu, Kepolisian Lingga Provinsi Kepri mengamankan satu orang warga Myanmar yakni Solrenae (23) atas tuduhan bekerja secara illegal di Lingga.

Kasat Intel Polres Lingga AKP Zulkarnain mengatakan, warga Myanmar tersebut ditangkap hari Jumat (14/1) di Desa Penuba, Lingga pukul 14.30 WIB.

“Ia ditangkap karena tidak memiliki dokumen keimigrasian dan bekerja di Penuba, Lingga,” katanya.

Menurutnya, Solrenae datang ke Desa Penuba sekitar enam hari sebelum ditangkap dan dia datang dibawa oleh Aliong yang berdomisili di Batam. Solrenae selanjutnya dipekerjakan sebagai tukang di rumah milik Ateng. (gus).

Panen Rumput Laut Gagal Disebabkan Cuaca Estrim

BATAM – Petani rumput laut di beberapa daerah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) gagal melakukan panen karena mayoritas tanaman rusak disebabkan cuaca dan kondisi air laut menyebabkan tanaman berlumut dan batangnya hancur.



Kepala UPTD Kelautan dan Perikanan Kecamatan Moro Provinsi Kepulauan Riau, Syahrudin mengatakan, sebagian besar tanaman rumput laut petani di Kecamatan Moro rusak dan berjatuhan dari ikatannya. Akibatnya banyak tanaman rumput laut yang berlumut dan batangnya hancur sehingga tidak bisa dijual.

”Kerusakan tanaman rumput laut milik petani disebabkan perubahan cuaca air laut, akibatnya petani gagal panen,” katanya akhir pekan lalu.

Untuk menghindari gagal panen, kata Syahrudin mestinya petani melakukan penanaman sesuai dengan periode iklim.

Menurut dia, idealnya petani mengembangkan budidaya rumput laut lebih tepat dalam bulan Maret 2011, bukan pada Nopember atau Desember 2010 lalu, karena tingkat curah hujan dan gelombang laut cukup tinggi pada saat itu.

Kondisi cuaca di laut yang tidak menentu diperkirakan akan berlangsung hingga Februari 2011, oleh karena itu Petani diminta untuk melakukan penanaman rumput laut sekitar Maret 2011.

Meningkatkan Produksi

Gagal panen rumput laut yang dialami sejumlah petani di Kepri dikuatirkan bisa mempengaruhi target pertumbuhan produksi rumput laut Provinsi Kepri sehingga order dari sejumlah perusahaan dalam dan luar negeri terkendala.

Menurut Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Lamidi mengatakan, pemerintah telah menganggarkan dana sekitar satu miliar rupiah dari APBD untuk meningkatkan produksi rumput laut yang akan menjadi produk unggulan dari Provinsi Kepri.

“Produksi rumput laut akan ditingkatkan hingga 560 persen selama lima tahun kedepan hingga 2015, oleh karena itu kita anggarkan dana satu miliar rupiah untuk pengembangan bagi petani,” katanya.

Dana itu akan digunakan untuk bantuan modal awal untuk sekitar 100 rumah tangga petani yang tersebar di Batam, Bintan, Senayang Lingga, dan Natuna serta untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang teknik budi daya rumput laut.

Dikatakan, pengembangan rumput laut di Kepri sejalan dengan program revitalisasi sektor perikanan Pemerintah Pusat dan dijadikannya Provinsi Kepri sebagai daerah unggulan nasional untuk pengembangan rumput laut.

Dijadikannya Kepri sebagai daerah unggulan karena potensinya cukup besar, itu terlihat dari luas lahan yang bisa di jadikan areal budi daya yang mencapai 435 hektare dan saat ini baru dimanfaatkan 0,2 persen saja. Sementara itu, secara nasional potensi pengembangan ruput laut sekitar 1,1 juta hektare tersebar di hampir semua provinsi di Indonesia.

Kepri merupakan provinsi kepulauan yang banyak memiliki potensi kelautan, karena luas wilayah laut Kepri mencapai 96 persen dari total luas seluruh provinsi. Sementara itu, luas garis Pantai Kepri mencapai 27.871 kilo meter dengan luas laut 425.214.067 kilometer persegi.

Oleh karena itu, budidaya rumput laut menjadi sector yang cukup memiliki peluang dan tempat yang potensial untuk dikembangkan. Ditambah lagi dengan relatif kecilnya biaya pengembangan rumput laut yang hanya sekitar tiga juta rupiah per hectare, dan waktu berproduksinya juga relatif cepat yakni hanya sekitar 2-3 bulan. (gus).

Sriwijaya Ambil Alih Rute Mandala

BATAM – Maskapai penerbangan Sriwijaya Air mengambil alih rute penerbangan Mandala Air dari Batam ke Padang paska penghentian operasional penerbangan seluruh rute Mandala Air akibat krisis keuangan yang dialami perusahaan itu.




Distrik Manager Sriwijaya Air di Batam, Misran mengatakan, pihaknya akan membukan rute penerbangan baru dari Batam ke Padang mulai Minggu (16/1) disebabkan tidak ada lagi perusahaan penerbangan yang melayani rute tersebut paska penutupan operasional Mandala Air.

"Demi kepentingan masyarakat khususnya warga Minang yang bingung harus pulang kampung dengan pesawat apa, maka manajeman kami menyambut baik untuk membuka rute ke Padang setiap hari. Penerbangan ke Padang sendiri akan dimulai Minggu, dan setiap hari dari Batam pukul 13.10 WIB, " katanya, Jumat (14/1).

Masyarakat yang ingin membeli tiket, kata dia sudah bisa dilakukan sejak Jumat (14/1) dengan harga sekitar 750 ribu rupiah per orang.

Penumpang Mengamuk

Sementara itu, puluhan masyarakat Batam yang sudah terlanjur membeli tiket Mandala Air melakukan protes dan unjuk rasa di depan Kantor Mandala Batam Centre. Calon penumpang tersebut meminta kepastian keberangkatan serta menuntut ganti rugi. Beberapa calon penumpang bahkan sempat mengamuk dengan merusak kantor Mandala karena tidak adanya pemberitahuan tentang pembatalan pemberangkatan.

Kekecewaan juga dirasakan pemilik Tour and Travel di Batam karena mengalami kerugian materi dan mental disebabkan banyak calon penumpang yang batal berangkat melakukan protes dan unjuk rasa di kantor mereka.

“Saya terus terang syok atas kejadian ini. mengingat pengalaman sebelumnya ketika Kartika gagal berangkat, saya yang dimarahi dan dicaci para pelanggan,” kata Asmal pemilik Fardeo Tour and Travel, Jumat (14/1).

Dikatakan, pihaknya telah memiliki 70 calon penumpang atau pelanggan yang telah memesan dan membeli tiket Mandala dari Januari-Agustus mendatang dengan harga sekitar 21 juta rupiah.

Airport Manager Mandala Perwakilan Batam, Sugianto Priyayuda mengatakan, pihaknya akan mengembalikan uang pembelian tiket yang telah diperjual belikan pada penumpang dan travel.

“Mandala akan tetap mengembalikan (uang pembelian) tiket secara penuh kepada seluruh penumpang,” katanya.

Pengembalian uang pembelian tiket itu, sebut Sugianto, dapat dilakukan dengan melaporkan kode PNR (penerbangan) dan nomor rekening bank penumpang yang telah membeli tiket pada petugas Mandala di Kantor Perwakilan Mandala Batam Centre atau di counter Mandala di Bandara Hang Nadim, Batam.

“Setelah kode PNR dan nomor rekening tercatat pada kami, selanjutnya akan kami sampaikan ke (kantor pusat) di Jakarta. Sebab itu kita data dulu kode PNR (penerbangan) dan nomor rekening bank penumpang yang telah membeli tiket,” jelasnya.

Para penumpang pun, jelasnya, dapat melakukan konfirmasi ke nomor telpon 021-56997000 atau ke Kantor Perwakilan Mandala Batam di nomor 0778-472727.

Sales Executive Mandala, Irawan, menambahkan perseroan akan mengembalikan uang yang terlanjur sudah beli tiket maksimal 45 hari. Untuk itu, pihaknya sedang melakukan pendataan calon penumpang untuk pengembalian uangnya. (gus).

Cuaca Ekstrim Tingkatkan Penderita DBD dan Diare

BATAM – Cuaca ekstrim dengan tingkat curah hujan cukup tinggi yang terjadi di Batam dikuatirkan meningkatkan penderita penyakit Demam Berdarah Dangue (DBD) dan Diare khususnya pada anak dan balita sehingga pemerintah perlu melakukan antisipasi.



Direktur Rumah Sakit Umum (RSUD) Batuaji Batam, dr Asmoji mengatakan, cuaca yang berubah-ubah sejak beberapa pecan terakhir akan mempengaruhi kesehatan masyarakat.

“Jika siang hari matahari bersinar sangat terik, sehingga suasana terasa amat panas, namun tiba-tiba cuaca dapat berubah seketika menjadi hujan dan udara menjadi terasa dingin. Kondisi tersebut dapat menimbulkan berbagai penyakit terutama DBD dan diare,” katanya, Kamis (13/1).

Oleh karenanya, Asmoji mengimbau warga Batam untuk berhati-hati terhadap kondisi cuaca di musim pancaroba saat ini dengan menjaga kebersihan lingkungan untuk memperkecil berkembang biaknya sumber penyakit tersebut.

Pemerintah Daerah juga diharapkan bisa bertindak cepat sebelum jatuh korban dengan cara melakukan penyemprotan atau pengasapan dan memberikan tablet pembasmi jentik jentik nyamuk kepada masyarakat untuk disebar di berbagai tempat genangan air.

“Perubahan udara dan suhu berpengaruh pada tubuh. Sebab tubuh otomatis akan berusaha keras menyesuaikan dengan temperatur sekitar. Daya tahan tubuh terhadap penyebab penyakitpun menjadi berkurang, dan itu membuat kita mudah terserang penyakit,” katanya.

Menurut Asmoji cara efektif untuk menghindari penyakit pada musim pancaroba ini, pertama, kurangi kebiasaan keluar rumah sebab kuman-kuman penyakit mulai menyebar. Suhu yang berubah-ubah membuat virus dan bakteri mudah berkembang biak. Di samping itu, kekebalan tubuh juga menurun.

Kedua, menjaga kebersihan lingkungan dengan cara 3M yakni menguras tempat berkembang biak jentik nyamuk, menutup wadah yang bisa menampung air, dan mengubur kaleng-kaleng bekas untuk membunuh perkembangbiakan nyamuk demam berdarah aedes aegypti serta menguras bak mandi satu minggu sekali.

Ketiga, menjaga kesehatan badan baik kebersihan badan dan menyantap menu makanan yang sehat. Hal lain yang harus dilakukan menjaga kesehatan, melakukan kebiasaan baik seperti berolahraga dan istirahat cukup.

Untuk gejala DBD, katanya biasanya ditunjukkan melalui munculnya demam tinggi terus-menerus, disertai ada tanda perdarahan, contohnya ruam. Ruam demam berdarah mempunyai ciri-ciri merah terang. Untuk itu bagi masyarakat yang menemukan keluarga atau kerabatnya dengan cirri tersebut agar segera di bawa ke rumah sakit atau puskesmas untuk mendapat perawatan.

Menurut Asmoji, banyak masyarakat yang menganggab DBD sebagai penyakit biasa dan bisa di obati, padahal jika si penderita mengalami kondisi patal akibat DBD yang dipengaruhi terlambatnya mendapat perawatan maka bisa menyebabkan kehilangan nyawa.

Sampai saat ini, kata dia belum ada vaksin yang tersedia secara komersial untuk mengobati penyakit demam berdarah. Karena itu, pencegahan utama demam berdarah terletak pada menghapuskan atau mengurangi vektor nyamuk demam berdarah.

Fogging atau pengasapan hanya akan mematikan nyamuk dewasa, sedangkan bubuk abate akan mematikan jentik pada air. Makanya keduanya harus dilakukan untuk memutuskan rantai perkembangbiakan nyamuk.

Sementara itu, salah seorang warga di Batam Centre, Akhyar mengatakan warga di lingkungan tempat tinggalnya sudah banyak yang mengalami gejalan penyakit DBD dan Diare seperti sakit perut dan demam, namun belum ada yang sampai dirawat di Rumah Sakit.

Akhyar berharap pemerintah bisa secepatnya mengatasi perkembangan penyakit tersebut dengan melakukan pengasapan dan menyebaran abate, sebelum ada yang meninggal.(gus).

Menyelami Hobi yang Penuh Tantangan

Mendaki gunung merupakan kegiatan yang penuh dengan tantangan sehingga dibutuhkan tingkat kewaspadaan dan hati-hati untuk menyalurkan hobi tersebut, karena gunung yang menyimpan keajaiban alam, keindahan dan panorama indah juga menyimpan bahaya bagi pendaki yang tidak waspada dan taruhannya bahkan nyawa.




Anggota Wanadri (Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung), Fasya Cabinda yang masih kuliah di ISIP Jakarta mengatakan, sebelum melakukan pendakian gunung bagi pemula sebaiknya terlebih dahulu mengikuti pendidikan dasar tentang kegiatan mendaki gunung. Itu penting untuk memberi wawasan dan pengetahuan agar pemula menjadi waspada dan berhati hati dalam mendaki gunung.

“Jika mau mendaki gunung mental harus siap karena segala apapun bisa terjadi di atas gunung, termasuk kehilangan nyawa,” katanya.

Menurutnya, banyak masyarakat umum yang melakukan kegiatan pendakian mengalami kecelakaan, tersesat dan kehabisan bahan makanan yang bisa mengakibatkan kehilangan nyawa. Itu disebabkan para pemula tersebut kurang waspada dan tidak memiliki pengetahuan cukup dalam pendakian.

Kemudian, ketidaksiapan fisik dan mental juga menjadi faktor yang cukup tinggi sebagai penyebab kematian para pendaki gunung. Fisik dan mental yang lemah menjadi mangsa empuk alam gunung yang liar, terlebih jika mendaki gunung yang ketinggiannya lebih dari 4000 meter dimana oksigen sangat tipis.

“Orang - orang yang mendaki gunung diharuskan memiliki mental pantang menyerah, bersikap tenang dan tidak mudah panik. Ingat, alam liar pegunungan tidak pernah menoleransi kekurangan - kekurangan itu, oleh karenanya fisik dan mental harus sudah siap,” katanya.

Kematian pendaki gunung juga sering disebabkan oleh cuaca buruk. Menurut Fasya, cuaca diatas pegunungan sangat sulit ditebak, bahkan terkadang meski saat itu musim kemarau bisa saja di atas gunung turun hujan lebat. Cuaca buruk memang tidak menjadi penyebab langsung kematian, tetapi efek yang ditimbulkannya kerap menjadi penghalang pendakian. Seperti jalan menjadi becek dan licin atau udara begitu menjadi begitu dingin.

Pendaki gunung juga bisa meninggal karena tersesat. Itu bisa saja terjadi karena mungkin terpisah dari rombongan, mencoba jalur baru atau bahkan disebabkan oleh kesalahan sederhana yakni tidak membawa kompas. Saat orang mengalami tersesat dimana biasanya mereka selalu berputar - putar ke tempat yang sama, mereka akan mengalami disorientasi, bingung, kalut tanpa persediaan makanan yang cukup. Saat itulah maut mengintip. Maka tingkatkan kewaspadaan dan lebih berhati - hati serta hilangkan sifat meremehkan alam gunung, walau dengan alasan kita sering mendaki suatu gunung, tetapi tiap saat alam bisa berubah drastis, tanpa bisa diprediksi.

Feri Lim salah seorang penyuka hobi mendaki gunung mengatakan, untuk memperkecil risiko kecelakaan yang dapat menghilangkan nyawa, seorang pemula atau pendaki gunung mesti memperhatikan banyak hal.

Misalnya, memperhatikan peralatan yang akan dibawa karena hal itu sangat penting untuk menjaga mobilitas dan stamina tubuhnya saat mendaki. Barang bawaan yang terlalu berat akan mengurangi mobilitas pendaki dan menyulitkan pendaki sewaktu berjalan.

Oleh karena itu, pendaki gunung disarankan untuk memiliki barang bawaan yang bisa berfungsi ganda dengan tujuan untuk meringankan berat beban yang harus dibawa. Contoh, Alumunium foil, bisa untuk pengganti piring, bisa untuk membungkus sisa nasi untuk dimakan, dan yang penting bisa dilipat hingga tidak memakan tempat di carrier atau tas pendakian.

Kemudian posisi matras atau tempat tidur sebaiknya disimpan dalam Carrier karena jika meletakannya diluar maka matras sering nyangkut ke batang pohon dan semak tinggi, lagipula pada saat akan digunakan matrasnya sudah kotor.

Pendaki gunung juga harus selalu menyiapkan kantung plastik didalam ransel, karena akan berguna sekali nanti misalnya untuk tempat sampah yang harus dibawa turun, baju basah dan lain sebagainya.

Hal terpenting lainnya bagi pendaki gunung, kata Feri harus bisa menjaga kekompakan tim, karena jika tim sudah tidak kompak bisa berakibat fatal dan membahayakan keselamatan seluruh anggota tim. Untuk itu, ketua atau leader dalam tim pendakian harus bisa mengayomi seluruh anggotanya. (gus).

Mendaki Gunung Menyatu dengan Alam

Mendaki gunung bagi sebagian orang mungkin dianggap kegiatan atau hobi yang hanya membuang waktu, biaya dan tenaga, tapi bagi komunitas pendaki gunung atau mountenering club aktivitas tersebut merupakan cara untuk lebih bersahabat dengan alam, mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, menghargai hidup dan persahabatan antar sesama serta untuk melatih kedisiplinan.



Viverani Desmera (22) sudah menyukai kegiatan mendaki gunung sejak masuk perguruan tinggi di Universitas Negeri Jambi sekitar tahun 2003. Untuk menyalurkan hobin mendaki gunung itu, Vie panggilan akrap Viverani bergabung ke kelompok pencinta alam Siginjai yang ada di perguruan tinggi tersebut di awal kuliah atau semester satu.

“Bagi saya mendaki gunung itu adalah panggilan jiwa karena saat itu saya merasa mendapat kepuasan yang luar biasa ketika sampai puncak, dan disaat itu pula saya lebih mencintai sang Pencipta dan mengagungi kebesarannya,” katanya.

Awalnya, Vie menduga ketika masuk dalam komunitas tersebut bisa langsung ikut mendaki gunung bersama mentor atau seniornya, namun tidak demikian. Vie harus mengikuti pendidikan dan latihan selama sekitar satu bulan untuk memahami tentang kegiatan mendaki gunung atau mountenering.

Mendaki gunung terlebih bagi pendaki professional ternyata membutuhkan ilmu dan wawasan. Salah satunya ilmu tentang peralatan yang dibutuhkan sewaktu mendaki, ilmu tentang lingkungan, social masyarakat, fotography, tekhnik bertahan atau survival, pengenalan peralatan dan lainnya.

Semua ilmu tersebut diperoleh Vie sewaktu mengikuti pendidikan dan latihan dasar yang diselenggarakan Clubnya yakni Siginjai. Lalu, setelah dirasa cukup memahi berbagai ilmu untuk kegiatan Mountenering selanjutnya langsung dilakukan praktik mendaki gunung.

Pendakian gunung yang pertama kali dilakukan Vie adalah Gunung Sumbing yang ketinggiannya sekitar 2.600 mdpl (meter diatas permukaan laut) yang berlokasi di Provinsi Jambi.

“Ada perasaan tegang dan keinginan yang kuat untuk cepat cepat sampai ke puncak,” katanya.

Sesampai di kaki gunung, kata Vie, dia bersama rekan rekannya yang didampingi senior atau mentor berdoa terlebih dahulu untuk memulai pendakian.

Tidak banyak orang yang tahu tentang Gunung Sumbing yang ada di Provinsi Jambi, karena memang Gunung tersebut bukan obyek wisata sepertihalnya Gunung Kerinci, Gunung Bromo atau Gunung Merapi.

Oleh karena itu, tantangan untuk mendaki gunung Sumbing lebih berat karena jalur untuk sampai ke puncak hampir sama sekali tidak ada, sehingga seluruh tim harus membuka jalur baru untuk sampai puncak.

Ditengah jalan, kata Vie dia terkejut karena banyak ditemukan lintah atau pacet yang awalnya masuk dari kaki hingga tubuhnya. Lintah atau pacet itu menghisap darahnya sehingga di beberapa bagian tubuh Vie dan juga rekannya terlihat banyak darah keluar sewaktu melepas lintah yang menempel ditubuhnya.

Selain itu, Vie juga harus menghadapi tantangan lereng gunung yang cukup curam yakni sekitar 60 derajat dan kondisi lereng yang curam itu juga menjadi tempat bagi Vie dan rekannya untuk beristirahat di kalam malam.

“Di Gunung Sumbing saya punya pengalaman menarik yakni banyaknya lintah yang nempel di tubuh saya terus harus tidur di tempat atau lereng gunung yang curam dengan sudut sekitar 60 derajat,” katanya.

Tantangan yang dihadapi Vie di perjalanan ternyata dibayar dengan harga yang pantas ketika sampai di Puncak. Di Puncak Vie mendapati pemandangan yang sangat menakjubkan dan dia pun tidak melepas kesempatan untuk mengambil foto matahari terbit di kala pagi hari.

Menurut Vie, selain Gunung Sumbing dia juga sudah mendaki Gunung Kerinci yang merupakan Gunung berapi tertinggi di Sumatra dengan ketinggian 3805 meter diatas permukaan laut. Kemudian Gunung Gede Pangrango di Bogor serta gunung merapi dan Singgalang di Sumatra Barat.

Salah seorang anggota Komunitas pendaki gunung di Batam, Randy yang kesehariannya bekerja di salah satu operator seluler mengatakan, dia masuk dalam komunitas pendaki gunung di Batam karena sejak kuliah memang menyukai kegiatan pendakian gunung. Dia bahkan bergabung dalam Kelompok Mahasiswa Pencinta Alam di kampusnya Universitas Indonesia.

Menurut Randy, di Indonesia terdapat organisasi yang memang aktivitasnya berhubungan dengan pendakian gunung yakni Wanadri atau Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung. Wanadri berdiri pada tahun 1964 bersamaan dengan tahun berdirinya Mapala Universitas Indonesia.

Menurutnya, Wanadri telah mendirikan lembaga pendidikan yang memberi pengetahuan kepada masyarakat umum tentang kegiatan mendaki gunung (Mountenering), dan alumni Wanadri sudah mencapai jutaan yang saat ini sudah banyak beraktivitas di berbagai bidang pekerjaan.

Randy bercerita sangat bersyukur bisa menekuni hobi mendaki gunung sebab ilmu dan pengalaman yang diperolehnya sangat berguna dalam perjalanan karirnya.

“Mendaki gunung itu seolah kita harus melewati berbagai rintangan dan berupaya untuk lebih memahami anggota tim, selain itu juga harus disiplin karena jika hal tersebut tidak dilakukan maka nyawa taruhannya,” kata dia.

Pengalaman tersebut, kata Randy di aplikasikan dalam pekerjaannya sehari hari, sehingga dia bisa dikatakan berhasil dalam menjalankan karirnya di salah satu perusahaan seluler di Batam.

Meski sudah bekerja dan sukses dalam karirnya, Randy tidak pernah lupa untuk mendaki gunung, sehingga jika ada waktu luang terutama saat libur dan cuti dia selalu menyempatkan untuk mendaki gunung.

Menurutnya, itu perlu dilakukan untuk menjaga stamina dan kesehatan.

Salah satu ilmu yang sangat penting diperolehnya sewaktu mendaki gunung dan dia aplikasikan dalam pekerjaanya yakni tentang membangun tim yang kuat dan menjaga saling pengertian diantara sesama tim. Karena dengan membangun tim yang kuat maka tujuan untuk mencapai puncak gunung semakin mudah diraih.

Lalu, dengan tim yang kuat juga maka tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan akan mudah di dapat. (gus).

Malaysia Pulangkan 297 TKI di Awal Tahun 2011

TANJUNG PINANG – Pemerintah Malaysia telah memulangkan sedikitnya 297 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari berbagai daerah pada awal tahun 2011 ini karena dianggap bekerja secara tidak resmi (illegal).




Kepala Kantor Imigrasi Tanjung Pinang Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Surya Pranata mengatakan, di awal tahun ini, Pemerintah Malaysia telah memulangkan sekitar 297 TKI, 227 diantaranya laki laki dan 70 orang perempuan. Seluruh TKI dipulangkan melalui pelabuhan Pasir Gudang Malaysia menuju Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjung Pinang Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

“Pemerintah Malaysia mulai memulangkan TKI ilegal pada Kamis (6/1) malam sebanyak 150 orang, selanjutnya 147 TKI kembali dipulangkan,” katanya, Rabu (12/1). Bersamaan dengan pemulangan 297 TKI tersebut terdapat dua orang bayi yang terdiri satu bayi laki laki dan satu bayi perempuan.

Menurut Surya, Pemerintah Malaysia kerap memulangkan TKI yang diduga bekerja secara tidak resmi. Pada tahun 2010 saja sebanyak 22.182 TKI yang di pulangkan ke Indonesia melalui pelabuhan di Tanjung Pinang.

Banyaknya TKI yang dipulangkan, kata dia salah satunya disebabkan tidak lengkapnya dokumen yang dimiliki para TKI. Kondisi tersebut bisa terjadi karena kebanyakan TKI menjadi korban perdagangan manusia atau Traficking.

Kepala Biro Pemberdayaan Perempuan Kepulauan Riau Pudji Astuti mengatakan, untuk mengurangi kasus tracfiking, Pemerintah Provinsi Kepri Selasa (11/1) kemarin telah menandatangani nota kerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk menangani korban perdagangan manusia (trafiking).

Sebelumnya, Pemprov Kepri juga telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan Badan Pemberdayaan Perempuan Jawa Timur dan Jawa Barat untuk menangani wanita dan anak-anak yang menjadi korban kekerasan maupun korban perdagangan manusia.

“Dalam waktu dekat, kerja sama juga akan dilakukan dengan Pemerintah Lampung dan Kalimantan Selatan,” kata Pudji.

Menurutnya, kerjasama tersebut perlu dilakukan untuk menghindari terjadinya kasus tracfiking yang merugikan masyarakat. Seperti yang terjadi pada tiga TKI asal Jawa Tengah pada Desember 2010 lalu.

Ketiga TKI tersebut ditipu oleh tekong tenaga kerja Indonesia (TKI) yang menjanjikan mereka untuk bekerja pada sektor formal di Malaysia, namun sesampai di Malaysia para TKI dipekerjakan sebagai pekerja seks komersial.

Dalam kerjasama itu, kata Pudji, Pemerintah Provinsi Kepri membangun rumah singgah engku putri yang menjadi tempat terpadu untuk melindungi perempuan dan Anak Kepri, serta menjadi tempat penampungan TKI bermasalah.

Pimpinan Humas Rumah Singgah Engku Kepri, Lelita Fitri mengatakan, rumah singgah yang dikelola Biro Pemberdayaan Perempuan Kepri saat ini menangani 19 TKI dari Jawa Timur dan 17 TKI dari Provinsi Jawa Barat yang dipulangkan dari Malaysia. Sebelumnya, Rumah Singgah juga telah melayani 86 TKI dari berbagai daerah Indonesia.

Sebagian besar TKI tersebut dipulangkan karena dianggap bekerja secara illegal, hal itu disebabkan para TKI telah ditipu oleh tekong ataupun perusahaan jasa pengerah tenaga kerja.

“Korban yang kami bina yang telah melewati tahapan pembinaan mental, kesehatan dan ketrampilan untuk selanjutnya bisa dipulangkan ke kampungnya,” katanya.(gus).

Menghindari Efek Radiasi

Kemajuan ilmu dan teknologi mampu meningkatkan kesejahteraan dan mobilitas manusia, namun teknologi juga memberi efek negatif pada penggunanya yang mempengaruhi kesehatan seperti efek radiasi yang dihasilkan sejumlah produk elektronik.



Kemajuan dari teknologi komputer dengan ditemukannya wi-fi (Wireless Fidelity) dampaknya secara sekilas memang positif, tetapi Efek Radiasi Elektromagnetik terhadap kesehatan, paparan cahaya yang intens termasuk yang ditimbulkan oleh sebuah radiasi elektromagnetik, dalam tubuh manusia akan berpengaruh paling banyak pada pembentukan hormon melatonin yang diproduksi kelenjar pineal di dalam otak, yang memang bersifat sensitif terhadap rangsang cahaya.

Pekerja Teknologi dan Informasi (TI), M Adelin mengatakan pekerjaanya sebagai teknisi komputer di sebuah perusahaan Batam menuntutnya setiap saat harus berhadapan dengan komputer, oleh karenanya efek radiasi dari komputer tidak bisa dihindari.

“Sebagai pekerja TI, efek radiasi tidak bisa saya hindari namun saya hanya bisa memperkicil risikonya dengan melakukan berbagai cara,” katanya.

Namun, Adelin berupa untuk mengurangi efek radiasi tersebut dengan melakukan berbagai cara misalnya menggunakan pelindung di monitor komputernya.

Selain komputer, kata dia telepon genggam juga berakibat buruk bagi kesehatan, salah satunya penyakit “alzheimer” atau kepikunan lebih awal dari usia semestinya. Alzheimer adalah salah satu penyakit yang menyebabkan menurunnya kemampuan berfikir serta kemampuan mengingat atau memori, sehingga gejala penyakit alzheimer mirip dengan orang tua yang pikun.

Untuk mengurangi efek radiasi barang barang elektronik seperti komputer atau handphone, kata Adelin ada beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain, jika lelah, istirahatkan sebentar mata dan jangan memaksakan diri untuk tetap menatap komputer saat sedang lelah. Jangan lupa untuk terus makan makanan yang bergizi terutama yang mengandung banyak vitamin A misalnya wortel. Namun perlu diingat bahwa konsumsi vitamin A agar disesuaikan dengan dosisnya. Apabila terlampau banyak mengkonsumsi vitamin A bisa menyebabkan overdosis vitamin A.

Untuk konsumsi vit A, menurut hasil riset terbaru dari inggris antara lain: Kebutuhan konsumsi vit A untuk balita : 200 SI/kg berat badan, Sedangkan untuk orang dewasa : 70 SI/kg berat badan. Jadi tidak perlu konsumsi tablet vit A secara khusus dan kontinu,

karena dapat menimbulkan batu ginjal. Tablet Vit A dapat diminum seminggu 1x. Lain hal-nya dengan Wortel / sayuran/ buah berwarna hijau / Orange semuanya yang alami mengandung Pro vit. A yang dapat diurai tubuh dengan baik sehingga tidak berdampak merugikan kesehatan. Wortel segar dapat dimakan langsung.

Kemudian tidur atau istirahat teratur selama delapan jam, khusus di daerah tropik, masih banyak orang yang belum sadar dan ‘care’ terhadap mata sendiri maka lindungi mata dari terik matahari karena intensitas cahaya matahari jauh lebih besar dan dapat mengakibatkan katarak.

Khusus Orang Tua dan Calon Orang Tua, anjurkan anak dari sekarang, menonton TV atau main playstation dan lainnya dengan jarak minimal 3 meter. Jangan membaca sambil tidur atau ditempat yang kurang pencahayaannya.

Untuk bidang pekerjaan yang berkaitan dengan keakuratan warna (misalnya design), tentunya sangat tergantung pada brightness dan contrast monitor. Dari hasil riset makin tinggi set brightness dan contrast, maka makin tinggi radiasinya. Setiap mata orang memiliki daya tahan yang berbeda; pedih, keluar air mata dan iritasi yang merupakan akibat dari radiasi.

Apabila hal itu terus menerus dialami dalam jangka waktu yang cukup lama, maka salah satu akibatnya adalah menderita Asthenopia (pupil mata jadi lambat bereaksi terhadap cahaya, karena intensitas cahaya (radiasi komputer, brightness contrast, cahaya matahari, dll yang berlebihan).

Bagi pengguna Handphone menurut Professor Leif Salford seorang peneliti dari Swedia mengatakan harus menjaga jarak tubuh dengan barang tersebut saat menggunakannya. Pasalnya, sistem ponsel ternyata menggunakan gelombang elektromagnetik yang dapat
menghasilkan radiasi yang mempengaruhi fungsi enzim dan protein yang bisa menimbulkan penyakit “alzheimer” atau kepikunan lebih awal dari usia semestinya.(gus).



Efek Radiasi Terhadap Kesehatan

Aktivitas manusia setiap harinya tidak terlepas dari penggunaan barang barang elektronik seperti komputer, handphone, televisi dan lainnya. Produk elektronik itu menghasilkan gelombang elektromaknetik atau radiasi yang berbahaya terhadap kesehatan.




Semua alat elektronik mengeluarkan sejenis medan elektromagnetik (electromagnetic field atau EMF) yang merupakan salah satu jenis radiasi. EMF adalah jenis radiasi yang non-ionisasi, atau radiasi yang energinya bahkan tidak cukup untuk mengionisasi atom atau mengeksitasi elektron, berbeda dengan radiasi uranium, yang merupakan radiasi ionisasi.

Namun, jika pengguna barang barang elektronik tersebut terlalu lama terkena radiasi EMF dari barang barang elektronik akan mempengaruhi terhadap kesehatannya.

Seperti pada penggunaan laptop atau computer, radiasi yang keluar dari laptop kebanyakan berasal dari dalam komponen laptop, seperti harddisk dan chip memori, daripada yang keluar dari layar

Ahli kesehatan Dr. Setiajid Yang mengatakan, jika seseorang bekerja dengan komputer sekitar 12 jam sehari, terlebih monitor komputernya tidak dilindungi dengan filter Anti radiasi, maka radiasi dari monitor computer itu akan menyebabkan mata perih dan merah. Sebab monitor komputer menghasilkan radiasi sinar X, ultraviolet, dan radiasi electromagnetic (sama dengan yang dihasilkan oleh microwave).

”Dari hasil riset sebuah lembaga penelitian di Amerika Serikat yang pernah say abaca disebutkan bahwa radiasi monitor komputer secara diagonal terjadi bocoran radiasi yang jauh lebih besar jika kita berhadapan secara langsung. Misalnya kalau kita berhadapan langsung, besarnya radiasi x ; maka dengan monitor yang sama kalau kita di posisi diagonalnya, besarnya radiasi x+y),” katanya.

Oleh karenanya, si pengguna computer itu berpotensi menderita keretakan retina disebabkan pancaran radiasi gelombang beta yang ditimbulkan oleh monitor komputer. Monitor komputer produksi mulai tahun 2004 telah menyertakan sebuah komponen silikon radioaktif lemah (grup metalloids) yang mampu membuat warna XVGA lebih cerah dengan biaya yang murah. pancaran radioaktif ini akan terus aktif hingga meluruh habis selama 20 tahun. kerusakan pada mata tidak serta merta, tetapi bersifat gradual. selalu isitirahatkan mata anda dengan cara menutup mata tiap 3 jam berkomputer selama 5 menit.

Menurut Dr Setiadjit Yang, batas medan elektromagnetik yang bisa ditoleransi tubuh manusia adalah 2.5 miliGauss sedangkan laptop bisa mengeluarkan radiasi lebih dari 150 mG saat digunakan.

“Kemajuan teknologi yang memberi kemudahan pada manusia dalam melakukan aktivitas kesehariannya juga memiliki dampak seperti penggunaan computer atau telepon genggam yang menghasilkan radiasi dan berpengaruh negative terhadap kesehatan manusia. Oleh karena itu kita harus bijak dalam menggunakan teknologi,” katanya.

Oleh karena itu, jika harus menggunakan laptop dalam aktivitas sehari harinya maka disarankan melakukan beberapa hal untuk mengurangi radiasi. Pertama, Bila bekerja dengan komputer disarankan untuk setiap sekitar 30 sampai 50 menit mengistirahatkan mata selama 5 menit, lihat tanaman yang berwarna hijau, lihat objek dengan jarak pandang yang berubah mulai dari yang terdekat sampai terjauh (lihat ke awan).

Kedua disarankan untuk menghindari meletakan laptop di atas paha saat bekerja karena tidak adanya jarak tubuh dengan laptop menimbulkan risiko yang lebih besar terhadap radiasi.

Komputer desktop dilengkapi dengan casing metal sehingga membentuk pelindung Gauss yang melindungi dari radiasi. Namun pada pembuat laptop ada yang menghilangkan pelindung ini dari produknya agar laptop mereka lebih ringan dan lebih menarik pengguna.

Profesor Olle Johansson dari Karolinska Institute in Swedia mengatakan, efek radiasi sangat mengganggu jaringan tubuh manusia terutama pada kulit, telinga, mata, sistem syaraf dan dapat menyebabkan gangguan sel yang menyebabkan mutasi gen. Seperti juga yang terjadi pada laptop.

Untuk menghindari efek negatif radiasi dari Laptop atau computer disarankan untuk mungkin menghindari pengaruh radiasi secara langsung yang hebat pada monitor serta sistem mekanisnya. Dalam sebuah riset ditemukan pada 30.000 kasus pada pekerja komputer tahun 1969, menemukan kasus mayoritas yang terjadi adalah selain kanker otak juga gangguan sistem saraf pusat manusia juga menyebabkan kematian.

Memang bukan perkara yang mudah untuk menghindari radiasi komputer karena untuk menjalankan pekerjaan sehari-hari kita selalu dituntut untuk tetap berada di depan komputer. Namun, masih ada beberapa cara seperti diatas yang bisa dilakukan untuk mengurangi efek buruk dari radiasi komputer.

Selain laptop, ternyata WI-FI ( wireless fidelity ) atau jaringan lokal nir kabel, yang semakin populer penggunaannya juga menjadi penyebab radiasi terhadap tubuh manusia.

Dengan Wi-fi orang bisa masuk ke jaringan internet tanpa harus repot menyambungkan kabel dari komputer ke line telepon. Sayangnya, dibalik kemudahan yang ditawarkan Wi-fi ternyata hal itu berdampak negatif terhadap kesehatan. Bahaya yang ditimbulkan dari Wi fi yakni dapat mengakibatkan nyeri dikepala, gangguan tidur (insomnia), mual-mual terutama bagi mereka yang electrosensitif.

Tranceiver (penerima) koneksi wireless juga menghasilkan radiasi microwave, sehingga ada juga dugaan yang menyebutkan bahwa sinyal wireless (atau wi-fi, wireless fidelity) jauh lebih berbahaya.

Berdasarkan hasil temuan yang dilakukan di Inggris menyebutkan tingkat radiasi yang dipancarkan perlengkapan Wi-Fi pada satu sekolah di Norwich, yang memiliki lebih dari seribu murid, lebih tinggi ketimbang tingkat radiasi yang dipancarkan dari menara transmisi operator telepon seluler umumnya. Pengukuran yang dilakukan menunjukkan kekuatan sinyal Wi-Fi di dalam ruang kelas itu tiga kali lebih kuat daripada intensitas radiasi dari menara ponsel.

Temuan ini dianggap signifikan karena anak-anak memiliki tengkorak yang lebih tipis ketimbang orang dewasa dan masih dalam tahap pertumbuhan. Pengujian menunjukkan bahwa anak-anak menyerap radiasi yang lebih banyak daripada orang dewasa. Namun organisasi kesehatan dunia atau WHO (World Health Organization) menyangkal hasil temuan tersebut dan menyebut efek WI-FI masih di bawah batas yang bisa merusak tubuh manusia.

Barang elektronik lainnya yang juga berbahaya terhadap kesehatan manusia adalah Handphone atau telephon genggam. Efek radiasi dari Handphone menyebabkan penggunanya mudah mengantuk, susah tidur, menurunkan tingkat kecerdasan, mempengaruhi fungsi otak pada anak anak, pemicu kanker mulut, berbahaya bagi janin yang ada dalam kandungan, membuat tuli, mempengaruhi tingkat kesuburan pada pria, penyebab infeksi mulut, peningkatan risiko autis pada anak, risiko stroke akibat perubahan protein albumin serta mempengaruhi fungsi enzim dan protein, merusak DNA dan mengganggu perkembangan otak pada anak dan memicu tumor otak, membuat pembuluh darah di leher menyempit sehingga meningkatkan tekanan darah, pemakaian ponsel selama 35 menit dapat menaikan tekanan darah 5-10 mmHg. (gus).

Pemkab Karimun Memasok Satu Ton Cabe ke Pasar

KARIMUN – Pemerintah Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) memasok sekitar 1 ton cabe merah ke pasar untuk menurunkan harganya yang sudah tembus 110 ribu sampai 120 ribu rupiah per kilo gram.




Bupati Karimun Nurdin Basirun mengatakan, untuk mengatasi kelangkaan cabe merah yang menyebabkan harganya melonjak, maka Pemerintah Kabupaten Karimun melakukan operasi pasar khusus cabe merah yang dilakukan mulai hari Selasa (11/1) sampai batas waktu yang belum ditentukan.

Untuk itu akan dipasok sekitar satu ton cabe merah yang dijual dengan harga lebih murah sekitar 10 ribu rupiah per kilogramnya, dibanding harga pasaran. Cabe merah itu didatangkan dari beberapa daerah di Karimunn seperti dari pulau Kundur dan sekitarnya.

“Pemkab Karimun melalui Disperindag dan Dinas Pertanian membeli langsung cabe merah dari petani sehingga harga jualnya lebih murah,” katanya, Selasa (11/1).

Teknis operasi pasar dilakukan dengan cara Dinas Perindustrian dan Perdagangan akan memasok cabe merah ke pedagang eceran selanjutnya pedagang akan menjual ke masyarakat dengan harga yang telah ditentukan pemerintah.

Untuk menghindari penjualan dengan harga yang lebih tinggi di tingkat pedagang eceran, maka Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten

Karimun akan melakukan pengawasan secara ketat, dan bila ditemui pedagang yang menjual harga lebih tinggi dari yang disepakati maka akan dilakukan tindakan.

Harga cabe merah di Karimun sudah lebih dari tiga pekan mengalami peningkatan lebih dari 100 persen. Awalnya harga cabe merah kurang dari 50 ribu rupiah per kilogram dan saat ini sudah menembus angka 120 ribu rupiah per kilogram. Oleh karena itu, dengan adanya operasi pasar, masyarakat berharap harga cabe bisa kembali normal dibawah 50 ribu rupiah per kilogram.

Sementara itu, di Kota Batam harga cabe merah, cabe hijau dan cabe rawit juga mengalami peningkatan signifikan. Harga cabe merah yang awalnya sekitar 50 ribu rupiah per kilogram, saat ini dijual sekitar 110 ribu rupiah per kilogram.

Menurut salah seorang pedagang di pasar Tos 3000, Andrian peningkatan harga cabe sudah terjadi hampir satu bulan disebabkan pasokannya berkurang.

“Jika pasokan tersedia maka harga cabe akan kembali turun,” katanya. (gus).

Pengguna dan Pedagang Black Berry Mulai Resah

Harga handphone Black Berry di Batam bergerak turun disebabkan adanya isu rencana pemerintah yang akan memblokir RIM (Research In Motion) sehingga pedagang mulai resah karena kuatir akan mengalami kerugian.




Salah seorang pedagang Handphone di Lucky Plaza Batam, Chandra mengatakan penjualan Black Berry mulai mengalami penurunan sejak adanya isu rencana pemerintah yang akan memblokir akses RIM pada 17 Januari mendatang, akibatnya, harga jual produk tersebut turun hingga 30 persen.

“Masyarakat yang mau membeli Black Berry karena kontennya lengkap dan ada kemudahan dalam penggunaan facebook dan lainnya sehingga jika RIM nya di blokir maka permintaannya dipastikan turun, saat ini saja penjualannya sudah berkurang,” katanya, Selasa (11/1).

Menurutnya, jika rencana pemerintah tersebut benar benar dilakukan maka harga Black Berry dipastikan anjlok karena permintaannya turun signifikan.

Sementara itu, pengguna Black Berry, Umi Khalsum menilai kebijakan pemblokiran RIM terlalu mengada-ada dan berlebihan.

”Saya pikir masih banyak urusan yang lebih penting untuk dikerjakan Menteri Komunikasi ketimbang pemblokiran RIM black berry,” katanya.

Dikatakan, dia sudah menggunakan Handphone Black Berry sejak dua tahun silam karena aplikasi yang ditawarkan cukup lengkap dan merupakan salah satu bagian kemajuan tekhnologi yang layak disyukuri.

Meski yang diblokir hanyalah aplikasi browser saja, kata Umi hal itu tetap saja berdampak buruk bagi penggunanya.

“Saya sering menggunakan fasilitas itu untuk cek email dan lain-lain. Semua sangat mendukung efisiensi kerja saya,” katanya.

Tak hanya Umi, sejumlah pengguna Black Berry di Batam juga menyatakan protes rencana Menkominfo tersebut, dan protesnya itu di ungkapkan di laman Twitter atau Facebook, seperti yang ditulis salah satu pengguna black berry di laman Twitter ”How to make you go??!!! I hate Tifatul Sembiring..wtf,”.

Seperti diketahui, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menegaskan bahwa ancaman blokir kepada produsen BlackBerry, Research in Motion (RIM) diarahkan untuk fasilitas browsing BlackBerry.Tifatul Sembiring mengancam akan menutup layanan BlackBerry di Indonesia bila produsennya, RIM menolak memblokir konten pornografi

Sementara itu, salah seorang dosen di perguruan tinggi Batam, Mustaqim mengatakan jika pemblokiran RIM Black Berry yang akan dilakukan pemerintah untuk kepentingan yang lebih besar maka patut di dukung.

Menurut dia, pemblokiran itu dilakukan karena pemilik Black Berry tidak segera memenuhi rencana pembanguna server di Indonesia sesuai dengan batas waktu yang di sepakatinya dengan pemerintah sehingga wajar jika Menkominfo memblokir akses RIM nya. Terlebih, pengguna Blakc Berry juga masih bisa mengakses situs Porno.

“Saya yakin tindakan yang dilakukan pemerintah sudah dipertimbangkan dengan baik untuk kepentingan nasional sehingga patut di dukung,” katanya.

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) juga mendukung langkah pemerintah untuk memblokir RIM Black Berry. Pemblokiran RIM tersebut dinilai YLKI justru terlambat karena penggunanya sudah mencapai jutaan orang.

YLKI Memandang, RIM tidak memiliki badan hukum lokal di Indonesia sehingga perlindungan konsumen sulit dilakukan karena semua kebijakan terpusat di Kanada dengan demikian posisi konsumen RIM di Indonesia sangat lemah karena, komplain terkait produk, tidak bisa dilayani di Indonesia.

Ketua YLKI, Sudaryatmo mengatakan, RIM seakan akan berniat untukm melakukan bisnis hitam di Indonesia tanpa mau bertanggungjawab atas produknya. Termasuk keengganan berbagi keuntungan dengan pemerintah Indonesia dalam hal pajak. (gus).

PT Aneka Tambang Hentikan Produksi di Tanjung Pinang

TANJUNG PINANG – Pemerintah Kota dan DPRD Tanjung Pinang Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) bersepakat untuk menutup sementara waktu pertambangan anak usaha PT Aneka Tambang Resources Investindo yakni PT Lubindo karena perusahaan itu diduga melakukan pertambangan di luar area konsesi dan aktivitasnya juga telah mencemari lingkungan.




Sekretaris Komisi III DPRD Kota Tanjungpinang Ginta Asmara di Tanjungpinang mengatakan, DPRD bersama dengan Pemko Tanjung Pinang telah menyepakati untuk menutup sementara waktu tiga perusahaan kontraktor tambang bauksit dan salah satunya milik anak usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Aneka Tambang Resources yakni PT Lubindo.

“DPRD dan Pemko Tanjung Pinang sudah mengadakan pertemuan dengan dinas terkait dan hasilnya perusahaan yang diduga melakukan penambangan secara ilegal di Dompak untuk tutup sementara waktu,” katanya, Senin (10/1).

Penutupan dilakukan dengan alasan, perusahaan itu telah mencemari lingkungan dalam aktivitas pertambangannya. Itu diketahui dari tempat pencucian bauksit dan limbah hasil pencucian bauksit yang ditampung dalam bendungan dengan memotong aliran Sungai Toca.

Selain itu ada indikasi kuat perusahaan tambang bauksit itu menambang di luar areal konsesi yang di ijinkan yakni di Wacopek, Kabupaten Bintan sehingga melanggar hukum dan perjanjian yang telah disepakati.

Menurut Ginta, informasi tersebut diperoleh dari hasil Sidak atau insfeksi mendadak yang dilakukan DPRD Kota Tanjungpinang akhir pekan lalu. Dari Sidak tersebut anggota DPRD menemukan tempat pencucian bauksit di luar koordinat izin KP dan juga dugaan kerusakan lingkungan karena limbah bauksit ditampung dalam bendungan setelah memotong alur sungai.

Atas temuan tersebut, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Tanjungpinang langsung melakukan pemeriksaan terhadap kerusakan lingkungan yang terjadi.

Ginta berharap Pemerintah Kota Tanjung Pinang mengecek kembali ijin konsesi yang telah diberikan perusahaan tersebut, selain menutup sementara operasionalnya.

Uang Konpensasi

Sementara itu, akhir pekan lalu sejumlah warga Dompak yang daerahnya tercemar akibat aktivitas pertambangan PT Lubindo berunjuk rasa di depan perusahaan itu menuntut konpensasi atas pencemaran lingkungan yang terjadi karena akibat tercemarnya sungai maka penghasilan mereka sebagai nelayan anjlok.

“Warga menuntut PT Lubindo memberikan dana kompensasi atau bantuan kepada para nelayan yang biasa mencari ikan di Sungai Dompak, karena sekarang ini kami sulit mendapatkan ikan di sungai karena sungai sudah tercemar akibat pertambangan bauksit,” kata salah seorang warga, Joko Susilo.

Menurutnya sebagian besar warga Dompak berprofesi sebagai nelayan dan mencari ikan di sungai Dompak tersebut. Oleh karenanya keberadaan sungai tersebut sangat penting untuk menjaga perekonomian warga.

Manager Operasional PT Lubindo Haswiardi mengatakan, pihaknya akan mengabulkan tuntutan warga terkait uang konpensasi tersebut, namun pihaknya hanya akan memberikan kepada nelayan nelayan yang benar benar mencari ikan di Sungai Dompak. (gus).

Nelayan Dilarang Melaut

ANAMBAS – Nelayan di Kabupaten Anambas dan Natuna Provinsi Kepulauan Riau diminta untuk tidak mencari ikan atau melaut selama Januari ini sebab cuaca ekstrim memicu tinggi gelombang dan kecepatan angin diatas normal sehingga membahayakan keselamatan.



Kepala Teknisi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tarempa, M.Salim mengatakan, cuaca ekstrim di perairan Kabupaten Anambas dan Natuna sudah mulai terjadi sejak Desember 2010 dan diperkirakan akan berlangsung hingga Maret atau April 2011.

Akibatnya tinggi gelombang bisa mencapai lebih lima meter dari posisi saat ini yang 3,5 meter sedangkan kecepatan angin mencapai 5-28 knot atau 10-50 kilometer per jam. Kondisi itu, katanya tidak akan bisa menyelamatkan nelayan jika melaut sehingga Nelayan diminta untuk tidak melaut.

“Saya perkirakan selama Januari ini tinggi gelombang dan kecepatan angina sangat ekstrim dan diatas rata rata normal sehingga nelayan diminta untuk tidak melaut demi keselamatannya,” kata dia, Minggu (9/1).

Selain gelombang tinggi dan kecepatan angin yang diatas rata rata, kata dia perairan Kepri khususnya Anambas dan Natuna juga di ganggu oleh curah hujan yang relatif tinggi.

Transportasi Udara

Kondisi cuaca ekstrim ternyata tidak hanya dirisaukan nelayan tetapi masyarakat Natuna dan Anambas lainnya juga terganggu karena sarana transportasi umum berupa kapal laut tidak bisa berlayar akibat cuaca ekstrim tersebut. Oleh karena itu masyarakat Natuna dan Anambas berharap pemerintah daerah bisa mengusahakan beroperasinya transportasi udara untuk mendukung mobilitas perekonomian daerah.

Bupati Anambas Tengku Mukhtarrudin mengatakan sejak Riau Airlines tidak beroperasi lagi Oktober lalu hingga saat ini sarana transportasi ke Anambas dan Natuna hanya mengandalkan kapal laut yang hanya melayani dua atau tiga kali satu minggu sesuai dengan kondisi cuaca di laut.

Kondisi itu menyebabkan Kabupaten Anambas dan Natuna seperti daerah terpencil yang sulit mendapat akses dari daerah sekitarnya sehingga pasokan kebutuhan pokok menjadi langka dan harganyapun terus menerus naik.

Oleh karenanya, Pemerintah Kabupaten Anambas berharap ada perusahaan penerbangan lain yang bisa menggantikan Riau Airlines yang sudah tak terbang lagi ke Anambas akibat kisruh keuangan di tubuh perusahaan tersebut.

Menurut Tengku, belum lama ini Pembkab Anambas telah mencoba menjalin kerja sama dengan perusahaan penerbangan Kemala Air untuk membuka rute terbang ke Anambas. Dari negosiasi yang dilakukan, Kemala Air meminta waktu penerbangan sekitar 120 jam per bulan namun Pemkab Anambas hanya menyediakan waktu 60 jam per bulan.

Harga tiket yang ditawarkan perusahaan itu sebesar satu juta rupiah per orang, dan untuk itu, Pemkab Anambas akan memberi subsidi sebesar 200 ribu per orang sehingga masyarakat hanya membayar 800 ribu rupiah per tiket.

Kemala Air akan menggunakan pesawat Cassa kapasitas 22 tempat duduk dan terbang dari Tanjung Pinang ke Anambas. Menurut Tengku, perusahaan itu akan mulai menjalani operasionalnya di Anambas sekitar 5 Januari 2011.

“Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Anambas telah menyetujui terbangnya pesawat Cassa dengan kapasitas 22 seat yang akan terbang selama 6 kali seminggu, dengan rute Tanjungpinang-Palmatak (Anambas),” katanya.

Menurut Tengku, pemerintah mestinya memperhatikan keberadaan infrastruktur khususnya sarana transportasi di Anambas maupun Natuna karena kedua daerah merupakan penghasil Minyak dan Gas terbesar di Indonesia.

Cadangan minyak bumi Natuna diperkirakan mencapai 14.386.470 barel dan gas bumi sekitar 112.356.680 barel. Sementara itu, kandungan gas di blok D Alpha mencapai 222 TCF (triliun kubik kaki), tiga kali dari kandungan gas Arun, Aceh. Namun, yang diperkirakan bisa digunakan sekitar 46,2 TCF disebabkan 75 persenya adalah CO2 (karbon dioksida).

Lapangan North Belut di Laut Natuna, kata Yerry memulai produksi gas perdana 16 November 2009 lalu. Poduksinya sekitar 265 juta kaki kubik per hari untuk gas dan 20 ribu barel minyak per hari. Produksi Migas di North Belut masih bisa ditingkatkan hingga puncak produksi sebesar 315 juta kaki kubik per hari dan 30 ribu barel perhari.

Dikatakan, Natuna dan Anambas diperkirakan masih memiliki cadangan minyak bumi dan gas alam yang cukup besar di wilayah lautnya yang hingga kini belum diketahui. Oleh karena itu, keberadaan infrastruktur sangat penting bagi daerah tersebut. (gus).








tu lanjut M Salim, efek yang paling dirasakan dari cuaca ekstrim ini adalah tingginya tingkat curah hujan yang disertai angin kencang. Untuk itu pihaknya juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Anambas khususnya para nelayan tradisiolan, untuk tidak turun melaut hingga cuaca membaik.

"Cuaca ekstrim yang terjadi saat ini baru awalnya saja. Diperkirakan akan berlangsung hingga tahun 2011 nanti, mungkin akan berakhir pada bulan Maret atau April mendatang," katanya.

M Salim juga menambahkan, hingga penghujung tahun 2010 mendatang, Kabupaten Anambas akan diguyur hujan baik siang maupun malam.(h





Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tarempa mengimbau kepada seluruh masyarakat Anambas khusunya nelayan tradisional untuk sementar waktu tidak melaut. Pasalnya, cuaca ekstrim masih melanda perairan Anambas.

"Cuaca ekstrim muncul akibat tekanan rendah yang terjadi di laut Cina Selatan bergerak menuju Kalimantan dengan tekanan 1.008 milibar,", belum lama ini.

Menurut Salim, cuaca ekstrim tersebut terbagi atas beberapa bagian, yaitu curah hujan yang tinggi (disertai petir dan angin kencang), naiknya gelombang air laut, terbatasnya jarak pandang, kecepatan angin kencang di atas rata-rata, dan lain-lain.

Sedangkan untuk tinggi gelombang saat ini yang terjadi di perairan Anambas berkisar antara 3,5-5 meter. "Sementara untuk kecepatan angin berkisar dari 5-28 knot atau 10-50 km/jam, bergerak dari Barat Laut menuju Utara," jelas M Salim.(gus).