Minggu, 14 November 2010

Batam Siapkan 6.826 Hewan Qurban

BATAM – Asosiasi Pedagang Hewan Qurban Batam (APHTB) menyiapkan 6.826 hewan yang terdiri dari sapi dan kambing untuk dijadikan qurban menyambut hari raya Idul Adha pada 17 Nopember mendatang. Seluruh hewan yang didatangkan dari Jawa, Lampung dan Sumatra Barat itu telah mendapat sertifikat halal untuk mencegah adanya penyakit anthrax, kuku, dan mulut sehingga layak di konsumsi masyarakat.



Kepala Bidang Peternakan Dinas Kelautan, Perikanan dan Pertanian (KP2) Kota Batam, Sri Nely mengatakan, Pemerintah Kota Batam bekerjasama dengan APHTB telah menyiapkan 6.826 hewan qurban yang terdiri dari sapi dan kambing. Hewan hewan tersebut didatangkan dari Jawa, Lampung dan Sumatra Barat dan telah mendapat sertifikat halal dan sudah melalui proses pengecekan kesehatan sehingga bebas dari penyakit anthrax, kuku, dan mulut sehingga layak untuk dikonsumsi.

“Seluruh hewan qurban yang masuk ke Batam harus mendapat sertifikat halal agar terjamin kesehatannya dan bebas dari penyakit anthrax, kuku dan mulut sehingga layak untuk dikonsumsi,” katanya, Kamis (11/11).

Hingga saat ini, jumlah hewan yang sudah masuk ke Batam sebanyak 5.900 ekor, diantaranya 1.600 sapi dan 4.300 kambing. Sisanya 926 ekor kambing dan sapi akan masuk ke Batam jelang tiga hari perayaan Idul Adha.

Seluruh hewan yang sudah masuk ke Batam tersebut, kata Sri selanjutnya ditampung ditempat penampungan sementara yang telah disiapkan Pemerintah Kota Batam yakni di Sungai Temiang dan selanjutnya akan disebar di 30 titik di seluruh kecamatan.

Menurut Sri, jumlah hewan qurban yang beredar di Batam diperkirakan melebihi dari pasokan yang disiapkan APHTB karena beberapa warga dan pedagang mendatangkan sendiri hewan hewan tersebut untuk dijual kepada warga.

Untuk itu, Pemerintah Kota Batam tetap memberlakukan sertifikat halal kepada hewan hewan qurban yang dijual langsung warga tersebut, meskipun sudah ada sertifikat halal dari daerah asal hewan hewan tersebut.

Oleh karenanya, Pemko Batam akan melakukan sidak ke pedagang hewan qurban di Batam jelang beberapa hari perayaan Idul Adha untuk memastikan hewan hewan yang dijual tersebut memiliki sertifikat halal.

Harga Daging

Sementara itu, harga daging sapi, kambing dan ayam di sejumlah pasar tradisional di Provinsi Kepulauan Riau seperti Batam dan Tanjung Pinang melonjak jelang sepekan perayaan hari raya Idul Adha.

Di pasar baru Tanjung Pinang harga daging sapi segar sudah mencapai 84 ribu sampai 90 ribu rupiah per kilogram, rata rata mengalami peningkatan 20 persen dari sebelumnya yang 70 ribu sampai 75 ribu rupiah per kilo gram.

Menurut Sadli salah seorang pedagang, peningkatan harga daging sapi saat ini dipicu minimnya pasokan dan meningkatnya permintaan. Kondisi tersebut menurutnya sering terjadi saat menjelang hari raya Idul Fitri maupun Idul Adha.

"Peningkatan harga daging tidak bisa dihindari karena permintaan daging dari masyarakat mengalami peningkatan, sementara stok yang ada tidak memadai seiring dengan semakin dekatnya Idul Adha," katanya, Kamis (11/11).

Kondisi yang sama juga terjadi di sejumlah pasar tradisional di Kota Batam. Harga daging di pasar pagi Toss 3000 dan Tanjung Pantun bahkan menembus 100 ribu rupiah per kilo gram.

Menurut Ahmad salah seorang pedagang, peningkatan harga daging tersebut hanya akan terjadi selama beberapa hari menjelang hari raya idul adha, setelah itu harga akan normal kembali bahkan cenderung turun karena masyarakat mengurangi konsumsi daging.

Sementara itu, harga cabe di kota Batam juga ikut mengalami peningkatan harga cabe merah yang sebelumnya rata rata 24 ribu rupiah per kilo gram saat ini menjadi 32 ribu rupiah per kilo gram. Begitu juga dengan bawang merah, dari 12 ribu rupiah per kilo gram menjadi 18 ribu rupiah per kilogram, harga bawang putih naik menjadi 28 ribu rupiah per kilo gram dari 25 ribu rupiah per kilo gram.(gus).

Tidak ada komentar: