Senin, 01 November 2010

Empat Nelayan Karimun di Tahan di Johor

KARIMUN - Empat orang nelayan dari Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang kapalnya ditabrak oleh Patroli Malaysia diketahui masih ditahan oleh kantor Imigrasi Malaysia di negara bagian Johor.



Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Karimun, Azmi saat dikonfirmasi Koran Jakarta mengatakan, pihaknya mendapat informasi bahwa empat nelayan Kabupaten Karimun itu ditahan pihak imigrasi Johor Malaysia.

"Hari ini, Jumat kami ke Johor untuk mempertanyakan penahanan warga kami," katanya, Kamis (7/10.

Keempat nelayan itu ditahan karena diduga melakukan pencurian ikan di perairan Malaysia.

Terkait dengan penahanan itu, Azmi mengatakan hari ini (Jumat/8/10) akan ke Johor untuk mempertanyakan penahanan empat nelayan asal Karimun itu.

Hingga berita ini diturunkan, Azmi masih kesulitan untuk menghubungi pihak pihak berkepentingan di Malaysia sehingga belum diketahui secara pasti perihal penahanan nelayan tersebut.

Namun dari informasi yang diterima, kata dia empat nelayan tersebut memang telah memasuki perairan Malaysia, namun hal itu dibantah oleh nelayan tersebut.

Terkait dengan kondisi kapal nelayan tersebut, menurut Azmi masih berada di laut dan saat ini hampir separuh badan tenggelam karena mengalami kerusakan setelah di tabrak kapal patroli Malaysia.

Kapal nelayan Karimun yang ditabrak itu diketahui berjenis GT 04 bernomor lambung R20.10.1380 milik agen kapal PT Arena Bahtera, Tanjungbalai Karimun.

Kapal tenggelam diduga berada pada 5,5 mil dari batas perairan Indonesia dengan Malaysia. Sementara itu, data dari Pangkalan TNI AL di Tanjungbalai Karimun, posisi kapal pada saat itu berada di koordinat 1º 19 838; 103 04 200; dan 1º 22 946, 103 03 293.

Menurut Azmi kejadian tersebut berlangsung pada hari Kamis sekitar pukul 15.00 WIB.Keempat nelayan yang ditahan adalah Cing Ling (51), A An (50), Kim Wan (55) dan seorang lagi pria suku Melayu. Keempatnya berasal dari daerah Meral Kabupten Karimun.

Keluarga dari empat nelayan tersebut yang berada di Karimun, kata Azmi mempertanyakan nasib keeempat nelayan itu, sehingga Bupati Karimun langsung menugaskan aparat Pemerintah daerah ke JOhor hari ini. (gus).

Tidak ada komentar: