Minggu, 22 Agustus 2010

PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk Rights Issue Oktober

JAKARTA – Perusahaan kertas, PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk (KBRI) akan Rights Issue pada Oktober ini dengan target dana 38,5 juta dollar AS yang akan digunakan untuk menyelesaikan utang-utangnya, sehingga perseroan bisa mendapatkan utang baru sejumlah 50 juta dollar AS untuk membeli perangkat lunak mesin produksi kedua (PM2) dan pemenuhan belanja modal.



Sekretaris Perusahaan Kertas Basuki, Tiur Simamora mengatakan perseroan akan merealisasikan rencana penawaran saham terbatas atau Rights Issue pada Oktober ini, mundur dari jadwal sebelumnya yang Agustus atau September karena belum diselesaikannya urusan administrasi.

“Kami optimistis bisa mendapatkan dana 38,5 juta dollar AS dari rights issue pada Oktober ini karena sudah ada pembeli siaga dari Henan Putihrai, dengan demikian kami bisa menyelesaikan restrukturisasi utang,” katanya, Kamis (19/8).

Dengan direalisasikannya Rights Issue pada Oktober tersebut, perseroan diharapkan bisa mendapatkan dana segar sejumlah 38,5 juta dollar AS yang akan digunakan seluruhnya untuk restrukturisasi utang-utangnya. Dengan demikian neraca keuangan bisa bankable sehingga perseroan bisa mencari utang baru.

Perseroan berencana mencari utang baru sejumlah 50 juta dollar AS yang akan digunakan untuk membeli perangkat lunak untuk mesin produksi kedua atau PM2 (paper machine 2) sejumlah 40 juta dollar AS dan untuk modal kerja sejumlah 10 juta dollar AS. PM 2 sendiri sudah dibeli sejak 2008 namun belum bisa dioperasikan karena perangkat lunaknya belum dibeli.

Jika rencana tersebut berjalan, kata Tiur maka perseroan bisa memaksimalkan produksi pada semester kedua tahun depan hingga mencapai 11.000 ton, sehingga pendapatan bisa tumbuh lima kali lipat yakni 60 miliar rupiah dari 11 miliar rupiah pada 2009.

Terkait dengan hasil RUPSLB (Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa) yang diadakan kemarin (19/8) Tiru mengatakan, mayoritas pemegang saham setuju dengan agenda rapat untuk menggabungkan nilai nominal saham (reverse stock).

Saat ini, nilai nominal saham seri A Kertas Basuki sekitar 200 rupiah, sedangkan saham seri B 100 rupiah. Dengan demikian, reverse stock 21 akan mengubah nilai nominal saham seri A dari 200 rupiah menjadi 400 rupiah dan seri B menjadi 200 rupiah dari saat ini 100 rupiah.

Reverse Stock tersebut, kata Tiur perlu dilakukan untuk memenuhi persyaratan dalam rights issue. Pasalnya, harga saham perseroan di lantai bursa hanya sebesar 50 rupiah dan sesuai ketentuan, penerbitan saham baru tidak bisa dilakukan dengan harga di bawah nilai nominal. Dengan penggabungan nilai nominal saham tersebut diharapkan harga saham perseroan bisa naik.

Terkait dengan kinerja semester satu ini, perseroan membukukan rugi usaha 4,02 miliar rupiah, berkurang dari posisi sebelumnya yang 16,47 miliar rupiah pada akhir Juni 2009. Pendapatan usaha sebesar 39,73 miliar rupiah pada semester satu ini, lebih tinggi dari periode sama tahun lalu yang 35,41 miliar rupiah.

Namun, KBRI membukukan laba bersih 59,15 miliar pada akhir Juni 2010, melonjak dari posisi yang sama tahun lalu yang 7,65 miliar rupiah. Peningkatan laba bersih itu ditopang oleh pendapatan lain-lain 71,58 miliar rupiah yang mayoritas berasal dari laba penjualan anak usaha sebesar 49,29 miliar rupiah dan laba selisih kurs 18,92 miliar rupiah.

Perusahaan kertas lainnya juga mengalami peningkatan laba bersih. PT Indah Kiat Pulp Papar Tbk membukukan laba bersih 871,79 miliar rupiah naik 90.544 persen disbanding periode sama tahun lalu yang 901,61 juta rupiah.

Menurut Direktur Indah Kiat, Yan Partawijaya peningkatan laba tersebut dipicu peningkatan harga kertas dan peningkatan volume produksi. Perseroan menargetkan kapasitas produksinya naik hingga 4,8 juta metrik ton per tahun atau naik 4,35 persen pada tahun ini disbanding 4,6 juta ton per tahun pada tahun sebelumnya.

Ketua Presidium Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI), Muhammad Mansur kepada Koran Jakarta mengatakan prospek industri kertas tahun ini diprediksi lebih baik dibanding tahun 2009, karena harga kertas bakal melonjak disebabkan pasokan domestic dan global menurun sedangkan permintaan tinggi akibat mulai berjalannya kegiatan industri setelah sempat melemah akibat dampak krisis keuangan global.

Menurutnya harga kertas tahun 2010 akan naik sekitar 15-20 dollar AS per ton setiap bulannya, baik itu pulp serat pendek maupun serat panjang atau mencapai 750-800 dollar AS per ton.

Konsumsi paling tinggi kata dia lebih banyak di pasar dalam negeri dan Asia, sedangkan pasar Eropa dan Amerika masih belum terlalu tinggi permintaanya karena dampak resesi global belum pulih di kawasan tersebut. (gus).

Kemampuan Sani-Soerya Diragukan Pimpin Kepri

BATAM – Sejumlah kelompok masyarakat meragukan kemampuan Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri, H M Sani dan Soerya Respatriono memajukan daerah itu disebabkan antara lain minimnya dukungan di parlemen Kepri, kurangnya pengalaman dan kemampuan lobi.



Pembantu Rektor III Perguruan Tinggi Ibnu Sina Batam Mustaqim mengatakan, kemampuan Sani-Soerya dipertanyakan untuk memajukan perekonomian Provinsi Kepri karena tidak memiliki pengalaman dan minimnya kemampuan lobi.

“Kemampuan Sani-Soerya dipertanyakan untuk memajukan Kepri,” katanya, Kamis usai pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri, Kamis (19/8).

Disamping itu, latar belakang Sani-Soerya sebagai birokrat murni juga dikuatirkan akan mengeluarkan kebijakan ekonomi yang bertentangan dengan dunia usaha. Oleh karena itu, masyarakat Kepri tidak bisa terlalu banyak berharap pada Sani-Soerya untuk memajukan daerah itu.

Padahal, kata Mustaqim Provinsi Kepri saat ini menghadapi banyak persoalan ekonomi, diantaranya tingginya angka kemiskinan. Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri mencatat angka pengangguran di Kepri tiap tahun terus bertambah. Pada kuartal pertama 2010 saja angka pengangguran di Kepri mencapai 129.670 orang dan saat ini diperkirakan sudah mencapai 268.823 orang. Angka pada kuartal satu tersebut mengalami pertumbuhan 8,05 persen dibanding periode sama tahun lalu yang 128.210 orang.

Sementara itu angka pengangguran juga terus mengalami pertumbuhan, pada kuartal pertama saja angka pengangguran di Kepri tercatat 53.333 orang atau sekitar 8,01 persen dari jumlah penduduk Kepri. Para penganggur tersebut sebagian besar atau 84 persen berada di perkotaan, sedangkan 16 persen berada di pedesaan.

Persoalan ekonom lainnya adalah minimnya infrastruktur di hampir seluruh pulau di Kepri seperti pelabuhan, transportasi jalan dan lainnya.

Direktur Perguruan Tinggi Politeknik Batam Priyono Eko Sanyoto kepada Koran Jakarta mengatakan, Sani-Soerya dinilai kurang memiliki kemampuan lobi untuk menjaring investor asing jika dibanding mantan Gubernur Kepri Ismeth Abdullah.

Padahal, kata dia, Kepri diharapkan pemerintah pusat menjadi daerah pertumbuhan baru yang bisa mendatangkan banyak investor asing sehingga bisa menciptakan banyak lapangan kerja baru bagi masyarakat Indonesia .

Oleh karena itu, fasilitas status perdagangan dan pelabuhan bebas di tiga wilayah Kepri yakni Batam, Bintan dan Karimun dikuatirkan akan sia sia karena pemimpin baru Kepri dikuatirkan tidak mampu memanfaatkan fasilitas tersebut untuk meningkatkan investasi.

Suburkan Korupsi

Mustaqim menguatirkan kepemimpinan Sani-Soerya akan menyuburkan korupsi di Provinsi Kepri karena Sani yang pernah menjabat Wakil Bupati Kabupaten Karimun diduga pernah terlibat dalam beberapa kasus korupsi.

Ketua BM Kosgoro 1957 Provinsi Kepri, Dida Priautama pernah mengatakan, telah meminta KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) untuk turun ke Karimun guna menyelidiki keterlibatan Sani dalam kasus korupsi APBD Karimun tahun 2002 dan 2003.

Keterlibatan Sani dalam kasus korupsi tersebut telah dibuat dalam satu buku oleh lembaga swadaya masyarakat di Karimun. Dalam buku itu disebutkan beberapa kasus korupsi yang melibatkan Sani antara lain pelaksanaan proyek jalan poros senilai 13,782 miliar rupiah (TA 2002), proyek jalan poros senilai 5,414 miliar rupiah (TA 2003) yang dilaksanakan dengan sistem penunjukan langsung dan dianggap tidak sesuai Keppres Nomor 18 Tahun 2000.

Kemudian, proyek pemasangan jaringan listrik dari PLTD Bukit Carok ke RSUD Karimun senilai 996.078.000 rupiah, proyek pemasangan jaringan listrik jalan poros senilai 998.251.000 rupiah, proyek pemasangan lampu jalan senilai 998.010.000 rupiah, serta proyek pemasangan lampu jalan poros senilai 997.514.000 rupiah. Proyek proyek tersebut diduga telah di mark up sehingga merugikan negara miliaran rupiah.

Pelatinkan Gubernur

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi pada Kamis (19/8) telah melantik Sani-Soerya sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri periode 2010-2015. Pasangan tersebut memperoleh suara terbanyak dalam Pilkada Kepri dengan perolehan suara 231.951 suara (37,3 %), lebih tinggi dari dua kandidat lainnya yakni Nyat Kadir-Zulbahri (NKRI) 195.847 suara (31,49 %), dan Aida Ismeth-Eddy Wijaya meraih 194.049 suara (31,21 %).

Sani-Soerya sendiri merupakan pasangan yang didukung oleh beberapa partai gurem antara lain partai Hanura, PDIP dan PIB yang memiliki kursi di DPRD Kepri kurang dari 30 persen. (gus).

Masjid Raya Batam

Masjid Raya Batam yang dibangun tahun 1999 merupakan ikon kemajuan ekonomi Batam yang memiliki arsitektur unik, terutama pada bagian atasnya yang bukan berupa kubah bundar melainkan berbentuk limas segi empat.



Masjid itu dirancang oleh Ir Achmad Noe’man seorang arsitek terkemuka Indonesia yang juga mendesain Masjid Salman di Institut Teknologi Bandung (ITB). Bangunan Masjid Raya Batam merupakan gabungan dari dua bentuk dasar, yaitu balok bujur sangkar sebagai badan bangunan dan limas sama sisi teriris tiga bagian sebagai kepala bangunan.

Secara matematis, bentuk bujur sangkar dianggap lebih kuat, sehingga mampu menopang bagian bangunan lainnya. Selain itu, kekokohan badan bangunan yang berbentuk bujur sangkar itu juga merupakan simbol keimanan umat Islam yang kuat.

Secara estetis, bangunan dengan bentuk limas sama sisi merupakan bentuk atap yang paling cocok dengan badan bangunan yang berbentuk bujur sangkar. Bentuknya yang mengerucut ke atas juga dianggap sebagai simbol hubungan manusia dengan Tuhan-nya. Sedangkan irisan tiga bagian pada atap yang berbentuk limas tersebut merupakan simbol perjalanan hidup manusia dalam tiga alam yang berbeda, yaitu alam rahim, dunia, dan akhirat.

Ahmad Dahlan Ketua Yayasan Masjid Raya Batam mengatakan, Masjid Raya Batam merupakan salah satu ikon kesuksesan pembangunan di Pulau Batam. Masjid itu berdiri di lahan seluas 75.000 meter persegi ini diharapkan mampu menjadi oase di tengah hiruk-pikuk kegiatan pembangunan di pulau itu.

Sebagai salah satu wilayah yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia , Batam tidak hanya dituntut sukses melaksanakan pembangunan di sektor fisik semata, tetapi juga mampu melaksanakan pembangunan di bidang mental dan spiritual warganya.

Itu sejalan dengan visi dan misi pembangunan Batam yang ingin menjadikan daerah ini sebagai Bandar dunia madani, artinya pembangunan ekonomi sejalan dengan pembangunan akhlak warganya. Oleh karena itu diperlukan sebuah kompleks peribadatan terpadu yang dapat dijadikan sebagai pusat kegiatan keagamaan masyarakat Batam.

Dalam komplek Masjid tersebut terdapat berbagai fasilitas seperti ruang perpustakaan, ruang belajar, tempat pendidikan, tempat aktivitas social dan lainnya. Di sebelah Masjid juga terdapat Asrama haji yang menjadi tempat persinggahan umat yang ingin menjalankan ibadah haji.

Masjid Raya Batam bisa menampung 3500 jamaah, namun jika masjid penuh, maka halaman dibagian belakangnya masjid bisa digunakan untuk menampung jamaah dengan kapasitas sampai 15.000 jamaah.

Pada bulan bulan biasa, setiap harinya masjid ini selalu ramai dengan aktivitas warga Batam yang ingin menggali ilmu tentang Islam dan tentunya beribadah. Terlebih pada bulan puasa, aktivitas warga kian meningkat. (gus).

Kisah si Anak Pulau

Nizar (15) sudah tak bersekolah lagi selepas tamat Sekolah Dasar di kampungnya di Patam Lestari Kota Batam. Hari-harinya kini membantu orang tuanya mencari ikan di laut yang berbatasan dengan Singapura.



Pagi itu, Nizar sudah mempersiapkan jaring dan perahu untuk mencari ikan bersama ayahnya, tak lupa makanan untuk disantap di perahu ketika siang menjelang.

Sampai di pelantar dekat rumahnya, Nizar langsung menuju perahu yang ditambat bersama dengan perahu nelayan lain tetangga rumahnya, lalu ayahnya mendayung perahu hingga ke tengah laut.

Sampai di tengah laut, jaring pun di lepas. Sambil menunggu ikan masuk ke dalam jarring, pandangan Nizar tertuju ke pulau sebelah dengan gedung pencakar langit yang megah dan bila malam menjelang kian menawan dengan lampu berwarna warni, sungguh kontras dengan pulau tempat tinggalnya.

Pulau itu adalah tumasik kata ayahnya, yang sekarang disebut Singapura. Ayah Nizar bertutur kalau dia dilahirkan di pulau itu, orang tuanya bahkan (kakek dan nenek Nizar) yang sudah wafat dimakamkan di sana.

Namun, ketika Imigran dari Cina mulai berdatangan ke pulau tersebut dan mulai menguasai perekonomian dan pemerintahan di Singapura, Ayah Nizar pun hijrah ke pulau lain hingga terdampar di Patam Lestari yang letaknya di pulau Batam.

Jejak ayah Nizar itu ternyata juga diikuti oleh banyak etnis Melayu Singapura lainnya yang hijrah ke banyak pulau yang ada di sekitar Provinsi Kepulauan Riau. Menurut Ayah Nizar itu disebabkan mereka tidak bisa bersaing dalam menjalankan bisnis dengan Etnis Tiong Hoa yang sudah menguasai perekonomian Singapura.

Bagi ayah Nizar, Kepulauan Riau juga Singapura adalah kampung halamannya karena daerah itu memang tempat kekuasaan kerajaan melayu pada jaman dahulu kala. Namun sejak berdirinya negara Singapura, Malaysia dan Indonesia sanak saudaranya mulai terpisah karena batas batas negara tersebut.

Ketika Nizar bertanya pada ayahnya tentang jiwa kebangsaanya, ayah Nizar mengatakan dia lebih memilih Indonesia. Meskipun dia tidak pernah membayangkan bagaimana rupa Jakarta yang menjadi ibukota negara Indonesia namun, dia bangga menjadi orang Indonesia.

Satu yang membuat bangga ayah Nizar menjadi orang Indonesia karena Indonesia adalah negara besar. Besar karena wilayahnya dan besar karena sejarahnya.

Tak terasa, perahu yang di tumpangin Nizar dan ayahnyapun berguncang dan ternyata jaring mereka telah dipenuhi oleh ikan ikan. Hingga sore menjelang, Nizar sudah memperoleh ikan cukup banyak dan ikan itupun langsung dijual ke pasar.

Ketika malam menjelang, Nizar duduk di teras rumahnya dan dari kejauhan terlihat jelas gedung pencakar langit dan lampu warna warni yang menghiasi gedung tersebut. Ya. Itu adalah Singapura yang diceritakan ayahnya tadi siang.

Nizar mengumpat, kenapa gedung gedung megah itu tidak berdiri juga di pulau tempatnya tinggal, padahal jaraknya sangat dekat. Seandainya gedung gedung itu ada di pulaunya juga pastilah kehidupan ekonomi warganya maju, sehingga tidak ada anak yang tidak sekolah seperti dirinya.

Ketika sedang asik termenung.. ayah Nizar menepuk pundak Nizar, diapun kaget. Seolah tahu yang dipikirkan Nizar, ayahnya berkata…. kita belum maju karena tidak pernah menghargai pahlawan yang telah mengorbankan nyawa dan hartanya untuk negara ini. (gus).

Laut Ku Bukan Laut Mu

Penangkapan tujuh nelayan Malaysia yang mencuri ikan di perairan Provinsi Kepri pada 13 Agustus 2010 yang berbuntut ditangkapnya tiga petugas Dinas Kelautan dan Perikanan Kepri oleh Polisi Malaysia bukanlah insiden yang pertama. Kasus pencurian ikan tersebut sudah terjadi sejak jaman dahulu hingga saat ini. Ironisnya pemerintah belum juga membenahi regulasi tentang batas laut dengan negara lain, selain itu sistem penjagaan laut di wilayah perbatasan juga masih kedodoran.



Meski negara serumpun, hubungan Indonesia dan Malaysia sering naik dan turun yang disebabkan beberapa permasalahan seperti masalah tenaga kerja, pembajakan karya cipta, pencurian ikan dan lainnya.

Insiden terakhir adalah penangkapan tujuh nelayan Malaysia yang tertangkap mencuri ikan di perairan Kepri yang berbuntut ditangkapnya tiga petugas DKP oleh polisi Malaysia yang hingga berita ini diturunkan masih dalam proses penyelesaian.

Kejadian itu bermula dari pengawas perikanan Kabupaten Tanjung Balai Karimun Kepri yang mendapat laporan dari masyarakat bahwa ada kapal ikan berbendera Malaysia yang melakukan aktivitas pencarian ikan di sekitar perairan Berakit Kepri. Laporan diterima pada hari Jumat (13/8) sekitar pukul 10.30 wib.

Kepala Seksi Pembinaan Penegakan Hukum (Kasi Bin Gakkum) Polda Kepri, AKP Ade Kuncoro mengatakan, setelah menerima laporan masyarakat tersebut, tiga orang petugas DKP Tanjung balai Karimun yakni Hermanto, Ridwan dan Rudi dengan menggunakan kapal DOLPHIN 015 bergerak menuju Batam dan pada pukul 19.00 WIB, baru mereka bergerak menuju perairan Berakit.

"Sekitar setengah jam kemudian, Kapal Dolphin 015 memergoki lima unit kapal ikan asing berbendera malaysia sedang menangkap ikan," kata Ade.

Petugas kemudian melakukan menangkap tujuh nelayan asal Malaysia tersebut dan membawanya ke Batam untuk diperiksa. Selanjutnya, tiga petugas DKP yakni Asriadi, Seivo dan Erwan melakukan pengawalan, namun pada pukul 21.00 WIB tiba-tiba mereka dihentikan oleh kapal Patroli Marine Police Malaysia.

Tiga Anggota DKP yang ada di kapal Dolphin diperintahkan untuk pindah ke kapal Malaysia, namun ditolak oleh aparat Indonesia yang ditanggapi polisi Malaysia dengan tembakan peringatan.

Salah seorang petugas DKP, Hermanto kemudian menghubungi Komandan Kapal Marine Police Malaysia melalui telepon Asriadi (pengawas perikanan Batam). Pada saat itu, pihak Malaysia meminta agar nelayan yang ditangkap dapat ditukar dengan petugas DKP. Namun tawaran itu tidak disetujui sehingga pada Sabtu (14/8) sekitar pukul 02.00 WIB, Kapal Dolphin melapor ke Dit Pol Air Polda Kepri untuk melaporkan kejadiannya.

Kejadian itu hingga saat ini masih dalam proses penyelesaian sementara pihak Malaysia telah menjadikan tiga petugs DKP Kepri sebagai tersangka. Kementerian luar negeri RI bahkan sudah melakukan komuniasi dengan Malaysia namun belum ada respon.

Juru bicara Kemenlu Teuku Faizasyah mengatakan, saat ini pihaknya mengupayakan akses ke konsuleran bagi tiga petugas itu dalam waktu dekat sehingga belum dilakukan nota protes ke pemerintah Malaysia.

Penangkapan tiga petugas DKP disebabkan aparat tersebut tidak dipersenjatai sehingga terpaksa menyerah ke polisi Malaysia yang diperlengkapi dengan senjata. Kementrian Luar Negeri juga tidak mau terburu-buru mengambil sikap karena harus diperoleh data konkrit yang terjadi di lapangan, misalnya tentang koordinat lokasi penangkapan.
Sebab, kata Faizasyah, sampai sejauh ini belum ada kejelasan soal batas wilayah perairan antara Indonesia dengan Malaysia di sekitar Batam dan Bintan. Karenanya, lanjutnya, Kemenlu ingin mengetahui secara persis apakah lokasi kejadian itu masuk wilayah Indonesia atau Malaysia.

Alasan yang dikemukan Kemenlu bisa saja diterima tapi terdengar aneh karena kejadian serupa yakni pencurian ikan oleh nelayan asing sudah sering terjadi. Akibat aktivitas pencurian tersebut negara dirugikan sekitar 30 triliun rupiah setiap tahunnya.

Kapolda Kepri Pudji Hartanto mengatakan, pencurian ikan oleh nelayan asing di perairan Kepri setiap harinya terjadi sekitar 10 kasus dan jumlah itu mungkin bisa lebih banyak mengingat luasnya wilayah perairan Kepri dan minimnya petugas yang menjaga.

Oleh karenanya, alasan Kemenlu soal belum adanya batas wilayan perairan RI dengan Malaysia yang memicu maraknya pencurian ikan mestinya sudah bisa diantisipasi sejak lama dengan membuat kesepakatannya.

Jika tidak, maka potensi perikanan yang ada di Perairan Kepri hanya akan dinikmati
oleh nelayan asing yang bebas mencuri menggunakan kapal dan teknologi canggih, sehingga nelayan Indonesia yang mencari ikan dengan sampan dan perahu kecil hanya mendapat sisa sisanya saja.

Selain itu, pemerintah juga agaknya perlu mereformasi tentang sistem penjagaan laut di wilayah perbatasan, karena selama ini petugas yang berjaga tidak dilengkapi dengan teknologi canggih sehingga kalah cepat dengan nelayan yang sudah dilengkapi dengan teknologi tersebut. Kondisi itu diperparah lagi dengan minimnya fasilitas yang dimiliki aparat, padahal mereka harus menjaga laut yang sangat luas.

Komandan Korem 033 Wira Pratama, Kolonel Zainal Arifin mengatakan, Provinsi Kepulauan Riau memiliki pulau ratusan, dan sebagian pulau tersebut berbatasan langsung dengan negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Vietnam dan Thailand. Oleh karenanya, dibutuhkan pengawasan maksimal untuk menghindari tindakan kriminalitas, penyelundupan, aksi teroris dan klaim sepihak dari negara tetangga atas pulau tersebut.

Sayangnya, kata Zainal, TNI tidak dapat melakukan pengawasan secara maksimal disebabkan terbatasnya alat angkut air atau kapal serta personil. (gus).

Merah Putih di 19 Pulau Terluar



Menyambut hari kemerdekaan Republik Indonesia ke 65 tahun ini, sejumlah prajurit TNI Angkatan Darat dari Korem 033/Wira Pratama Kepulauan Riau, akan mengibarkan bendera Merah Putih di 19 titik pulau terluar di Kepulauan Riau yang berbatasan dengan negara tetangga seperi Malaysia, Singapura dan Vietnam.



" Indonesia mempunyai pulau-pulau terluar yang harus dijaga dan diamankan keberadaanya, jangan sampai pengalaman pahit lepas dan beralih tangannya beberapa pulau akan terulang. Akibat kelalaian atau perhatian yang kurang serius dalam menjaga hak milik bangsa. Seluruh bendera Merah Putih di 19 pulau terluar di Kepulauan Riau tersebut sudah harus berkibar sebelum detik-detik Kemerdekaan RI ke-65 pada 17 Agustus 2010," kata Danrem 033/Wira Pratama, Kolonel CZI Zainal Arifin.

Pengibaran Merah Putih di pulau terdepan dilakukan sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan nasionalisme prajurit Korem 033/WP, serta meningkatkan kebersamaan antara prajurit Korem 033/WP dengan masyarakat. Selain itu juga untuk melestarikan nilai-nilai tradisi kebanggaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan memperjelas batas-batas wilayah NKRI khususnya di Provinsi Kepulauan Riau dengan negara-negara tetangga, katanya.

Momentum hari kemerdekaan RI diharapkan bisa mengingatkan masyarakat dan menggugah kembali semangat bela negara dan cinta tanah air kepada seluruh warga bangsa yang dirasakan sudah mulai luntur, terlebih bagi anak bangsa yang tinggal di pulau berbatasan dengan negara lain yang perekonomiannya relatif maju.

Pemamfaatan wilayah pulau terluar saat ini dinilai masih rapuh dalam aspek pertahanan, karena tidak terkawal dengan baik. Itu sangat jelas terlihat dari seringnya terjadi pencurian kekayaan alam seperti kayu dan kekayaan laut termasuk seringnya terjdi kriminalitas seperti perdagangan Narkoba dan Terorisme.

TNI berharap dengan pengibaran bendera Merah Putih di 19 pulau terluar di Kepri dapat menginspirasi seluruh warga bangsa untuk mau peduli dalam memberdayakan pulau terluar.

Meski demikian, pemerintah bersama warga diharapkan bisa membuat langkah nyata selepas dari kegiatan pengibaran bendera tersebut untuk mengeleloa pulau terluar dengan baik khususnya dari segi ekonomi, budaya, sosial dan pertahanan.

"Kami mengharapkan pulau terluar jangan lagi dianggap sebagai halaman belakang bangsa ini, tapi harus menjadi beranda terdepan yang patut menjadi perhatian kita bersama dalam menjaga dan mempertahankan kedaulatan tanah air serta tumpah darah Indonesia ," tegasnya.

TNI sendiri dengan sekuat tenaga terus menjaga keamanan pulau terluar yang berbatasan dengan negara lain agar tidak terjadi klaim sepihak dari negara lain. Meski demikian, minimnya fasilitas yang dimiliki TNI sering menyebabkan langkah pengamanan menjadi kurang maksimal.

Provinsi Kepulauan Riau memiliki pulau ratusan, dan sebagian pulau tersebut berbatasan langsung dengan negara tetangga seperti Singapura , Malaysia , Vietnam dan Thailand . Oleh karenanya, dibutuhkan pengawasan maksimal untuk menghindari tindakan kriminalitas, penyelundupan, aksi teroris dan klaim sepihak dari negara tetangga atas pulau tersebut.

Sayangnya, kata Zainal, TNI tidak dapat melakukan pengawasan secara maksimal disebabkan terbatasnya alat angkut air atau kapal.

“Kalau di darat pengawasan bisa menggunakan kendaraan apapun, tapi wilayah Kepri kan sebagian besar laut sehingga kendaraan yang dibutuhkan adalah kapal, dan jumlah yang dimiliki TNI AD saat ini sangat minim,” katanya.

Menurut Zainal, di Kabupaten Karimun Provinsi Kepri saat ini terdapat banyak pulau yang berbatasan dengan negara tetangga, dan salah satu yang cukup rawan adalah Pulau Tokong Hiu berada di Selat Malaka yang berhadapan langsung dengan Malaysia.

Pulau pulau tersebut perlu diawasi dengan ketat karena bisa di klaim oleh Malaysia sebagai kepunyaanya, selain itu letaknya yang sangat jauh juga bisa digunakan teroris sebagai tempat pelatihan dan pangkalannya. Selain pulau Takong Hiu, masih banyak pulau di Kepri yang cukup rawan disebabkan tidak memiliki penduduk. (gus).

Kepak Garuda di Ujung Pulau

Tak banyak anak pulau yang tinggal bersebelahan dengan negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Vietnam di Provinsi kepulauan Riau (Kepri) yang mengerti dengan simbol negara sepergi Burung Garuda, karena memang tidak ada yang memberi pengetahuan kepada mereka tentang hal itu. Bagi mereka, bisa makan, tidur dan bermain sudah cukup.



Indonesia memiliki ribuan pulau dan diantara pulau tersebut banyak yang berbatasan langsung dengan negara lain seperti yang ada di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang memiliki lebih 19 pulau terluar yang berbatasan langsung dengan beberapa negara lain seperti Malaysia, Singapura dan Vietnam. Kehidupan anak bangsa yang tinggal di pulau terluar tersebut cukup memilukan sebab hidup dengan keterbatasan.

Seperti yang terjadi dengan warga yang tinggal di Pulau Batu Berhati, Nipah, Batu Mandi, Damar dan Iyu Kecil di Provinsi Kepri yang berbatasan langsung dengan Malaysia dan Singpura.

Warga yang tinggal di pulau pulau tersebut sudah terbiasa hidup dengan sederhana, tanpa fasilitas umum yang layaknya ada di daerah lain. Di pulau tersebut tidak akan ditemui sekolah atau sarana kesehatan terlebih sarana transportasi umum, karena akses transportasi memang tidak tersedia. Bagi warga yang ingin sekolah terpaksa harus pindah ke pulau lain yang sudah menyediakan sekolah dan bagi yang sakit juga terpaksa harus ke pulau lain yang sudah ada puskesmas.

Untuk menjangkau pulau lain yang sudah ada fasilitas umum seperti Belakang Padang, Batam atau Karimun, mereka harus memiliki perahu sendiri untuk mencapai pulau tersebut karena memang tidak ada transportasi laut yang tersedia di pulau itu.

Kondisi demikian sudah berlangsung lama dan masyarakat pulau sudah terbiasa dengan hal itu. Bagi mereka bisa makan dan tidur di rumah yang sederhana saja sudah cukup dan tidak ada keinginan kuat bagi orang tua untuk menyekolahkan anaknya karena selain tidak ada biaya tempat sekolahnya juga jauh dari tempat mereka tinggal.

Rozi salah seorang guru di Pulau Belakang padang mengatakan anak anak yang tinggal di pulau yang berbatasan dengan negara tetangga yang ada di Kepri sebagian besar tidak memiliki pendidikan karena mereka kesulitan untuk mengakses pendidikan. Oleh karenanya, kehidupan berbangsa bagi mereka tidaklah terlalu penting, mereka bahkan diperkirakan tidak mengenal simbol dan lambang negara Indonesia , karena memang tidak ada yang mengajarkannya.

Oleh karena itu, kata dia dibutuhkan peran pemerintah yang lebih besar untuk memberdayakan warga yang tinggal di pulau terluar karena jiwa kebangsaan warga di pulau tersebut bisa terkikis dan tergantikan dengan jiwa kebangsaan negara lain seperti Singpura dan Malaysia yang memang jaraknya lebih dekat, sehingga budaya dan prilaku mereka lebih banyak mengikuti perkembangan yang terjadi di negara tetangga.

“Kondisi itu jika dibiarkan terus menerus bisa menimbulkan pengakuan sepihak dari negara lain terhadap wilayah NKRI,” katanya.

Salah seorang pemuda Pulau Belakang Padang, Joehan mengatakan, meskipun secara de facto pulau pulau terluar yang berbatasan dengan negara tetangga Singapura dan Malaysia tersebut masuk dalam wilayah RI, namun faktanya banyak masyarakat di pulau tersebut menjalani kehidupan perekomiannya dengan negara tetangga, bahkan mereka lebih mengenal mata uang dollar Singapura ketimbang Rupiah.

Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad mengatakan pemerintah melalu DKP sudah punya program untuk memberdayakan masyarakat yang tinggal di pulau terluar, hal itu bercermin dari kasus hilangnya Pulau Sipadan dan Legitan yang lalu.

Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) menyikapi dengan memprakarsai diterbitkannya Peraturan Presiden No.78 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Pulau-pulau Kecil Terluar sebagai langkah strategis dalam mengantisipasi ancaman terhadap kedaulatan negara.

Pengelolaan Pulau-pulau Kecil merupakan arah kebijakan baru secara nasional yang didasari atas pertimbangan bahwa potensi kawasan pulau-pulau kecil dan jasa-jasa lingkungan yang ada disekitarnya diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pembangunan kelautan dan perikanan.

Namun hingga saat ini, potensi kawasan tersebut masih kurang tersentuh oleh pembangunan, dikarenakan letak geografis pulau yang pada umumnya jauh, juga karena paradigma pembangunan nasional selama ini masih cenderung ke-arah daratan daripada paradigma kelautan.

Hal itu perlu pengelolaan secara baik dan berkelanjutan, karena keberadaan pulau kecil terluar terkadang lebih bernuangsa politis.

DKP pada Agustus 2007 telah mendaftar ke PBB sejumlah 4.981 pulau di Indonesia , melalui United National Group of Experts on Geographical Names (UNGEGN). Kegiatan DKP dalam Pengelolaan Pulau-pulau Terkecil terkait dengan berbagai isu dan permasalahan tersebut, pemerintah berusaha untuk mengembangkan berbagai metode untuk mengelola pulau-pulau kecil terluar melalui berbagai kebijakan peraturan dan perundangan.

Salah satunya adalah telah terbitnya Undang-Undang Nomor 27 tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4739), dan Peraturan Presiden Nomor 78 tahun 2005 tentang Pengelolaan Pulau-pulau Kecil Terluar. Disamping itu, juga telah terbit Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 20 Tahun 2009 tentang Pemanfaatan Pulau-pulau Kecil dan Perairan disekitarnya yang merupakan turunan dari UU No. 27/2007. Dokumen ini berisi tentang definisi pulau-pulau yang dianggap sebagai pulau kecil beserta dasar-dasar kebijakan pengelolaannya, mekanisme pengelolaan dan penegakan serta pentaatan hukum.

Dalam rangka Pemanfaatan Pulau-pulau Kecil Terluar (PPKT) yang telah diamanatkan di dalam Pasal 27 Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 bahwa Pemanfaatan Pulau-Pulau Kecil terluar dilakukan oleh Pemerintah bersama-sama dengan Pemerintah Daerah dalam upaya menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mengingat bahwa PPKT adalah Kawasan Strategis Nasional Tertentu (KSNT), maka program selama kurun waktu 5 ( lima ) tahun kedepan adalah berbasis kepada Pertahanan dan Keamanan, Peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan Pelestarian Lingkungan.

Fadel Muhammad saat berkunjung ke Batam beberapa waktu lalu juga mengatakan, salah satu program pemerintah dalam memberdayakan masyarakat yang tinggal di pulau terluar adalah dengan mempromosikan usaha perikanan dan budidaya rumput laut.

Wilayah perairan Kepri, kata dia sangat potensial untuk pengembangan rumput laut dan potensi ikannya juga cukup besar terutama di laut Natuna, sehingga banyak nelayan asing kedapatan mencuri ikan di perairan tersebut. (gus).


Rabu, 11 Agustus 2010

RONA - Kenduri Jamak Jelang Ramadhan

Beberapa hari menjelang bulan Ramadhan, seluruh warga di Pulau Penyengat melakukan tradisi kenduri jamak di Masjid Raya Shultan Riau untuk mendapat berkah dan pengampunan serta kekuatan untuk menjalani ibadah puasa.



Aktivitas warga di Masjid Raya Shultan Riau kian meningkat memasuki bulan Ramadhan seperti kegiatan pengajian, bersih bersih masjid dan lainnya. Lalu menjelang beberapa hari puasa, warga Pulau Penyengat mulai mempersiapkan aneka masakan untuk dibawa pada saat kenduri jamak di Majid tersebut.

Kenduri akan dipimpin oleh ulama setemapat dan dihadiri hampir seluruh warga pulau penyengat yang hanya berjumlah ratusan tersebut. Dalam kenduri itu, warga akan memohon kepada Allah SWT untuk diberikan pengampunan atas dosa yang telah dilakukan serta memohon untuk diberi kekuatan dalam menjalani ibadah puasa.

Kenduri tidak hanya di hadiri warga yang ada di pulau, tetapi warga penyengat yang merantau ke berbagai daerah juga biasanya akan pulang untuk mengikuti tradisi tersebut. Selepas kenduri, warga biasanya akan langsung melakukan jiarah ke makam leluhur yakni para pemimpin atau Raja Riau yang wafat dan dimakamkan di sekitar masjid. Selain itu warga juga banyak yang jiarah ke makam Raja Ali Haji yang merupakan pujangga besar tanah air.

Kegiatan menjiarahi makam para Raja dan kerabat kerajaan Melayu di Penyengat juga dilakukan banyak warga Indonesia dari berbagai daerah, konon para pemimpin negara ini juga banyak yang melakukan jiarah ke makam tersebut.

Aktivitas jiarah yang dilakukan masyarakat akan meningkat tajam jelang Ramadhan, ratusan warga tiap harinya akan datang ke Pulau Penyengat untuk berjiarah. Akibatnya, Pulau Penyengat yang hanya memiliki luas sekitar 240 hektare tersebut penuh sesak oleh warga yang akan berjiarah pada saat jelang bulan Ramadhan.

Anwar salah seorang tokoh pemuda Pulau Penyengat mengatakan, memasuki bulan puasa dan lebaran biasanya menjadi berkah bagi warga pulau karena banyak masyarakat dari luar pulau yang datang untuk shalat di Masjid Penyengat dan melakukan jiarah.

Kedatangan pejiarah dari luar pulau itu tentu memberi pemasukan bagi warga karena permintaan bunga dan makanan meningkat. Selain puasa dan lebaran, pejiarah juga ramai ke Pulau Penyengat pada saat hari besar Islam lainnya seperti Maulid Nabi dan Isra Mirad.

Namun kata dia, sayangnya pemerintah daerah dinilai belum mendukung kegiatan warga tersebut sebab fasilitas umum di Penyengat masih sangat minim sehingga warga atau pejiarah ataupun turis yang datang ke pulau penyengat kurang nyaman akibat minimnya fasilitas.

Selain, itu sejumlah objek wisata di penyengat juga belum di kelola secara baik bahkan beberapa objek seperti benteng pertahanan yang dibangun abad 18 untuk menentang penjajahan Belanda pada saat itu, seolah dibiarkan dengan kerusakannya dan belum diperbaiki hingga saat ini.

Padahal objek wisata itu sangat penting bagi catatan sejarah nasional. Selain itu 17 objek wisata lainnya di Pulau penyengat juga belum dikelola secara baik. Kemudian jalan untuk menuju ke objek wisata tersebut juga dibangun asal asalah yang membuat pengunjung merasa tidak nyaman. (gus).

RONA - Masjid Raya Shultan Riau



Masjid Raya Shultan Riau dikenal juga dengan Masjid Penyengat, didirikan tahun 1832 M memiliki arsitektur unik perpaduan Eropa dan Timur Tengah. Masjid tersebut, kini tidak hanya menjadi kebanggaan masyarakat Melayu di Kepulauan Riau tetapi juga sudah menjadi kebanggaan nasional serta masyarakat muslim Internasional khususnya di Asia Tenggara.



Masjid Raya Shultan Riau berdiri di Pulau Penyengat Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) bersebelahan dengan Kota Tanjung Pinang yang menjadi ibukota Provinsi Kepri. Penyengat hanyalah pulau kecil dengan luas sekitar 240 hektar yang saat ini menjadi salah satu objek wisata andalan provinsi Kepri. Pulau itu menjadi terkenal karena tempat lahir pujangga tersohor Raja Ali Haji dan tempat beridirinya masjid bersejarah yang konon keberadaanya tidak bisa dilepaskan dari sejarah Melayu.

Masjid Raya Shultan Riau sudah berusia dua abad namun masih berdiri kokoh hingga saat ini. Pejiarah yang datang pun kian hari kian ramai, dan mereka tak hanya datang dari Kepulauan Riau semata tapi hampir dari seluruh pelosok negeri, bahkan dari negeri tetangga di semenanjung Malaka, Singapura serta Brunai Darusalam juga banyak yang datang untuk berjiarah ke masjid yang keberadaanya tidak bisa dilepaskan dari sejarah Melayu.

Masjid Shultan Riau, didirikan awal bulan syawal atau 1 Syawal 1249 H bertepatan dengan 1832 M atas prakarsa Raja Abdurrahman, Yang Dipertuan Muda Riau VII. Masjid itu menjadi salah satu gedung terindah pada masanya dengan desain Eropa berpadu Timur Tengah dan Melayu dengan warna Kuning yang mendominasi dinding gedung. Dalam tradisi Melayu biasanya warna kuning atau keemasan dipakai untuk segala sesuatu berkaitan dengan kerajaan atau kesultanan.

Konon arsitektur Masjid di rancang oleh seorang keturunan India yang bermukim di Singapura yang hanya berjarak 40 menit dari Pulau Penyengat. Bangunan mesjid seluruhnya terbuat dari beton, berukuran 18 x 19,80 meter. Di dalam ruang utama terdapat empat buah tiang utama dan pada keempat sudut bangunan berdiri empat buah menara, sedangkan atapnya terdiri dari 13 buah kubah yang unik.

Untuk mengokohkan bangunan masjid khusunya pada Menara dan Kubah, konon para pekerja mempergunakan bahan perekat dari campuran putih telur dan kapur yang pada saat itu mudah didapat di Pulau Penyengat. Masyarakat di sekitar pulau rela menyumbangkan telur untuk pembangunan masjid tersebut, tidak hanya itu, warga sekitar konon juga ikut membantu pembangunan masjid tersebut.

Masjid penyengat berdiri pada pelataran yang mungkin dulunya tanah merupakan bukit yang diratakan. Tinggi tanahnya sekitar 3 meter dari permukaan jalan dan untuk naik dibuat tangga yang cukup tinggi. Di dalam masjid terdiri dari unit-unit yang terpisah yang masing-masing dalam posisi simetris, bila di tarik garis tengah dari tangga naik hingga mighrab.

Setelah melalui tangga yang cukup tinggi tadi di halaman sebelah kiri dan kanan atau di utara selatan jalan setapak di sumbu tengah tersebut, masing-masing terdapat unit berdinding beratap limas an batu. Kedua unit kembar disebut dalam bahasa setempat disebut Sotoh yang digunakan sebagai tempat bermusyawarah majelis ta'lim diantara ulama dan cendikiawan. Selain itu terdapat juga unit kembar yang masing-masing bersumbu segi empat panjang, sisi terpanjangnya searah dengan kiblat, kedua unit ini terlihat seperti gardu tetapi besar dan panjang, tak berdinding, mempunyai kolong, yang berkonstruksi kayu. Dalam istana-istana di Jawa dalam bentuk yang lebih besar, unit semacam itu disebut dengan paseban, yang berfungsi sebagai ruang tunggu tamu raja.

Abdurrahman pengurus Masjid Penyengat mengatakan, bentuk bangunan masjid tidak pernah mengalami perubahan dari sejak didirikan hingga saat ini. Keunikan arsitektur masjid tersebut menjadi daya tarik bagi masyarakat di luar Pulau Penyangat untuk datang dan mengunjungi masjid tersebut.

Di dalam mesjid tersimpan kitab-kitab kuno terutama yang menyangkut agama Islam yang dulunya menjadi koleksi perpustakaan. Perpustakaan itu di dirikan oleh Raja Muhammad Yusuf AI Ahmadi,Yang Dipertuan Muda Riau X. Benda lain yang menarik dan terdapat dalam mesjid adalah mimbarnya yang indah, serta kitab suci AI Qur’an tulisan tangan.

Selain arsitektur dan beberapa benda bersejarah Masjid Penyengat juga memiliki keistimewaan pada dindingnya, dimana pada tiap dinding Masjid tertulis petuah sebanyak 12 pasal yang dikenal masyarakat Indonesia dan dunia sebagai Gurindam 12 hasil karya Pujangga besar dari tanah Melayu yakni Raja Ali Haji yang menghasilkan karya agung tersebut pada 1847 M.

Di sekitar masjid juga terdapat beberapa makam keramat yang banyak dikunjungi warga untuk jiarah. Makam makam tersebut adalah makam Raja Haji Abdullah (Marhum Mursyid), Yang Dipertuan Muda Riau IX, makam raja Ali Haji yakni pujangga Riau yang terkenal “Gurindam Dua Belas”, makam Mahkamah Syariah kerajaan Riau-Lingga, makam Tengku Aisyah Putri, dan kerabat-kerabat Engku Putri yang lain.

Menjelang bulan Ramadhan dan hari raya Idul fitri, Masjid Penyengat dan makam tersebut semakin ramai dikunjungi warga untuk berjiarah. (gus).

Singapura Keluhkan Birokrasi dan Regulasi Indonesia

BATAM – Pemerintah Singapura mengeluhkan birokrasi di Indonesia yang dinilai masih lambat dibanding Vietnam dan Malaysia ditambah lagi dengan regulasi yang dinilai belum pro investasi, akibatnya rencana kerjasama Indonesia-Singapura dalam kerangka Spesial Economic Zone (SEZ) di Batam, Bintan dan Karimun kurang berjalan.



Konsulat Singapura di Batam, Raj Kumar mengatakan, pengurusan ijin investasi atau birokrasi di Indonesia saat ini masih lamban dibanding Vietnam dan Johor Malaysia sehingga investor asing khususnya dari Singapura kurang banyak menanamkan investasinya di Indonesia khususnya wilayah FTZ Batam, Bintan dan Karimun. Kondisi itu diperparah lagi dengan regulasi yang dinilai belum berpihak pada dunia usaha.

”Saya sarankan pemerintahan Indonesia untuk lebih mempercepat proses-proses yang berkaitan birokrasi,” katanya akhir pekan lalu usai acara peresmian Kantor Konsulat Singapura di Batam akhir pekan lalu.

Menurut Raj, lambannya birokrasi dan masih adanya persoalan regulasi menyebabkan kerjasama Indonesia dan Singapura terkait dengan SEZ atau FTZ terkesan berjalan ditempat. Singapura, kata dia saat ini masih menunggu kejelasan pemerintah Indonesia terkait revisi aturan FTZ (PP No 2 tahun 2009).

Dijelaskan, FTZ merupakan kerjasama yang sangat menguntungkan bagi Batam maupun Singapura. Bagi Singapura, dengan status FTZ akan meminimalkan biaya birokrasi sampai masalah ekspor-impor akan lebih mudah dan murah sehingga bisa menekan biaya. Lalu, bagi Indonesia , khususnya Batam, akan menarik investasi lebih banyak dan berujung pada semakin banyaknya terbuka lapangan pekerjaan.

Raj optimistis jika Pemerintah Indonesia bisa dengan cepat memperbaiki birokrasi dan regulasi yang bermasalah saat ini, maka investasi asing khususnya dari Singpura akan meningkat.

Perusahaan Singapura di Batam saat ini berjumlah sekitar 400 perusahaan belum termasuk yang joint venture dengan negara lain. Meskipun nilai investasi Singapura di Batam cukup tinggi, namun jika dibanding dengan investasi Singapura di Vietnam dan Johor maka investasi di Batam masih rendah, padahal jarak Singapura dan Batam sangat dekat.

Dikatakan, saat ini banyak investasi Singapura yang mulai dialihkan ke Vietnam dan Johor karena dua daerah tersebut lebih menjanjikan dan mereka gencar melakukan promosi.

Menteri Luar Negeri Singapura George Yeo usai meresmikan Konsulat Singapura di Batam menambahkan, dengan didirikannya kantor Konsulat di Batam diharapkan investasi dari Singapura ke Batam bisa tumbuh lebih cepat.

Menurut dia, sekitar 70 persen dari total pengunjung di Batam merupakan warga Singapura. Investasi Singapura di Batam juga cukup tinggi. Pada tahun 2009 nilai investasi Singapura di Indoenesia mencapai 4,4 miliar dolar AS dan sepertiga dari nilai itu ditanam di wilayah Batam dan Bintan. Oleh karenanya dibutuhkan kantor konsulat yang akan membantu warga Singapura di Batam dalam menjalankan bisnisnya.

“Keberadaan konsulat Singapura di Batam merupakan cerminan hubungan yang dekat antara Singapura dan Kepri,” katanya.

Dikatakan, ikatan kerja sama Singapura dan Batam sudah dilakukan sejak 2006 lalu, saat kedua negara menandatangani kerja sama FTZ Batam, Bintan, dan Karimun. Dalam kerjasama tersebut, Singapura ikut berperan untuk mendorong pertumbuhan investasi di Batam, Bintan dan Karimun.

Ketika Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong bertemu pada Mei tahun lalu telah diputuskan untuk membentuk tujuh kelompok kerja yang bertujuan meningkatkan kerjasama bilateral di bebearpa sektor antara lain, investasi, pariwisata, agribisnis, dan penerbangan. Kelompok kerja ini bahkan dapat membuka lebih luas lagi peluang bagi perusahaan-perusahaan di Singapura dan Indonesia , termasuk Kepri.

Wakil Ketua Umum Bidang Investasi dan Perdagangan, Kadin Kepri, Abdullah Gosse mengatakan, lambatnya birokrasi memang sudah lama dikeluhkan para investor dan mestinya sudah diperbaiki pemerintah. Selain itu, regulasi FTZ juga sudah di terbitkan namun masih dalam proses revisi sampai saat ini.

Kurang berjalannya FTZ, kata Gosse juga disebabkan masih adanya egosektoral antar departemen, sehingga regulasi yang sudah di terbitkan sering diabaikan yang membuat investor bingung. (gus).


Lebaran : Pelni Tambah Armada

BATAM – PT Pelni akan menambah satu kapal yakni KM Lambelu yang akan melayani jurusan Batam ke beberapa daerah seperti Tanjung Balai, Belawan, Kijang dan Tanjung Priok untuk mengantisipasi lonjakan penumpang jelang Idul Fitri tahun ini.



Kepala Cabang PT Pelni Batam, Kunto mengatakan, jelang lebaran tahun ini jumlah penumpang dari Batam ke berbagai daerah akan naik lebih dari 200 persen sehingga pihaknya menambah satu armada yakni KM Lambelu yang akan melayani rute ke beberapa daerah seperti Tanjung Balai, Belawan, Kijang dan Tanjung Priok.

KM Lambelu dijadwalkan akan berlayar dari Batam ke Tanjung Balai- Belawan pada 8 September menuju Kijang-Tanjung Priok pada 10 September 2010. Untuk itu, masyarakat dihimbau untuk secepatnya membeli tiket.

Selain menambah armada, Pelni juga menambah jadwal keberangkatan dalam rangka hari raya Idul

Fitri 1431 Hijriyah. Misalnya jadwal keberangkatan ke Tanjung Balai-Belawan yang akan dilakukan pada 21, 27 Agustus dan 2, 8, 18 September 2010.

Sedangkan jadwal keberangkatan dari Batam menuju Tanjung Priok akan dilakukan pada 24, 30 Agustus dan 5, 10, 15, 22 September 2010. Dengan tetap menggunakan KM Kelud serta tambahan kapal yang diperbantukan, KM Lambelu.

Terkait dengan harga tiket, Pelni akan melakukan penyesuaian karena permintaan tinggi. Harga tiket disesuaikan dengan kelasnya yang terdiri dari ekonomi, kelas 2B, 2A, 1B, 1A dengan tiga status, untuk dewasa dengan umur di atas 12 tahun, anak dengan umur 2-12 tahun dan bayi dengan umur sampai dengan 23 bulan.

Tarifnya, dari Batam ke Tanjung Priok kelas ekonomi dewasa sebesar 258 ribu rupiah, untuk anak anak 197.500 rupiah dan bayi 30.500 rupiah.

Untuk tarif tiket Pelni dari Batam ke Belawan kelas ekonomi dewasa sebesar 181 ribu rupiah, anak anak 140 ribu rupiah dan bayi 22.500 rupiah. (gus).


Puasa dan lebaran Tingkatkan Penjualan Emiten Makanan dan Minuman

JAKARTA – Waralaba pemilik gerai Kentucky Fried Chicken (KFC), PT Fast Food Indonesia Tbk memperkirakan penjualannya naik sekitar 20 persen saat puasa dan lebaran ini sehingga penjualan selama semester dua bakal lebih tinggi dibanding semester satu yang 1,4 triliun rupiah. Dengan demikian, perusahaan itu optimistis bisa mencapai target penjualan 2,8 triliun rupiah hingga akhir tahun.



Direktur Fast Food Indonesia Justinus Dalimin luwono kepada Koran Jakarta mengatakan, penjualan selama puasa dan lebaran tahun ini diprediksi meningkat sekitar 20 persen dibanding bulan biasa karena tingkat kunjungan masyarakat atau konsumen ke gerai KFC naik.

“Kami sangat optimistis target penjualan 2,8 triliun rupiah hingga akhir tahun bisa tercapai, karena pada semester satu saja kami sudah meraih separuh dari target tersebut,” katanya, Jumat (6/8).

Untuk itu, perseroan telah menyiapkan beberapa program untuk menjaring konsumen guna mendongkrak penjualan selama puasa dan lebaran. Program tersebut antara lain perbaikan format gerai, program harga khusus dan penambahan gerai dengan alokasi belanja modal sekitar 200 miliar rupiah dari kas internal. Perseroan akan membuka 30 gerai baru tahun ini di Bandung , Jakarta , Surabaya dan Pontianak .

Menurut Justinus, naiknya penjualan selama puasa dan lebaran akan berpengaruh positif terhadap kinerja semester dua 2010. Dia memperkirakan penjualan selama semester kedua ini naik 20 persen dibanding semester pertama yang 1,4 triliun rupiah, sehingga target penjualan 2,8 triliun rupiah ngga akhir tahun 2010 bisa terlampaui.

Membaiknya kinerja penjualan tahun ini akan dialami oleh sebagian besar perusahaan makanan dan minuman lainnya dipicu pertumbuhan ekonomi dalam negeri dan global paska krisis 2008. Perbaikan ekonomi tersebut telah meningkatkan pendapatan masyarakat sehingga konsumsi naik.

Perusahaan makanan lainnya, PT Mayora Indah Tbk memprediksi penjualannya tumbuh sekitar 15-20 persen saat puasa dan lebaran tahun ini. Untuk mendongkrak penjualannya, perseroan telah menyiapkan produk baru sebanyak dua hingga tiga jenis yang segera di launching.

Managing Director Mayora Indah, Ongkie Tedjasurja mengatakan seperti tahun sebelumnya, penjualan produk makanan dan minuman akan meningkat saat puasa dan lebaran. Peningkatan penjualan paling tinggi diperkirakan akan terjadi untuk produk produk biskuit, minuman, makanan sehat, permen, wafer, serta produk dairy. Naiknya penjualan selama puasa dan lebaran itu akan memicu penjualan selama semester dua sehingga nilainya diprediksi lebih tinggi dibanding semester satu 2010.

Pada semester satu ini, perseroan membukukan penjualan 3,31 triliun rupiah naik 37,9 persen dibanding periode sama 2009 yang 2,4 triliun rupiah. Akibatnya, laba bersih naik 29,4 persen dari 163,4 miliar rupiah di semester satu 2009 menjadi 211,45 miliar rupiah di semester satu ini.

Menurut Ongkie, kontribusi penjualan masih diperoleh dari dalam negeri karena perseroan memang fokus pada pasar domestic yakni 85 persen dari total penjualan sedangkan sisanya 15 persen di ekspor.

Kepala Riset Asia Financial Network (AFN) Rowena Suryobroto mengatakan sector makanan dan minuman tetap menjadi primadona bagi investor untuk menanamkan modalnya selain sektor komoditas.

Itu disebabkan penjualan industri makanan dan minuman akan tetap tumbuh dalam kondisi apapun, seperti yang terjadi pada 2009 ketika hampir seluruh industri mengalami tekanan, namun sector industri makanan dan minuman justru tumbuh sekitar 15 persen.

Menurutnya, hal itu wajar karena dalam kondisi sesulit apapun, orang tetap mengonsumsi makanan dan minuman sehingga penjualan industri makanan dan minuman akan tetap tumbuh, terlebih pada tahun ini perekonomian nasional dan global membaik yang meningkatkan pendapatan masyarakat sehingga memicu konsumsi.

"Makanan merupakan kebutuhan pokok masyarakat sehingga konsumsi akan tetap tumbuh. Kinerja emiten yang memproduksi makanan tetap lebih baik dibanding sektor lain yang rentan terhadap krisis," kata dia. (gus).

Singapura Investor Terbesar di Batam

BATAM – Nilai investasi asing yang masuk ke Batam pada kuartal dua ini mencapai 50,6 juta dollar AS, naik 199,4 persen dibanding kuartal pertama 2010 yang 16,9 juta dollar AS. Sebagian besar investor asing tersebut berasal dari Singapura yang membangun industri galangan kapal.



Direktur Investasi, Marketing dan Humas Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (Otorita Batam) Rustam Hutapea mengatakan nilai investasi asing ke Batam terus mengalami pertumbuhan, pada kuartal satu ini mencapai 50.6 juta dollar AS naik 199,4 persen dibanding kuartal sebelumnya yang 16,9 juta dollar AS sehingga selama semester satu 2010 total investasi yang masuk ke Batam mencapai 67,4 juta dollar AS.

“Iklim investasi di Batam masih kondusif dan aman dipicu oleh komitmen pemerintah yang kuat mendukung pelaksanaan FTZ yang memberi keyakinan dan peluang usaha semakin cerah,” katanya, Rabu (4/8).

Nilai investasi tersebut, merupakan aplikasi yang masuk ke Otorita Batam atau BP FTZ Batam selama Januari sampai Juni 2010. Sementara itu, asal negara yang paling banyak menanamkan investasinya berasal dari Singapura kemudian Malaysia dan Taiwan .

Sebagian besar dana yang ditanamkan ke Batam, kata Rustam dikelola untuk bisnis galangan kapal, kemudian bisnis lainnya seperti restoran dan jasa rekreasi, perdagangan dan industri komponen elektronik.

Singapura Terbesar

Pengusaha Singapura diketahui masih menjadi penanam modal terbesar di Batam dengan jumlah perusahaan mencapai 363 badan atau lebih dari separuh dari total jumlah perusahaan pada 2008 yang 505 perusahaan, dengan nilai investasi 819,1 miliar dollar AS. Jumlah itu dipastikan akan terus meningkat seiring dengan perbaikan iklim investasi dan regulasi di Batam.

Ketua Kamar Dagang dan Industri Kota Batam, Nada Soraya mengatakan, Investor Singapura memang harus menjadikan Batam sebagai tempat relokasi pabriknya, karena lebih efisien dibanding harus merelokasi ke negara lain, mengingat kedekatan jaraknya.

Meski demikian, pemerintah daerah tidak boleh hanya mengandalkan kedekatan jarak untuk menjaring investor dari Singapura. Beberapa hal yang harus diperhatikan juga antara lain, regulasi yang pro bisnis, birokrasi yang efisien dan kehandalan infrastruktur.

Negara lain seperti Malaysia dan Vietnam serta Cina juga diketahui menjadi incaran investor singapura untuk menanamkan modalnya, sehingga dibutuhkan daya saing yang kuat bagi Batam untuk menarik investor asal Singapura sebelum mengalihkan dananya ke negara lain.

Iklim investasi Batam sendiri saat ini kian baik karena sudah berlakunya status kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas yang membebaskan tarif pajak dan cukai untuk seluruh jenis barang yang masuk maupun keluar Batam.

Persoalan saat ini kata Nada, pemerintah belum mengeluarkan revisi Peraturan Pemerintah tentang FTZ (PP No 2 tahun 2009) yang ditunggu oleh dunia usaha. Nada kuatir jika pemerintah tidak bertindak cepat dengan mengeluarkan aturan yang telah direvisi tersebut maka investor asing yang sudah tertarik untuk menanamkan modalnya ke Batam akan hengkang ke negara lain. (gus).

RI-Malaysia Bentuk Komite Cegah Penyelundupan

BATAM – Kantor Bea Cukai RI dan Malaysia sepakat membentuk Local Border Committee (LBC) di daerah perbatasan masing masing negara, yang bertujuan saling tukar menukar informasi isu-isu kepabeanan menyangkut penyelundupan barang illegal dan Narkoba agar dapat diantisipasi sedini mungkin secara bersama.



Direktur Jenderal Bea Cukai Thomas Sugijata dalam pertemuan bilateral ke Sembilan dengan kantor Bea Cukai Malaysia di Batam mengatakan, pertemuan bilateral dengan pihak Malaysia membahas agenda penting antara lain, perdagangan kayu ilegal dan komoditas cites, perdagangan ilegal produk-produk bersubsidi seperti pupuk, minyak tanah/solar, dan pengiriman ilegal baju-baju bekas (balpres) ke Indonesia serta perdagangan Narkoba.

Pertemuan yang sempat vakum selama lima tahun tersebut, kata dia dihidupkan kembali setelah maraknya perdagangan lintas batas dengan Malaysia yang dilakukan secara illegal, termasuk perdagangan Narkoba yang tidak bisa dipantau oleh kedua negara. Delegasi Malaysia dalam pertemuan itu diwakili Ketua Pengarah (Director General) RMCD atau lembaga kepabeanan Malaysia , Dato Sri Haji Sri Haji Ibrahim bin Haji Jaapar.

Dari pertemuan disepakati beberapa hal antara lain, melakukan koordinasi lintas pengamanan perdagangan ilegal setiap tahun secara bergantian. Kemudian perlunya pembahasan lebih lanjut mengenai surat keaslian barang dalam skema Free Trade Agreement (FTA) dan pergerakan barang transit. Pasalnya, dua isu tersebut sangat penting seiring meningkatnya volume perdagangan antara Indonesia dan Malaysia .

Untuk mengiplementasikan kerja sama dalam kesepakatan itu, maka dibentuk membentuk local border committee (LBC) untuk menyelesaikan isu-isu yang berkembang di tingkat lokal masing-masing perbatasan kedua negara. Local border committee akan dibentuk di semua daerah yang berbatasan dengan Malaysia seperti Batam, Tanjungbalai Karimun, Dumai, Kalimantan Barat, Entikong, Sumatera Utara, dan lainnya.

Tujuan dari lembaga tersebut sebagai sarana tukar menukar informasi isu-isu kepabeanan menyangkut penyelundupan barang dan lainnya, agar diantisipasi sedini mungkin secara bersama. Dengan demikian, petugas di daerah bisa langsung menyelesaikan persoalan yang terjadi tanpa melibatkan pusat.

“Saat ini, masalah pelik yang terus menerus terjadi di wilayah kepabeanan Malaysia dan Indonesia khususnya Batam adalah penyeludupan berbagai jenis narkoba melalui pelabuhan Stulang Laut Malaysia ,” kata Thomas. Itu diketahui dari para penyelundup yang pernah diamankan polisi dan BC Batam khususnya di pelabuhan internasional Batam Centre yang mengaku pelabuhan Stulang Laut Malaysia tak dilengkapi mesin pemindai (X-ray) yang maksimal, sehingga barang haram itu mudah diselundupkan ke Batam.

Ketua Pengarah RMCD Dato Sri Haji Sri Haji Ibrahim bin Haji Jaapar dalam pertemuan itu berjanji akan membenahi pelabuhan penyeberangan tersebut, setelah kerja sama dengan Dirjen BC selesai dilakukan.

Kantor Bea Cukai Malaysia , kata dia segera menempatkan mesin X-Ray di pelabuhan Stulang Laut, untuk memperkecil penyelendupan Narkoba dan perdagangan barang illegal lainnya melalui pelabuhan tersebut. (gus).

Perusahaan Jasa TI Optimistis Raih Pendapatan Rp200 M

JAKARTA - Perusahaan penyelenggara jasa infrastruktur telekomunikasi bergerak, PT Inovisi Infracom Tbk optimistis bisa meraih nilai pendapatan 200 miliar rupiah hingga akhir tahun ini, atau naik 125,5 persen dibanding 2009 yang 88,7 miliar rupiah disebabkan rampungnya proses akuisisi Code Wireless Pte Ltd dan telah dikantonginya sejumlah kontrak.



Sekretaris Perusahaan Inovisi Benita Sofia mengatakan, perseroan telah menyelesaikan proses akuisisi perusahaan teknologi informasi (TI) dari Singapura yakni Code Wireless Pte Ltd sekitar Mei 2010 sehingga pendapatan dari perusahaan itu sudah bisa dikonsolidasikan pada semester pertama ini. Dengan demikian, pendapatan dan laba pada semester satu hingga akhir tahun ini diprediksi mengalami lonjakan.

Code Wireless adalah perusahaan yang berdiri pada September 2004 di Singapura dengan bidang usaha terdiri atas perusahaan induk dari usaha penyedia jasa programming, pengembangan piranti lunak (software development) serta jasa konsultan IT dan internet. Pemegang saham Code Wireless adalah Fastwind Investments Limited (100 persen). Total aset per 31 Januari 2010 setara 180 miliar rupiah.

“Pendapatan pada semester kedua biasanya lebih tinggi dibanding semester satu, oleh karenya kami optimistis bisa mencapai target pendapatan pada tahun ini senilai 200 miliar rupiah,” katanya, Selasa (3/8).

Selain itu, telah diterimanya sejumlah kontrak dari perusahaan dalam dan luar negeri untuk pemasangan infrastruktur telekomunikasi bergerak (mobile) juga akan meningkatkan pendapatan perusahaan.

Oleh karenanya, kata Benita perseroan optimistis bisa meraih pendapatan sekitar 200 miliar rupiah hingga akhir tahun ini, naik 125,5 persen dibanding 2009 yang 88,7 miliar rupiah.

Pada semester pertama ini saja, perseroan membukukan pendapatan 62,14 miliar rupiah naik 66,1 persen dibanding periode sama 2009 yang 37,4 miliar rupiah. Sedangkan laba bersih melonjak hingga 413 persen dari 3,8 miliar rupiah di semester satu 2009 menjadi 19,5 miliar rupiah di semester satu ini.

Kontribusi pendapatan yang paling tinggi pada semester satu ini diperoleh antara lain dari jasa messaging and bandwith charges sejumlah 20,14 miliar rupiah, kemudian dari bisnis IP Interconection sejumlah 14,4 miliar rupiah, lalu dari bandwith optimizer 12,4 miliar rupiah.

Riset yang dilakukan International Data Corporation (IDC) mengenai prospek bisnis Teknologi Informasi (TI) 2010 menyebutkan, industri TI pada tahun ini diprediksi tumbuh 8,1 persen lebih tinggi dibanding 2009 yang 5,5 persen, sejalah dengan pertumbuhan belanja modal perusahaan untuk sektor TI.

Pasar atau Overall market TI berdasarkan riset IDC tentang TI spending (software, hardware, dan services) untuk Indonesia tahun 2009 nilainya mencapai 7,5 miliar dolar AS yang akan digunakan untuk belanja hardware, software, dan services dan jumlah itu mengalami peningkatan signifikan dibanding tahun lalu.

Pertumbuhan bisnis TI di dalam negeri juga dipicu oleh maraknya ekspansi yang dilakukan stakeholders TI di Indonesia, seperti operator telekomunikasi, internet service providers, dan lainnya. (gus).

Hari Raya Tingkatkan Kinerja Emiten Wisata

JAKARTA - Perusahaan pariwisata, PT Panorama Sentrawisata Tbk menyiapkan paket wisata khusus menghadapi libur hari raya Idul Fitri, Natal dan Tahun baru agar pendapatan di semester dua ini lebih tinggi dibanding semester satu 2010 yang 812,9 miliar rupiah.



Sekretaris Perusahaan Panorama Sentrawisata Bondan Nurdiyanto mengatakan, kinerja penjualan di semester dua diprediksi lebih tinggi sekitar 10-20 persen dibanding semester satu, karena banyaknya hari libur menyambut hari raya Idul Fitri, Natal dan Tahun baru.

“Pendapatan semester dua kami yakin lebih tinggi dibanding semester satu karena banyak libur menyambut hari raya untuk itu kami membuat paket wisata khusus,” katanya, senin (2/8).

Ditambahkan, perseroan telah mempersiapkan paket wisata khusus dengan berbagai program menarik untuk konsumen. Untuk paket wisata domestik, perseroan masih mengandalkan paket wisata disekitar Jawa-Bali dan untuk paket wisata luar negeri mengandalkan paket di Eropa yang masih cukup tinggi permintaanya hingga Desember ini.

Peningkatan pendapatan di semester dua juga kata Bondan dipicu telah dibukanya kembali rute penerbangan ke Eropa pada awal Juli ini, sehingga penerbangan dari dalam negeri ke Eropa bisa dilakukan secara langsung.

“Dibukanya kembali penerbangan Eropa-Jakarta sudah pasti akan mendongkrak pendapatan, dan kami yakin kinerja tahun ini bisa melebihi target yang 10 persen,” katanya.

Pasar Eropa khususnya Eropa Barat seperti Belanda, Jerman, Perancis dan Inggris meruapakan pasar utama yang memberi kontribusi cukup besar terhadap pendapatan perusahaan, oleh karena itu dibukanya kembali rute penerbangan Jakarta-Eropa bakal meningkatkan tamu dari kawasan tersebut.

Terkait dengan kinerja semester satu ini, perseroan membukukan pendapatan 812,9 miliar rupiah, naik 15,2 persen dibanding periode sama 2009 yang 705,8 miliar rupiah. Namun laba bersih turun hingga 60 persen dari 5,5 miliar rupiah di semester satu 2009 menjadi 2,2 miliar rupiah di semester satu ini. Penurunan itu dipengaruhi peningkatan beban langsung dari 636,7 miliar rupiah di semester satu 2009 menjadi 740,9 miliar rupiah disemester satu ini.

Bondan optimisits hingga akhir tahun ini, pendapatannya bisa tumbuh lebih dari 10 persen dibanding 2009 yang 1,5 triliun rupiah sebab hingga paruh pertama saja, perseroan telah membukukan pendapatan 812,9 miliar rupiah lebih dari 50 persen dari target.

Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik Rusman Heriawan mengatakan, pertumbuhan industri pariwisata tahun ini memang lebih baik dibanding tahun 2009. Pada semester satu saja, jumlah kunjungan wisatawan asing ke dalam negeri naik 14 persen dari 2,97 juta orang di semester satu 2009 menjadi 3,38 juta orang di semester satu ini.

Kenaikan jumlah wisman terjadi di sebagian besar pintu masuk utama seperti Bandara Ngurah Rai, Soekarno-Hatta, dan Batam. Pada bulan Juni 2010 saja, jumlah wisman yang masuk ke Tanah Air tercatat 613.000 orang atau naik 11,41 persen dibandingkan Juni tahun lalu yang hanya sebesar 550.000 orang.

Sementara itu, tingkat penghunian kamar atau occupancy hotel berbintang selama Juni rata-rata mencapi 53,37 persen naik 0,73 poin dibandingkan Juni 2009. Rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia di hotel berbintang selama Juni 2010 adalah 1,96 hari. (gus).

Laba Mitra Adiperkasa Naik 52 Persen

JAKARTA – Perusahaan ritel, PT Mitra Adiperkasa Tbk membukukan laba usaha 186 miliar rupiah pada semester satu ini, naik 52 persen dibanding periode sama 2009 yang 123 miliar rupiah disebabkan naiknya penjualan yang dipicu penambahan gerai.



Sektretaris Perusahaan Mitra Adiperkasa Fetty Kwartati mengatakan, hingga Juni 2010 atau semester satu ini, pihaknya telah membuka 69 gerai baru, termasuk pembukaan gerai Sports Station di Abepura, Propinsi Papua pada Mei 2010, sehingga gerai yang dimiliki perseroan saat ini sudah ada 748 gerai di 24 kota di Indonesia.

"Perusahaan melanjutkan keberhasilan yang diraih sejak kuartal pertama. Selain itu, seiring dengan strategi yang telah ditetapkan, kami akan memaksimalkan potensi pertumbuhan dari merek-merek yang telah ada dan konsep ritel yang kami miliki. Dengan fundamental yang kuat, MAP berada di posisi yang kuat untuk pertumbuhan jangka panjang,” katanya dalam siaran pers yang diterima Koran Jakarta, Minggu (1/8)

Penambahan gerai tersebut memicu peningkatan penjualan, dan pada semester pertama ini, perseroan mengantongi nilai penjualan bersih 2,15 triliun rupiah naik 9,4 persen dibanding periode sama 2009 yang 1,96 triliun rupiah. Kondisi itu memicu peningkatn laba usaha yang mencapai 52 persen dari 123 miliar rupiah menjadi 186 miliar rupiah.

Perseroan, kata Fetty akan terus menambah gerai baru untuk meningkatkan penjualan.
Sesuai dengan rencana, perseroan akan membuka SOGO Department Store yang ke-11 di Central Park pada kuartal ketiga tahun ini. (gus).

Jelang Puasa : Sembako di Batam Masih Aman

BATAM – Stok Sembilan bahan pokok (Sembako) khususnya beras dan gula putih di Kota Batam Provinsi Kepri jelang puasa ini cukup tersedia hingga lebaran, namun harganya peralahan mulai merangkai naik.



Hasil infeksi mendadak yang dilakukan Plt Gubernur Provinsi Kepri, H M Sani bersama Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan ke sejumlah pasar tradisional di Kota Batam mendapatkan pasokan atu stok sembako seperti beras dan gula putih cukup tersedia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat jelang puasa dan lebaran ini.

Menurut Sani, sidak dilakukan untuk melihat langsung kondisi harga di beberapa pasar yang ada di Kota Batam. Dari sidak tersebut diketahui harga beberapa komoditas masih tinggi disebabkan kelangkaan pasokan dan macetnya distribusi dari daerah asal.

“Yang perlu diperhatikan harga dan stok. Untuk itu, saya sudah minta Kadisperindag Kota Batam dan Provinsi Kepri untuk terus melakukan pemantauan. Jangan sampai setelah terjadi kelangkaan baru kita mengambil langkah-langkah,” kata dia akhir pekan lalu.

Meski pasokan Sembako cukup tersedia, namun harganya perlahan mulai merangkak naik. Di pasar tradisional Penuin Batam, harga gula sudah mencapai lebih 10.000 rupiah per kilogram padahal harga sebelumnya kurang dari 9.000 rupiah per kilogram. Sementara itu harga beras naik sekitar 20 persen.

Mengetahui kondisi tersebut, Sani minta penjabat terkait untuk mengusulkan ke pemerintah pusat agar segera dibuka keran impor guna menekan harga di pasaran. (gus).

Proyek Macet Tak Ganggu Kinerja Emiten Konstruksi

JAKARTA – Perusahaan konstruksi, PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk tetap optimistis dengan kinerjanya tahun ini meskipun proyek tol Depok-Antasari masih macet hingga saat ini. Perseroan bahkan mengantongi laba bersih 399,49 miliar rupiah di semester satu ini, melonjak hingga 1.190,8 persen dibanding periode sama tahun lalu.



Media Relation Citra Marga, Ita Kusumawati mengatakan, proyek jalan Tol Depok-Antasari sampai saat ini masih dalam tahap negosiasi ulang dengan pemerintah terkait dengan pembengkakan biaya pembebasan lahan. Pembengkakan biaya pembebasan lahan itu diharapkan bisa ditanggung oleh pemerintah karena dalam Peraturan Presiden dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum yang baru terdapat peran pemerintah untuk membiayai pembebasan lahan untuk proyek infrastruktur.

“Kami berharap pemerintah bisa secepatnya mengambil sikap dan mengevaluasi secara menyeluruh kontraknya,” kata dia, Jumat (30/7).

Selain itu, perseroan juga berharap seluruh kontrak kerja bisa di evaluasi karena nilai proyek dan lamanya konsesi harus dirubah karena tidak sesuai lagi dengan kondisi saat ini. Tender proyek Tol Depok-Antasari sendiri dimenangi oleh perseroan pada 2005 namun hingga saat ini belum dikerjakan karena biaya proyek membengkak seiring dengan meningkatnya harga lahan.

Biaya pembebasan lahan yang dianggarkan 700 miliar rupiah, membengkak menjadi 1,8 triliun rupiah dan angka tersebut terus bergerak hingga saat ini. Biaya konstruksi juga membengkak disebabkan perhitungan yang dilakukan tahun 2005 sudah membengkak dari rencana awal yang 2,5 triliun rupiah.

Meskipun proyek tersebut macet, namun kinerja perseroan tetap tumbuh. Pada semester satu ini, perseroan membukukan laba bersih 399,49 miliar rupiah melonjak hingga 1.190,7 persen dibanding periode sama 2009 yang 30,95 miliar rupiah. Peningkatan laba itu dipengaruhi oleh naiknya pendapatan sebesar 25,7 persen dari 290,97 miliar rupiah di semester satu 2009 menjadi 365,7 miliar rupiah di semester satu ini.

Terkait dengan kepemilikan sahamnya di Citra Metro Manila Tollways Corporation, Filipina. Direktur Citra Marga, Indrawan Sumantri dalam keterbukaan informasi menjelaskan pihaknya sudah menjual seluruh saham perseroan di Metro Manila yang jumlahnya 5.794 lembar atau 11 persen. Awalnya, perseroan memiliki saham di perusahaan Manila itu sebanyak 21 persen, namun karena adanya penambahan modal dasar, maka saham Citra Marga berkurang dan menjadi 11 persen.

Transaksi penjualan 5,794 juta lembar saham milik perseroan itu telah berlaku efektif pada 20 Juli 2010.

Menurut Indrawan, Citra Metro Manila merupakan perusahaan asosiasi yang berlokasi di Manila , Filipina. Perusahaan itu bergerak di bidang penyelenggaraan jalan tol, dan sampai akhir tahun 2009, Citra Metro tercatat mengalami kerugian kumulatif 2,78 triliun rupiah.

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat idBBB+ dengan prospek stabil untuk PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) dan obligasi III-2005 sebesar 100 miliar rupiah yang jatuh tempo Juni 2010. Peringkat tersebut sekaligus mengeluarkan perseroan dari status Credit Watch.

Diperolehnya peringkat tersebut setelah manajemen melunasi hutang obligasi CMNP III tahun 2005 dengan tingkat bunga tetap seri C sebesar 100 miliar rupiah pada Juni 2010 lalu. (gus).

Kepri Butuh 5.000 Guru

BATAM – Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) sampai saat ini masih kekurangan sekitar 5.000 guru di semua tingkatan khususnya sekolah dasar. Kondisi itu menyebabkan, banyak sekolah khusunya yang berada di pulau terpencil yang kekurangan tenaga pengajar sehingga prosesn pendidikan kurang maksimal.



Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), Abdul Malik mengatakan, berdasarkan temuan yang ada di lapangan menyebut Provinsi Kepri saat ini masih kekurangan guru sebanyak 5.000 orang.

”Banyak sekolah yang berada di daerah terpencil, hanya miliki guru umum saja. Mereka ngajar di beberapa bidang studi sehingga dikuatirkan kualitas murid yang dihasilkan dipertanyakan,” katanya, Kamis (29/7).

Kepala Dinas Pendidikan Kepri Arifin Nasir mengatakan, Kepri memang kekurangan guru khususnya guru bidang studi eksakta, seperti Kimia, Fisika, Biologi, Geografi, dan sebagainya. Kelompok guru itu sulit dicari karena tak banyak Perguruan Tinggi yang melahirkannya.

”Sebenarnya, ini masukan buat perguruan tinggi di Kepri. Hadirkanlah jurusan yang mengakomodir jurusan guru yang langka. Agar saat lulus, mereka bisa menggunakan ilmunya,” kata dia.

Pemerintah daerah sendiri, kata dia setiap tahun merekrut tenaga pengajar atau guru, dan jumlah guru saat ini di Kepri mencapai 18 ribuan orang. Mereka tersebar di wilayah kabupaten/kota.

Pemda juga akan terus merekrut guru dan diprioritaskan untuk mengisi kekurangan di daerah terpencil seperti di Kabupaten Lingga, Natuna, dan Anambas.(gus).

RONA - Efektifitas Komunikasi dalam Meningkatkan Komitmen Karyawan

Lingkungan perusahaan dengan situasi komunikasi yang baik diakui bisa mendorong keberhasilan proses-proses yang terjadi di bottom line serta menciptakan kondisi ketenagakerjaan yang penuh komitmen, sehingga tujuan perusahaan lebih mudah tercapai.



Sekretaris Politeknik Batan Nunun Handayani mengatakan, komunikasi adalah sebuah seni sehingga akan berbeda implementasinya antara orang tertentu dengan orang lainnya. Seorang manager atau pimpinan perusahaan yang bisa mengelola komuniasi secara efektif dengan karyawannya bisa meningkatkan komitmen dan kinerja karyawannya sehingga lebih mudah untuk mencapai tujuan perusahaan.

Menurutnya, riset yang dilakukan sebuah lembaga menemukan bahwa perusahaan-perusahaan yang memiliki program-program komunikasi yang efektif rata-rata menghasilkan "total return to shareholders" (dari 2002 hingga 2006) 47 persen lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang komunikasinya kurang efektif.

Di samping itu, perusahaan dengan praktik komunikasi yang baik dilaporkan memiliki tingkat employee engagement empat kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang komunikasinya buruk.

Riset tersebut, kata Nunun membuktikan bahwa kemampuan untuk bisa berkomunikasi dengan baik menjadi kunci awal keberhasilan seorang Manager atau pimpinan perusahaan. Meski demikian, komunikasi tidak mesti di mulai dari pimpinan ke bawahan tetapi juga bisa dimulai dari karyawan itu sendiri dengan mengemukakan pendapatnya tentang sesuatu hal terkait dengan pekerjaanya.

Bagi seorang Manager atau Pimpinan perusahaan, sebaiknya berkomunikasi di semua tahap yaitu dengan karyawan, pemain kunci,dan dengan pelanggan. Dalam keadaan apapun,manajer harus mulai mendorong, mendukung, dan merangkul serta berkomunikasi dengan, kepada, dan dari karyawan, sebab faktanya mereka adalah orang yang mempunyai ide paling baik mengenai apa yang sebenarnya terjadi.

Jika manajer mendengarkan karyawan, dia akan belajar lebih banyak dari yang pernah manajer bayangkan. Atau mungkin lebih banyak daripada yang manajer peduli untuk manajer ketahui. Ketika manajer mendengarkan, dan ketika dia menunjukkan pemahaman kepada karyawan, mereka akan mengerti bahwa mereka dihargai sebagai semacam mitra dalam bisnis.

Tindakan manajer yang sederhana tersebut, mendengarkan dan berkomunikasi balik kepada karyawannya akan membangkitkan motivasi dan mulai menggerakkan tim kerja untuk berpikir secara lebih kreatif dan strategis.

Untuk membangun komunikasi yang efektif dengan karyawan, Manager atau Pimpinan perusahaan bisa melakukan beberapa langkah atau tindakan antara lain, sepanjang hari kerja pilihlah cara terbaik untuk memuji tindakan dan tingkah laku karyawan yang positif dan produktif untuk perusahaan, lalu berbicaralah dengan singkat namun jelas untuk menangkap perhatiannya, dan mendorong karyawan untuk berpendapat, usahakan selalu mengajukan pertanyaan terbuka sehingga karyawan terdorong untuk menanggapinya dengan terbuka pula, sambil mendengarkan setiap jawaban dari karyawan dengan penuh perhatian, memberi kesempatan kepada karyawan untuk menyampaikan pernyataannya dengan utuh, tanpa harus diinterupsi atau mengambil kesimpulan dari pernyataannya yang sepotong-potong. Kemudian menunjukkan perhatian kepada karyawan bahwa informasi yang diterima adalah penting sebagai kontribusi bagi kemajuan perusahaan. (gus).

RONA - Lebih Sukes Dengan Komunikasi

Tidak mudah bagi manajemen sebuah perusahaan untuk mengelola karyawan dengan latar belakang suku, pendidikan dan ekonomi yang berbeda, namun melalui komunikasi yang efektif bisa menjadi resep mencapai sukses.



Kawasan industri Batamindo merupakan kawasan industri terbesar di Batam yang didalamnya terdapat lebih 80 perusahaan internasional dan memperkerjakan lebih dari 8.000 karyawan dari berbagai suku di Indonesia dan juga mancanegara.

Tentu tidak mudah bagi pengelola kawasan industri tersebut untuk mengelola sekian banyak perusahaan asing yang memperkerjakan ribuan karyawan. Namun, dengan komunikasi yang efektif itu bisa dilalui.

General Affair Kawasan Industri Batamindo, Edi Kadir menjelaskan, banyak karyawan dan pimpinan perusahaan yang tidak terlalu memandang penting komunikasi. Itu bisa dilihat dari situasi kerja dimana pimpinan merasa sebagai seorang pimpinan yang harus mendapat penghormatan dan perkataannya menjadi perintah yang harus dijalani bawahannya.

Akibatnya, sering karyawan menjadi sungkan atau kurang berani untuk mengemukakan pendapatnya di hadapan pimpinan, walaupun sering pendapat itu lebih baik dari apa yang dipikirkan pimpinan.

Dengan situasi kerja demikian, akan sulit sebuah perusahaan mencapai tujuannya, karena komunikasi tidak terbangun dengan baik. Padahal sebagai asset utama, pemikiran karyawan sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan untuk mencapai maksud dan tujuannya.

Dalam satu kasus dicontohkan oleh Edi, misalnya ada seorang karyawan yang merasa dirinya punya potensi, tapi karyawan tersebut tidak bisa mengeskplore potensinya tersebut karena situasi kerja yang tidak memungkinkan.

Akibatnya, si Karyawan hanya bekerja berdasarkan perintah sehingga pimpinan perusahaan atau Manager dan si Karyawan itu sendiri merasa kurang potensial.

Pimpinan yang jeli, mestinya sudah bisa membaca situasi tersebut dan harus memecahkan kebuntuan yang dihadapi karyawan dengan cara komunikasi. Dan komunikasi tidak perlu dilakukan dengan cara resmi, tapi bisa sambil ngobrol santai di iringi dengan pembicaraan tentang pekerjaan.

Yang paling parah, kata Edi, Pimpinan perusahaan mengambil tindakan terhadap karyawan berdasarkan rumor, persepsi dan isu bukan dari fakta yang sesungguhnya dihadapi oleh karyawan.

Padahal dengan meluangkan waktu sekitar 15 atau 30 menit, pimpinan perusahaan bisa lebih memahami permasalahan yang dihadapi oleh karyawan sekaligus bisa mengetahui potensi yang ada di diri karyawan tersebut untuk mencapai tujuan manajemen.

Kebuntuan komunikasi juga bisa menimbulkan sekelompok karyawan yang sulit diatur, akibatnya dibutuhkan tenaga dan waktu yang cukup untuk mengatasi karyawan tersebut.

Bagi seorang pimpinan perusahaan atau Manager bisa melakukan beberapa tindakan atau langkah untuk mengatasi karyawan yang sulit tersebut. Pertama, Mencari fakta yang terjadi di lapangan dan hindari gosip, rumor, persepsi, atau berbagai informasi yang tidak membenarkan dengan maksud untuk mendapatkan bukti sendiri atau menerima informasi dari pihak yang tepat.

Kedua, Buat evaluasi dengan penuh pertimbangan terhadap fakta yang ada. Ketika telah mendapati seorang karyawan yang termasuk dalam kategori sulit, perkirakan status permasalahan tersebut terhadap situasi yang terjadi. Beberapa pertanyaan yang dapat membantu merumuskan hal ini antara lain: “Seberapa besar kerusakan operasional yang disebabkan oleh karyawan ini?”, “Apakah efek yang dirasakan oleh tim akubat perilaku karyawan?”, “Seberapa besar kerugian produktivitas tim atau departemen yang diakibatkan oleh ketidakpatuhan karyawan?”. Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini terkadang mempengaruhi jenis tindakan yang akan diambil untuk memperbaiki situasi.

Ketiga, Buat rencana aksi untuk memperbaiki situasi. Sebagai seorang manajer, tentunya telah menguasai nilai-nilai perencanaan. Situasi ini juga tidak berbeda dengan perencanaan biasanya. Seorang pimpinan atau manajer harus merencanakan waktu pelaksanaan tindakan, menentukan tempat untuk mempresentasikan permasalahan pada karyawan, serta menentukan apakah diutuhkan kehadiran pihak lain untuk menyelesaikan masalah ini dengan karyawan yang bersangkutan.

Keempat, Ambil Tindakan segera dengan waktu yang tepat. Hadapi permasalahannya, jangan dihindari. Hal ini mungkin akan membuat maneger atau pimpinan perusahaan merasa tidak enak, tapi ini adalah bagian dari tugas. Permasalahan ini tidak akan dapat membaik dengan sendirinya, dan bahkan dapat menjadi lebih buruk apabila tidak segera diatasi.

Kelima, Berpikir positif dan mencari solusi, perlu diingat tujuan menghadapi masalah ini adalah untuk menciptakan solusi, bukan untuk ‘menang’, sehingga Manager harus fokus pada perilaku tidak sesuai, bukan pada individunya. Jadilah orang yang positif dan katakan pada karyawan apa yang Anda inginkan darinya.

Karyawan sulit, jika dikelola dengan baik dan sesuai biasanya akan menjadi pemain dalam tim yang produktif. Dengan langkah tersebut, Manager sebenarnya telah memberikan kesempatan bagi karyawan sulit tersebut untuk sukses. (gus).



Kinerja PT Ever Shine Textile Tertekan Pasokan Gas

JAKARTA – Perusahaan tekstil, PT Ever Shine Textile Industry Tbk mengalami penurunan laba bersih hingga 68 persen dari 18,9 miliar rupiah di semester satu 2009 menjadi 6,06 miliar rupiah di semester satu ini karena tingginya biaya energi dipicu minimnya pasokan gas.



Sekretaris Perusahaan Ever Shine Erlien Lindawati S mengatakan, penurunan laba bersih pada semester satu ini disebabkan beberapa faktor antara lain, selisih nilai tukar rupiah terhadap dollar, meningkatnya beban usaha khususnya di sektor energi dan kebijakan mempertahankan harga jual padahal biaya produksi naik.

“Minimnya pasokan gas menyebabkan biaya energi membengkak sehingga laba kami turun signifikan,” katanya, Rabu (28/7).

Beban pokok penjualan pada semester satu ini naik 5,32 persen dari 244,58 miliar rupiah di semester I/2009 menjadi 257,60 miliar rupiah di semester satu ini. Kontribusi tertinggi pada sektor energi sekitar 17 persen.

Perseroan, kata Erlien sudah mengambil langkah untuk mengurangi beban biaya energi dengan mengganti bahan bakar pembangkit listrik dari bahan bakar minyak ke gas, namun minimnya pasokan gas menyebabkan perseroan harus tetap membeli listrik dari PLN. Akibatnya biaya yang dikeluarkan malah membengkak karena selain harus mengeluarkan dana untuk membeli gas, perseroan juga tetap membayar pemakaian sejumlah arus listrik ke PLN.

Menurutnya, kebutuhan gas perbulan mencapai 2 juta meter kubik dan yang baru bisa dipenuhi oleh PGN sekitar 60 persennya saja sehingga kinerja mesin pembangkit listrik yang dimiliki perusahaan menjadi tidak optimal. Oleh karena itu, perseroan berharap pemerintah bisa memenuhi kebutuhan gas untuk industri dalam negeri.

Terkait dengan penjualan, menurut Erlien jika dalam mata uang rupiah terjadi penurunan 0,05 persen dari 276,41 miliar rupiah di semester satu 2009 menjadi 276,27 miliar rupiah di semester satu ini. Namun jika dihitung dengan mata uang dollar AS terjadi peningkatan 25 persen dari 24 juta dollar AS di semester satu 2009 menjadi 30 juta dollar AS di semester satu ini.

Untuk meningkatkan keuntungan penjualan akan terus ditingkatkan. Untuk itu perseroan menyiapkan beberapa langkah antara lain, diversifikasi pasar ekspor dari pasar utama yakni Amerika Serikat dan Eropa ke pasar Asean, Hongkong, Afrika dan Timur Tengah. Perseroan juga akan memproduksi produk yang punya margin dan daya beli tinggi.

Untuk itu, kapasitas produksi pabrik terus ditingkatkan dengan membeli mesin baru. Selama 2009 hingga tahun ini, perseroan mengeluarkan dana 7 miliar rupiah untuk program restrukturisasi mesin produksi.

Ketua Umum Asosasi Pertekstilan Indonesia (API) Benny Soetrisno mengatakan, tantangan industri tekstil nasional tahun ini cukup berat disebabkan pembatasan pasokan listrik dan gas untuk investasi baru di sektor manufaktur sehingga iklim usaha semakin tidak kondusif. Akibatnya, sejumlah investasi baru di sektor ini terancam batal di realisasikan, padahal sudah ada investasi sekitar 200 juta dolar AS yang akan masuk tahun ini.

Keterbatasan listrik dan gas juga kata Benny mengancam kinerja pabrik-pabrik TPT yang sudah eksis, sehingga dikuatirkan bisa terhenti produksinya.(gus).

Badan Pengelola Sistem Jaminan Sosial Nasional Mendesak

BATAM – Pemerintah diminta segera membentuk Badan Pengelola Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) sehubungan telah dikeluarkannya payung hukum pembentukan lembaga tersebut yakni UU Nomor 40 tahun 2004, sekaligus untuk memberi jaminan kesehatan pada seluruh warga negara Indonesia .



Direktur Utama PT Askes, I Gede Subawa mengatakan, pemerintah perlu secepatnya membentuk Badan Penyelenggara SJSN untuk memberi kepastian jaminan kesehatan pada warganya. Selain itu, perangkat hukum lembaga tersebut juga telah dikeluarkan yakni UU Nomor 40 tahun 2004 yang mengamanatkan untuk segera dibentuk lembaga tersebut.

“Pemerintah perlu secepatnya membentuk atau menunjuk Badan Penyelenggara SJSN agar ada kepastian jaminan kesehatan seluruh warga Indonesia ,” katanya kepada sejumlah wartawan di Batam, Rabu (28/7).

Sesuai dengan UU itu terdapat empat lembaga yang bisa ditunjuk pemerintah menjadi penyelenggara SJSN yakni Jamsostek, Asabri, Taspen, dan Askes.

Menurut Gede, Askes sudah siap jika ditunjuk pemerintah menjadi penyelenggara jaminan sosial tersebut, karena perangkatnya sudah tersedia tinggal penerapannya saja.

Di usia yang ke 42 tahun, PT Askes sudah berhasil mengelola sekitar 6,6 triliun rupiah premi peserta wajib (PNS, veteran, pensiunan) per tahun. Sementara PJKMU (Program jaminan kesehatan masyarakat umum) dari kabupaten/kota mencapai 750 miliar rupiah

BUMN ini juga sudah mendapatkan kepercayaan dari 186 kabupaten/kota untuk mengelola PJKMU, dan jumlahnya akan terus ditingkatkan. Pada 2011 ditargetkan 250 kabupaten/kota dan di tahun 2013 diharapkan sudah mencapai 350 kabupaten/kota yang ikut program PJKMU.

Mantan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kartono Mohamad mengatakan, UU nomor 40 tahun 2004 tentang SJSN menyatakan bahwa Jamsostek, Asabri, Taspen, dan Askes ditunjuk sebagai badan penyelenggara SJSN.

Di sisi lain, Pasal 5 Ayat 4 menyatakan bahwa ”dalam hal diperlukan” dapat dibentuk badan penyelenggara baru melalui undang-undang dan saat ini DPR sedang bersiap membahas RUU tentang Badan Penyelenggara SJSN ini.

Dalam Undang Undang tersebut terdapat silang sengketa, di satu sisi mengesahkan empat BUMN sebagai penyelenggara, di sisi lain ingin membentuk badan yang baru.

Menurut Kartono , Indonesia sebaiknya hanya mempunyai satu badan penyelenggara jaminan social. Jika ada lebih dari satu, akan terjadi inefisiensi, kompetisi yang tidak sehat, serta mempersulit pengawasan. Apalagi dalam UU SJSN disebutkan bahwa keempat BUMN tadi boleh memperluas cakupan dan kepesertaan (penjelasan Pasal 5 Ayat 4), kemungkinan tumpang tindih dan persaingan lahan akan mudah terjadi. Pada ujungnya ini tidak menguntungkan peserta.

Bagi penyedia layanan, seperti rumah sakit dan dokter, melakukan hubungan kerja dengan satu badan penyelenggara juga akan lebih mudah dibandingkan dengan lebih dari satu badan. Karena badan ini bukan berupa BUMN, sebaiknya ia berada langsung di bawah Presiden. Kalau berupa BUMN, ia akan harus mengikuti ketentuan dalam UU BUMN termasuk sifat for-profit dan kesempatan memanfaatkan dananya untuk investasi di bidang lain.(gus).

Puasa dan Lebaran Dongkrak Penjualan Ritel

JAKARTA - Perusahaan ritel, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) menargetkan penjualan selama puasa dan lebaran atau kuartal tiga 2010 sekitar 3,5 triliun sampai 4 triliun rupiah, naik 25 persen dibanding kuartal sebelumnya, sehingga perseroan optimistis target pertumbuhan penjualan 25 persen atau 10,5 triliun rupiah bisa terlampaui.



Wakil Direktur Utama yang juga Sekretaris Perusahaan Alfamart Henryanto Komala mengatakan, kinerja perseroan di semester kedua ini dipastikan lebih tinggi dibanding semester satu karena konsumsi masyarakat naik jelang puasa, lebaran, natal dan tahun baru. Penjualan di semester dua diperkirakan memberi kontribusi 55-60 persen terhadap total penjualan sepanjang tahun.

“Kuartal tiga ini merupakan masa panen perusahaan ritel karena penjualan akan melonjak seiring datangnya puasa dan lebaran, dan penjualan kami diprediksi 3,5-4 Triliun rupiah,” katanya, Selasa (27/7).

Sementara itu, pada saat puasa dan lebaran atau selama kuartal tiga 2010 ini, penjualan diperkirakan melonjak hingga 25 persen atau sekitar 3,5 triliun sampai 4 triliun rupiah dibanding penjualan di kuartal dua 2010 yang diperkirakan 3,2 triliun rupiah.

Melonjaknya penjualan di kuartal tiga, kata Henryaanto dipicu peningkatan konsumsi masyarakat selama puasa dan lebaran. Untuk itu, perseroan telah mempersiapkan beberapa langkah antara lain, meningkatkan promosi, menambah stok, meningkatkan variasi produk khususnya produk khas puasa dan lebaran seperti biscuit, minuman dan lainnya.

Table Penjualan Alfamart

Q1 – 2010 Rp2,8 Triliun

Q2 – 2010 Rp3,2 Triliun (Masih sementara, sedang di audit)

Q3 – 2010 Rp3,5 Triliun – Rp4 Triliun (Target)

Target Sepanjang 2010 = Rp10,5 Triliun

Untuk meningkatkan penjualan, perseroan juga semakin gencar membuka gerai baru di pusat pusat perumahan penduduk. Itu dilakukan agar masyarakat bisa dengan mudah dan cepat menjangkau gerai yang dimiliki perusahaan.

Terkait dengan rencana pembukaan gerai di Vietnam, menurut Henryanto pihaknya sampai saat ini masih melakukan negosiasi dengan perusahaan mitra di Vietnam, negosiasi itu diharapkan bisa rampung sebelum akhir tahun sehingga pembukaan gerai di negara itu bisa segera dilakukan.

Mitra Adiperkasa

Perusahaan ritel lainnya yakni PT Mitra Adiperkasa Tbk juga memperkirakan penjualan di semester dua ini lebih tinggi dibanding semester satu.

Sekretaris Perusahaan Mitra Adiperkasa Fetty Kwartati mengatakan, kontribusi penjualan selama semester dua 2010 diprediksi sekitar 55 persen dari penjualan sepanjang tahun, karena bertepatan dengan peringatan beberapa hari raya yang memicu peningkatan pembelian dari konsumen.

“Penjualan disemester dua ini pasti lebih tinggi karena konsumsi masyarakat naik pada saat hari raya,” katanya kepada Koran Jakarta, Selasa (27/7).

Oleh karena itu, perseroan juga membuat program khusus, namun program dan anggarannya disesuaikan dengan masing masing gerai. Mitra Adiperkasa sendiri memiliki beberapa konsep gerai seperti Departemen Store dengan brand SOGO, SEIBU, Debenhams, Harvey Nichols dan Java / Lotus, kemudian Fashion & Lifestyle dengan brand gerainya Loewe, Salvatore Ferragamo, MaxMara, Tumi, Zara, Massimo, Dutti, Pull and Bear, Next, Marks & Spencer, Nautica, Lacoste, Topshop/Topman, Kipling, Miss Selfridge, Principles, Sole Effect, Dorothy Perkins, Swatch, Boots, H2O+, Molton Brown dan Samsonite.

Untuk gerai Olah raga nama gerainya Planet Sports, Sports Station, The Athlete's Foot, The Sports Warehouse, Golf House, Rockport, Reebok, Converse dan Adidas Sports.

Untuk gerai Food and Beverage nama gerainya Starbucks, Burger King, Cold Stone Creamery, Pizza Marzano, Domino's Pizza, Restoran Chatterbox dan Courtyard.

Sedangkan untuk gerai anak anak nama gerainya Kidz Station, Oshkosh B'Gosh dan Barbie Boutique.

Terkait dengan penjualan di kuartal dua, Fetty belum bisa menyebut karena sedang dilakukan audit.

Sementara itu, Direktur Utama PT Matahari Departemen Store Tbk, Benjamin Mailool mengatakan, penjualan di semester dua ini diperkirakan naik sekitar 30 persen dibanding semester satu.

Peningkatan penjualan yang paling tinggi kata dia terjadi untuk produk fashion sedangkan untuk gerai hypermart penjualan diprediksi naik 1,5 kali lipat. Untuk mencapai target penjualan tersebut, Matahari mengandeng pemasok dari usaha kecil dan menengah (UKM) maupun pengusaha kelas atas sejak tiga bulan menjelang Lebaran.

KETUA Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan mengatakan, bisnis ritel di semester dua 2010 ini lebih baik dibanding semester satu, sebab, banyaknya momen penting seperti Jakarta Great Sale (JGS), Lebaran, Natal dan Tahun Baru.

Kepala Riset Asia Financial Network (AFN) Rowena Suryobroto mengatakan, bisnis ritel di dalam negeri pada tahun ini akan tumbuh lebih baik dibanding 2009 ditunjang oleh meningkatnya pendapatan masyarakat. Kinerja penjualan akan melonjak pada semester dua karena banyaknya event seperti Jakarta Great Sale, hari raya lebaran, natal dan tahun baru yang memicu peningkatan pembelian dari masyarakat. Oleh karena itu, dia memprediksi target pertumbuhan ritel bisa tercapai sesuai dengan target asosiasi ritel yakni 15-20 persen pada tahun ini. (gus).

PLN Batam Berlakukan Sistem Pra Bayar

BATAM – PT Pelayanan Listrik Nasional (PLN) Batam akan memberlakukan penagihan listrik ke konsumen melalui sistem Prabayar mulai tahun 2011 agar penggunaan listrik lebih efektif dan efisien.



Sekretaris Perusahaan PT PLN Batam Lutfi Nazi mengatakan, untuk menerapkan sistem Prabayar dibutuhkan investasi yang cukup besar untuk membeli software, membangun jaringan dan menyediakan infrastruktur pendukung seperti pendirian konter yang akan menjual pulsa pra bayar. Meski demikian, langkah tersebut akan menguntungkan dalam jangka panjang.

Dijelaskan, sistem listrik prabayar mengadopsi pengisian pulsa pada telepon selular melalui voucher yang terdiri dari angka berisi 13 digit. Untuk itu, PLN menyediakan voucher dengan harga 20 ribu rupiah, 50 ribu rupiah, 100 ribu rupiah, 200 ribu rupiah, 500 ribu rupiah hingga 1 juta rupiah. Angka yang tertera dalam voucher itu nantinya diketikan dalam perangkat digital pada meteran listrik.

“Jika ingin membatasi penggunaan listrik hanya 100 ribu sebulan misalnya, pelanggan tinggal menyesuaikan penggunaan listrik di rumahnya supaya pulsa tak cepat habis. Di tengah bulan, pelanggan juga bisa mengecek sendiri, kira-kira berapa sisa pulsa setrumnya melalui meteran digital tersebut. Jika pulsa tinggal sedikit atau hanya cukup untuk tiga hari pemakaian normal, maka lampu indikator pada meteran akan menyala otomatis,” kata Lutfi, Selasa (27/7).

Perhitungan tarif, kata dia relatif sama dengan besaran tarif dengan sistem paska bayar, yakni terdapat klasifikasi pelanggan yang dibedakan berdasarkan daya terpasang, misalnya pelanggan golongan rumah tangga dengan daya terpasang 6 ampere, akan berbeda tarifnya dengan pelanggan 10 ampere.

Sistem prabayar tersebut menurut Lutfi memiliki kelebihan disbanding sistem yang berjalan selama ini atau sistem Paska Bayar, sebab memungkinkan konsumen untuk mengontrol sendiri penggunaan listriknya. Pelanggan juga tak perlu repot mengantre untuk membayar tagihan listrik.

Sistem Pra bayar juga akan menghilangkan kerugian konsumen akibat kesalahan petugas pencatat meteran yang sering terjadi selama ini.

Dikatakan, perseroan saat ini sudah memiliki softwarenya dan akan dikerjakan pemasangan jaringannya. Untuk tahap awal, sistem ini akan dikenakan untuk pelanggan pemasangan baru atau mereka yang memasang listrik awal 2011. Setelah itu, pelanggan lama yang meterannya sudah dialihkan ke sistem Pra bayar juga akan dikenakan sistem tersebut. PLN Batam memiliki 211.931 pelanggan per Juli 2010.

Direktur Utama PLN (Persero) Dahlan Iskan saat berbicara dalam seminar ketenagalistrikan di Batam beberapa waktu lalu mengatakan, minat masyarakat untuk menggunakan meteran prabayar sangat tinggi, sementara pasokan meteran prabayar masih kurang.

Untuk tahun ini saja, sudah terpasang 1 juta pelanggan Pra Bayar, sementara target hingga akhir tahun sebanyak 5 juta pelanggan. Oleh sebab itu, PLN berencana mengimpor besar-besar perangkat meteran Pra Bayar dari Cina.

Impor dilakukan karena belum banyak perusahaan nasional yang memproduksi meteran Pra Bayar tersebut, padahal kebutuhannya cukup tinggi. Pada tahun 2011 kebutuhan mencapai lebih dari 5 juta unit dan tahun 2012 ditaksir sekitar 10 juta unit dan angka itu akan terus meningkat, seiring rencana PLN yang akan melakukan migrasi sistem Paska Bayar menjadi sistem Pra Bayar. (gus).