Minggu, 14 November 2010

PT Panorama Sentrawisata tbk Siapkan Belanja Modal Rp.80 Miliar

JAKARTA – Perusahaan yang bergerak disektor pariwisata, PT Panorama Sentrawisata Tbk menyiapkan belanja modal sekitar 80 miliar rupiah yang salah satunya digunakan untuk penambahan armada guna ekspansi usaha pada tahun depan. Harapannya kinerja penjualan dan laba bisa tumbuh lebih 10 persen dibanding realisasi tahun 2010 ini.



Sekretaris Perusahaan Panorama Sentrawisata Bondan Nurdiyanto mengatakan, perseroan akan ekspansif pada tahun depan seiring dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional dan global yang akan meningkatkan belanja wisata.

“Tanggal 18 Nopember ini kami akan rapat membahas tentang perolehan penjualan dan laba sepanjang tahun ini dan kami optimistis target pertumbuhan penjualan 10 persen tercapai dan itu menjadi momentum baik bagi kami untuk semakin ekspansif pada tahun 2011,” katanya, Kamis (11/11).

Untuk itu, pihaknya akan menambah armada bus dan taxi serta meningkatkan anggaran promosi di dalam dan luar negeri. Dana yang disiapkan lebih dari 80 miliar rupiah, lebih tinggi dibanding realisasi belanja modal tahun 2010 ini yang kuran dari 80 miliar rupiah, dan dananya akan diambil dari kas internal serta pinjaman bank.

Selain menambah armada taxi dan bus, perseroan juga akan meningkatkan belanja promosi di dalam dan luar negeri serta menata kembali paket wisata yang ditawarkan ke konsumen.

Untuk paket wisata di dalam negeri, katanya perseroan akan menata paket wisata yang sudah ada yakni obyek wisata di Bali, Lombok, Bandung, Medan dan beberapa kota di Sumatra lainnya seperti Palembang.

Sementara itu, untuk paket wisata di luar negeri masih mengandalkan paket wisata ke Eropa, Amerika dan Cina. Perseroan juga akan menambah kegiatan atau event pameran dan pagelaran seni untuk menjaring wisatawan mancanegara. Dengan demikian kinerja penjualan pada 2011 diharapkan bisa tumbuh lebih 10 persen dibanding realisasi tahun 2010 ini.

Terkait dengan kinerja tahun 2010 ini, Bondan optimisitis target penjualan sekitar dua triliun rupiah atau naik 10 persen dibanding 2009 yang 1,9 triliun rupiah bisa dicapai. Hal itu disebabkan tercapainya proyeksi perolehan wisatawan asing sebanyak 100 ribu orang dipicu telah dibukanya kembali jadwal penerbangan langsung maskapai penerbangan Garuda ke Eropa dari Indonesia dan sebaliknya.

Menurut Bondan, potensi pertumbuhan penjualan dan laba pada tahun depan sangat terbuka karena Indonesia memiliki obyek wisata yang layak dijual ke konsumen mancanegara seperti obyek wisata di Ambon, Manado, Padang dan kota lainnya. Namun obyek wisata tersebut belum bisa dijual karena minimnya infrastruktur di daerah seperti sarana hotel dan transportasi.

Oleh karena itu, Bondan berharap pemerintah daerah bisa segera membangun infrastruktur untuk mengangkat sector pariwisatanya. Sementara itu, potensi pasar dari dalam negeri juga terus meningkat seiring pertumbuhan pendapatan masyarakat Indonesia yang membutuhkan berwisata ke luar negeri.

Berdasarkan survei Pacific Asia Travel Association (PATA) Asia Pasifik jumlah wisatawan asing yang akan berkunjung ke Indonesia selama 2011 hingga 2015 akan melonjak karena sejumlah perusahaan wisata di luar negeri banyak merekomendasikan Indonesia sebagai tempat menarik untuk berwisata.

Untuk itu, pelaku wisata di Indonesia baik Pemerintah maupun swasta perlu melakukan kolaborasi dengan negara disekitarnya. Selain itu pemerintah dan pengusaha Indonesia juga perlu menawarkan sesuatu yang berbeda (think outside the box) dengan menawarkan hal-hal yang baru ke konsumen.

Sapta Nirwandar, Dirjen Pemasaran Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan pemerintah memang tidak pernah berhenti untuk berinovasi memasarkan sector pariwisatanya agar target kunjungan wisatawan asing tercapai.

Hingga September 2010 saja, target kunjungan wisatawan asing sebanyak tujuh juta orang sudah tercapai 70 persen dan sisanya 30 persen lagi optimistis akan diperoleh dikuartal empat ini.

Menurutnya, industri pariwisata merupakan penyumbang devisa terbesar ketiga dalam negeri dan saat ini, wisatawan terbanyak berasal dari Australia yang jumlahnya terus meningkat setiap tahunnya dan tahun ini saja diprediksi naik 25 persen dibanding tahun lalu.(gus).

Tidak ada komentar: