Senin, 01 November 2010

Kinerja PT Royal Oak Development Asia Tbk Anjlok



JAKARTA – Perusahaan properti dan investasi PT Royal Oak Development Asia Tbk mengalami kerugian hingga 12,7 miliar rupiah pada semester satu ini disebabkan penjualan anjlok 43 persen. Kondisi itu memaksa manajemen me-review seluruh rencana dan target yang telah disusun awal tahun.

Tabel Kinerja PT Royal Oak Development Asia Tbk Semester satu 2010

Keterangan Semester 1– 2010 (Rp) Semester 1 -2009 (Rp)

Pendapatan Bersih 7,6 Miliar 13,3 Miliar

Laba (rugi) bersih (12,7 Miliar) 734,4 Juta

Beban usaha 15,3 Miliar 7,4 Miliar

Jumlah Aktiva 1,5 Triliun 1,6 Triliun

Sumber IDX



Direktur Utama Royal Oak, Subianto Satmaka mengatakan, pihaknya saat ini sedang meninjau ulang seluruh rencana dan target yang telah disusun di awal tahun disebabkan realisasi penjualan selama semester pertama tidak sesuai dengan yang diharapkan.

“Realisasi penjualan proyek Simprug tidak sesuai dengan yang diharapkan sehingga kinerja penjualan dan laba turun,” katanya, Selasa (5/10),

Perseroan hanya membukukan penjualan 7,6 miliar rupiah di semester satu ini, turun 43 persen dibanding periode sama 2009 yang 13,3 miliar rupiah, akibatnya perusahaan itu menderita kerugian 12,7 miliar rupiah sedangkan diperiode sama 2009 perseroan mengantongi laba bersih 734,4 juta rupiah.

Subianto mengatakan, penurunan kinerja di semester satu tersebut disebabkan rendahnya realisasi penjualan dari sejumlah proyek properti yang diandalkan yakni di Perumahan Simprug Poris Tanggerang. Kerugian juga disebabkan naiknya jumlah beban usaha dari 7,4 miliar rupiah di semester satu 2009 menjadi 15,3 miliar rupiah di semester satu ini.

Penurunan penjualan dan laba juga dipengaruhi oleh memburuknya kinerja anak usaha. Oleh karenanya, perseroan beberapa waktu lalu telah menjual sahamnya di anak usaha PT Transpacific Securindo sejumlah 81.180 Saham pada tanggal 13 Juli 2010 senilai 21,05 Miliar rupiah.

Penjualan saham pada anak usahanya dilakukan setelah melihat kinerjanya terus mengalami kerugian yang menyebabkan kinerja keuangan perseroan terkuras.

Divestasi Saham

Terus memburuknya kinerja Royal Oak menyebabkan Porever Prosperous Pte Ltd yang menjadi pemegang saham utama berencana mengurangi kepemilikan sahamnya di Royal Oak Development Asia (RODA).

Forever Prosperous Pte Ltd dikabarkan telah mengurangi jumlah sahamnya dari 6.764.870.500 saham (50,20%) menjadi 4.111.870.500 saham (30,52%). Saham yang berkurang sejumlah 19,68 persen tersebut, sebagian dijual ke Simas Absolute Fund 6 SA PT Sinar sebesar 18,23 persen.

Menurut Subianto, divestasi saham yang dilakukan oleh Forever hingga saat ini diketahui masih sebatas rencana, dan pihaknya belum mendapat informasi realisasi dari rencana tersebut.

“Kami mendengar rencana divestasi saham Forever, tapi itu baru rencana,” katanya.

Anjloknya kinerja Royal Oak tidak diikuti oleh perusahaan properti lainnya. PT Ciputra Development justru mengalami peningkatan penjualan dan laba di semester satu ini. Perseroan membukukan penjualan 719,3 miliar rupiah pada semeseter satu 2010 naik 10,5 persen dibanding periode sama 2009 yang 651,2 miliar rupiah, sedangkan laba bersih 92,7 miliar rupiah di semester satu ini naik 48,4 persen disbanding semester satu 2009.

Sekretaris Perusahaan Ciputra Development, Tulus Santoso Brotosiswojo mengatakan pihaknya cukup optimistis dengan kinerja tahun ini, untuk itu perseroan menyiapkan belanja modal 1,5 triliun rupiah dari kas internal. Dana itu sebagian besar akan digunakan untuk proyek pembangunan Ciputra World, Jakarta dan Ciputra World, Surabaya.(gus).

Tidak ada komentar: