Senin, 01 November 2010

Ancol Kian Ekspansif

JAKARTA – Perusahaan wisata terintegrasi milik Pemda DKI Jakarta, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk mengembangkan bisnisnya dengan masuk ke bisnis penyediaan air bersih dan infrastruktur. Perseroan juga sedang mengincar lahan baru untuk memperbesar bisnis properti, sementara itu usaha rekreasi akan ditingkatkan dengan memperbesar lahan yang ada melalui reklamasi pantai. Itu dilakukan untuk meningkatkan kinerja pendapatan dan tahun ini perseroan optimistis pendapatan bisa tembus 1 triliun rupiah.



Sekretaris Perusahaan Ancol, Franciscus Xaverius Husni mengatakan, perseroan mulai menjalankan bisnis air bersih dengan mengubah air laut menjadi air tawar akhir tahun ini setelah pemasangan mesin selesai dilakukan nopember ini. Mesin tersebut akan menghasilkan air bersih sekitar 5.000 kubik per hari. Seluruh air bersih yang dihasilkan nantinya akan digunakan untuk kebutuhan internal.

“Kami yakin pendapatan tahun ini bisa tembus 1 triliun rupiah naik 11,3 persen dibanding 2009 yang 898,3 miliar rupiah setelah ekspansi yang kami lakukan,” katanya, Senin (18/10).

Setelah menjalani bisnis air bersih, katanya perseroan juga mulai memasuki bisnis infrastruktur jalan tol. Itu dilakukan setelah pemegang saham dalam RUPS tahun lalu telah menyetujui bagi manajemen untuk masuk dalam bisnis infrastruktur. Sebagai tahap awal, perseroan akan mengambil proyek jalan tol milik Pemerintah DKI Jakarta disekitar Cilincing.

Menurut Franciscus, sebagai perusahaan milik pemerintah DKI Jakarta perseroan memiliki kesempatan untuk berkembang lebih baik dan secara bisnis juga sangat visible dan menguntungkan karena didukung oleh pemerintah daerah DKI Jakarta, oleh karenanya, ekspansi usaha terus dilakukan.

Selain ekapansi ke bisnis baru, perseroan juga akan mengembangkan bisnis utamanya yakni usaha rekreasi. Untuk itu, perseroan berencana mereklamasi pantai hingga 350 hektare guna mengembangkan Ancol sebagai kawasan wisata terintegrasi di dunia. Terkait dengan jumlah pengunjung tahun ini, perseroan menargetkan bisa tembus 15 juta pengunjung lebih tinggi disbanding 2009 yang 14,1 juta pengunjung.

Kemudian untuk sektor properti, rencananya akan dikembangkan ke daerah lain karena lahan di sekitar ancol sudah sangat terbatas. Untuk itu, perseroan sedang mengincar beberapa lahan di sekitar Jabodetabek untuk membangun perumahan baru.

Guna merealisasikan renanca ekspansi tersebut, perseroan membutuhkan investasi yang besar. Menurut Franciscus, jika investasinya kurang dari 350 miliar rupiah maka pihaknya akan menggunakan kas internal karena posisi saat ini cukup untuk membiayai proyek dengan nilai tersebut, tapi jika investasi yang dibutuhkan lebih 350 miliar rupiah maka perseroan akan mencari dana lewat pasar modal seperti penerbitan obligasi atau pinjam ke bank.

Pendapatan Tumbuh

Seiring dengan langkah ekspansi usaha yang telah dilakukan tahun ini, kata Franciscus pihaknya optimistis pendapatan bisa tembus satu triliun rupiah dengan laba bersih lebih dari 150 miliar rupiah.

Itu didukung oleh kinerja semester satu yang positif dan perkiraan meningkatnya pendapatan di semester kedua ini seiring masuknya waktu libur natal dan tahun baru.

“Pada semester kedua sudah masuk high season dan waktu libur panjang sehingga jumlah pengunjung ke Ancol naik signifikan dengna demikian pendapatan bisa lebih baik dibanding semester satu,” kata Franciscus.

PT Pefindo dalam riset 15 Oktober 2010 memproyeksikan pendapatan Ancol tahun ini sekitar 988,2 miliar rupiah lebih tinggi disbanding tahun 2009 yang 898,3 miliar rupiah, sedangkan laba bersih 152,8 miliar rupiah naik 11,2 persen dibanding 2009 yang 137,4 miliar rupiah. Peningkatan kinerja tersebut dipicu oleh membaiknya bisnis rekreasi.

Dijelaskan, pada tahun 2008 ketika krisis global melanda Indonesia, Ancol mencatat pertumbuhan 4 persen dan ketika dampak krisis mulai terasa terhadap perkonomian nasional pada 2009 perusahaan itu juga masih mengalamipertumbuhan diatas 1 persen.

Hal itu mencerminkan bahwa banyak orang masih membutuhkan hiburan meskipun dalam kondisi krisis. Segmen usaha rekreasi tetap menjadi kontribusi terbesar terhadap pendapatan Ancol dengan pesentase 63 persen senilai 565 miliar rupiah pada 2009 yang terutama diperoleh dari penjualan tiket gerbang utama dan wahana rekreasi. Dengan suasana ekonomi saat ini yang lebih baik dibanding kondisi ekonomi tahun lalu diperkirakan pengunjung Ancol untuk 2010 dapat meningkat minimal 2,25 persen hingga mencapai 14,38 juta pengunjung.

Prospek Ancol juga didukung oleh beberapa hal antara lain pengembangan wisata kuliner. Wisata kuliner tidak lagi menjadi fungsi tapi sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Dan lokasi di tepi pantai menjadi daya tarik sendiri bagi pengunjung.

Ancol juga akan menjadi pemain property kelas atas dengan meluncurkan beberapa produk seperti marina coast the bukit dan marina coast the forest. Pada tahun ini Ancol juga masih akan meluncurkan beberapa produk kelas menengah atas di wilayah ancol barat.

Selain itu adanya rencana perusahaan itu yang akan mengembangkan reklamasi pantai hingga 350 hektare untuk pembangunan kawasan wisata terintegrasi di wilayah ancol timur akan memudahkan perusahaan itu untuk ekspansi usaha.

Kemudian lokasi perusahaan yang dekat dengan laut juga berpotensi untuk pengembangan usaha air bersih dengan merubah air laut menjadi air tawar. (gus).


Tidak ada komentar: