Minggu, 14 November 2010

Penyengat Menjadi Pusat Peradaban Melayu Dunia



Kota Batam di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menjadi kota pertama di luar Malaysia sebagai tuan rumah penyelenggara Konvensi Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) ke Sebelas pada 11 Nopember 2010. Salah satu hasil kegiatan Konvensi DMDI yang diikuti sejumlah tokoh melayu di beberapa negara seperti Cina, Singapura, Srilanka, Malaysia, Brunai Darusalam dan Australia tersebut yakni menetapkan Pulau Penyengat sebagai pusat peradaban melayu dunia. Lantas apa saja yang akan dilakukan Pemerintah Provinsi Kepri terhadap pulau penyengat untuk menjadikannya sebagai pusat peradaban melayu dunia, berikut petikan wawancara dengan Gubernur Kepri H M Sani.




Bisa anda jelaskan tentang Konvensi DMDI kesebelas ?..

Konvensi DMDI adalah kegiatan yang mempertemukan antara tokoh melayu dan juga pejabat antar negara yang memiliki satu rumpun yakni melayu. Saat ini pelaksanaanya sudah masuk yang ke sebelas dan untuk pertamakalinya kegiatan DMDI di gelar di luar Malaysia dan yang dipilih adalah Batam.

Tentu itu merupakan satu penghormatan bagi Kota Batam khususnya dan Provinsi Kepri umumnya dapat menggelar acara tersebut, sehingga kami menyokong dan menyukseskan acara tersebut.


Apa yang dibahas dalam konvensi itu ?..

Ada beberapa agenda yang dilaksanakan seperti seminar bahasa dan budaya, kerjasama dibidang perdagangan dan lainnya, dan salah satu keputusan dalam DMDI ke sebelas itu yakni menetapkan Pulau Penyengat sebagai pusat peradaban melayu dunia.

Hal itu sangat wajar, karena peradaban melayu dunia memang berawal dari pulau Penyengat dan di pulau itu juga lahir pujangga yang sangat terkenal di dunia yakni Raja Ali Haji yang membuat karya sastra Gurindam 12.

Selain itu bahasa melayu di pulau Penyengat juga merupakan cikal bakal lahirnya bahasa melayu Indonesia dan Malaysia yang masih digunakan sampai saat ini.

Di Malaysia juga sejarah tentang Raja Ali Haji yang lahir dan wafat di Penyengat dipelajari di sekolah-sekolah, sehingga sangat pantas menjadikan Penyengat sebagai pusat peradaban melayu dunia.


Lantas apa yang akan dilakukan Pemda dalam waktu dekat terhadap Pulau Penyengat ?..

Pertamakali Pemda akan melengkapi berbagai infrastruktur penunjang seperti sarana transportasi, pelabuhan, jalan. Lalu kami juga akan merenovasi sejumlah obyek peninggalan kerajaan melayu tempo dulu yang ada di pulau penyengat.

Selain itu, kami juga akan membangun prasasti serta museum untuk menjadikan Penyengat sebagai aktifitas keseniaan Melayu.

Kemudian Pemda akan menelorkan nilai-nilai Gurindam 12 yang dicetuskan oleh Raja Ali Haji di sekolah-sekolah dalam bentuk mata pelajaran atau muatan lokal. Para siswa akan diajarkan nilai-nilai yang terkandung dalam Gurindam 12 dengan demikian generasi muda sejak kanak kanak sudah mengenal budaya melayu dengan baik.


Kapan rencana itu akan dimulai dan target selesainya ?..

Ada beberapa hal yang sudah kita mulai seperti pembangunan dan pengembangan budaya melayu di Penyengat, saat ini sudah dibentuk lembaga yang bertanggung jawab terhadap pengembangan budaya dan obyek wisata di Penyengat, kami akan mengoptimalkan kembali lembaga tersebut.

Mengenai materi pelajaran tentang budaya melayu akan kami dorong kepala dinas pendidikan agar segera memasukannya dalam muatan local sehingga bisa mulai dipelajari para siswa.

Mengenai infrastruktur seperti sarana transportasi umum, pelabuhan dan jalan akan kami siapkan anggarannya untuk tahun sehingga bisa segera dikerjakan. (gus).

Tidak ada komentar: