Minggu, 31 Januari 2010

Perusahaan Migas Lunasi Utang Obligasi

JAKARTA - Perusahaan jasa pengeboran minyak dan gas, PT Apexindo Pratama Duta Tbk (Apexindo) akan menggunakan sebagian kas internalnya untuk melunasi utang obligasi senilai 750 miliar rupiah yang jatuh tempo April 2010. Meski demikian, perusahaan itu tidak kuatir penggunaan kas internal akan mengganggu neraca dan investasi tahun ini sebab sudah dianggarkan sebelumnya.




Sekretaris Perusahaan Apexindo Ade R Satari mengatakan, pihaknya memiliki utang obligasi senilai 750 miliar rupiah, masing masing 510 miliar rupiah merupakan obligasi konvensional Apexindo Pratama Duta I tahun 2005 dan obligasi syariah ijarah Pratama Duta I tahun 2005 senilai 240 miliar rupiah. Obligasi tersebut akan jatuh tempo pada 8 April 2010.

“Pengembalian utang obligasi yang kami terbitkan tahun 2005 diperkirakan sesuai dengan jadwal dan saat ini kami sedang mengaji beberapa kemungkinan penggunaan dari eksternal selain menggunakan kas internal,” katanya kepada Koran Jakarta, Rabu (27/1).

Perseroan, kata dia saat ini sedang bersiap siap untuk melunasi utang tersebut yang akan menggunakan kas internal serta dana dari eksternal. Komposisi penggunaan dana internal dan eksternal sedang dikaji, namun menurut Ade penggunaan dana Internal dipastikan tidak akan mengganggu investasi tahun ini sebab penggunaan dana tersebut sudah direncanakan sebelumnya.

Perseroan sendiri memiliki beberapa rencana investasi tahun ini untuk meningkatkan kinerjanya seperti peningkatan aktivitas eksplorasi minyak lepas pantai, namun secara rinci belum bisa disebutkan sebab masih dalam kajian.

Terkait dengan target tahun ini, Ade masih belum bisa menyebutkan karena sedang dilakukan perhitungan, begitupun dengan kinerja sampai akhir tahun 2009. Namun hingga Kuartal tiga 2009, perseroan membukukan pendapatan bersih 1,7 triliun rupiah dengan laba bersih 460 miliar rupiah.


Emiten Lain

Sementara itu, sejumlah emiten lainnya juga bersiap untuk melunasi utang obligasi yang jatuh tempo tahun ini antara lain, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk yang menerbitkan Obligasi I Seri A tahun 2007 yang akan jatuh tempo pada Juni 2010 senilai 80 miliar rupiah, kemudian PT Jasa Marga Tbk yang menerbitkan Obliasi X seri O tahun 2002 senilai 650 miliar rupiah yang jatuh tempo Desember 2010.

PT Indosat juga akan melunasi utang obligasi III seri B yang diterbitkan tahun 2003 senilai 640 miliar rupiah yang jatuh tempo Oktober 2010. Lalu PT Citra Marga Nusapala (CMNP) juga akan melunasi utang obligasi senilai 100 juta rupiah yang diterbitkan tahun 2005 dan jatuh tempo Juni 2010. PT Berlian Laju tanker Tbk juga akan melunasi utang obligasi senilai 60 miliar rupiah yang diterbitkan 2009 dan jatuh tempo Mei 2010.

Pengamat pasar modal Felix Sindhuwinata kepada Koran Jakarta mengatakan, perusahaan yang tepat waktu membayar utang obligasinya menunjukan bahwa kinerjanya relatif baik, namun yang perlu diperhatikan bahwa dana pembayaran utang obligasi yang berasal dari kas internal dikuatirkan akan membebani neraca dan mempengaruhi pengembangan investasi pada tahun berjalan, oleh karena itu, untuk perusahaan di sarankan untuk tidak menggunakan dana internal dalam porsi besar, kecuali perusahaan itu memiliki laba dengan nilai tinggi.

Obligasi sendiri menurut Felix masih menjadi instrument invetasi yang menguntungkan dibanding produk perbankan, karena risikonya relatif kecil dan keuntungannya cukup besar dengan kupon yang lebih tinggi dari suku bunga bank. Namun, untuk membeli instrument investasi tersebut investor perlu memperhatikan beberapa hal antara lain, fundamental dan kinerja emiten, suku bung pasar dan suku bunga bank serta kecenderungan tingkat suku bunga. (gus).


Produk Cina Mulai Banjiri Batam

BATAM – Produk buatan Cina seperti telepon genggam, makanan ringan dan mainan anak mulai membanjiri pasar di Batam Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) sejak dibukanya perdagangan bebas Asean Cina (Asean-Cina Free Trade Agreement) pada awal tahun 2010.




Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Provinsi Kepri, Cahya kepada Koran Jakarta mengatakan, kebijakan pasar bebas Cina Asean sudah diberlakukan dan saat ini sudah tidak ada lagi sekat sekat perdagangan antara dua kawasan, sehingga wajar bila banyak produk dari luar negeri seperti Cina masuk ke Batam.

Kebijakan itu, kata dia mestinya disikapi dengan positif oleh masyarakat dan pelaku ekonomi agar bisa meningkatkan kualitas produknya sehingga bisa bersaing dengan produk sejenis dari negara lain. Sementara itu, bagi masyarakat dihimbau agar bisa meningkatkan rasa nasionalismenya dengan tetap membeli produk produk buatan dalam negeri.

Sementara itu, di pusat perbelanjaan di Batam seperti di Top 100, Centre Point, Jodoh Centre marak ditemukan perdagangan produk produk luar negeri khususnya dari Cina, Malaysia dan Singapura, antara lain Handphone Blacberry, makanan ringan dan mainan anak.

Mengantisipasi maraknya produk Cina khususnya produk Handphone yang sudah mendominasi perdagangan telepon seluler di Batam, Polda Kepri melakukan rajia karena disinyalir Handphone Blackberry Cina itu didatangkan dengan cara tidak resmi atu menyelundup.

Itu terbukti dengan ditemukannya sebuah gudang di pusat perbelanjaan Lucky Plaza Nagoya Batam yang menyimpan lebih dari 519 handphone Blacberry Cina.

Direktur Ditreskrim Polda Kepri, Kombes Achmad Nurdin mengatakan, Dalam pengrebekan yang dilakukan pada hari Rabu (27/1) tersebut telah disita 519 handphone (HP) ilegal merek BlackBerry produk Cina. Polisi juga menahan pemilik gudang PT Brother Teleshofindo, Afianto alias Aciang.(gus).

Perusahaan Wisata Incar 100.000 Turis Asing

JAKARTA – Perusahaan yang bergerak disektor pariwisata, PT Panorama Sentrawisata Tbk menargetkan bisa meraih 100.000 turis asing, untuk mengejar target pertumbuhan pendapatan 10 persen pada tahun 2010.




Sekretaris Perusahaan Panorama Sentrawisata Bondan Nurdiyanto mengatakan, pihaknya menargetkan bisa meraih sekitar 100.000 turis asing pada tahun ini naik sekitar 10 persen dibanding 2009 yang 90.000 orang. Itu dilakukan untuk mencapai target pertumbuhan pendapatan sebesar 10 persen pada tahun 2010, dibanding target pendapatan 2009 yang 1,9 triliun rupiah.

“Kami menargetkan pertumbuhan pendapatan tahun ini sekitar 10 persen untuk itu jumlah wisatawan asing yang bisa diraih diharapkan sekitar 100.000 orang lebih tinggi dari 2009 yang 90.000 orang,” katanya kepada Koran Jakarta, Jumat (29/1).

Untuk itu akan dilakukan beberapa langkah strategis antara lain, meningkatkan promosi di dalam dan luar negeri khususnya di Eropa dan Amerika Serikat, menambah jumlah armada bus dan taxi sekitar 300 armada dan menambah event pameran atau pagelaran. Oleh karenanya, belanja modal tahun ini diprediksi lebih tinggi dibanding 2009 yang 80 miliar rupiah, sayangnya Bondan tidak dapat menyebut angka pasti belanja modal tahun ini. Belanja modal itu akan diambil dari kas internal dan pinjaman bank, komposisinya diperkirakan 60 persen kas internal dan 40 persen pinjaman bank.

Bondan Optimisitis target pertumbuhan pendapatannya bisa tercapai dengan langkah yang telah direncakan tersebut, terlebih industri pariwisata saat ini mulai bergairah kembali paska dampak krisis keuangan global.

Sejumlah warga negara di seluruh dunia, kata dia mulai meningkatkan aktivitas berwisatanya karena dampak resesi global sudah mulai mereda sehingga mereka sudah memiliki pendapatan kembali. Perseroan sendiri, kata Bondan masih fokus pada penggarapan turis asal mancanegara.

Untuk itu, promosi di luar negeri akan ditingkatkan untuk menjaring turis tersebut bisa datang ke Indonesia . Meski demikian, Bondan berharap pemerintah khsususnya pemerintah di daerah bisa menyiapkan infrastruktur yang baik agar wisatawan bisa enjoy berwisata di dalam negeri. Pasalnya, masih banyak infrastruktur wisata di dalam negeri yang belum sempurna dan dikuatirkan bisa menimbulkan keluhan bagi wisatawan sehingga dikuatirkan mereka akan mengalihkan daerah tujuan wisatanya ke negara lain.

Perseroan, kata Bondan masih mengunggulkan beberapa daerah yang akan di tawarkan pada turis asing sebagai tempat berwisata antara lain, Bali, Lombok, Bandung , Medan dan beberapa kota lainnya.

Direktur Jenderal Pemasaran Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) Sapta Nirwandar mengatakan industri pariwisata tahun ini diperkirakan lebih baik disbanding tahun 2009, oleh karena itu pemerintah telah menaikan target kunjungan wisatawan mancanegara menjadi 7 juta orang dibanding 2009 yang hanya 6,4 juta orang.

Menurutnya , Indonesia merupakan satu dari sebagian kecil negara di kawasan Asia Pasifik yang sektor pariwisatanya tumbuh positif seperti halnya Malaysia dan Korea .
Itu terlihat dari adanya pertumbuhan sekitar 1,38 persen pada tahun 2009, padahal negara lain di Asia Pasifik mengalami penurunan.

Kondisi tersebut menjadi bukti bahwa faktor-faktor penghambat pertumbuhan seperti krisis global, peristiwa ledakan bom, dan bencana gempa tidak berpengaruh signifikan terhadap sektor pariwisata di tanah air.

Untuk mendongkrak jumlah kunjungan wisman, Pemerintah secara ofensif melakukan promosi dan pemasaran langsung ke sejumlah negara yang menjadi target pasar dengan kontribusi wisman yang positif.

"Kita ofensif melakukan pemasaran ke daerah yang tumbuh positif seperti Australia, China, Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Eropa Timur, dan Timur Tengah," katanya.

Meski industri Pariwisata dipreksi akan bertumbuh pada tahun ini, kata Sapta namun masih ada beberapa tantangan yang dihadapi antara lain produk dan jasa pelayanan, kapasitas penerbangan, fasilitas travel, citra negara, dan pemasaran yang masih belum optimal.(gus).

Emiten Properti Siapkan Belanja Modal Rp400 Miliar

JAKARTA – Perusahaan properti PT Perdana Gapuraprima Tbk menyiapkan belanja modal sekitar 400 miliar rupiah untuk pengembangan proyek apartemen dan perumahan menengah atas di Bogor agar target pertumbuhan penjualan 20 persen tahun ini tercapai.




Sekretaris Perusahaan Perdana Gapuraprima Rosihan Saad mengatakan, pihaknya telah mengalokasikan belanja modal untuk pengeluaran rutin dan pengembangan beberapa proyek apartemen serta perumahan sejumlah 400 miliar rupiah yang diambil dari kas internal dan sebagian dari pinjaman bank.

“Target kami, penjualan bisa tumbuh 20 persen bahkan lebih oleh karena itu sejumlah proyek akan dikembangkan, untuk itu telah disiapkan belanja modal sekitar 400 miliar rupiah,” katanya kepada Koran Jakarta, Minggu (31/1).

Beberapa proyek yang akan dikembangkan pada tahun ini antara lain, perumahan menengah atas di Bogor , Proyek Apartemen di Slipi, Kebon Jeruk dan Proyek The Mantion. Sementara itu, proyek The Bellezza Permata Hijau, The Bellagio Mega Kuningan, Kebagusan City dan CBD Serpong sudah hampir rampung.

Perseroan juga, kata Rosihan berencana akan membeli tanah di beberapa lokasi seperti di Depok, Bogor dan Bekasi pada tahun ini. Untuk membeli tanah tersebut akan dianggarkan dana ratusan miliar rupiah di luar dari alokasi belanja modal yang telah disiapkan sejumlah 400 miliar rupiah tersebut.

Dana untuk akuisisi lahan itu nantinya bisa diambil dari pinjaman bank atau dana dari pasar. Perseroan berencana melakukan penawaran saham terbatas atau Rights Issue dengan target dana 100 miliar rupiah.

Menurutnya, akuisisi lahan perlu dilakukan untuk pengembangan dalam jangka panjang. Perseroan sendiri masih memiliki lahan sekitar 130 hektare di daerah Bogor yang akan dikembangkan pada tahun ini untuk perumahan menengah atas.

Dikatakan, pihaknya masih akan fokus pada pengembangan perumahan menengah atas, karena daya belinya saat ini relatif lebih tinggi dibanding apartemen sehingga pembangunannya pada tahun ini lebih agresif dibanding pembangunan pengembangan apartemen.


Target 20 %

Menurut Rosihan, industri properti tahun 2010 diperkirakan bakal lebih baik dibanding tahun 2009, karena dampak resesi global sudah mulai mereda selain itu adanya kelonggaran kebijakan pemerintah soal kepemilikan rumah bagi orang asing juga diprediksi akan meningkatkan penjualan perumahan kelas premium, karena harga rumah di Jakarta lebih murah dibanding Singapura dan Malaysia sehingga pasar properti Jakarta akan menjadi rebutan bagi orang asing.

Selain itu, membaiknya kondisi ekonomi masyarakat di dalam negeri juga akan meningkatkan daya beli. Meski demikian adanya rumor tentang pencabutan subdisidi KPR (Kredit Pemilikan Rumah) dari pemerintah di nilai bisa menjadi ancaman bagi industri properti nasional, karena harga properti akan naik bila subsidi di cabut.

Soal target penjualan tahun ini, menurut Rosihan, pihaknya menargetkan pertumbuhan penjualan lebih dari 20 persen dibanding 2009 yang diperkirakan realisasinya sekitar 500 miliar sampai 600 miliar rupiah.

Analis PT BNI Securities Maxi Liesyaputra mengatakan, situasi ekonomi makro yang membaik, didorong tren suku bunga yang menarik, serta peningkatan daya beli masyarakat akan menjadi katalis utama peningkatan bisnis properti di 2010.

“Pelaku bisnis optimistis terhadap perkembangan bisnis mereka tahun ini. Sehingga, ada kemungkinan mereka akan menaikkan harga jual produknya hingga 15 persen," katanya.

Salah satu indikator positif lainnya berasal dari komitmen pemerintah yang akan merealisasikan kebijakan Kepemilikan asing di properti Indonesia pada Mei-Juni 2010 mendatang dengan merevisi PP No. 41 tahun 1996.

Dalam Peraturan Pemerintah itu, orang asing yang memiliki hunian dengan hak atas tanah tertentu, dapat mengajukan hak tinggal di Indonesia selama lima tahun, dengan persyaratan 14 hari setiap tahun tinggal di Indonesia.

Untuk menyelesaikan amandemen PP tersebut, mulai Februari 2010, pemerintah akan secara intens membahas dalam agenda rapat. Selain itu juga bekerjasama dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk menentukan hak yang bisa diterbitkan atas kepemilikan orang asing.

Maxi menambahkan, pendorong utama pergerakan industri properti tahun ini akan berasal dari sektor perumahan dan apartemen. Meski berbagai upaya pemerintah belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dalam pengadaan rumah, Indonesia masih memiliki lahan sangat luas untuk pengembangan bisnis ini, terlebih kebutuhan pengadaan rumah baik landed house maupun apartemen di Indonesia masih tinggi. (gus).

Kamis, 28 Januari 2010

IHSG kembali menghadapi ganjalan dari regional

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini diperkirakan akan kembali menemui ganjalan dengan adanya pelemahan di bursa-bursa regional yang dipicu oleh merosotnya bursa saham di New York. Tadi malam waktu Jakarta, bursa saham Wall Street terkoreksi tajam dipicu oleh pengumuman kinerja dua perusahaan teknologi, Motorola dan Qualcomm tahun lalu serta outlook tahun ini yang mengecewakan pasar.




Pengumuman tersebut telah memicu aksi investor untuk membuang saham-saham berbasis teknologi mendorong anjloknya indeks Dow Jones sebesar 115,7 poin atau 1,13% ke level 10.120,46. penunjukan Ben Bernanke sebagai Gubernur Bank Sentral AS kembali oleh Senat nyatanya tidak mampu mengurangi kekecewaan investor.

Pagi ini, bursa-bursa regional merespon pelemahan The Dow, dibuka melemah dengan kisaran 0,84% — 2,71%. Koreksi terdalam terlihat di bursa Seoul dan Taiwan yang merosot lebih dari 2% sementara Nikkei turun sekitar 1,7%.

Pada perdagangan saham kemarin, IHSG mengikuti penguatan yang terjadi di bursa regional, setelah lebih dari 5 hari terkoreksi lebih dari 100 poin. IHSG menguat 55 poin atau 2,15% ke level 2.619,57. Aksi damai para mahasiswa diseluruh antero nusantara memperingati 100 hari kinerja pemerintahan baru nyatanya tidak berarti banyak terhadap perdagangan saham kemarin, terlihat dengan minimya total nilai transaksi yang hanya mencapai Rp3,7tn naik tipis dari hari sebelumnya Rp3,4tn. Pagi ini, kami perkirakan IHSG akan bergerak di kisaran 2.547 — 2.683 dengan potensi melemah.

Rabu, 27 Januari 2010

Inovasi Teknologi Perikanan Diperkuat

BATAM – Pemerintah akan meningkatkan inovasi teknologi sektor perikanan, khususnya teknologi pengadaan bibit atau benih unggul dan teknik budidaya guna mengejar target pertumbuhan produksi perikanan hingga 353 persen atau dengan jumlah produksi 16,89 juta ton pada tahun 2015 dibanding 4,78 juta ton pada tahun 2009.




Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad saat menghadiri Forum Akselerasi Pembangunan Perikanan Budidaya 2010-2014 wilayah Barat di Batam menekankan pentingnya mengembangkan inovasi teknologi untuk meningkatkan produksi perikanan nasional. Misalnya, teknologi pengadaan bibit atau benih udang, ikan patin, ikan mas dan lainnya serta teknologi budidaya seperti budidaya rumput laut yang lebih efisien. Selain itu, teknologi pengemasan atau pendinginan juga perlu ditingkatkan untuk mempertahankan kualitas.

“Target saya pada 2014 nanti Indonesia bisa menjadi penghasil produk perikanan terbesar di dunia, dan saya yakin itu sebab potensinya ada,” kata dia, Senin (25/1).

Untuk itu, Fadel minta seluruh pusat penelitian perikanan agar lebih di berdayakan, dan pemerintah juga diperkirakan akan meningkatkan anggaran untuk peneltian tersebut.

Menurut dia, inovasi teknologi itu perlu ditingkatkan untuk menghasilkan kualitas dan harga produksi yang tinggi dan bisa bersaing dengan produk sejenis di negara lain.

Saat ini, produksi perikanan nasional masih sangat rendah, bahkan lebih rendah dari negara yang potensi lautnya minim seperti Thailand dan Cina. Itu terlihat dari jumlah produksi perikanan nasional tahun 2009 yang hanya 4,78 juta ton sedangkan Cina mencapai 40 juta ton.

Padahal, kata Fadel Indonesia memiliki potensi yang sangat besar bahkan lebih besar dari Cina yang saat ini menjadi pengekspor produk perikan terbesar di dunia. Misalnya dari segi panjang pantai, jumlah dan luas sungai dan danau serta jumlah laut dalam dan dangkal, potensi Indonesia masih diatas Cina, namun ironisnya produksi perikanan nasional lebih rendah dari Cina.

Menurut Fadel banyak factor yang menghambat pertumbuhan industri perikanan nasional antar lain, kurangnya semangat nelayan untuk berproduksi karena harga jual yang rendah sehingga keuntungan yang diterima juga rendah, minimnya akses nelayan ke lembaga perbankan sehingga tidak mampu membeli perahu atau kapal yang lebih besar untuk mencari ikan atau untuk budi daya ikan yang lebih besar.

Untuk itu, pemerintah akan memperbesar plafon kredit bagi nelayan dari hanya lima juta rupiah menjadi 5 juta smpai 500 juta rupiah dengan pola Kredit Usaha Rakyat (KUR), dimana 70 persen pinjaman akan dijamin oleh pemerintah dan 30 persen oleh nelayan.

Selain itu, masih banyaknya pencurian ikan oleh nelayan asing seperti dari Cina , Thailand dan Vietnam juga ikut mengurangi produksi nasional. Pemerintah sendiri, kata Fadel telah menahan sekitar 60 kapal nelayan asing sejak empat sampai lima tahun lalu yang terbukti mencuri ikan di perairan nasional.


Terbesar di Dunia

Fadel mengatakan, pihaknya telah menyiapkan grand strategy dan langkah prioritas di sektor perikanan untuk menjadikan Indonesia sebagai penghasil produk ikan terbesar di dunia pada 2014.

Pemerintah sendiri menargetkan produksi pada 2014 sebesar 16,89 juta ton atau naik 353 persen disbanding 2009 yang 4,78 juta ton. Untuk itu, Forus akselerasi atau percepatan pembangunan perikanan di wilayah Barat yang sedang berlangsung saat ini di Batam diharapkan bisa menyamakan persepsi antar pelaku dan regulator terhadap kebijakan kebijakan di sektor perikanan dalam lima tahun kedepan.

Wakil Gubernur Provinsi Kepulaun Riau (Kepri) Muhamad Sani dalam kesempatan yang sama sangat mendukung program pemerintah di sector perikanan tersebut, Kepri sendiri memiliki luas laut yang lebih besar dari darat yakni mencapai 96 persen dan empat persenya darat. Oleh karena itu, Pemprov Kepri sangat membutuhkan peran pemerintah pusat yang lebih besar untuk menggali potensi perikanan tersebut.

Salah satu dukungan yang diharap dari pemerintah pusat adalah mencari investor untuk membuka industri pengolahan produksi perikanan, karena selama ini produk perikanan dari Kepri banyak di jual dan di olah di Singapura sehingga keuntungan dan nilai tambah yang lebih besar banyak dinikmati Singapura. (gus).

Perusahaan Tambang Incar Pendapatan USD.900 Juta

JAKARTA – Perusahaan tambang batu bara, PT Bayan Resources Tbk menargetkan pendapatan 900 juta dollar AS atau sekitar 9,0 triliun rupiah dengan kurs 10 ribu rupiah per dollar AS pada tahun 2010, untuk itu produksi batu bara tahun ini akan ditingkatkan 42,1 persen menjadi 13,5 juta ton dari 9,5 juta ton di tahun 2009.




Sekretaris Perusahaan Bayan Resources Jenny Quantero mengatakan, perseroan telah memasang target pendapatan tahun ini sebesar 900 juta dollar AS (9 triliun rupiah), lebih tinggi dari perkiraan realisasi 2009 yang 6,5 triliun rupiah.

Untuk itu akan dilakukan berbagai langkah, antara lain meningkatkan produksi batu bara menjadi 13,5 juta ton dari 9,5 juta ton di tahun 2009, atau naik sekitar 42,1 persen. Selain itu, kualitas batu bara juga akan ditingkatkan dengan meningkatkan kinerja pabrik peningkatan mutu batu bara di Kalimantan Timur, sehingga harga jual bisa meningkat.

Perseroan juga, kata Jenny berencana mengakuisisi beberapa pertambangan batu bara di Kalimantan pada tahun ini, namun belum diketahui realisasinya karena saat ini masih dilakukan kajian.

Untuk itu, perseroan telah mengalokasikan belanja modal atau Capital Expenditure/Capex senilai 50 juta dollar AS atau 500 miliar rupiah yang akan dialokasikan untuk maintenance dan investasi lainnya. Jumlah itu, lebih rendah dibanding Capex 2009 yang mencapai 88 juta dollar AS.

Menurut Jenny, lebih rendahnya Capex tahun ini karena hampir seluruh proyek sudah berjalan sehingga tahun ini tidak membutuhkan dana besar untuk investasi. Dana belanja modal tahun ini tersebut akan diambil dari kas internal.

Jenny optimistis kinerja pendapatan tahun 2010 lebih tinggi dibanding 2009, karena kondisi ekonomi nasional dan global sudah mulai membaik, padahal tahun lalu sempat terpuruk akibat dampak resesi global. Dengan demikian, permintaan atau order batu bara dari negara lain seperti Amerika dan Eropa serta Asia dipastikan tetap tumbuh.

Meski demikian, kata dia perolehan pendapatan tahun ini sangat tergantung dari fluktuasi harga batu bara yang dipengaruhi oleh harga minyak dunia.

Riset PT Asia Securities yang dipublikasikan 30 Nopember 2009 menyebutkan industri batu bara akan menguat kembali seiring pemulihan kondisi ekonomi global. Konsumsi batu bara dari 2006 sampai 2030 diprediksi tumbuh 49 persen yang di dukung oleh penguatan konsumsi di Cina dan India.

Berdasarkan riset tersebut dijelaskan pertumbuhan impor batu bara Thermal di Cina melonjak 167 persen sedangkan impor batu bara naik 400 persen.

Sementara itu, konsumsi batu bara India tahun ini juga diprediksi bakal meningkat untuk kebutuhan industri baja di negara tersebut. Coal India Ltd yakni perusahaan tambang milik pemerintah India memprediksi konsumsi batu bara naik 10 kali lipat selama tiga tahun terakhir atau sekitar 40-45 juta ton.

Sementara itu, konsumsi batu bara di Amerika Serikat juga diprediksi akan naik kembali setelah mengalami penurunan pada tahun 2009. Konsumsi batu bara di Amerika Serikat diperediksi tumbuh 17 persen.

Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia dalam riset tersebut memprediksi produksi batu bara nasional tahun ini mencapai 280 juta ton. Lebih tinggi dari target produksi yang dibuat pemerintah yakni 250 juta ton.

Konsumsi batu bara di dalam negeri masih di dominasi oleh PT PLN untuk kebutuhan bakar pembangkit energi listriknya yakni diperkirakan 60-70 juta ton, lebih tinggi dari 2009 yang 40-45 juta ton.

Menguatnya konsumsi batu bara nasional dan global tersebut, menyebabkan harga batu bara tahun ini diprediksi akan naik dengan angka sekitar 80-85 dollar AS per ton. (gus).

IHSG siap-siap berbalik arah

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini diperkirakan akan siap-siap berbalik arah setelah selama 5 hari berturut-turut terkoreksi lebih dari 100 poin. Kemarin indeks ditutup turun 13,86 poin ke level 2.564,55. Perdagangan saham kemarin juga terlihat sepi dengan total nilai transaksi hanya sekitar Rp3,4tn.




Saham-saham yang aktif diperdagangkan diantaranya adalah BUMI (-100 poin ke Rp2.475), ADRO (-40 poin ke Rp1.840), DEWA (-2 poin ke Rp119), BNBR (-1 poin ke Rp84), MLPL (-4 poin ke Rp97),INDF (-75 poin ke Rp3.450), dan INTP (-500 poin ke Rp12.800).

Tadi malam waktu Jakarta, perdagangan saham di Wall Street juga mengalami rebound mengikuti penguatan di saham-saham finansial setelah rapat Bank Sentral AS memutuskan akan tetap mempertahankan suku bunga rendahnya dalam waktu yang cukup lama. Indeks Dow Jones ditutup menguat 41,87 poin atau 0,41% ke level 10.236,16.

Pagi ini, bursa-bursa di Asia Pasifik tampak beberapa mulai mengikuti pergerakan di New York kecuali Kuala Lumpur dan New Zealand yang dibuka turun dengan kisaran 0,2% — 0,32%. IHSG pagi ini kami perkirakan akan berbalik arah mengikuti bursa-bursa regional lainnya, dengan kisaran 2.549 — 2.610.

Selasa, 26 Januari 2010

IHSG terganjal regional

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin tidak mampu menembus level 2.600 dengan derasnya tekanan jual di regional. Berita positif dari Fitch Ratings nyatanya tidak mampu menahan gejolak tekanan jual tersebut. IHSG sempat naik ke 2.608,74 di awal perdagangan sebelum akhirnya anjlok sampai menyentuh titik terendah di 2.568,95. IHSG akhirnya ditutup turun 19,45 poin di level 2.578,42 dengan total nilai transaksi mencapai lebih dari Rp4tn. Tercatat jumlah saham yang turun meningkat menjadi 159 saham, naik 55 saham dan tutup apda harga sama 60 saham.



Tadi malam waktu Jakarta, perdagangan saham di Wall Street kembali terganjal isu-isu seputar pertemuan Bank Sentral AS yang dimulai Selasa kemarin. The Fed diperkirakan akan tetap mempertahankan kebijakan suku bunga rendahnya. Selain itu, isu pergantian Gubernur Bank Sentral AS Ben Bernanke juga turut mewarnai pertemuan tersebut. Keputusan penggantian Ben Bernanke baru akan dilakukan dalam voting yang akan dilakukan oleh Senat pekan ini. Tadi malam, indeks Dow Jones akhirnya ditutup melemah tipis 0,03% ke level 10.149,29 setelah sempat melejit disepanjang hari.

Pagi ini, bursa-bursa regional sebagian besar masih melanjutkan koreksinya kecuali Nikkei dan Strait Times yang dibuka menguat di kisaran 0,16% — 0,38%. IHSG pagi ini kami perkirakan akan kembali mencoba menembus level 2.600 dengan kisaran perdagangan di level 2.562 — 2.625. (gus).

Aliansi Masyarakat Tembakau Indonesia di Deklarasikan



Foto : Deklarasi AMTI disaksikan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar

JAKARTA – Para pemangku kepentingan (stakeholder) industri tembakau mendeklarasikan berdirinya Aliansi Masyarakat Tembakau Indonesia atau yang disingkat menjadi AMTI pada Musyawarah Nasional (Munas) IV Federasi Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan dan Minuman Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP RTMM-SPSI), kemarin, 25 Januari 2010 di Jakarta. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Drs. H. Muhaimin Iskandar Msi., turut menjadi saksi dalam penandatanganan deklarasi tersebut.



Organisasi independen ini didirikan atas kesepakatan bersama APTI (Asosiasi Petani Tembakau Indonesia), APCI (Asosiasi Petani Cengkeh Indonesia), FSP RTMM-SPSI (Federasi Serikat Pekerja Rokok, Tembakau, Makanan Minuman SPSI), Gaprindo (Gabungan Produsen Rokok Putih Indonesia), ITA (Indonesian Tobacco association), HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia) dan PT HM Sampoerna Tbk.

AMTI didirikan untuk melestarikan eksistensi industri tembakau sebagai industri prioritas nasional, serta menempatkannya setara dengan industri lain. Dengan hadirnya AMTI, para pemangku kepentingan dapat menyatukan visi dan potensi untuk mewujudkan industri tembakau nasional yang berkualitas dan berkelanjutan.

“Para anggota AMTI berharap bahwa organisasi ini dapat membangun kebersamaan diantara para anggotanya dengan mensinergikan kepentingan hulu–hilir industri tembakau,” jelas Mukhyir Hasan Hasibuan, Pimpinan Pusat Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan Minuman (SP RTMM).

Salah satu agenda utama awal AMTI adalah untuk berperan menjadi bagian dari solusi dalam mewujudkan perundangan-undangan dan peraturan yang berhubungan dengan industri tembakau. “Kami ingin duduk bersama pemerintah, LSM dan masyarakat untuk mewujudkan dialog yang konstruktif yang pada akhirnya akan menghasilkan regulasi yang menyeluruh dan berimbang,” tutup Mukhyir. (gus).


Senin, 25 Januari 2010

Aida Ismeth Abdullah Deklarasi Pencalonan Gubernur Kepri

BATAM – Istri Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Aida Ismeth Abdullah terpaksa maju dalam pemilihan Gubernur Kepri bersama tiga kandidat lainnya, setelah Ismeth Abdullah diperkirakan terhalang dalam pencalonanya karena tersangkut kasus Korupsi Pengadaan Mobil Pemadam Kebakaran di Otorita Batam.



"Saya menyatakan siap maju karena sudah terbaca adanya konspirasi politik dari pihak tertentu dengan tujuan berusaha agar Gubernur Kepri saat ini, Ismeth Abdullah sebagai incumbent tidak bisa maju lagi. Sudah seharusnya, kita sebagai masyarakat Melayu mengedepankan budaya yang santun, manusiawi dan bermartabat. Kita harus mengedepankan politik hati, bukan yang busuk," katanya, Senin (25/1).

Menurut Aida yang saat ini menjabat sebagai anggota DPD RI , pencalonan dirinya sebagai Gubernur Kepri disebabkan adanya suasana politik yang kurang baik dipicu oleh aksi sejumlah oknum tertentu yang dengan berbagai cara berusaha menjegal suaminya, Ismeth Abdullah agar tidak bisa maju lagi.

Dikatakan, politik hati tidak mengutamakan hasut, hazard, iri dan dengki, karena semua itu hanya akan memecah belah masyarakat Provinsi Kepri.

"Politik hati itu, mengedepankan hati nurani. Tidak menghalalkan segala cara, tidak saling mengadu domba dan tidak beretika," tegas Aida.

Menurutnya, selama menjadi Gubernur Kepri, suaminya Ismeth Abdullah telah banyak membawa kemajuan bagi masyarakat Kepri seperti di bidang pendidikan, kesehatan, kemiskinan dan menekan angka pengangguran.

Salah satu bukti peran Ismeth Abdullah yang cukup besar adalah diberinya status FTZ, terhadap Batam, Bintan dan Karimun yang sudah lama diperjuangkan masyarakat Kepri, oleh karena itu, pembangunan harus tetap dilanjutkan.

Dalam deklarasi yang diselenggarakan di Kota Tanjung Pinang, Minggu (24/1) lebih dari 5.000 warga Kepri menyaksikan orasi Aida Ismeth Abdullah, acara deklarsi juga dihadiri pejabat pejabat dan tokoh masyarakat Kepri.

Ketua Tim Pemenangan Aida Ismeth, Nur Syafriadi mengatakan sangat optimistis Aida bisa menang dalam satu putaran karena hampir semua tokoh se-Provinsi Kepri sudah solid mendukung Aida Ismeth untuk maju menjadi Gubernur Kepri mendatang.

Sementara itu, kandidat lainnya juga sudah mendekralasikan pencalonannya sebagai Gubernur Kepri antara lain, Huzrin Hood, Nyat Kadir dan Muhammad Sani.

Wakil Sekjen DPP Partai Golkar Harry Azhar Azis mengatakan DPP Golkar sampai saat ini belum memutuskan kandidat yang akan diusung dalam Pilkada Kepri 2010.

Menurut dia, Ismeth Abdullah masih memiliki peluang untuk didukung bila status hukumnya dalam pemeriksaan KPK terkait dugaan korupsi dalam kasus pengadaan mobil pemadam kebakaran di Otorita Batam mendukung.

Oleh karena itu, Golkar masih belum memutuskan nama kandidat yang akan diusung dalam pemilihan Gubernur Kepri. Terkait dengan pencalonan Aida Ismeth Abdullah, menurutnya juga punya peluang besar untuk diajukan. (gus).

Operasional JTT Kuartal Pertama 2010



JAKARTA - Perusahaan distribusi bahan kimia PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) menargetkan pengoperasian Jakarta Tank Terminal atau terminal bahan bakar minyak (BBM) pada kuartal satu ini, menyusul telah rampungnya pembangunan konstruksi akhir 2009. Dengan demikian, perseroan optimistis pendapatannya naik signifikan sebab akan ada tambahan pendapatan sekitar 15-20 juta dollar AS dari pengoperasian terminal tersebut.

Corporate Secretary AKR Corporindo Suresh Vembu mengatakan, pihaknya optimistis pendapatan dan laba tahun 2010 lebih tinggi dibanding 2009, sayangnya dia belum bisa menyebut angka pasti karena masih harus melaporkan terlebih dahulu ke Bapepam-LK.

“Jakarta Tank Terminal akan beroperasi penuh kuartal satu ini sehingga pendapatan dan laba 2010 dipastikan naik signifikan,” katanya kepada Koran Jakarta, Minggu (24/1).

Naiknya pendapatan dan laba di 2010, kata dia dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, kondisi ekonomi nasional dan global yang kian baik karena sudah meredanya resesi global dan sudah beroperasinya termintal Bahan Bakar Minyak (BBM) atau Jakarta Tank Terminal di Pelabuhan Tanjung Priok. Dengan beroperasinya JTT tersebut akan ada tambahan pendapatan sekitar 15 juta sampai 20 juta dollar AS.

Tambahan pendapatan tersebut, kata Suresh diperoleh dari peningkatan volume penjualan BBM. Jika pada tahun 2008 volume penjualan BBM hanya 671 kilo liter dan pada 2009 sekitar 1,0 juta kilo liter maka tahun 2010 dipastikan naik signifikan, namun pihaknya belum bisa memastikan jumlah peningkatannya.

Untuk mengoptimalkan pengoperasian JTT di Tanjung Priok, kata dia pihaknya juga akan membangun beberapa fasilitas pendukung, selain itu juga akan dibangun beberapa tanki penimbunan BBM di beberapa daerah seperti fasilitas Tanki di Stagen, Kalimantan Selatan dengan total kapasitas 30 ribu kilo liter. Menambah fasilitas Tanki di Pontianak, Kalimantan Barat dengan total kapasitas 19 ribu kilo liter.

Kemudian menambah fasilitas Terminal Tanki di Gabion, Medan , Sumatra Utara dengan total kapasitas 10 ribu kilo liter. Menambah fasilitas terminal Tanki di Palembang, Sumatra Selatan dengan total kapasitas 6.000 kilo liter dan membangun fasilitas Jetty di Surabaya Provinsi Jawa Timur.

Perseroan, kata Suresh telah mengalokasikan belanja modal sekitar 375 miliar rupiah untuk mengerjakan proyek proyek tersebut. Dananya akan diambil dari hasil penawaran saham terbatas atau Rights Issue yang akan dilakukan di kuartal pertama ini.
Untuk itu, perseroan telah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPSLB yang diselenggarakan Kamis (21/1) untuk menyelenggarakan Rights Issue dengan target dana 539,79 miliar rupiah.

Dalam penawaran terbatas itu, AKR akan menerbitkan saham baru sebanyak 627.658.500 dengan harga penawaran 860 per rupiah saham. Perseroan juga akan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) yang akan dilakukan pada 25 Januari kemudian pencatatan (recording date) untuk memperoleh HMETD pada 2 Februari dan distribusi HMETD 3 Februari serta pencatatan efek di bursa pada 4 Februari 2010.

Riset Analis PT Trimegah Securities Steve Matuari mengatakan, AKR Corporindo menghadapi tekanan pada tahun ini karena adanya rencana kerjasama pembangunan terminal bahan bakar di Kalimantan Selatan antara PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dan PT Shell Indonesia, akibatnya AKR Corporindo diperkirakan akan kehilangan pendapatan sekitar 420 miliar rupiah per tahun dengan asumsi harga bahan bakar 5.000 rupiah per liter.

Itu disebabkan karena AKR akan kehilangan bisnis penyaluran BBM ke Adaro yang selama ini dilakukan dengan volume pasokan sekitar 7.000 kiloliter (kl) per bulan.

“Nah, kerjasama ADRO dengan Shell berpotensi mengurangi penjualan AKRA. Bahkan bukan tak mungkin ADRO memutus kontrak pembelian bahan bakar minyak dari AKRA,” kata dia.(gus).

Angin segar dari Fitch Ratings




Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini diharapkan akan kembali bergairah dengan adanya pengumuman dari pemeringkat Fitch Ratings yang menaikkan peringkat utang Indonesia dari BB ke BB+ atau satu level dibawah peringkat investasi.

Pada perdagangan saham kemarin, IHSG akhirnya ditutup turun 12,48 poin atau 0,5% ke level 2.597,86 setelah sempat menyentuh level terendahnya 2.575,96. Transaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI) kemarin tampak sepi dengan total nilai transaksi hanya sekitar Rp3,1tn. Sebanyak 96 saham ditutup naik, 86 saham turun, dan 71 saham ditutup pada harga tetap.

Tadi malam waktu Jakarta, bursa saham di Wall Street juga mengalami rebound setelah selama 3 hari berturut-turut anjlok cukup dalam. Tadi malam, Dow Jones ditutup naik tipis 23,88 poin atau 0,23% ke level 10.196,86.

Pagi ini, bursa Asia Pasifik tampak dibuka variatif dalam merespon pergerakan The Dow tadi malam. Shanghai, Nikkei, New Zealand, dan Taiwan tampak dibuka menguat dengan kisaran 0,03% — 0,46% sedangkan bursa lainnya melemah dengan kisaran 0,08% — 0,6%. IHSG kami perkirakan akan kembali mencoba bergerak ke Utara dengan kisaran 2.579 — 2.629 dengan adanya kenaikkan peringkat utang Indonesia oleh Fitch.

Minggu, 24 Januari 2010

Kinerja Perusahaan Kertas Terkerek Peningkatan Harga

JAKARTA – Perusahaan kertas, PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk (KBRI) menargetkan pendapatannya bisa naik lima kali lipat atau 445 persen menjadi sekitar 60 miliar rupiah pada tahun ini dibanding 11 miliar rupiah pada 2009 karena peningkatan harga kertas dan bubur kertas (pulp).




Sekretaris Perusahaan Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tiur Simamora mengatakan, harga kertas pada tahun ini diprediksi naik signifikan, oleh sebab itu perseroan akan mengenjot produksi hingga 11.00 ton. Dengan demikian, pendapatan diprediksi naik lima kali lipat atau 445 persen menjadi 60 miliar rupiah tahun ini dari 11 miliar rupiah pada 2009.

“Pendapatan tahun ini diprediksi naik lima kali lipat karena produksi dan harga kertas meningkat,” katanya kepada Koran Jakarta, Jumat (22/1).

Menurut Tiur, peningkatan pendapatan itu sebenarnya masih bisa dinaikan bila mesin produksi kedua atau Paper Machine II bisa beroperasi tahun ini. Mesin yang sudah dibeli sejak tahun lalu tersebut belum dapat beroperasi karena belum tersedianya perangkat lunak.

Tiur berharap perangkat lunak mesin tersebut seharga 40 juta dollar bisa dibeli pada tahun ini. Oleh karena itu, pemegang saham dalam RUPSLB (Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa) yang diselenggarakan Jumat (22/1) telah menyetujui untuk menjaminkan asset perusahaan senilai 1,2 triliun rupiah ke lembaga keuangan.

Mengenai lembaga keuangan yang akan diajak kerjasama, menurut Tiur, saat ini pihaknya masih melakukan negosiasi dengan beberapa Bank di dalam dan luar negeri. Nama Banknya belum bisa disebutkan karena negosiasi yang dilakukan saat ini belum final.

Selain itu, kata dia, perseroan juga sedang mengincar investor strategis (Strategic Investor) untuk bekerjasama mengelola Hutan Tanaman Industri (HTI) seluas 100.000 hektare yang akan dibudidayakan Accassia Mangium sebagai bahan baku pembuatan kertas dan bubur kertas.

“Kami akan mengandeng strategic investor yang mau bekerjasama mengelola HTI tersebut, dan bila bisnis itu bisa dioptimalisasikan akan berkontribusi cukup besar terhadap pendapatan perusahaan,” katanya.

Ketua Presidium Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI), Muhammad Mansur kepada Koran Jakarta mengatakan prospek industri kertas tahun ini diprediksi lebih baik disbanding tahun 2009, karena harga kertas bakal melonjak disebabkan pasokan domestic dan global menurun sedangkan permintaan tinggi akibat mulai berjalannya kegiatan industri setelah sempat melemah akibat dampak krisis keuangan global.

Menurutnya harga kertas tahun 2010 akan naik sekitar 15-20 dollar AS per ton setiap bulannya, baik itu pulp serat pendek maupun serat panjang atau mencapai 750-800 dollar AS per ton.

Konsumsi paling tinggi kata dia lebih banyak di pasar dalam negeri dan Asia, sedangkan pasar Eropa dan Amerika masih belum terlalu tinggi permintaanya karena dampak resesi global belum pulih di kawasan tersebut.

Meski demikian, katanya industri kertas dalam negeri menghadapi tantangan dengan keluarnya Peraturan Menteri Keuangan (Menkeu) No 39 tahun 2009 tanggal 2 September tentang aturan Impor Limbah Non B3 yang didalamnya juga mengatur impor kertas bekas yang berlaku 1 Januari 2010.

Dalam peraturan tersebut, impor kertas bekas harus melalui kerjasama operasi atau KSO bersama dengan Sucopindo dan Surveyor Indonesia. Aturan itu, dinilai akan meningkatkan biaya produksi karena setiap pengiriman barang nantinya akan dikenakan biaya sekitar 60 dollar AS per ton.

Selain itu, prakteknya dilapangan juga sangat rumit dan berbelit belit, misalnya ada kewajiban setiap container yang datang harus di foto dan hal itu kan akan memakan waktu, biaya dan tenaga sehingga ongkos bertambah.

Padahal, impor kertas bekas nasional setiap tahunnya mencapai tiga juta ton dari kebutuhan nasional yang enam juta ton, karena Indonesia baru bisa memenuhi tiga juta ton kertas bekas sebagai bahan baku produksi kertas baru.

Kondisi itu, menyebabkan adanya potensi peningkatan biaya produksi sampai 50 kali lipat dari biasanya, dan ini akan menjadi factor yang melemahkan daya saing industri kertas nasional. (gus).

Operasional JTT Kuartal Pertama 2010

JAKARTA - Perusahaan distribusi bahan kimia PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) menargetkan pengoperasian Jakarta Tank Terminal atau terminal bahan bakar minyak (BBM) pada kuartal satu ini, menyusul telah rampungnya pembangunan konstruksi akhir 2009. Dengan demikian, perseroan optimistis pendapatannya naik signifikan sebab akan ada tambahan pendapatan sekitar 15-20 juta dollar AS dari pengoperasian terminal tersebut.




Corporate Secretary AKR Corporindo Suresh Vembu mengatakan, pihaknya optimistis pendapatan dan laba tahun 2010 lebih tinggi dibanding 2009, sayangnya dia belum bisa menyebut angka pasti karena masih harus melaporkan terlebih dahulu ke Bapepam-LK.

“Jakarta Tank Terminal akan beroperasi penuh kuartal satu ini sehingga pendapatan dan laba 2010 dipastikan naik signifikan,” katanya kepada Koran Jakarta, Minggu (24/1).

Naiknya pendapatan dan laba di 2010, kata dia dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, kondisi ekonomi nasional dan global yang kian baik karena sudah meredanya resesi global dan sudah beroperasinya termintal Bahan Bakar Minyak (BBM) atau Jakarta Tank Terminal di Pelabuhan Tanjung Priok. Dengan beroperasinya JTT tersebut akan ada tambahan pendapatan sekitar 15 juta sampai 20 juta dollar AS.

Tambahan pendapatan tersebut, kata Suresh diperoleh dari peningkatan volume penjualan BBM. Jika pada tahun 2008 volume penjualan BBM hanya 671 kilo liter dan pada 2009 sekitar 1,0 juta kilo liter maka tahun 2010 dipastikan naik signifikan, namun pihaknya belum bisa memastikan jumlah peningkatannya.

Untuk mengoptimalkan pengoperasian JTT di Tanjung Priok, kata dia pihaknya juga akan membangun beberapa fasilitas pendukung, selain itu juga akan dibangun beberapa tanki penimbunan BBM di beberapa daerah seperti fasilitas Tanki di Stagen, Kalimantan Selatan dengan total kapasitas 30 ribu kilo liter. Menambah fasilitas Tanki di Pontianak, Kalimantan Barat dengan total kapasitas 19 ribu kilo liter.

Kemudian menambah fasilitas Terminal Tanki di Gabion, Medan , Sumatra Utara dengan total kapasitas 10 ribu kilo liter. Menambah fasilitas terminal Tanki di Palembang, Sumatra Selatan dengan total kapasitas 6.000 kilo liter dan membangun fasilitas Jetty di Surabaya Provinsi Jawa Timur.

Perseroan, kata Suresh telah mengalokasikan belanja modal sekitar 375 miliar rupiah untuk mengerjakan proyek proyek tersebut. Dananya akan diambil dari hasil penawaran saham terbatas atau Rights Issue yang akan dilakukan di kuartal pertama ini.
Untuk itu, perseroan telah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPSLB yang diselenggarakan Kamis (21/1) untuk menyelenggarakan Rights Issue dengan target dana 539,79 miliar rupiah.

Dalam penawaran terbatas itu, AKR akan menerbitkan saham baru sebanyak 627.658.500 dengan harga penawaran 860 per rupiah saham. Perseroan juga akan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) yang akan dilakukan pada 25 Januari kemudian pencatatan (recording date) untuk memperoleh HMETD pada 2 Februari dan distribusi HMETD 3 Februari serta pencatatan efek di bursa pada 4 Februari 2010.

Riset Analis PT Trimegah Securities Steve Matuari mengatakan, AKR Corporindo menghadapi tekanan pada tahun ini karena adanya rencana kerjasama pembangunan terminal bahan bakar di Kalimantan Selatan antara PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dan PT Shell Indonesia, akibatnya AKR Corporindo diperkirakan akan kehilangan pendapatan sekitar 420 miliar rupiah per tahun dengan asumsi harga bahan bakar 5.000 rupiah per liter.

Itu disebabkan karena AKR akan kehilangan bisnis penyaluran BBM ke Adaro yang selama ini dilakukan dengan volume pasokan sekitar 7.000 kiloliter (kl) per bulan.

“Nah, kerjasama ADRO dengan Shell berpotensi mengurangi penjualan AKRA. Bahkan bukan tak mungkin ADRO memutus kontrak pembelian bahan bakar minyak dari AKRA,” kata dia.(gus).


Sentimen negatif melanda Bursa Efek Indonesia pagi ini

Pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 28,04 poin ke level 2.610,34 dengan dipicu oleh anjloknya bursa-bursa saham regional. Perdagangan saham tampak masih sangat moderat dengan total nilai transaksi hanya sebesar Rp4,4tn.




Akhir pekan lalu, bursa Wall Street juga didera aksi jual setelah Presiden Obama menyampaikan rencananya untuk melarang perbankan memiliki hedge fund. Hari itu, indeks Dow Jones anjlok 216,9 poin ke level 10.172,98.

Selain itu, kebijakan pemerintah China untuk melakukan pengetatan kredit juga digunakan sebagai momentum yang pas oleh para investor untuk melakukan aksi jualnya. Pagi ini, bursa-bursa regional kembali melakukan aksi jualnya. semua bursa regional dibuka melemah dengan kisaran 0,1% — 1,2%. IHSG pagi ini kami perkirakan akan bergerak dikisaran 2.552 — 2.638.

Kamis, 21 Januari 2010

Penjualan Sepeda Motor Nasional 2009 melonjak di kuartal IV

Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) melaporkan angka penjualan sepeda motor nasional di bulan Desember yang melonjak 37% mendekati level 552 ribu unit dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya yang hanya sekitar 402ribu unit. Angka tersebut bahkan naik tipis sekitar 1% dibanding bulan sebelumnya dilevel kurang dari 550 ribu unit.




Namun, secara keseluruhan, angka penjualan sepeda motor nasional di tahun 2009 turun sekitar 6% menjadi 5,85 juta unit dibanding 6,22 juta unit ditahun sebelumnya. Namun, angka tersebut jauh diatas target AISI di awal tahun yang diperkirakan hanya berada dilevel sekitar 5juta unit saja ataupun target AISI di tengah tahun 5,6juta unit.

Bila kita tinjau per kuartal, nampak bahwa angka penjualan sepeda motor nasional ditiap kuartalnya terus meningkat dibanding kuartal sebelumnya. Pada tabel dibawah, tampak bahwa pertumbuhan pada kuartal terakhir menunjukkan pertumbuhan tertinggi lebih dari 21% dibanding kuartal III yang masih turun sekitar 9% dan kuartal II 18%.

Melihat pertumbuhan angka penjualan sepeda motor nasional tahun lalu, AISI optimis tahun ini angka tersebut dapat menembus 6,6 juta unit dengan melihat indikator ekonomi Indonesia akhir-akhir ini yang terus membaik. Namun, seperti juga halnya kondisi industri mobil domestik, hal itu akan sangat tergantung kondisi politik dalam negeri serta harga minyak dunia dan juga kebijakan pemerintah yang ada juga akan turut mempengaruhi kinerja penjualan otomotif tahun ini.

IHSG masih lanjutkan penurunan

Pada hari ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemungkinan masih melanjutkan penurunan setelah pada perdagangan kemarin mencatat penurunan 1,083% ditutup pada 2.638,382, mengikuti bursa regional yang juga merosot merespons negatif rencana China membatasi pengucuran kreditnya. Kemerosotan saham bank memberi kontribusi besar bagi anjloknya IHSG. Adapun saham perbankan dengan nilai transaksi terbesar yang mengalami penurunan antara lain Bank Mandiri (BMRI) turun 3,09% menjadi Rp4.700, Bank Rakyat Indonesia (BBRI) turun 2,47% menjadi Rp7.900, dan Bank Central Asia (BBCA) turun 3,47% menjadi Rp4.875. Selain itu sebanyak 67 saham mengalami kenaikan, 111 saham mengalami penurunan, dan 82 saham stabil.




Bursa Wall Street kemarin kembali merosot setelah Presiden Barack Obama berniat membatasi langkah perbankan. Hal itu dikhawatirkan bisa menggerus laba perbankan. Obama menyatakan, bank-bank bakal tidak diperbolehkan lagi memiliki, mensponsori ataupun menginvestasikan dananya di hedge fund guna meraup laba.

Pada perdagangan Kamis (21/1/2010), indeks Dow Jones industrial average (DJIA) ditutup merosot 213,27 poin (2,01%) ke level 10.389,88. Indeks Standard & Poor’s 500 juga melemah 21,56 poin (1,89%) ke level 1.116,48 dan Nasdaq melemah 25,55 poin (1,12%) ke level 2.265,70.

Pada perdagangan Kamis (21/1/2010), indeks Dow Jones industrial average (DJIA) ditutup merosot 213,27 poin (2,01%) ke level 10.389,88. Indeks Standard & Poor’s 500 juga melemah 21,56 poin (1,89%) ke level 1.116,48 dan Nasdaq melemah 25,55 poin (1,12%) ke level 2.265,70.

Bursa Tokyo pun langsung mengalami penurunan. Indeks Nikkei-225 pada perdagangan Jumat langsung dibuka merosot 148,16 poin (1,36%) ke level 10.720,25.

Secara teknikal, IHSG masih ada potensi penurunan menguji support 2.625. Indikator teknis MACD yang terus bergerak turun dari sebelumnya 44,1 menjadi 41,8 serta stochastic juga mengalami hal serupa turun menjadi 56,6 dari sebelumnya 70,0. Pada hari ini, IHSG diperkirakan bergerak pada rentang 2.617-2.662.

Perusahaan Ritel Batasi Produk Cina

BATAM – Perusahaan ritel berformat minimarket PT Sumber Alfaria trijaya Tbk akan membatasi penjualan produk produk dari Cina paska dibukanya perdagangan bebas antara Asean dan Cina sejak 1 April 2010, sebab produk tersebut belum familiar terhadap konsumen dalam negeri sehingga dikuatirkan justru menurunkan penjualan. Perseroan sendiri menargetkan pendapatan tahun ini tumbuh 25 persen dibanding perkiraan realisasi 2009 yang 10,5 triliun rupiah.




Wakil Presiden Direktur Alfamart Henry Komala mengatakan, sebagian besar atau lebih dari 80 persen produk yang dijual di gerai Alfamart merupakan produk UKM dari dalam negeri yang dipasok oleh supplier. Sementara itu, produk dari luar negeri seperti dari Eropa, Amerika dan Asia masih relatif kecil karena penjualannya juga terbatas.

“Masyarakat atau konsumen menyukai produk produk dalam negeri sehingga penjualan produk impor seperti dari Cina dibatasi,” katanya, Kamis (21/1).

Oleh karena itu, kata dia sehubungan dengan telah dibukanya perdagangan bebas antara Asean dan Cina (Asean Cina Free Trade Agrement) pihaknya akan membatasi penjualan produk dari luar negeri termasuk Cina karena daya serapnya juga rendah.

Hingga Januari ini, perseroan masih belum memperoleh pasokan dari produk produk Cina, dan sebagian pasokan masih di dominasi dari produk buatan dalam negeri.

Meskipun penjualan produk impor dibatasi, kata dia tidak akan mengurangi target penjualan, sebab selera konsumen saat ini memang masih menyukai produk buatan dalam negeri. Penjualan tahun ini ditargetkan tumbuh 25 persen dibanding perkiraan realisasi 2009 yang 10,5 triliun rupiah.

Untuk mengejar target pertumbuhan itu, perseroan telah menyiapkan belanja modal sekitar 600 miliar rupiah, lebih tinggi dibanding 2009 yang hanya 450 miliar sampai 500 miliar rupiah. Belanja modal tahun ini diambil dari sisa dana IPO (Initial public offering), kas internal dan fasilitas kredit dari BCA yang masih dimiliki perseroan sekitar 500 miliar rupiah.

“Dana ekspansi untuk tahun depan sudah tersedia, tinggal realisasi saja,” kata dia.

Belanja modal tersebut akan digunkana untuk kegiatan promosi, memperbaiki sarana dan prasarana yang ada di toko atau gerai untuk memberi kenyamanan berbelanja kepada masyarakat, memberi fasilitas potongan harga dengan cara memberikan kartu anggota atau membership yang dikenal dengan Kartu Aku, lalu bekerjasama dengan BNI meluncurkan kartu belanja. Selain itu, jumlah item produk akan ditambah bekerjasama dengan pemegang merek.

Jumlah armada atau truk juga ditambah sekitar 5-10 kendaran untuk menjamin kelancaran distribusi barang dari pusat distribusi ke toko atau gerai.

Perseroan juga akan membangun sekitar empat sampai lima Distribution Centre (DC), dan pada kuartal dua ini akan direalisasikan dua DC di Bali dan Klaten.

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Ritel Indonesia (Aprindo) Benyamin Mailol mengatakan, Aprindo memprediksi tahun ini pendapatan industri ritel bisa tumbuh 15 persen seiring dengan laju inflasi serta kenaikan harga bahan baku dan energi yang membuat pemain ritel akan menyesuaikan harga jual. Oleh karena itu, perusahaan ritel diharapkan bisa focus pada segmen bisnisnya.

Sementara hingga akhir 2009, pendapatan industri ritel diprediksi mencapai 80 triliun rupiah naik 14,2 persen dibanding pendapatan industri ritel tahun 2008 yang 70 triliun rupiah. Pertumbuhan pada tahun 2009 lebih banyak di sokong oleh tingginya peredaran uang saat Pemilu Presiden dan DPR, dan tahun ini Pemilihan Kepala Daerah diperkirakan akan mendorong pertumbuhan industri ritel nasional. (gus)

Pendapatan dari Blok Migas Natuna Ditargetkan Rp.50 M

BATAM – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) memproyeksikan pendapatan dari pengelolaan lapangan Minyak dan Gas Bumi di Kabupaten Natuna sekitar 50 miliar rupiah, menyusul mulai berproduksinya lapangan North Belut akhir 2009 lalu.




Kepala Dinas Pertambangan Provinsi Kepri, Yerry Suparna mengatakan, lapangan Migas North Belut di Laut Natuna telah berproduksi sejak Nopember 2009 lalu sehingga volume Migas yang dihasilkan dari Kabupaten Natuna juga meningkat. Dengan demikian, pendapatan asli daerah dari pengelolaan lapangan Migas tersebut juga diproyeksikan tumbuh 10-20 persen.

Menurut dia, dengan pertumbuhan 10-20 persen itu berarti angkanya mencapai 50 miliar rupiah, lebih tinggi dibanding pendapatan tahun 2009 yang 10 miliar rupiah. Nilai pendapatan tersebut belum termasuk dari Dana Bagi Hasil Migas yang tahun ini diperkirakan lebih dari 450 miliar rupiah, lebih tinggi dibanding tahun 2009 yang 437 miliar rupiah.

Meski demikian, angka tersebut masih belum bisa dipastikan, karena masih sangat tergantung dari fluktuasi harga minyak dunia. Pada tahun 2009, harga rata-rata minyak dunia 60-70 dollar AS per barel diharapkan pada tahun ini juga harganya relatif sama.

Pendapatan daerah dari pengelolaan Migas di Natuna masih bisa tumbuh, karena banyak lapangan Migas yang belum berproduksi. Saat ini saja masih sekitar empat lapangan yang berproduksi dikelola oleh ConocoPhillips Indonesia , Pertamina, Primer dan Star Energy.

Cadangan minyak bumi Natuna diperkirakan mencapai 14.386.470 barel dan gas bumi sekitar 112.356.680 barel. Sementara itu, kandungan gas di blok D Alpha mencapai 222 TCF (triliun kubik kaki), tiga kali dari kandungan gas Arun, Aceh. Namun, yang diperkirakan bisa digunakan sekitar 46,2 TCF disebabkan 75 persenya adalah CO2 (karbon dioksida).

Lapangan North Belut di Laut Natuna, kata Yerry memulai produksi gas perdana dari pada 16 November 2009 lalu. Poduksinya sekitar 265 juta kaki kubik per hari untuk gas dan 20 ribu barel minyak per hari. Produksi Migas di North Belut masih bisa ditingkatkan hingga puncak produksi sebesar 315 juta kaki kubik per hari dan 30 ribu barel perhari.

Sementara itu, produksi Migas dari North Belut sudah diproyeksikan untuk memenuhi 50 persen kebutuhan penjualan ke Malaysia . Perjanjiannya sendiri telah ditandatangani Maret 2001 lalu.


Krisis Gas

Sementara itu, sejumlah pengusaha di Batam mengeluh karena produksinya terhambat akibat pasokan gas tersendat.

Ketua Apindo Batam, OK Simatupang mengatakan, pemerintah mestinya lebih mementingkan pasokan Migas untuk kebutuhan di dalam negeri bukan untuk kebutuhan ekspor, meskipun harga jual ekspor relatif lebih tinggi dibanding penjualan di dalam negeri.

Oleh karena itu, pemerintah harus punya sikap yang tegas terhadap pengelola Migas di dalam negeri agar produksinya bisa dijual di dalam negeri. Misalnya saja untuk produksi Migas di Natuna Provinsi Kepri yang sebagian besar produksinya untuk ekspor ke Singapura dan Malaysia , padahal pengusaha di Natuna dan sekitarnya seperti di Batam sangat membutuhkan pasokan gas.

Sekretaris Perusahaan PLN Batam I Wayan Jasmin mengatakan, pembangkit listrik di Batam sebagian besar bahan bakarnya dari gas, dan selama ini pasokannya sering terhambat, akibatnya kualitas listrik menjadi rendah karena sering terjadi pemadaman. Padahal, sebagai kota Industri Batam butuh pasokan dana kualitas listrik yang handal agar investor bisa tenang berinvestasi. (gus).

Senin, 18 Januari 2010

Produsen Sepatu Antisipasi ACFTA

JAKARTA – Perusahaan sepatu dan alas kaki, PT Sepatu Bata Tbk menyiapkan investasi lebih dari 75 miliar rupiah tahun ini untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan guna mengantisipasi perdagangan bebas Asean dan Cina (ACFTA/Asean-Cina Free Trade Agreement) supaya penjualannya tidak tergerus, itu juga dilakukan untuk mencapai target pertumbuhan penjualan 15-20 persen pada 2010.




Direktur Sepatu Bata Ibnu Baskoro mengatakan, pihaknya optimisitis penjualan tahun ini lebih tinggi dibanding 2009, atau sekitar 15-20 persen meskipun persaingan tahun ini lebih ketat akibat dibukanya perdagangan bebas Asean-Cina yang sudah dimulai pada awal tahun 2010.

“Kami tidak kuatir dengan adanya Perdagangan bebas Asean-Cina, justru tahun ini kami lebih ekspansif agar tercapai pertumbuhan yang lebih tinggi dibanding tahun 2009,” katanya, Minggu (17/1).

Menurut dia, Perdagangan bebas Asean-Cina yang membebaskan tarif perdagangan hingga nol persen berdampak pada maraknya penjualan produk-produk sepatu dan alas kaki Cina ke Indonesia . Itu tidak akan mengerus pangsa pasarnya di dalam negeri meskipun lebih dari 80 persen produknya di jual di dalam negeri. Pasalnya, perseroan memiliki pelanggan yang loyal, selain itu produk yang dihasilkan memiliki kualitas terbaik, bahkan lebih baik dari produk Cina.

Meski demikian, pihaknya tetap melakukan beberapa langkah antisipasi agar pangsa pasarnya di dalam negeri tidak direbut produk Cina. Langkah yang akan dilakukan antar lain, menyiapakan dana investasi lebih tinggi dibanding tahun 2009 yang hanya 75 miliar rupiah dari kas internal yang akan digunakan untuk inovasi teknologi agar kualitas yang dihasilkan semakin baik.

Selain itu, perseroan juga akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia sekaligus meningkatkan kesejahteraanya. Kemudian memperbaiki format gerai dan menambah jumlahnya dari posisi saat ini yang sekitar 515 gerai di seluruh Indonesia , serta menambah variasi produk sepatu yang dihasilkan untuk memberi pilihan yang lebih banyak pada konsumen.

Perseroan juga, kata Ibnu berupaya menekan harga jual dengan cara meningkatkan produktivitas tenaga kerja agar lebih efisien.

Menurutnya, perseroan sebenarnya sudah melakukan berbagai langkah sejak beberapa tahun lalu untuk menghadapi persaingan dalam perdagangan bebas Asean Cina, sehingga pada tahun ini tinggal melakukan aplikasi dari rencana tersebut.

Dengan dibukanya perdagangan bebas tersebut, justru membuka peluang bagi pihaknya untuk melakukan ekspansi ke luar negeri, namun langkah itu akan dibatasi karena perseroan memiliki perusahaan terafiliasi hampir di seluruh negara, sehingga pihaknya masih akan tetap fokus pada pasar domestik.

Ketua Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Djimanto mengatakan, perdagangan bebas Asean-Cina tidak akan berpengaruh pada perusahaan sepatu dan alas kaki yang sudah mengaplikasikan teknologi dalam operasionalnya dan sudah memiliki pangsa pasar yang jelas, namun bagi perusahaan yang termasuk dalam ketegaro UMKM akan terpukul karena diperkirakan tidak dapat bersaing dengan produk Cina.

Itu disebabkan, tingginya biaya produksi yang menyebabkan harga jual lebih tinggi dibanding produk Cina, meskipun rata-rata produk dalam negeri memiliki kualitas lebih tinggi.

Tingginya biaya produksi di dalam negeri salah satunya dipengaruhi ketersediaan bahan baku . Sebagian besar perusahaan sepatu di dalam negeri masih mengandalkan bahan bakunya dari impor atau ketergantungannya lebih dari 60 persen, dan untuk mendatangkan bahan baku tersebut cukup lama karena proses bongkar muat di pelabuhan lebih dari 65 hari padahal di negara lain seperti Cina hanya 45 hari, akibatnya biaya yang dikeluarkan lebih tinggi. Selain itu, produktivitas tenaga kerja di Indonesia juga masih rendah. (gus).

Peserta Lomba Yacht Internasional Tiba di Batam

BATAM – Sebanyak 10 Peserta lomba Rally Kapal Layar atau Yacht Internasional dari 10 negara dipastikan akan tiba di Batam pada pekan ini. Lomba yang dimulai dari Inggris pada September 2009 itu menempuh perjalanan sejauh 35.000 mil singgah di 14 negara dan akan kembali finish di Inggris sekitar Juli 2010.




Panitia acara di Batam, Ricky Tjong mengatakan, lomba yang berlangsung saat ini merupakan kegiatan yang ketiga dan yang pertama diadakan pada tahun 2003. Untuk kegiatan yang ketiga ini diikuti oleh 10 peserta kapal layar dari 10 negara yakni seprti Inggris, USA, Brazil, France, Finlandia, Australia, New Zealand, South Africa, China dan Singapore.

Dijelaskan, lomba Rally kapal Layar (Yacht) atau Clipper Round the World Yacht Race adalah kegiatan internasional yang di adakan setiap dua tahun sekali.

Pada event kali ini, untuk ke- tiga kalinya akan singgah di Pelabuhan Nongsa Point Marina Batam pada Tanggal 19 – 20 January 2010.

“Clipper Round the World 09-10 yacht Race” diikuti oleh 10 peserta kapal layar type Mono Hull berukuran panjang 68 feet, dengan jumlah crew dalam team keseluruhan sekitar 400 orang lebih baik pria maupun wanita.

Sementara itu, nama – nama kapal peserta “Clipper Round the World 09-10 kali ini adalah Edinburgh Inspiring Capital, Jamaica Lighting Bolt , Uniqulie Singapore, Cork, Team Finland, QINGDAO, Cape Breton Island, Hull and Humber, Spirit of Australia dan Calipornia.

“Clipper Round the World 09-10 Yacht Race” menempuh perjalanan mengarungi Samudera sejauh 35,000 miles dan menghabiskan waktu 10 bulan, serta diliput sekitar 360 Media cetak dan Electronic dari berbagai Negara.

Clipper Round the World 09-10 mulai berlayar pada Tanggal 13 September 2009 dari kota Humber di bagian timur laut Ingris, dan selama perjalanan kapal tersebut melewati tujuh etape dan singgah di 14 Negara mulai dari tempat “start” yaitu hull and humber di Inggris, La Rochelle di Perancis, Rio De Jainero Brazil, Cape Town Afrika Selatan, Geraldto Australia, Nongsa Point Marina Batam Indonesia, Marina Keppel Bay Singapore, Qiangdao Cina, Calipornia Amerika Serikat, Panama, Caribean, New York, Cape Breton Island Canada dan Cork di Republik Irlandia. (gus).

Hasil Laba 2009 Tentukan Arah Bursa Jakarta

Bursa Efek Indonesia minggu ini memasuki periode spekulatif dengan para pelaku pasar mencoba mencari info-info perolehan laba non audit seputar kinerja emiten-emiten sepanjang tahun 2009 dan upaya-upaya politik DPR yang masih deras untuk menjatuhkan Wakil Presiden Boediono dan Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam kasus Bank Century.




Beberapa berita-berita mengenai merjer dan akuisisi juga membayangi seperti peluang Adaro Energy (ADRO) mengakuisisi tambang batubara Maruwai milik BHP Biliton. Sebagaimana diketahui tambang Maruwai terletak di provinsi Kalimantan Tengah dan Pemerintah Provinsi tidak memberi ijin BHP Biliton mengirim melalui transportasi sungai Mahakam tetapi sungai hulu sungai Barito. ADRO berpeluang besar karena menguasai transportasi sungai Barito dan Delta Barito serta pelabuhan batubara di Pulau Laut.

Sementara itu perkembangan bursa-bursa global dilanda aksi ambil untung mengikuti pergerakan saham-saham di bursa-bursa utama dunia. Saham-saham di New York juga mengalami koreksi mengantisipasi keluarnya kinerja emiten-emiten unggulan di sana. Indeks Dow ditutup turun 100,9 poin atau 0,94% ke titik 10.609,5. Indeks Nasdaq dan S&P500 juga bergerak sebangun, masing-masing turun 1,24% dan 1,08%.

Mengikuti perkembangan ini pagi ini bursa-bursa di wilayah Asia juga mulai menunjukkan tren menurun. Pada saat laporan ini dibuat, indeks Nikkei turun 1,72% diikuti oleh indeks Hang Seng turun 1,44%, indeks STI turun0,03%, indeks Shanghai turun 0,33% dan Indeks KL turun 0,28%.

Minggu ini hampir seluruh pelaku pasar di seluruh dunia mencoba mengantisipasi keluarnya kinerja laba emiten-emiten baik audit maupun non audit tahun 2009. Hasil laba emiten akan menentukan pergerakan harga saham.

Rekomendasi

Kami meyakini bahwa saham-saham perbankan papan atas berpeluang untuk rebound karena kinerja tahun 2009 yang masih cemerlang. Di saat mengalami koreksi saham-saham BBRI, BMRI, BBCA dan BBNI masih layak untuk dikoleksi.

Kami juga meyakini bahwa saham-saham barang konsumen, otomotif, semen, peritel, farmasi serta saham-saham infrastruktur masih bisa mencetak laba yang cukup sehat. Kami memberi rating BELI untuk saham-saham SMCB, RALS, MAPI, KLBF dan JSMR.

Saham-saham yang diperkirakan tertekan kinerja laba tahun 2009 adalah perkebunan, pertanian, energi dan pertambangan serta saham berbasis kehutanan. Kami memberi peringkat JUAL untuk saham-saham AALI, SGRO, CPRO, CPIN, TBLA, MEDC, BUMI, DEWA, MIRA dan TAHAN untuk saham-saham ADRO, PTBA dan ITMG.

Minggu, 17 Januari 2010

Hasil Laba 2009 Tentukan Arah Bursa Jakarta

Bursa Efek Indonesia minggu ini memasuki periode spekulatif dengan para pelaku pasar mencoba mencari info-info perolehan laba non audit seputar kinerja emiten-emiten sepanjang tahun 2009 dan upaya-upaya politik DPR yang masih deras untuk menjatuhkan Wakil Presiden Boediono dan Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam kasus Bank Century.




Beberapa berita-berita mengenai merjer dan akuisisi juga membayangi seperti peluang Adaro Energy (ADRO) mengakuisisi tambang batubara Maruwai milik BHP Biliton. Sebagaimana diketahui tambang Maruwai terletak di provinsi Kalimantan Tengah dan Pemerintah Provinsi tidak memberi ijin BHP Biliton mengirim melalui transportasi sungai Mahakam tetapi sungai hulu sungai Barito. ADRO berpeluang besar karena menguasai transportasi sungai Barito dan Delta Barito serta pelabuhan batubara di Pulau Laut.

Sementara itu perkembangan bursa-bursa global dilanda aksi ambil untung mengikuti pergerakan saham-saham di bursa-bursa utama dunia. Saham-saham di New York juga mengalami koreksi mengantisipasi keluarnya kinerja emiten-emiten unggulan di sana. Indeks Dow ditutup turun 100,9 poin atau 0,94% ke titik 10.609,5. Indeks Nasdaq dan S&P500 juga bergerak sebangun, masing-masing turun 1,24% dan 1,08%.

Mengikuti perkembangan ini pagi ini bursa-bursa di wilayah Asia juga mulai menunjukkan tren menurun. Pada saat laporan ini dibuat, indeks Nikkei turun 1,72% diikuti oleh indeks Hang Seng turun 1,44%, indeks STI turun0,03%, indeks Shanghai turun 0,33% dan Indeks KL turun 0,28%.

Minggu ini hampir seluruh pelaku pasar di seluruh dunia mencoba mengantisipasi keluarnya kinerja laba emiten-emiten baik audit maupun non audit tahun 2009. Hasil laba emiten akan menentukan pergerakan harga saham.

Rekomendasi

Kami meyakini bahwa saham-saham perbankan papan atas berpeluang untuk rebound karena kinerja tahun 2009 yang masih cemerlang. Di saat mengalami koreksi saham-saham BBRI, BMRI, BBCA dan BBNI masih layak untuk dikoleksi.

Kami juga meyakini bahwa saham-saham barang konsumen, otomotif, semen, peritel, farmasi serta saham-saham infrastruktur masih bisa mencetak laba yang cukup sehat. Kami memberi rating BELI untuk saham-saham SMCB, RALS, MAPI, KLBF dan JSMR.

Saham-saham yang diperkirakan tertekan kinerja laba tahun 2009 adalah perkebunan, pertanian, energi dan pertambangan serta saham berbasis kehutanan. Kami memberi peringkat JUAL untuk saham-saham AALI, SGRO, CPRO, CPIN, TBLA, MEDC, BUMI, DEWA, MIRA dan TAHAN untuk saham-saham ADRO, PTBA dan ITMG.

Sabtu, 16 Januari 2010

Konsumsi Semen Nasional tahun 2009 naik 1%

Asosiasi Semen Indonesia (ASI) melaporkan kenaikkan konsumsi semen nasional sebesar 1% yoy selama tahun 2009 yang lalu didorong oleh pembangunan di wilayah Indonesia Timur yang naik 6,5% yoy. Sementara itu di wilayah lainnya, Jawa dan Sumatra menunjukkan penurunan masing-masing sekitar 0,6% yoy dan 0,7% yoy.




Bila kita melihat pertumbuhan konsumsi semen nasional tiap bulannya, terlihat bahwa sejak bulan Juni Sumatra dan Indonesia Timur terus tumbuh sedangkan Jawa baru mulai mulai tumbuh di bulan Oktober. Kecuali pada bulan September di saat Lebaran seiring dengan berkurangnya jumlah hari kerja di bulan tersebut. Bahkan di bulan Desember, pertumbuhan disemua wilayah tersebut menunjukkan rata-rata pertumbuhan yang cukup tinggi lebih dari 23%.

Dari ketiga produsen semen terbesar di Indonesia, terlihat bahwa perusahaan semen BUMN Semen Gresik (SMGR) masih tumbuh sekitar 3% ditopang oleh pertumbuhan unit usahanya di wilayah Indonesia Timur, Semen Tonasa yang tumbuh kencang hampir mencapai 14%.

Sementara itu, dua produsen semen lainnya, Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) dan Holcim Indonesia (SMCB) masing-masing turun sebesar 3,8% yoy dan 1,3% yoy. Secara keseluruhan, ketiga produsen semen tersebut mulai konsisten tumbuh sejak bulan Oktober dengan rata-rata pertumbuhan sekitar 23% atau lebih tinggi dari rata-rata nasional yang kurang dari 20%.

Pertumbuhan terbesar terutama terlihat di wilayah Indonesia Timur (31%), disusul oleh Sumatra (27%) dan Jawa (10%). Dengan melihat indikasi tersebut, kami optimis konsumsi semen nasional tahun ini akan lebih baik dari pada tahun lalu.

FTZ BBK Belum Ampuh Jaring Investor

Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik Diresmikan
FTZ BBK Belum Ampuh Jaring Investor

BATAM – Pemerintah dinilai belum berhasil menjaring investasi ke Batam, Bintan dan Karimun yang telah diberi status Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas (FTZ) sebab masih minimnya jumlah investasi yang masuk. Hal Itu dipicu oleh regulasi yang sering berubah-ubah sehingga menimbulkan ketidakpastian hukum dan ketidakpastian dalam berusaha.







Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Kepulauan Riau Johanes Kennedy mengatakan, sejak diberlakukannya FTZ BBK pada 1 April 2009 lalu sampai saat ini belum ada investor besar (Big Investment) yang masuk kekawasan BBK, padahal di kawasan yang sama seperti di Johor dan Vietnam sudah banyak investor besar dari Eropa, Amerika dan Asia yang menanmkan investasinya.

“Evaluasi saya terhadap pelaksanaan FTZ BBK yang pelaksanaanya sudah hampir satu tahun ini adalah masih belum maksimal dan belum ampuh menjaring investor karena belum ada investor besar yang masuk ke Batam, Bintan maupun Karimun,” katanya disela acara dialog antara sejumlah Menteri Perekonomian di Batam, Jumat (15/1).

Hal itu dipengaruhi oleh regulasi yang mengatur pelaksanaan FTZ kurang mendukung dunia usaha, misalnya soal aturan Nomor Induk Kepabeanan (NIK) dan aturan mengenai Masterlist. Selain itu, payung hukum yang ada juga sering berubah-ubah sehingga meninmbulkan ketidakpastian hukum dan ketidakpastian dalam menjalani bisnis.

Dewan Kehormatan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kepri Abidin Hasibuan menambahkan, regulasi yang ada saat ini memang terkesan memberatkan pengusaha, oleh karena itu harus contohnya PP no 2 tahun 2009.

Oleh karena itu, Abidin menyambut baik langkah Menteri Keuangan yang merevisi PP 45, 46 dan 47 tahun 2009 soal aturan main FTZ BBK yang mengakomodir keluhan pengusaha di Batam. Meski demikian, pihaknya akan mempelajari terlebih dahulu revisi aturan tersebut.

Gubernur Provinsi Kepri Ismeth Abdullah mengatakan, sepanjang tahun 2009 jumlah tenaga kerja yang berhasil di serap di kawasan FTZ BBK sebanyak 675 ribu orang sedangkan di Provinsi Kepri secara keseluruhan mencapai 1,4 juta orang (data hingga Oktober 2009).

Sementara itu, jumlah Penanaman Modal Asing (PMA) yang masuk selama 2009 sebanyak 1.290 PMA dengan investasi sekitar 12 miliar dollar AS. Dari jumlah itu, yang masuk sebagai Foreign Direc Investment (FDI) sebanyak 92 proyek dengan total investasi 2,0 miliar dollar AS yang menyerap tenaga kerja sebanyak 7483 orang.


Revisi Aturan

Sementara itu, sejumlah Menteri antara lain, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Keuangan, Sri Mulyani, Menteri Perdagangan Marie Elka Pangestu, Menteri Perindustrian, MS Hidayat, Menteri BUMN Mustafa Abubakar dan Kepala BKPM Gita Wirjawan hadir dalam dialog dengan sejumlah pengusaha di Batam, Bintan dan Karimun yang dilanjutkan dengan peresmian Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE) di Gedung Sumatra Promotion Centre.

Menteri Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan pemerintah ingin menjadikan Batam, Bintan dan Karimun sebagai salah satu daerah andalan Investasi nasional oleh karena itu, sistem pelayanan investasinya harus dibuat secara professional untuk meningkatkan daya saingnya dengaan kawasan sejenis di negara lain.

Oleh karena itu, Pihaknya mewakili Wakil Presiden Boediono yang mestinya meresmikan sistem layanan tersebut akan melaunching SPIPISE yang ada di Gedung Sumatra Promotion Centre hari ini (Jumat/15/1).

Dengan sistem secara on line tersebut, kata dia diharapkan layanan investasi bisa lebih cepat dan murah serta menghindari adanya Pungutan Liat, karena sistem atau transaksi perijinan dilakukan melalui sistem elektronik yang menghindari pertemuan antara pengusaha dengan pejabat dalam proses perijinan.

Pemerintah juga akan memberikan kepastian hukum agar pengusaha bisa menjalani bisnis dengan tenang melalui perbaikan peraturan FTZ yang ada.

“Pengusaha itukan butuh kepastian dalam bisnis untuk mengkalkulasikan keuntungan atau kerugiannya sehingga peraturan yang dinilai menghambat akan diperbaiki,” katanya, Jumat (15/1).

Menteri Keuangan Sri Mulyani menambahkan, untuk mendorong laju investasi di BBK, pihaknya juga sudah menandatangani secara resmi revisi Peraturan Menteri Keuangan nomor 45,46 dan 47 tahun 2009 tentang aturan pelaksanaan FTZ BBK pada 30 Desember lalu, dan akan efektif dalam beberapa pekan kedepan.

Dijelaskan, dalam revisi tersebut disebutkan PMK (Peraturan Menteri Keuangan) nomor 45 diganti menjadi PMK nomor 240 tahun 2009, lalu PMK nomor 46 diganti menjadi PMK nomor 241 dan PMK nomor 47 diganti menjadi PMK nomor 242.

Dalam PMK yang baru itu, banyak aturan tambahan yang sipatnya lebih memudahkan pengusaha dalam arus keluar masuk barang, misalnya mengenai Masterlist sudah dihilangkan dan di ubah menjadi daftar jenis barang atau menjadi invoice atau packing list, meski demikian daftar jenis barang tersebut harus mendapat persetujuan Badan Pengusahaan untuk mengeluarkan atau mendatangkannya.

Kemudian aturan perpajakan juga dibuat lebih longgar dan sederhana, misalnya untuk membeli kapal yang dibuat di dalam negeri yang sebelumnya dikenakan pajak sekitar 5-10 persen, maka dalam ketentuan yang baru tidak dikenakan pajak. Lalu, untuk ketentuan impor kendaraan juga bibuat lebih mudah.

Dalam aturan yang baru juga disebutkan, untuk barang yang diangkut lanjut misalnya barang yang di impor dari luar negeri dibongkar di Batam, lalu barang itu akan dilanjutkan dikirim ke pelabuhan bebas di Bintan, maka tidak perlu lagi perijinan seperti di awal tapi cukup satu ijin saja yang dari pelabuhan pertama.

Pemerintah juga kata dia sudah tidak lagi memberlakukan pajak ganda terhadap produk yang masuk maupun yang keluar. (gus).

Hidayat Telat Kasih Laporan

BATAM – Menteri Perindustrian MS Hidayat mengaku revitalisasi industri yang masuk dalam program 100 hari Presiden SBY tidak mengalami kendala, namun pihaknya hanya telat menyampaikan laporan.




“Kami kasih laporannya tanggal 10 Desember, mestinya tanggal 7 jadi evaluasinya terlambat,” kata dia kepada Koran Jakarta usai Dialog dengan Pengusaha di Batam, Jumat (15/1).

Menurut Hidayat, program tersebut tidak ada kendala, semuanya berjalan sesuai dengan rencana. Program revitalisasi industri tersebut katanya menyangkut beberapa sektor antara lain, revitalisasi industri gula, pupuk dan juga mereview ekspansi pabrik semen.

Terhadap revitalisasi industri gula, persoalan utamanya terletak pada keterbatasan lahan, karena lahan-lahan dipulau Jawa tidak lagi dapat dijadikan perkebunan tebu. Oleh karena itu, pemerintah akan memanfaatkan lahan bekas hutan yang terlantar untuk dikembangkan sebagai perkebunan tebu. (gus).

Gita Wirjawan : Pemda Ujung Tombak Investasi

BATAM – Kepala Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan mengatakan, untuk meraih target pertumbuhan investasi 10-15 persen pada tahun ini perlu dukungan kuat dari Pemerintah Daerah.




“Peran Pemerintah Daerah atau Pemda sangat dibutuhkan untuk menjaring investor, misalnya dengan menciptakan layanan yang professional dan menghapus Perda penghambat investasi,” katanya kepada Koran Jakarta di Batam, Jumat (15/1).

Menurutnya, banyak investor asing maupun dalam negeri yang tidak jadi merealisasikan investasinya di daerah karena terbentur dengan regulasi di daerah, antara lain dalam proses perijinan mendirikan bangunan dan masih adanya pungutan di luar ketentuan.

Oleh karena itu, kata Gita pihaknya akan mengintensifkan sosialisasi peraturan yang terbaru tentang penanaman modal kepada setiap Pemerintah Daerah. Pemda juga diharapkan bisa menghilangkan peraturan daerah (Perda) yang masih banyak menghambat masuknya investasi.

Untuk meraih target pertumbuhan investasi tahun ini, Pemerintah juga akan membangun Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE) di 33 Provinsi Indonesia , dan sebagai Pilot Project telah diresmikan hari ini (Jumat/15/1) di Batam.

Menurutnya, SPIPISE di Batam akan menjadi contoh untuk diterapkan di seluruh Indonesia . Dalam sistem tersebut, investor yang ingin menanamkan investasinya di Indonesia bisa mengurus dokumen perijinan hanya di satu tempat dan dilakukan dengan sistem elektronik, sehingga waktu yang dibutuhkan lebih cepat tanpa adanya pungutan liar, sebab pertemuan antara pejabat dan pengusaha dalam proses tersebut dihindari.

“Sistem layanan investasi secara on line ini sebenarnya sudah berlaku di banyak negara maju untuk menciptakan layanan yang cepat dan murah, dan patut kita syukuri sekarang sudah bisa dilakukan di Indonesia ,” katanya.

BKPM juga akan menyisir Daftar Negatif Investasi (DNI) karena peraturan yang ada dalam DNI masih membingungkan pengusaha.

"Kami sedang menyisir DNI dan perubahannya nanti diharapkan lebih mengedapankan mengenai kristalisasi untuk menghindari ketidakpastian persepsi dan kerangka, maupun koridor investasi," kata dia.

Ditambahkan, revisi DNI nantinya akan membuat segala ketidakpastian tersebut dihilangkan dan menghindari segala multitafsir.

Meski demikian, untuk menjaring investor masuk ke tanah air, pemerintah juga perlu mempercepat pembangunan dan pengembangan infrastruktur seperti jalan, pelabuhan dan utamanya jaringan listrik, karena di beberapa daerah jaringan listrik sangat minim.

Gubernur Kepulauan Riau Ismeth Abdullah mengatakan, listrik masih menjadi factor utama penghambat investasi di Kawasan FTZ Batam, Bintan dan Karimun. Pemerintah sendiri telah berupaya meminta kepada Kantor Wilayah PLN Provinsi Kepri untuk mempercepat proses penambahan daya, namun sampai saat ini belum terealisasi, akibatnya, banyak investor yang tidak dapat merealisasikan investasinya.

“Listrik ini menjadi factor yang sangat menghambat, bahkan masyarakat sudah sering melakukan demonstrasi ke PLN karena listrik setiap hari padam,” katanya.

Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengatakan, pihaknya akan segera berdiskusi dengan Managemen PLN untuk mengatasi krisis listrik disejumlah daerah. Meski demikian, Pemerintah sendiri mempunyai keinginan kuat untuk menghindari pemadaman listrik dengan cara percepatan pembangunan proyek 10.000 MW.

Menurut Mustafa, untuk menghindari krisis listrik di daerah, Undang Undang sudah membolehkan Pemerintah daerah maupun swasta ikut terlibat dalam pengembangan bisnis kelistrikan, pasalnya bila seluruh kebutuhan listrik nasional dibebankan oleh PLN maka tidak dapat tercapai sebab PLN sendiri memiliki keterbatasan. (gus).

Rabu, 13 Januari 2010

RI Lebih Kompetitif Dibanding Cina




Foto : Direktur Kawasan Industri Hijrah Batam Centre, Salam

BATAM – Investor asing diketahui lebih nyaman berinvestasi di dalam negeri ketimbang Cina karena Indonesia khususnya di Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas Batam, Bintan dan Karimun (BBK) ternyata lebih kompetitif dibanding kawasan yang sama di Cina.




Manager PT Tectron Manufacturing yakni perusahaan manufactur asal Singapura yang beroperasi di Batam lebih dari 10 tahun, Ivan Leo kepada Koran Jakarta mengatakan, pihaknya merasa lebih nyaman berinvetasi di Batam dibanding kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas di Cina karena Indonesia lebih kompetitif.

Hal itu disebabkan, biaya operasional yang harus dikeluarkan di Batam lebih murah disbanding jika harus melakukan kegiatan produksi di Cina dengan jumlah produksi yang sama. Pasalnya, biaya tenaga kerja di Indonesia lebih murah dibanding Cina.

Upah minimum pekerja di Cina saat ini sudah mencapai 1,3 juta rupiah sedangkan di Batam masih sekitar 1,1 juta rupiah. Selain itu, tarif sewa gudang dan pabrik di Batam relatif lebih murah dibanding Cina, termasuk juga tarif listrik dan air bersih.

Oleh karena itu, perusahaannya selama 10 tahun beroperasi di Batam, tidak berkeinginan untuk relokasi ke temapat lain.

Ivan mengatakan, mahalnya ongkos produksi di Cina disebabkan saat ini Cina menjadi tujuan investasi banyak perusahaan global sehingga pemerintah di negara itu meningkatkan harga beberapa komponen biaya produksi seperti biaya tenaga kerja, sewa, listrik dan air.

Meski demikian, Cina masih tetap menarik bagi investor karena di negara itu bahan baku cukup tersedia, sedangkan di Indonesia bahan baku hampir seluruhnya di impor.

Permasalahan investasi di Indonesia lainnya, kata dia adalah soal regulasi yang sering berubah menyebabkan pihaknya harus cepat menyesuaikan dengan kondisi yang baru tersebut.

Ivan menyebutkan salah satu contoh regulasi yang sering berubah di Batam yakni mengenai kebijakan tariff listrik.

Dijelaskan, PT PLN Batam saat ini telah mengeluarkan kebijakan tentang Jam Nyala Minimum bagi seluruh perusahaan di Batam. Kebijakan yang dikeluarkan Direktsi PLN Batam pada 05 Januari 2010 tersebut menurutnya telah menimbulkan kepanikan dari investor asing, setidaknya ada 150 perusahaan asing di Batam yang mengeluhkan hal tersebut.

Hal itu disebabkan, kebijakan yang dikeluarkan merupakan kebijakan sepihak dari PT PLN Batam, kemudian tidak ada sosialisasi terlebih dahulu sehingga perusahaan di Batam sangat terkejut dengan keputusan Direktis PLN.

Menurut Ivan, kebijakan baru yang dikeluarkan PLN Batam itu dapat menyebabkan pembengkakan biaya produksi, karena perusahaan harus membayar tagihan PLN tidak sesuai dengan pemakaiannya.

“ Ada perusahaan yang biasanya hanya membayar 400 juta perbulan, akibat kebijakan itu harus membayar 1 miliar rupiah perbulan,” katanya.

Direktur Kawasan Industri Hijrah, Salam menambahkan, pihaknya memang telah mendapat keluhan dari beberapa perusahaan asing yang beroperasi di kawasan industri Hijrah terkait dengan keputusan PLN tersebut. Oleh karena itu, pihaknya menolak keputusan PLN sebelum ada penjelasan resmi dari Direksi PLN Batam.

Menurut Salam, keputusan PLN Batam itu diambil secara sepihak dan hanya berlaku di Batam sedangkan di daerah lain tidak ada kebijakan tersebut. Hal itu dapat menimbulkan shock therapy bagi perusahaan yang beroperasi di Batam khususnya perusahaan asing, sehingga dikuatirkan mereka akan hengkang dari Batam, padahal kondisi investasi saat ini sedang bagus.

Sementara itu Ketua APINDO Provinsi Kepri, Cahya mengatakan, pihaknya akan mempelajari keputusan PLN Batam tersebut, meski demikian dia menyalahkan PLN Batam yang telah mengambil keputusan sepihak tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu kepada pelanggan.

Cahya berharap PLN Batam mau meninjau kembali keputusan tersebut, karena hal itu akan menggangu iklim investasi di Provinsi Kepri yang saat ini cukup kondusif.

Sekretaris Perusahaan PT PLN Batam Wayan ketika dikonfirmasi mengenai itu belum dapat memberikan jawaban. (gus).

Indeks Berpeluang Untuk Koreksi

Keputusan Bank Sentral China menaikkan giro wajib minimum bisa menjadi pertanda dimulainya pengetatan likuiditas perbankan dan antisipasi ekonomi yang memanas. Hal ini bisa menjadi titik tolak berakhirnya bullish period di bursa-bursa Asia termasuk Indonesia. Meskipun pengaruhnya tidak secara langsung, namun penurunan sahan di Shanghai diperkirakan akan memberikan efek penekan terhadap saham-saham di regional Asia.




Pada perdagangan saham kemarin, bursa-bursa Asia mencetak tinta merah setelah rontok cukup signifikan menyusul keputusan bank sentral China tersebut. Namun pagi ini indeks-indeks bursa Asia mulai menampakkan rebound menyusul kenaikan saham-saham di Wall Street tadi malam waktu Jakarta. Indeks Dow sempat menyentuh titik 10.700 sebelum ditutup di 10.680,77 atau naik moderat 0,5%. Saham-saham teknologi dan perbankan berada di balik kenaikan indeks Dow.

Sementara itu perkembangan bursa kemarin juga diwarnai sikap menunggu pelaku pasar menyusul dipanggilnya Menteri Keuangan Sri Mulyani oleh Pansus Bank Century. Pemeriksaan oleh Pansus terhadap Sri Mulyani terbuka untuk umum. Namun pasar nampaknya tidak terlalu mengkhawatirkan kemampuan Menteri Keuangan menjawab pertanyaan-pertanyaan tajam secara maraton dari anggota Pansus.

Di pasar uang, Rupiah kembali menguat menembus titik 9.200 terhadap USD. Hal ini disebabkan berlanjutnya pelemahan USD terhadap mata uang kuat lainnya serta persepsi yang cukup positif terhadap ekonomi Indonesia tahun 2010.

Prediksi pasar hari ini

Kami melihat bahwa pelaku pasar masih bersikap hati-hati atas perkembangan politik domestik dan ekonomi global. Pelaku pasar kemungkinan akan menahan diri dan mengambil posisi menunggu. IHSG kemungkinan akan berfluktuasi di kisaran 2.618 hingga 2.673 hingga akhir minggu ini.

Selasa, 12 Januari 2010

Island Concepts Merger Dengan PT Pulau Mas Utama

JAKARTA – Perusahaan jasa akomodasi berbasis di Bali, PT Island Concepts Indonesia Tbk akan meningkatkan kapasitas usahanya melalui merger dengan perusahaan Building Construction PT Pulau Mas Utama. Rencana merger tersebut akan dimintai persetujuan dari pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 19 Januari 2010.




Sekretaris Perusahaan Island Concepts Ni Wayan Purnamini kepada Koran Jakarta mengatakan, pihaknya memang sudah punya rencana sejak beberapa tahun lalu untuk meningkatkan kapasitas usahanya, paska di hentikan (suspend) perdagangan saham perseroan di BEI sejak Desember 2007.

“Kami akan memperbesar kapasitas usaha melalui merger dengan PT Pulau Mas Utama sehingga saham kami di pasar diharapkan bisa diperdagangkan kembali,” katanya, Kamis (7/1).

Rencana itu juga kata dia atas permintaan dari Otoritas Bursa untuk meningkatkan kinerja usaha sehingga perdagangan saham milik perusahaan bisa liquid. Beberapa perusahaan telah di incar untuk diakuisisi, namun hingga akhir 2009 belum ada yang berhasil dan pada awal tahun ini, perseroan berencana merger dengan perusahaan jasa konstruksi (Building Construction) yakni PT Pulau Mas Utama.

Rencana merger itu kata Ni Wayan memiliki dampak positif bagi dua perusahaan. Bagi Island Concepts, merger akan meningkatkan kapasitas usahanya karena nilai penjualan dari perusahaan hasil merger diperkirakan mencapai 70 miliar rupiah, naik signifikan dibanding nilai penjualan saat ini yang dibawah lima miliar rupiah. Dengan demikian, suspensi saham perusahaan di pasar diharapkan bisa dibuka kembali.

Sementara itu bagi PT Pulau Mas Utama, merger itu diharapkan bisa meningkatkan kinerjanya, karena produk properti yang di hasilkan bisa dipasarkan dengan baik oleh Island Concepts yang juga bergerak dalam bidang pemasaran properti.

Perseroan sendiri, kata Ni Wayan saat ini mengandalkan pendapatannya dari jasa akomodasi dan investasi yang ditanamkan di sejumlah bisnis restoran. Jasa akomodasi yang dimaksud adalah jasa penyediaan tempat tinggal khususnya bagi orang asing, untuk itu pihaknya memiliki sejumlah Villa di Jimbaran dan beberapa daerah lainnya di Provinsi Bali .

Menurut Ni Wayan, PT Pulau Mas Utama merupakan perusahaan jasa konstruksi yang saat ini sedang membangun beberapa proyek property seperti Resort, villa dan residensial di Provinsi Bali . Produk yang dihasilkan tersebut nantinya akan dipasarkan oleh perseroan (Island Concepts) setelah proses merger selesai dilakukan.

Untuk memuluskan rencana merger tersebut, kata dia perseroan akan meminta persetuan dari pemegang saham dalam RUPSLB yang diadakan 19 Januari 2010. Setelah itu proses administrasi dan perijinan diharapkan selesai dalam waktu tiga bulan dan perseroan nantinya akan memiliki nama perusahaan baru hasil merger tersebut.

Terkait dengan kinerja 2009, Ni Wayan belum bisa menyebut kinerja sampai akhir tahun karena masih dilakukan perhitungan, namun hingga September 2009, perseroan hanya mengantongi pendapatan 2,5 miliar rupiah lebih rendah disbanding periode sama 2008 yang 2,7 miliar rupiah sedangkan laba bersih hanya 8,1 juta rupiah disbanding rugi bersih 678 juta rupiah di periode sama 2008.

Untuk tahun 2010, katanya perseroan cukup optimistis pencapaian pendapatan dan laba bisa naik signifikan karena neracanya sudah bisa dikonsolidasikan dengan PT Pulau Mas Utama setelah proses merger rampung di kuartal satu ini.

Selain itu, langkah perusahaan yang sudah menjadi member atau anggota pemasaran produk property internasional juga diharapkan bisa meningkatkan pemasaran produk produknya, khususnya produk yang baru akan dihasilkan oleh PT Pulau Mas Utama pada tahun ini.

Sementara itu, PT Kresna Securities dalam publikasinya Kamis (7/1) menyebutkan, pemegang saham Island Concept diperkirakan akan menyetujui rencana merger dengan PT Pulau Mas Utama, namun sebelum merger Pulau MAs Utama disarankan terlebih dahulu membentuk perusahaan induk baru bernama PMU Holding. PMU Holding kemudian melebur ke dalam Island Concept sehingga perusahaan itu akan dilikuidasi.

Dengan demikian, perusahaan Island Concept baru hasil penggabungan secara otomatis memiliki Pulau Mas Utama yang nanti akan menjadi anak usaha. Grup baru ini nanti beroperasi dalam bidang konstruksi dan bangunan serta jasa pendukung dan pemasok juga divisi produk investasi.

Perusahaan Konstuksi itu (PT Pulau Mas Utama) akan mencatatkan saham lewat backdoor listing dengan merger dengan Island Concept. Hasil merger antara perusahaan IPO dengan perusahaan non IPO tersebut diperkirakan akan menciptakan penjualan kondolidasi sekitar 70 miliar rupiah. (gus).

Saham Masih Dibayangi Aksi Ambil Untung

Buruknya kinerja tahun 2009 Alcoa, perusahaan tambang aluminum di AS, telah memicu aksi ambil untung emiten-emiten alumina di seluruh dunia, tidak terkecuali Bursa Efek Indonesia. Para pemodal diperkirakan hari ini mengambil nafas sejenak setelah menikmati reli di bulan Januari, atau yang seringkali disebut Efek Januari.




Di tengah ketiadaan insentif baru selain percepatan pengucuran dana sisa anggaran, para pemodal mulai memilih ke sektor-sektor yang masih memiliki peluang pertumbuhan laba yang sehat. Sektor-sektor yang menjadi sasaran bargain hunting pelaku pasar adalah sektor sumberdaya seperti energi, mineral, batubara.

Namun kami melihat tidak ada alasan pemodal untuk panik. Pada perdagangan saham kemarin, IHSG sempat melemah sampai menyentuh nilai terendahnya di 2.623,77 sebelum akhirnya ditutup menguat 27,35 poin atau 1% lebih ke level 2.659,55. Traksaksi nampak mulai berlangusng lebih aktif dengan total nilai transaksi mencapai lebih dari Rp4,7tn.

Tadi malam waktu Jakarta, saham-saham di New York terimbas hasil laporan keuangan Alcoa yang mengecewakan. Indeks Dow melemah 36,73 poin atau 0,34% ke level 10.627,26. Hal tersebut memicu gelombang aksi ambil untung di bursa-bursa Asia. Pagi ini, seluruh indeks-indeks di bursa regional Asia mengarah ke Selatan dengan kisaran 0,27% hingga 1, 5%.

Gelombang aksi ambil untung tersebut kami perkirakan akan turut melanda BEI pagi ini. IHSG kami perkirakan akan bergerak di kisaran 2.612 — 2.684. (rilis)

Senin, 11 Januari 2010

Industri Batam Tak Terpengaruh Pasar Bebas Asean-Cina

BATAM – Industri di kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas (FTZ) Batam tidak terpengaruh atas pemberlakuan pasar bebas Asean-Cina sejak 1 Januari 2010, karena mayoritas produk yang dihasilkan berkualitas tinggi dan di gunakan untuk pasar ekspor.




Direktur Kawasan Industri Hijrah, Salam kepada Koran Jakarta mengatakan, pemberlakuan perdagangan bebas antara Asean dan Cina sejak 1 Januari 2010 lalu, tidak akan berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan industri di Batam.

Itu disebabkan, sebagian besar produk yang dihasilkan oleh industri di Batam memiliki kualitas tinggi yang sudah sesuai dengan kualifikasi produk tersebut di pasar internasional, selain itu, hampir seluruh produk yang dihasilkan juga merupakan pesanan dari banyak perusahaan di luar negeri sehingga pasarnya sudah jelas.

Menurutnya, pemberlakuan pasar bebas itu justru diperkirakan akan berdampak positif terhadap pertumbuhan industri di Batam, karena pasarnya semakin luas dengan ketentuan perdagangan yang lebih murah dan mudah. Cina sendiri kata dia merupakan pasar yang sangat besar, sehingga dengan pemberlakuan kebijakan tersebut akan memudahkan bagi industri di Batam untuk masuk ke pasar Cina.

Menurut Salam, dampak negative dari pemberlakuan perdagangan bebas Asean-Cina akan dirasakan oleh pelaku usaha kecil yang mengandalkan pasar domestic, karena persaingan dengan produk impor akan semakin ketat.

Senada dengan Salam Kepala Dinas tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam Rudi Sakyakirti menambahkan, penerapan pasar bebas Asean-China (Asean-China Free Trade Agreement/ACFTA) tidak akan menganggu kegiatan perindustrian di Batam, seperti yang ditakutkan sejumlah pihak bakal ada PHK besar besaran di Batam karena banyak industri yang akan gulung tikar.

"Produk-produk yang dibuat di perusahaan di Batam untuk tujuan ekspor sehingga perusahaan di Batam aman, termasuk juga tenaga kerjanya," katanya.

Terkait dengan ancaman terhadap industri tekstil, menurut dia, tidak banyak perusahaan tekstil di Batam, hanya ada satu perusahaan tekstil terbesar yakni PT PT Gimly. Meski demikian, perusahaan itu diperkirakan tidak akan terpengaruh terhadap status perdagangan bebas tersebut karena produk yang dihasilkan seluruhnya untuk ekspor bukan untuk pasar dalam negeri.

"Perusahaan tersebut juga untuk orientasi ekspor. Baik perusahaan maupun tenaga kerjanya tidak akan terkena imbas," tuturnya.

Justru, kata Rudi pada tahun ini perusahaan-perusahaan di Batam mulai bergairah dan mulai merekrut karyawan, khususnya untuk perusahaan elektronik.


Soal Infrastruktur

Meski industri di Batam tidak terpengaruh negatif terhadap pemberlakuan perdagangan bebas Asean-Cina, namun Direktur Kawasan Industri Hijrah, Salam kuatir tingginya biaya operasional akibat tariff listrik bisa menyebabkan banyak perusahaan di Batam hengkang.

Dijelaskan, PT PLN Batam beberapa waktu lalu telah memberlakukan tariff minimum untuk seluruh perusahaan di Batam dengan batas pemakaian daya 220 jam perbulan. Akibat pemberlakuan itu, akan meningkatkan biaya operasional khususnya bagi industri kecil dan menangah yang penggunaan listriknya kurang dari 220 jam per bulan.

Pasalnya, bila pemakaian listrik perusahaan kecil itu kurang dari 220 jam perbulan, maka PLN Batam tetap mengenakan biaya pemakaian 220 jam perbulan, sehingga perusahaan tersebut akan membayar tagihal listrik lebih besar dari biasanya dan hal itu bukan karena pemakaian daya tetapi karena pemberlakuan tariff minimum tadi. (gus).