Minggu, 31 Januari 2010

Perusahaan Wisata Incar 100.000 Turis Asing

JAKARTA – Perusahaan yang bergerak disektor pariwisata, PT Panorama Sentrawisata Tbk menargetkan bisa meraih 100.000 turis asing, untuk mengejar target pertumbuhan pendapatan 10 persen pada tahun 2010.




Sekretaris Perusahaan Panorama Sentrawisata Bondan Nurdiyanto mengatakan, pihaknya menargetkan bisa meraih sekitar 100.000 turis asing pada tahun ini naik sekitar 10 persen dibanding 2009 yang 90.000 orang. Itu dilakukan untuk mencapai target pertumbuhan pendapatan sebesar 10 persen pada tahun 2010, dibanding target pendapatan 2009 yang 1,9 triliun rupiah.

“Kami menargetkan pertumbuhan pendapatan tahun ini sekitar 10 persen untuk itu jumlah wisatawan asing yang bisa diraih diharapkan sekitar 100.000 orang lebih tinggi dari 2009 yang 90.000 orang,” katanya kepada Koran Jakarta, Jumat (29/1).

Untuk itu akan dilakukan beberapa langkah strategis antara lain, meningkatkan promosi di dalam dan luar negeri khususnya di Eropa dan Amerika Serikat, menambah jumlah armada bus dan taxi sekitar 300 armada dan menambah event pameran atau pagelaran. Oleh karenanya, belanja modal tahun ini diprediksi lebih tinggi dibanding 2009 yang 80 miliar rupiah, sayangnya Bondan tidak dapat menyebut angka pasti belanja modal tahun ini. Belanja modal itu akan diambil dari kas internal dan pinjaman bank, komposisinya diperkirakan 60 persen kas internal dan 40 persen pinjaman bank.

Bondan Optimisitis target pertumbuhan pendapatannya bisa tercapai dengan langkah yang telah direncakan tersebut, terlebih industri pariwisata saat ini mulai bergairah kembali paska dampak krisis keuangan global.

Sejumlah warga negara di seluruh dunia, kata dia mulai meningkatkan aktivitas berwisatanya karena dampak resesi global sudah mulai mereda sehingga mereka sudah memiliki pendapatan kembali. Perseroan sendiri, kata Bondan masih fokus pada penggarapan turis asal mancanegara.

Untuk itu, promosi di luar negeri akan ditingkatkan untuk menjaring turis tersebut bisa datang ke Indonesia . Meski demikian, Bondan berharap pemerintah khsususnya pemerintah di daerah bisa menyiapkan infrastruktur yang baik agar wisatawan bisa enjoy berwisata di dalam negeri. Pasalnya, masih banyak infrastruktur wisata di dalam negeri yang belum sempurna dan dikuatirkan bisa menimbulkan keluhan bagi wisatawan sehingga dikuatirkan mereka akan mengalihkan daerah tujuan wisatanya ke negara lain.

Perseroan, kata Bondan masih mengunggulkan beberapa daerah yang akan di tawarkan pada turis asing sebagai tempat berwisata antara lain, Bali, Lombok, Bandung , Medan dan beberapa kota lainnya.

Direktur Jenderal Pemasaran Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) Sapta Nirwandar mengatakan industri pariwisata tahun ini diperkirakan lebih baik disbanding tahun 2009, oleh karena itu pemerintah telah menaikan target kunjungan wisatawan mancanegara menjadi 7 juta orang dibanding 2009 yang hanya 6,4 juta orang.

Menurutnya , Indonesia merupakan satu dari sebagian kecil negara di kawasan Asia Pasifik yang sektor pariwisatanya tumbuh positif seperti halnya Malaysia dan Korea .
Itu terlihat dari adanya pertumbuhan sekitar 1,38 persen pada tahun 2009, padahal negara lain di Asia Pasifik mengalami penurunan.

Kondisi tersebut menjadi bukti bahwa faktor-faktor penghambat pertumbuhan seperti krisis global, peristiwa ledakan bom, dan bencana gempa tidak berpengaruh signifikan terhadap sektor pariwisata di tanah air.

Untuk mendongkrak jumlah kunjungan wisman, Pemerintah secara ofensif melakukan promosi dan pemasaran langsung ke sejumlah negara yang menjadi target pasar dengan kontribusi wisman yang positif.

"Kita ofensif melakukan pemasaran ke daerah yang tumbuh positif seperti Australia, China, Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Eropa Timur, dan Timur Tengah," katanya.

Meski industri Pariwisata dipreksi akan bertumbuh pada tahun ini, kata Sapta namun masih ada beberapa tantangan yang dihadapi antara lain produk dan jasa pelayanan, kapasitas penerbangan, fasilitas travel, citra negara, dan pemasaran yang masih belum optimal.(gus).

Tidak ada komentar: