Senin, 18 Januari 2010

Hasil Laba 2009 Tentukan Arah Bursa Jakarta

Bursa Efek Indonesia minggu ini memasuki periode spekulatif dengan para pelaku pasar mencoba mencari info-info perolehan laba non audit seputar kinerja emiten-emiten sepanjang tahun 2009 dan upaya-upaya politik DPR yang masih deras untuk menjatuhkan Wakil Presiden Boediono dan Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam kasus Bank Century.




Beberapa berita-berita mengenai merjer dan akuisisi juga membayangi seperti peluang Adaro Energy (ADRO) mengakuisisi tambang batubara Maruwai milik BHP Biliton. Sebagaimana diketahui tambang Maruwai terletak di provinsi Kalimantan Tengah dan Pemerintah Provinsi tidak memberi ijin BHP Biliton mengirim melalui transportasi sungai Mahakam tetapi sungai hulu sungai Barito. ADRO berpeluang besar karena menguasai transportasi sungai Barito dan Delta Barito serta pelabuhan batubara di Pulau Laut.

Sementara itu perkembangan bursa-bursa global dilanda aksi ambil untung mengikuti pergerakan saham-saham di bursa-bursa utama dunia. Saham-saham di New York juga mengalami koreksi mengantisipasi keluarnya kinerja emiten-emiten unggulan di sana. Indeks Dow ditutup turun 100,9 poin atau 0,94% ke titik 10.609,5. Indeks Nasdaq dan S&P500 juga bergerak sebangun, masing-masing turun 1,24% dan 1,08%.

Mengikuti perkembangan ini pagi ini bursa-bursa di wilayah Asia juga mulai menunjukkan tren menurun. Pada saat laporan ini dibuat, indeks Nikkei turun 1,72% diikuti oleh indeks Hang Seng turun 1,44%, indeks STI turun0,03%, indeks Shanghai turun 0,33% dan Indeks KL turun 0,28%.

Minggu ini hampir seluruh pelaku pasar di seluruh dunia mencoba mengantisipasi keluarnya kinerja laba emiten-emiten baik audit maupun non audit tahun 2009. Hasil laba emiten akan menentukan pergerakan harga saham.

Rekomendasi

Kami meyakini bahwa saham-saham perbankan papan atas berpeluang untuk rebound karena kinerja tahun 2009 yang masih cemerlang. Di saat mengalami koreksi saham-saham BBRI, BMRI, BBCA dan BBNI masih layak untuk dikoleksi.

Kami juga meyakini bahwa saham-saham barang konsumen, otomotif, semen, peritel, farmasi serta saham-saham infrastruktur masih bisa mencetak laba yang cukup sehat. Kami memberi rating BELI untuk saham-saham SMCB, RALS, MAPI, KLBF dan JSMR.

Saham-saham yang diperkirakan tertekan kinerja laba tahun 2009 adalah perkebunan, pertanian, energi dan pertambangan serta saham berbasis kehutanan. Kami memberi peringkat JUAL untuk saham-saham AALI, SGRO, CPRO, CPIN, TBLA, MEDC, BUMI, DEWA, MIRA dan TAHAN untuk saham-saham ADRO, PTBA dan ITMG.

Tidak ada komentar: