Rabu, 06 Januari 2010

PT Persero Batam Raih Pendapatan Rp.69,3 M di 2009



Foto : Direktur Operasi dan Pengembangan PT Persero Batam, M Amin

BATAM - Perusahaan milik negara yang bergerak di sektor logistik terintegrasi, PT Persero Batam dipastikan membukukan pendapatan 69,3 miliar rupiah dengan laba operasi 4,5 miliar rupiah sepanjang tahun 2009, melebihi dari target yang ditentukan, sedangkan tahun depan perusahaan itu mematok target pertumbuhan pendapatan 13 persen.





Direktur Operasi dan Perencanaan Persero Batam Moehammad Amin mengatakan, pihaknya diperkirakan membukukan pendapatan sebesar 69,3 miliar rupiah sepanjang tahun ini, naik 52,98 persen dibanding 2008 yang 45,3 miliar rupiah, atau melebihi dari target yang telah ditentukan di awal tahun yang 48,6 miliar rupiah.

“Dari 30 perusahaan sejenis yang beroperasi di Batam saat ini, kami telah berhasil menguasai 30-35 persen pangsa pasar logistik di Batam dari sebelumnya hanya 20 persen, hal itu menyebabkan kinerja pendapatan dan laba tahun ini melebihi target, sehingga fundamental kami semakin meningkat dan itu menjadi bekal untuk IPO pada 2013,” katanya kepada Koran Jakarta, Selasa (29/12).

Sementara itu, laba operasi mencapai 4,5 miliar rupiah, naik 66,7 persen dibanding tahun 2008 yang 2,7 miliar rupiah, atau melebihi dari target yang telah ditentukan di awal tahun yang 2,7 miliar rupiah.

Peningkatan kinerja tersebut kata Amin di pengaruhi oleh beberapa hal antara lain, efisiensi yang dilakukan dengan memangkas jumlah karyawan dan menghilangkan pengeluaran yang tidak perlu, kemudian peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) serta perluasan pasar dengan cara membuka kantor agen di dalam dan luar negeri.

Dengan langkah tersebut, perseroan berhasil menambah dua pelanggan besar dari Jakarta dan Surabaya . Dengan bertambahnya jumlah pelanggan besar tersebut, kata Amin menyebabkan nilai pendapatan tahun ini melebihi target yang telah ditentukan diawal tahun. Sebagaimana diketahui, perseroan hanya menargetkan pendapatan 48,6 miliar rupiah tahun ini dengan laba operasi 2,8 miliar rupiah.

Untuk tahun 2010, perseroan memproyeksikan pendapatannya 78 miliar rupiah, lebih tinggi dibanding perkiraan realisasi tahun ini yang 69,3 miliar rupiah. Untuk itu, belanja modal yang disiapkan sekitar 26 miliar rupiah dari kas internal dan rencana pinjaman dari Bank Mandiri. Namun, bila pinjaman dari Bank Mandiri tidak diperoleh, perseroan akan memanfaatkan dana internal yang tersimpan di deposito yang jumlahnya lebih dari 20 miliar rupiah.

Belanja modal itu akan dialokasikan untuk investasi rutin sekitar 13,7 miliar rupiah dan investasi pengembangan berupa pembelian alat sekitar 12,8 miliar rupiah.

“Dengan investasi 26 miliar rupiah itu, kami optimistis pendapatan tahun 2010 bisa mencapai 78 miliar rupiah, atau naik 12,6 persen dibanding perkiraan realisai tahun ini yang 69,3 miliar rupiah,” katanya.


IPO 2013

Untuk pengembangan usaha, perseroan berencana akan mencari dana lewat pasar dengan cara menawarkan saham perdana atau initial public offering (IPO) pada tahun 2013.

Pengembangan usaha perlu dilakukan, seiring dengan membaiknya kondisi ekonomi nasional dan global setelah meredanya dampak krisis keuangan global. Kondisi tersebut menyebabkan bisnis bongkar muat dan jasa pengiriman barang di dalam dan luar negeri meningkat.

Menurut Amin, IPO perlu dilakukan untuk mendapatkan dana dari pasar modal guna ekspansi usahanya, karena dana dari pinjaman Bank relatif mahal. Oleh karena itu, manajemen saat ini sedang melakukan persiapan diantaranya memperbaiki layanan dengan menerapkan standari layanan internasional (ISO).

Awal tahun depan, kata dia kantor audit independent akan mengaudit kinerja dan layanan perseroan guna mendapatkan ISO. Menurut Amin, ISO itu penting sebagai pengakuan bahwa layanan yang diberikan telah memenuhi standar internasional, dengan demikian jumlah pelanggan diharapkan naik, sehingga fundamental perseroan akan meningkat.

“Bila fundamental kami bagus, maka saham yang akan kami tawarkan ke public bisa laku dijual,” katanya.

Selain berjuang mendapatan sertifikat ISO, perseroan juga pada kuartal tiga 2010 berencana mengembangkan bisnisnya dengan mendirikan anak usaha di sektor forwarding dan membeli sejumlah peralatan bongkar muat seperti craine. Selain itu, fasilitas gudang di pelabuhan dan bandara juga akan dikembangkan seiring dengan makin meningkatkan jumlah barang yang dilayani.

Sementara itu, Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar mengatakan, pemerintah mematok dividen yang akan ditarik tahun 2010 dari tahun buku 2009 lebih dari 30 triliun. Rupiah tahun ini.

"Tahun 2009 kan hampir 30 triliun dan tahun 2010 saya belum tahu angka persisnya, tapi saya kira lebih dari 30 triliun rupiah ya,” katanya.

Pemreintah, kata dia masih melakukan penghitungan mengenai angka pasti dividen BUMN tersebut sebelum nanti dibahas bersama panitia anggaran DPR untuk dimasukan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2010. (gus).

1 komentar:

anomymous mengatakan...

foto Bpk M. Amin telah dicatut untuk penipuan di situs http://rio-saputra.webs.com

jika Anda peduli silakan cek demi nama baik Bpk M. Amin.