Senin, 25 Januari 2010

Operasional JTT Kuartal Pertama 2010



JAKARTA - Perusahaan distribusi bahan kimia PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) menargetkan pengoperasian Jakarta Tank Terminal atau terminal bahan bakar minyak (BBM) pada kuartal satu ini, menyusul telah rampungnya pembangunan konstruksi akhir 2009. Dengan demikian, perseroan optimistis pendapatannya naik signifikan sebab akan ada tambahan pendapatan sekitar 15-20 juta dollar AS dari pengoperasian terminal tersebut.

Corporate Secretary AKR Corporindo Suresh Vembu mengatakan, pihaknya optimistis pendapatan dan laba tahun 2010 lebih tinggi dibanding 2009, sayangnya dia belum bisa menyebut angka pasti karena masih harus melaporkan terlebih dahulu ke Bapepam-LK.

“Jakarta Tank Terminal akan beroperasi penuh kuartal satu ini sehingga pendapatan dan laba 2010 dipastikan naik signifikan,” katanya kepada Koran Jakarta, Minggu (24/1).

Naiknya pendapatan dan laba di 2010, kata dia dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, kondisi ekonomi nasional dan global yang kian baik karena sudah meredanya resesi global dan sudah beroperasinya termintal Bahan Bakar Minyak (BBM) atau Jakarta Tank Terminal di Pelabuhan Tanjung Priok. Dengan beroperasinya JTT tersebut akan ada tambahan pendapatan sekitar 15 juta sampai 20 juta dollar AS.

Tambahan pendapatan tersebut, kata Suresh diperoleh dari peningkatan volume penjualan BBM. Jika pada tahun 2008 volume penjualan BBM hanya 671 kilo liter dan pada 2009 sekitar 1,0 juta kilo liter maka tahun 2010 dipastikan naik signifikan, namun pihaknya belum bisa memastikan jumlah peningkatannya.

Untuk mengoptimalkan pengoperasian JTT di Tanjung Priok, kata dia pihaknya juga akan membangun beberapa fasilitas pendukung, selain itu juga akan dibangun beberapa tanki penimbunan BBM di beberapa daerah seperti fasilitas Tanki di Stagen, Kalimantan Selatan dengan total kapasitas 30 ribu kilo liter. Menambah fasilitas Tanki di Pontianak, Kalimantan Barat dengan total kapasitas 19 ribu kilo liter.

Kemudian menambah fasilitas Terminal Tanki di Gabion, Medan , Sumatra Utara dengan total kapasitas 10 ribu kilo liter. Menambah fasilitas terminal Tanki di Palembang, Sumatra Selatan dengan total kapasitas 6.000 kilo liter dan membangun fasilitas Jetty di Surabaya Provinsi Jawa Timur.

Perseroan, kata Suresh telah mengalokasikan belanja modal sekitar 375 miliar rupiah untuk mengerjakan proyek proyek tersebut. Dananya akan diambil dari hasil penawaran saham terbatas atau Rights Issue yang akan dilakukan di kuartal pertama ini.
Untuk itu, perseroan telah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPSLB yang diselenggarakan Kamis (21/1) untuk menyelenggarakan Rights Issue dengan target dana 539,79 miliar rupiah.

Dalam penawaran terbatas itu, AKR akan menerbitkan saham baru sebanyak 627.658.500 dengan harga penawaran 860 per rupiah saham. Perseroan juga akan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) yang akan dilakukan pada 25 Januari kemudian pencatatan (recording date) untuk memperoleh HMETD pada 2 Februari dan distribusi HMETD 3 Februari serta pencatatan efek di bursa pada 4 Februari 2010.

Riset Analis PT Trimegah Securities Steve Matuari mengatakan, AKR Corporindo menghadapi tekanan pada tahun ini karena adanya rencana kerjasama pembangunan terminal bahan bakar di Kalimantan Selatan antara PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dan PT Shell Indonesia, akibatnya AKR Corporindo diperkirakan akan kehilangan pendapatan sekitar 420 miliar rupiah per tahun dengan asumsi harga bahan bakar 5.000 rupiah per liter.

Itu disebabkan karena AKR akan kehilangan bisnis penyaluran BBM ke Adaro yang selama ini dilakukan dengan volume pasokan sekitar 7.000 kiloliter (kl) per bulan.

“Nah, kerjasama ADRO dengan Shell berpotensi mengurangi penjualan AKRA. Bahkan bukan tak mungkin ADRO memutus kontrak pembelian bahan bakar minyak dari AKRA,” kata dia.(gus).

Tidak ada komentar: