Selasa, 26 Januari 2010

Aliansi Masyarakat Tembakau Indonesia di Deklarasikan



Foto : Deklarasi AMTI disaksikan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar

JAKARTA – Para pemangku kepentingan (stakeholder) industri tembakau mendeklarasikan berdirinya Aliansi Masyarakat Tembakau Indonesia atau yang disingkat menjadi AMTI pada Musyawarah Nasional (Munas) IV Federasi Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan dan Minuman Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP RTMM-SPSI), kemarin, 25 Januari 2010 di Jakarta. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Drs. H. Muhaimin Iskandar Msi., turut menjadi saksi dalam penandatanganan deklarasi tersebut.



Organisasi independen ini didirikan atas kesepakatan bersama APTI (Asosiasi Petani Tembakau Indonesia), APCI (Asosiasi Petani Cengkeh Indonesia), FSP RTMM-SPSI (Federasi Serikat Pekerja Rokok, Tembakau, Makanan Minuman SPSI), Gaprindo (Gabungan Produsen Rokok Putih Indonesia), ITA (Indonesian Tobacco association), HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia) dan PT HM Sampoerna Tbk.

AMTI didirikan untuk melestarikan eksistensi industri tembakau sebagai industri prioritas nasional, serta menempatkannya setara dengan industri lain. Dengan hadirnya AMTI, para pemangku kepentingan dapat menyatukan visi dan potensi untuk mewujudkan industri tembakau nasional yang berkualitas dan berkelanjutan.

“Para anggota AMTI berharap bahwa organisasi ini dapat membangun kebersamaan diantara para anggotanya dengan mensinergikan kepentingan hulu–hilir industri tembakau,” jelas Mukhyir Hasan Hasibuan, Pimpinan Pusat Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan Minuman (SP RTMM).

Salah satu agenda utama awal AMTI adalah untuk berperan menjadi bagian dari solusi dalam mewujudkan perundangan-undangan dan peraturan yang berhubungan dengan industri tembakau. “Kami ingin duduk bersama pemerintah, LSM dan masyarakat untuk mewujudkan dialog yang konstruktif yang pada akhirnya akan menghasilkan regulasi yang menyeluruh dan berimbang,” tutup Mukhyir. (gus).


1 komentar:

Amisha mengatakan...


Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut