BATAM – Sejumlah 20 perusahaan galangan kapal atau shipyard asal Korea Selatan diketahui akan melebarkan jaringan bisnisnya di Asia Tenggara dengan menanamkan sejumlah investasi di kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas (FTZ Batam).
Sekretaris Jendral ASEAN-Korea Center, Young Jai Cho ketika berkunjung ke Batam, Rabu (6/10) mengatakan kondisi ekonomi Korea Selatan mulai membaik paska krisis global 2008, sehingga banyak perusahaan di Negara itu yang ingin mengembangkan bisnisnya, salah satunya industri galangan kapal atau shipyard.
Sejumlah perusahaan Shipyard Korea Selatan sudah banyak yang membuka jaringan di berbagai Negara Asia termasuk Indonesia, dan saat ini sekitar 20 perusahaan lagi bersiap untuk menanamkan investasinya di Batam.
Untuk saat ini, kata dia 20 perusahaan tersebut baru sebatas melakukan penjajakan dengan melihat peluang investasi yang ada di Batam. Selanjutnya, mereka akan melakukan kajian sebelum menentukan untuk berinvestasi.
Untuk mendapatkan informasi tentang peluang investasi tersebut, ke 20 perusahaan Korea itu mengunjungi Otorita Batam/BP FTZ Batam dan berdiskusi dengan sejumlah perusahaan shipyard yang sudah ada di Batam.
Anggota satu bidang Pelayanan dan Promosi BP Batam, I Wayan Subawa mengatakan, Pulau Batam memang diperuntukan untuk pengembangan investasi di industri galangan kapal. Saat ini saja sudah terdapat lebih 60 perusahaan galangan kapal dari berbagai Negara dan jumlah itu akan meningkat tajam seiring rencana perusahaan galangan kapal dari Singapura yang akan merelokasi pabriknya ke Batam termasuk dari Korea Selatan.
Ketertarikan pengusaha Korea Selatan untuk menanmkan investasinya di Batam dipengaruhi beberapa factor antara lain, tariff tenaga kerja yang murah, ketersediaan infrastruktur dan status Batam sebagai daerah pelabuhan dan perdagangan bebas.
Investasi Korea Selatan di Indonesia sendiri menurutnya cukup besar dan saat ini menempati peringkat ke enam sebagai investor terbesar di Indoensia. Total investasi Korea Selaan di Indonesia sejak 2009 sampai saat ini sekitar 5,3 miliar dolar Amerika dengan jumlah perusahaan sekitar 2.500 perusahaan yang tersebar di seluruh Indonesia termasuk di Batam. (gus).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar