Ada banyak cara atau metode bagi guru untuk mentransfer ilmunya kepada siswa dan tiap metode mempunyai karakteristik tertentu dengan segala kelebihan dan kelemahan masing masing sehingga tidak ada satu metode pun yang dianggap paling baik diantara metode-metode yang lain.
Metode ceramah adalah cara mengajar yang diterapkan guru sejak lama, metode ini memberikan uraian atau penjelasan kepada sejumlah murid pada waktu dan tempat tertentu. Metode itu disebut juga dengan metode kuliah atau metode pidato.
Dalam metode ini, Guru lebih aktif sedangkan murid pasif karena perhatian hanya terpusat pada guru saja. Kemudian, siswa atau murid seakan diharuskan mengikuti segala apa yang disampaikan oleh guru, meskipun murid ada yang bersifat kritis karena guru dianggap selalu benar. Metode ini masih tepat untuk diajarkan pada mata pelajaran agama atau akidah.
Winarno Surakhmad dalam bukunya “Pengantar interaksi belajar mengajar” menggolongkan metode metode itu menjadi dua golongan yakni Metode interaksi secara individual dan secara kelompok.
Bagi Fransisca Indrihapsari, Spd yang sehari harinya mengajar di SMU Xaverius 1 Jambi, metode ceramah kurang meningkatkan antusias siswa dalam belajar sehingga ruang kelas menjadi tidak hidup dan transfer ilmu juga berjalan lambat. Akibatnya, siswa menjadi kurang kreatif dan hanya mendapat ilmu yang diberikan oleh gurunya saja.
Saat ini, tekhnologi telah berkembang, siswa tidak lagi mendapat ilmu dari buku wajib sekolah atau guru tetapi bisa mengakses berbagai ilmu pengetahuan lewat internet. Oleh karenanya, jika para guru tidak menyesuaikan kondisi tersebut dengan cara mengajarnya maka akan menjadi masalah pada perkembangan ke ilmuan para siswa.
Direktur Politeknik Batam, Priyono Eko Sanyoto mengatakan, generasi saat ini tidak bisa dilepaskan dari perkembangan teknologi yang sudah menjadi makanan sehari hari para siswa seperti Facebook, email dan lainnya.
Para siswa saat ini bisa memperoleh ilmu dengan cepat lewat internet bahkan ilmu yang saat ini sedang berkembang di berbagai penjuru dunia. Oleh karena itu, kreatifitas siswa tersebut harus difasilitasi oleh guru dengan menerapkan metode mengajar yang bisa meningkatkan antusias para siswa.
Setiap metode pengajaran memiliki kelebihan dan kelemahan, dan masing masing metode juga bisa cocok untuk bidang studi atau pelajaran tertentu sehingg tidak seluruh bidang studi bisa diajarkan dengan satu metode semata.
Oleh karena itu, seorang guru harus lebih kreatif dalam mengajar jika ingin menghasilkan siswa yang berkualitas untuk itu Dewan pengurus sekolah harus senantiasa meng update pengetahuan para gurunya agar tidak ketinggalan dalam teknologi sehingga lebih menguasai materi pelajaran ketika mengajar.
Guru yang baik juga harus memperhatikan kondisi kelas atau siswanya, jika siswa sudah mulai bosan dan jenuh maka harus dicari cara untuk meningkatkan kembali semangat atau antusiasnya.
Salah satu caranya bisa dengan metode Snowballing yakni melempakan masalah lalu, masing-masing siswa berfikir; diskusi dengan teman sebelah, diskusi dengan teman sebangku lain. Siswa dibagi menjadi dua kelompok besar dan masing-masing kelompok melakukan presentase.
Atau dengan cara Card Sort yaitu motivasi dari guru caranya dengan membagi kartu kosong secara acak, guru mencari kata kunci di papan lalu siswa mencari kata sejenis (satu tema) dengan temannya. Diskusi bisa dilakukan berkelompok berdasarkan temanya lalu siswa menyusun kartu di papan dan masing-masing kelompok mempresentasekan hasilnya. (gus).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar