BATAM – Jumlah pulau di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menyusut dari 2.408 pulau menjadi 1.795 pulau dipicu naiknya permukaan air laut yang menyebabkan pulau tersebut tenggelam.
Salah satu pulau yang nyaris tenggelam adalah Pulau Buntal di daerah Nongsa Batam. Pulau yang dahulu memiliki luas lebihd ari 2,4 hektare itu kini hanya tinggal 200 meter persegi disebabkan tanah atau pasir di pulau itu terus diambil untuk kebutuhan bahan bangunan. Akibatnya, ketika air laut pasang pulau tersebut tidak terlihat lagi.
Selain Pulau Buntal di Batam, pulau lainnya di Provinsi Kepri juga banyak yang nyaris tenggelam disebabkan penggalian pasir tersebut. Kondisi itu diperparah lagi dengan peningkatan air laut yang terjadi setiap tahun akibat pemanasan global (global warming).
Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Batam, Herry Saroso mengatakan, berdasarkan laporan World Meteorologi Organization (WMO) peningkatan suhu bumi sejak 1866 mengakibatkan es di kutub mencair, sehingga tinggi permukaan air laut bertambah dan menutup sebagian daratan rendah.
Akibatnya, sejumlah pulau pulau kecil yang ketinggiannya rendah di Provinsi Kepri akan tenggelam. Selain penambangan pasir yang menyebabkan rendahnya ketinggian pulau di Kepri juga disebabkan penambangan granit.
Wakil Ketua Komisi I DPRD Kepri, Wirya Putra Silalahi membenarkan bahwa ratusan pulau di Kepri hilang dan tidak lagi tercatat sebagai pulau yang dimiliki pemerintah karena berdasarkan aturan internasional Unclos 1982 pasal 121, defenisi pulau adalah daratan yang selalu di atas muka air pada saat air laut pasang naik tertinggi.
Ratusan pulau di Kepri saat ini tenggelam ketika air pasang dan baru muncul ketika air surut. Oleh karenanya wilayah demikian tidak lagi di defenisikan sebagai pulau.
“Provinsi Kepri memang memiliki ribuan pulau. Namun, saat air pasang, pulau-pulau tersebut tenggelam dan berdasarkan aturan internasional, wilayah demikian tidak masuk didalam hitungan,” katanya.
Tenggelamnya pulau pulau di Kepri itu banyak dipengaruhi oleh penggalian pasir yang menyebabkan ketinggian daratannya terus menurun sehingga jika air pasang tenggelam.
Selain harus kehilangan ratusan pulau, Kepri juga saat ini menghadapi masalah dengan banyaknya pulau yang tidak memiliki nama dan jumlahnya tercatat 1.000 pulau berdasarkan kajian Regional Initiatives for Gevernance, Human Rights and Social Justice Asean.
Kondisi itu, kata Wirya berpotensi menimbulkan konflik dengan Singapura dan Malaysia sebagai negara yang berbatasan langsung dengan Kepri. Konplik dimaksud adalah klaim sepihak dari negara tersebut atas pulau pulau yang tanpa nama itu.
Selain tidak memiliki nama, sekitar 1.401 pulau di Kepri juga diketahui tidak memiliki penduduk atau tidak berpenghuni, jumlah itu lebih besar disbanding pulau yang dihuni penduduk hanya 394 pulau. (gus).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar