BATAM – Kondisi cuaca di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) tidak menentu sejak beberapa pecan terakhir hingga saat ini disebabkan peralihan musim hujan ke musim kemarau.
Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Gefisika BMKG Batam, Agus Salim Lacuda mengatakan, kondisi cuaca di Batam dan daerah di sekitar Provinsi Kepri tidak menentu saat ini dipicu peralihan musim dari musim hujan ke musim kemarau.
Penyebab lain adalah terjadinya penguapan laut akibat hangatnya suhu di permukaan laut yang disebabkan letak matahari yang tepat di atas equator, sehingga memunculkan awan-awan konventif yang menyebabkan curah hujan tinggi.
Kondisi itu diprediksi akan berlanjut hingga empat bulan kedepan, sehingga pelayaran dari dan ke Batam diminta waspada.
Pada bulan lalu bahkan sejumlah rute pelayaran dari pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang tujuan Daik/Dabo Singkep, Tanjung Batu dan Senayang di Kepri ditutup akibat cuaca ekstrim tersebut.
Kepala Seksi Penjagaan dan Keselamatan ( Kasi Gamat ) Kantor Adpel Tanjungpinang, Sanggam kepada RRI mengatakan, penutupan rute pelayaran itu dilakukan setelah pihaknya mendapat Informasi tentang kondisi cuaca ekstrim dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika BMKG Tanjungpinang.
“ Kondisi curah hujan yang cukup tinggi di Kepri disertai tingginya gelombang yang terjadi di perairan Kepri belum dapat di prediksikan. Sehingga, kami menghimbau pihak pelayaran dan nelayan tetap waspada dan memperhatikan kondisi cuaca, “ katanya.(gus).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar