Mitra Adiperkasa Gandeng Merek Sepatu Amerika

JAKARTA - Perusahaan ritel, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAP) bekerjasama dengan pemegang merek sepatu asal Amerika Serikat yakni Payless untuk memasarkan produk tersebut di Indonesia mulai tahun depan. Itu dilakukan untuk meningkatkan kinerja penjualan dan labanya tahun depan.



Sekretaris Perusahaan Mitra Adiperkasa, Fetty Kwartati mengatakan, pihaknya sudah menyepakati kerjasama dengan pemegang merek sepatu asal Amerika Serikat yakni Payless untuk memasarkan produk tersebut di Indonesia mulai tahun depan.

Payless merupakan merek sepatu yang sudah terkenal di Amerika Serikat dan akan dijual untuk kalangan menengah atas di Indonsia. Untuk itu, perseroan akan menyiapkan gerai khusus yang diberinama Payless di beberapa pusat perbelanjaan besar di sejumlah kota.

Selain Payless, perseroan saat ini sudah bekerjsama dengan 90 merek terkenal di dunia yang terdiri dari fashion, sepatu dan lainnya. Untuk itu, perseroan mengoperasikan 798 gerai di 24 kota besar di Indonesia.

“Sampai akhir tahun ini, kami akan menambah 30 sampai 40 toko baru di sejumlah kota besar di Indonesia, dan harapannya pertumbuhan penjualan bisa sesuai target yakni 13-14 persen,” katanya, Senin (1/11).

Menurut Fetty, pihaknya cukup ekspansif tahun depan untuk itu akan disiapkan belanja modal sekitar 300 miliar rupiah relatif sama dengan belanja modal tahun 2010. Dananya akan diambil dari kas internal..

Terkait dengan kinerja tahun ini, Fetty optimistis penjualan bisa tumbuh sesuai target yakni 13-14 persen. Untuk itu, perseroan akan menambah 30-40 toko baru yang terdiri dari toko fashion, sport dan food and beverage. Toko toko tersebut akan dibangun di sejumlah kota besar seperti Jakarta, Bali, Medan, Pekanbaru, Batam dan Surabaya.

Selama Januari sampai September ini, perseroan telah membukukan pendapatan bersih

3,4 triliun rupiah naik 12 persen dibanding periode sama 2009 yang 3 triliun rupiah sedangkan laba usaha melonjak hingga 52 persen dari 198 miliar rupiah di kuartal tiga 2009 menjadi 302 miliar rupiah di kuartal tiga ini.

Sebagian besar atau 59 persen kontribusi pendapatan tersebut diperoleh dari bisnis spesial store sedangkan departemen store memberi kontribusi 27 persen dan bisnis Food and Beverage berkontribusi 10 persen.

Sementara itu, kontribusi daerah yang paling tinggi masih dari Jakarta dan kota besar di Jawa yakni 85 persen sisanya dari kota kota di Sumatra dan pulau lainnya. Untuk jangka panjang, perseroan akan memperbesar pendapatan dari kota di luar Jakarta dan Jawa seiring peningkatan pendapatan masyarakat di luar Jawa. Untuk itu akan dibangun toko toko baru di sejumlah kota di luar Jawa.


Perseroan saat ini menjadi distributor utama untuk lebih dari 90 merek internasional, di antaranya Reebok, Speedo, Wilson, Converse, Diadora, Lotto, Airwalk, Superman, Batman, OshKosh B’Gosh, dan Thomas & Friends. Untuk departemen store, perseroan mengandalkan pendapatannya dari SOGO, SEIBU, Devenhams dan Java/Lotus.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Benjamin Mailool mengatakan, sejumlah perusahaan ritel tahun ini cukup ekspansif karena pendapatan masyarakat sudah mulai meningkat paska krisis ekonomi global 2008. Oleh karena itu, omset perusahaan ritel tahun ini diprediksi lebih tinggi dibanding 2009 atau tumbuh dikisaran 20 persen. (gus).