JAKARTA - Perusahaan properti berbasis di Surabaya, PT Bukit Darmo Property Tbk akan memutuskan nama operator asing yang akan diajak kerjasama mengelola hotel di Surabaya pada minggu ketiga bulan ini, dengan demikian operasional hotel sudah bisa dilakukan awal tahun depan sehingga kinerja 2011 dipastikan lebih baik dibanding realisasi 2010.
Sekretaris Perusahaan Bukit Darmo Brasada Chandra mengatakan pembangunan hotel di Surabaya telah selesai dan diperkirakan sudah bisa beroperasi pada awal tahun 2011. Operasional hotel nantinya akan dikerjakan oleh perusahaan atau operator asing yang akan ditunjuk pada minggu ketiga bulan Nopember ini.
“Kami sudah menyeleksi tiga operator asing yang akan bekerjasama mengelola hotel, satu operator diantaranya sudah tereliminasi dan sekarang tersisa dua operator lagi, selanjutnya akan kami putuskan sekitar minggu ketiga Nopember ini,” katanya, Minggu (7/11).
Dua operator asing yang saat ini sedang di seleksi tersebut, kata Brasada berasal dari Asia dan Eropa, sayangnya dia masih belum bersedia menyebut nama perusahaannya. Sementara itu, hotel akan dioperasikan nantinya merupakan hotel bintang lima dengan jumlah kamar lebih dari 300 kamar. Disamping hotel terdapat apartemen mewah sebanyak 90 unit yang penjualannya saat ini sudah habis lebih 70 persen.
Menurut Brasada, jika operator hotel sudah ditunjuk maka operasional hotel diperkirakan bisa berjalan sekitar semester satu 2010, dengan demikian pendapatan dari hotel tersebut sudah bisa dimasukan dalam pendapatan perseroan dan kontribusinya diperkirakan cukup tinggi sehingga pendapatan tahun depan dipastikan lebih tinggi dibanding realisasi tahun 2010 ini.
Terkait dengan kinerja tahun ini, perseroan masih optimistis target pertumbuhan pendapatan 10-20 persen bisa dicapai. Hingga September 2010 ini atau kuartal tiga, perseroan membukukan pendapatan 42,4 miliar rupiah naik 38,1 persen dibanding periode sama 2009 yang 30,7 miliar rupiah. Sedangkan laba usaha naik 26,7 persen dari 12 miliar rupiah di kuartal tiga 2009 menjadi 15,2 miliar rupiah di kuartal tiga ini.
Menurut Brasada Chandra, untuk kuartal ke empat ini, kontribusi pendapatan yang paling tinggi diprediksi dari sewa pusat perbelanjaan atau mall sedangkan penjualan apartemen relatif kecil karena unit yang masih tersisa untuk dijual sedikit.
Sementara itu, rencana perseroan yang akan membangun office tower menurut dia sedang dikaji rencana pembangunannya. Perseroan berencana akan membangun office tower dan convention hall di lahan yang sudah ada saat ini seluas 2 hektare. Untuk itu perseroan akan bekerjasama dengan investor asing.
“Dari road show yang kami lakukan beberapa waktu lalu di Eropa sudah ada investor asing yang akan bekerjasama mengembangkan bisnis properti di Surabaya,” katanya.
Perusahaan properti lainnya yakni PT Intiland Development Tbk juga mengalami pertumbuhan laba bersih hingga 1.901,84 persen dari 14,64 miliar rupiah di kuartal tiga 2009 menjadi 293,1 miliar rupiah di kuartal tiga ini. Sementara itu, penjualan naik 168 persern dari 266,29 miliar rupiah di kuartal tiga 2009 menjadi 714,83 miliar rupiah di kuartal tiga ini.
Menurut Presiden Direktur intiland Lennard Ho Kian Guan dalam siaran persnya, peningkatan laba perusahaan didorong dari kinerja operasional dan kondisi pasar properti nasional yang memungkinkan perseroan untuk meningkatkan kinerja penjualan dari pasar residential, baik perumahan maupun apartemen serta dari sektor perkantoran.
Penjualan dari sektor residential memberikan kontribusi sebesar 625,6 miliar rupiah atau 87,6 persen dari total pendapatan perseroan. Kontribusi terbesar berikutnya dari sektor sewa perkantoran dan manajemen gedung senilai 52,64 miliar rupiah atau 7,4 persen dan fasilitas olah raga memberikan kontribusi sebesar 28,2 miliar rupiah atau 4 persen lalu dari sektor lain senilai 8,4 miliar rupiah.
Hingga akhir tahun, Lennard optimis dapat mencapai target penjualan senilai 1,2 triliun rupiah atau naik empat kali lipat dibanding realisasi 2009. (gus).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar