JAKARTA –Perusahaan penyelenggara jasa infrastruktur telekomunikasi bergerak, PT Inovisi Infracom Tbk menyiapkan belanja modal sekitar 100 juta dollar AS setara dengan 900 miliar rupiah dengan kurs 9.000 rupiah per dollar AS untuk pengembangan usaha diantaranya akuisisi 60 persen saham PT Goldchild Integritas Abadi (GIA). Itu dilakukan untuk mengejar target pertumbuhan pendapatan 488 miliar rupiah naik 107,7 persen dibanding perkiraan realisasi 2010 yang 235 miliar rupiah.
Sekretaris Perusahaan Inovisi, Benita Sofia mengatakan, perseroan menyiapkan belanja modal atau capital expenditure sekitar 100 juta dollar AS untuk tahun 2011 yang akan digunakan untuk working capital atau modal kerja dan investasi. Dananya akan diambil dari kas internal dan pinjaman bank seperti CIMB yang telah mengalokasikan kredit sebesar 24 miliar rupiah.
Untuk investasi, kata dia, perseroan mengalokasikan sekitar 47 juta dollar AS yang akan digunakan untuk mengakuisisi 60 persen saham PT Goldchild Integritas Abadi (GIA) yakni perusahaan penyedia platform B2B (business to business/teknologi informasi) dan pertambangan batu bara.
Perseroan dengan GIA sudah menyepakati rencana akuisisi tersebut dan kedua belah pihak juga sudah menandantangni MoU (Memorandum of Understanding) dan diperkirakan prosesnya rampung awal tahun 2011.
Menurut Benita, akuisisi GIA akan memperbesar kapasitas perseroan karena GIA memiliki dua anak perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan batu bara dan kontraktor proyek. Perseroan nantinya akan mengambil alih teknologi IT untuk proses transaksi perdagangan batu bara perusahan itu.
Sebelumnya, perseroan juga sudah merampungkan akuisisi perusahaan teknologi informasi (TI) dari Singapura yakni Code Wireless Pte Ltd yang bergerak di bidang penyedia jasa programming, pengembangan piranti lunak (software development) serta jasa konsultan
Dengan demikian, kinerja tahun depan diprediksi lebih baik dibanding realisasi 2010. Perseroan menargetkan bisa memperoleh pendapatan 488 miliar rupiah pada 2011 naik 107,7 persen dibanding perkiraan realisasi tahun 2010 ini yang 235 miliar rupiah.
Sedangkan laba bersih 2011 ditargetkan 104 miliar rupiah atau naik 225 persen dibanding perkiraan realisasi tahun 2010 ini yang 32 miliar rupiah.
Dikatakan, perseroan optimistis bisa meraih target pendapatan dan laba tahun ini karena sebagian besar kontrak yang diperoleh di awal tahun akan dibayarkan pada kuartal empat 2010 ini sehingga perolehan pendapatan dan laba di kuartal empat akan naik signifikan dibanding kuartal tiga 2010.
Riset yang dilakukan International Data Corporation (IDC) menyebut prospek industri TI cukup cerah dalam jangka panjang. Pasar TI berdasarkan riset IDC tentang TI spending (software, hardware, dan services) untuk Indonesia tahun 2009 nilainya mencapai 7,5 miliar dolar AS yang akan digunakan untuk belanja hardware, software, dan services dan jumlah itu mengalami peningkatan signifikan dibanding tahun lalu.
Pertumbuhan bisnis TI di dalam negeri juga dipicu oleh maraknya ekspansi yang dilakukan stakeholders TI di Indonesia, seperti operator telekomunikasi, internet service providers, dan lainnya. (gus).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar