JAKARTA – Perusahaan ban PT Multistrada Arah Sarana Tbk akan menaikan harga jual mulai Januari tahun depan seiring peningkatan harga karet dunia 2-3 persen, meski demikian perseroan tetap berencana meningkatkan kapasitas produksinya.
Sekretaris Perusahaan Multistrada, Yohanes Ade Bunian Moniaga mengatakan, meskipun harga karet internasional sudah menanjak saat ini namun pihaknya baru akan menyesuaikan harga jual Januari tahun depan, sebab penyesuaian harga dilakukan setiap tiga bulan sekali, sehingga harga untuk bulan Oktober sampai Desember sudah ditentukan pada September lalu.
“Harga karet saat ini mencapai harga tertinggi sejak beberapa tahun sehingga harga jual kami akan ditingkatkan mulai Januari 2011,” katanya, Selasa (12/10).
Mengenai persentase peningkatan harga jualnya, Yohanes belum bisa menyebutkan karena akan disesuaikan dengan peningkatan biaya produksi seiring peningkatan harga bahan baku karet. Biaya bahan baku karet sendiri mengambil porsi sekitar 40 persen terhadap keseluruhan biaya produksi.
Meskipun harga dinaikan, Yohanes optimistis penjualan tetap meningkat pada tahun depan menyusul pertumbuhan industri otomotif. Untuk itu, perseroan akan menambah kapasitas produksi mulai Desember 2010 ini sebesar 22.500 ban mobil perhari dari 17.500 ban perhari pada saat ini. Sedangkan ban sepeda motor kapasitas produksinya akan ditingkatkan menjadi 16.000 ban perhari dari 8.000 ban perhari saat ini.
Kemudian pada semester satu 2011, perseroan akan meningkatkan kapasitas produksi lagi menjadi 28.500 ban mobil perhari sedangkan ban motor diperkirakan masih 16.000 ban perhari.
Untuk itu, perseroan telah mendapatkan pinjaman dari sejumlah bank antara lain, BII, CIMB Niaga dan HSBC sebesar 143 juta dollar AS bertenor 5 tahun serta dari Unicredit AG Jerman senilai 42 juta dollar AS bertenor 6 tahun.
Terkait dengan kinerja tahun ini, Yohanes optimistis lebih baik dibanding 2009, pada semester pertama ini saja perseroan membukukan laba bersih 89,39 miliar rupiah, naik 37,08 persen dibanding periode sama tahun lalu yang 65,21 miliar rupiah. Peningkatan laba tersebut dipicu naiknya pendapatan sebesar 23,78 persen menjadi 1,01 triliun rupiah dibanding periode sama tahun lalu yang 813,09 miliar rupiah.
Riset E Trading Securities, Kamis (23/9) menyebut peningkatan harga karet akan berpengaruh terhadap kinerja emiten yang memproduksi ban Gajah Tunggal, Multistrada dan Goodyear, oleh karenanya perseroan wajar melakukan penyesuaian harga.
Seretnya pasokan karet telah mendorong volume penjualan ban Bridgestone Corp hingga kedua kalinya. Namun kondisi itu tidak dialami Bridgestone saja, Goodyear Tire & Rubber Co juga melakukan hal serupa lantaran harga bahan baku ban yaitu karet terus menunjukkan tren peningkatan akibat suplai yang terbatas. Suplai karet yang terbatas ini merupakan yang terbesar sejak tahun 2007.
Harga karet naik untuk ketiga kalinya di Tokyo sebesar 2,8 persen. Pemicunya adalah harga minyak mentah di New York yang naik ditengah spekulasi bahwa pertumbuhan perekonomian di AS akan mendorong permintaan bahan bakar. Selain itu, yen melemah terhadap euro ditengah sinyal pemulihan perekonomian sudah mendapatkan momentumnya.
Harga karet untuk pengiriman November naik 7,4 yen menjadi 272,2 yen per kilogram US($2.962 per metrik ton) sebelum akhirnya diperdagangkan di level 271,5 yen di Tokyo Commodity Exchange pad apukul 11.59 waktu Tokyo. (gus).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar