BATAM – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Batam akhirnya menetapkan nomor urut lima kandidat calon Walikota Batam setelah dilakukan pengundian Senin (15/11). Kelima kandidat calon Walikota dan Wakil Walikota Batam juga berjanji akan melaksanakan pemilihan umum kepala daerah yang akan diselenggarakan Januari 2011 secara fair dan damai.
Ketua KPU Batam Hendriyanto mengatakan, hasil pengundian nomor urut calon Walikota dan Wakil Walikota Batam yang akan bertarung pada Januari 2011 mendatang menetapkan pasangan Ahmad Dahlan- Rudi yang didukung sejumlah parta seperti Partai Demokrat, PKB dan PAN mendapat nomor urut 1. Kemudian pasangan Ria Saptarika-Zainal Abidin yang didukung Golkar dan PKS mendapat nomor urut 2.
“Seluruh kandidat calon Walikota dan Wakil Walikota Batam sudah berjanji melakukan Pemilu secara fair dan damai diharapkan bisa direalisasikan sebab Batam adalah kota industri yang akan terganggu kegiatan ekonominya jika kondisi politik tidak stabil,” katanya, Senin (15/11).
Pasangan Nada Faza Soraya-Nuryanto yang didukung PDIP dan Gerindra mendapat nomor urut 3, Kemudian pasangan Aripin Nasir- Irwansyah yang didukung PPP mendapat nomor urut 4 serta pasangan Amir Hakim Siregar-Syamsul Bahrum yang didukung sejumlah partai kecil mendapat nomor urut 5.
Setelah mendapat nomor urut, kelima kandidat selanjutnya menandatangani berita acara tentang perjanjian untuk melaksanakan PEMILU secara fair dan damai.
Menurut Hendriyanto, Pilkada Kota Batam akan diselenggarakan pada Januari 2011, kelima kandidat akan memperebutkan 667.082 pemilih, jumlah itu lebih rendah dibanding jumlah pemilih Pilkada Gubernur yang baru saja digelar sebanyak 673.262 pemilih.
Dikatakan, penurunan jumlah pemilih itu disebabkan pada saat Pilkada Gubernur banyak terjadi pemilih ganda sehingga KPU Batam melakukan verifikasi ulang dan hasilnya hanya sebanyak 667.082 orang.
Terkait dengan jumlah TPS, KPU telah menetapkan sebanyak 1.788 TPS, lebih banyak dibanding TPS saat Pilkada Gubernur yang 1709 TPS.
Anggota Panwaslu Aminah Yahya mengatakan penetapan jumlah pemilih dan TPS cukup membingungkan. Pasalnya, jumlah pemilih mengalami penurunan jika dibanding Pilkada Gubernur namun anehnya jumlah TPS justru meningkat. (gus).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar