BATAM – PT Jamsostek membangun 10 rumah susun sewa pekerja di Batam dengan investasi ditaksir 100 miliar rupiah untuk memenuhi hunian bagi lebih dari 4.000 pekerja. Tiga rusun diantaranya sudah diresmikan Jumat (8/10) dan tujuh rusun lagi dalam proses pembangunan.
Direktur Jamsostek, Hotbonar Sinaga mengatakan, perseroan memiliki kewajiban untuk menyediakan rumah susun sewa bagi pekerja yang layak dan murah, untuk itu telah dibangun beberapa Rusun di daerah Batu Ampar Batam dan selanjutnya di bangun di kawasan industri Kabil sebanyak 10 Rusun, tiga diantaranya sudah diresmikan kemarin (8/10) dan tujuh Rusun lagi sedang dikerjakan.
Sepuluh Rusun yang dibangun di Kabil dengan investasi sekitar 100 miliar rupiah tersebut nantinya bisa menampung 4.000 pekerja dan diharapkan bisa memenuhi kebutuhan hunian bagi pekerja di Batam yang jumlahnya terus meningkat.
Terkait dengan harga sewanya sebesar 100 ribu rupiah sampai 132 ribu per orang per bulan dan satu kamar bisa dihuni empat pekerja. Menurut Hotbonar dana untuk membangun Rusun tersebut diambil dari kas internal hasil.
Jumlah perusahaan yang terdaftar di PT Jamsostek Provinsi Kepri saat ini mencapai 7.500 perusahaan, 4.178 perusahaan diantaranya masih aktif dan 2.072 perusahaan non aktif. Sedangkan jumlah tenaga kerja yang tercatat sebagai peserta Jamsostek mencapai 1.565.696 orang, dari Jumlah tersebut, 260.340 orang masih aktif dan 1.162.437 non aktif. Sepanjang tahun ini, PT Jamsostek di Kepri telah merealisasikan pembayaran jaminan sebesar 149 miliar rupiah untuk 530.980 kasus.
Menurut Hotbonar, masih banyak pekerja yang kesulitan mencairkan dana dari Jamsostek disebabkan berbagai factor diantaranya persyaratan tidak lengkap. Selain itu, kurangnya pengetahuan para pekerja terkait haknya juga menjadi salah satu penyebab mereka enggan dan membiarkan dana mengendap di Jamsostek.
” Ada dana pekerja yang mengendap dan tersimpan di Jamsostek sebesar 4 triliun rupiah,” katanya usai meresmikan Rusun Sewa Pekerja di Kabil Batam, Jumat (8/10). Dana itu masih disimpan di rekening masing-masing kantor Jamsostek yang berasal dari sekitar 4 juta peserta Jamsostek.
PT Jamsostek kesulitan mencairkannya karena ada peserta yang sudah meninggal sehingga perlu dilakukan verifikasi ulang. (gus).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar