Selasa, 24 November 2009

Saham Diperkirakan Menurun Menjelang Musim Libur Desember

Bursa Efek Indonesia nampaknya menunjukkan penurunan daya tarik seiring sepinya info-info seputar emiten. Namun mulai maraknya pasar perdana diperkirakan akan mengurangi minat beli investor terhadap saham-saham di pasar sekunder. Faktornya adalah persepsi pemodal bahwa harga-harga saham saat ini relatif tinggi. Mereka melakukan aksi bargain hunting untuk memburu saham dengan harga yang lebih murah atau mencari diskon di pasar perdana (primer).






Minat beli pemodal terhadap IPO BTN dan Latinusa diperkirakan cukup tinggi. Penawaran harga saham IPO BTN berada di kisaran masing-masing Rp750-Rp1.100 dengan PBV 2,0x – 2,5x. Sementara itu penawaran harga saham IPO Latinusa berada pada kisaran Rp315-Rp405 yang merefleksikan PER2010 sebesar 9.8x dan 12.7x.

Sementara itu perkembangan bursa global masih juga berlangsung tidak menentu. Laporan-laporan ekonomi AS hari ini yang memaparkan tentang ketatnya likuiditas di sana di tengah rendahnya suku bunga juga telah menggoyang lantai bursa. Meskipun tadi malam hari waktu Jakarta, indeks Dow tertahan dari kejatuhan seiring adanya revisi target pertumbuhan ekonomi dari bank sentral AS, The Federal Reserve, namun arah pemulihan ekonomi ini dirasakan oleh para ekonom di sana sebagai gerakan pemulihan yang sangat lamban. Biasanya pertumbuhan ekonomi pascar resesi seperti ’seseorang orang naik rodeo’. Namun yang terjadi adalah pemulihan yang lamban.

Pada perkembangan di pasar uang, Rupiah pagi ini diperdagangkan agak melemah terhadap USD namun relatif stabil di titik 9.645. Faktor utamanya adalah pelaku pasar masih melanjutkan penjualan besar-besaran cadangan devisa negara-negara berkembang dan beralih kembali ke emas atau komoditi lainnya.

Demikian pula harga minyak mentah di New York Mercantile Exchange mulai turun ke titik 76 per barel. Faktor utamanya adalah lesunya persepsi atas pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat. Sebaliknya harga emas mulai merambat lagi ke titik 1.116 per once troy.

Mencermati perkembangan di atas, maka kami berkesimpulan bahwa hari ini hingga besok, saham-saham di Jakarta berpeluang untuk mengalami koreksi dari strategi pemodal untuk aksi ambil untung sekaligus aksi berburu saham murah (memasang penawaran di harga rendah dari hari kemarin). Pemodal berspekulasi saham-saham rontok akan pulih kembali dalam beberapa hari.

Tidak ada komentar: