Senin, 02 November 2009

PT Matahari Putra Prima Tbk Fokus Bisnis MFB Paska Divestasi MDS

BATAM – Perusahaan ritel, PT Matahari Putra Prima Tbk akan fokus pada bisnis makanan atau Matahari Food Business (MFB), seiring telah dilepasnya bisnis Matahari Department Store ke anak usahanya PT Pasifik Utama Tbk (PU), untuk itu perseroan telah menyiapkan investasi 1,0 triliun rupiah yang akan digunakan untuk ekspansi tahun depan dengan harapan kinerja penjualan bisa tumbuh 10-15 persen di 2010.








Vice Presiden Corporate Communication Matahari Roy N Mandey kepada Koran Jakarta mengatakan, perseroan telah resmi melepas bisnis MDS ke anak usahanya PT Pasifik Utama (PU) pada September lalu dan dari hasil RUPSLB telah disetujui restrukturisasi asset MDS pada PU.

“Lepasnya bisnis MDS membuat kami lebih leluasa dan fokus pada bisnis MFB sehingga kinerja tahun depan dipastikan tetap naik 10-15 persen,” katanya, Senin (2/11).

Dengan demikian, perseroan selanjutnya akan fokus pada bisnis MFB. Untuk itu telah disiapkan investasi sekitar satu triliun rupiah yang akan digunakan untuk ekspansi tahun depan diantaranya membuka sekitar 10-12 gerai MFB di beberapa kota di Indonesia. Sehingga jumlah gerai MFB tahun depan akan menjadi 57-59 gerai.

Selain menambah gerai, perseroan juga akan meningkatkan kinerja Sumber Daya Manusia dan memperbaiki dekorasi serta format MFB agar lebih disukai pengunjung. Harapannya, kinerja penjualan perusahaan tahun depan bisa naik 10-15 persen.

Sementara untuk tahun ini, perseroan optimistis penjualannya bisa tembus diangka 14 triliun rupiah lebih tinggi dari 2008. Pada kuartal tiga ini saja perseroan telah membukukan penjualan 10,43 triliun rupiah, naik 15,9 persen dibanding periode sama 2008 yang 9 triliun rupiah. Sedangkan laba bersih 231,2 miliar rupiah , naik 22,98 persen dibanding periode sama 2008 yang 188 miliar rupiah.

Terkait dengan dilepasnya bisnis MDS ke PU, Roy mengatakan kontribusi dari bisnis MDS nantinya diharapkan bisa lebih tinggi dari posisi saat ini yang mencapai 45 persen terhadap pendapatan perusahaan, karena PU akan fokus pada pengembangan bisnis MDS.

Dijelaskan, perseroan telah memantapkan langkah arahan strategisnya kedepan dengan melakukan proses transfer aset MDS kepada PU dengan tujuan untuk lebih memantapkan MDS sebagai entitas yang terpisah secara legalitas dari Matahari Food Business (“MFB”), yang merupakan bisnis ritel inti Perseroan lainnya, sehingga MDS dapat memiliki tingkat independensi, transparansi dan fleksibilitas manajemen dan operational yang lebih baik dalam rangka peningkatan daya saing serta mengantisipasi berbagai peluang pasar yang ada.

Rencana restrukturisasi tersebut, kata dia akan dilaksanakan dengan mengikuti mekanisme sebagai Berikut, Proses transfer aset Perseroan yang berhubungan dengan operasional MDS pada PU senilai kurang lebih 430 Mililiar rupiah termasuk didalamnya Aset persediaan barang, Furniture and perlengkapan lainnya, Hak sewa took, Uang muka, Kewajiban yang berhubungan dengan hal diatas, Metode pembayaran proses transfer tersebut akan dilaksanakan melalui penerbitan Surat Sanggup, akan melakukan Penawaran Umum Terbatas (Rights Issue) dimana Perseroan bertindak sebagai pembeli siaga (standby buyer) atas HMETD yang tidak di-subsribe oleh pemegang saham lainnya.

Perseroan berencana menjadi pemegang saham mayoritas PU dengan tingkat kepemilikan minimal 90 persen, dan Surat Sanggup tersebut akan digunakan sebagai metode pembayaran HMETD Perseroan.

Dari rilis yang diterima Koran Jakarta hari ini (2/11) dinyatakan, Pacific Asia Holdings Ltd (“PAH”), pemegang saham mayoritas PU saat ini, telah menyetujui untuk menjual HMETD-nya kepada Perseroan senilai Rp 5/HMETD, yang akan memungkinkan Perseroan memiliki kepemilikan 72,3 persen di PU, Perseroan juga akan terus berusaha mendapatkan HMETD dari pemegang saham lainnya sebesar Rp 8/HMETD, dimana hal tersebut akan memungkinkan Perseroan memiliki kepemilikan tambahan 17,7 persen di PU.

PT Trimegah Securities dalam risetnya menyebutkan kinerja Matahari diproyeksikan tumbuh 10-15 persen pada tahun ini, dengan angka penjualana 14,21 triliun rupiah lebih tinggi disbanding 2008 yang hanya 12,133 triliun rupiah sedangkan laba bersih diproyeksikan 341 miliar rupiah lebih tinggi disbanding 2008 yang 245 miliar rupiah.

Peningkatakan kinerja Mataharia itu didukung oleh sikap manajemen yang lebih prudent dan cukup moderat dalam melakukan ekspansi usaha. (gus).

Tidak ada komentar: