Minggu, 22 November 2009

Pendapatan PT Citra Tubindo Tbk Anjlok

BATAM – Perusahaan pipa baja PT Citra Tubindo Tbk membukukan pendapatan 181,53 juta dollar AS atau 1,8 triliun rupiah dengan kurs 10.000 rupiah per dollar per September 2009, turun hingga 32,3 persen dibanding periode sama 2008 yang 240,2 juta dollar AS (2,4 triliun rupiah), meski demikian perusahaan itu masih optimistis target penjualan sampai akhir tahun ini senilai 229 juta dollar AS tercapai.







Direktur Keuangan Citra Tubindo Hedy Wiluan mengatakan, pihaknya masih meyakini nilai penjualan sampai akhir tahun ini mencapai 229 juta dollar AS (2,29 triliun rupiah) meskipun hingga September 2009 nilainya baru mencapai 181,53 juta dollar AS. Pasalnya, perseroan telah mengantongi kontrak penjualan senilai 93,1 juta dollar AS yang berasal dari penjualan ekspor sebesar 51,2 juta dollar AS dan penjualan domestik 41,9 juta dollar AS yang akan direalisasikan hingga akhir tahun.

Menurutnya, kinerja penjualan tahun ini memang lebih rendah dibanding 2008 yang mencapai angka 303,33 juta dollar AS (3,33 triliun rupiah), disebabkan lesunya bisnis energi khususnya eksplorasi minyak dan gas, sehingga order pipa baja juga menurun. Itu dipengaruhi dampak krisis keuangan global yang menyebabkan lemahnya permintaan.

Untuk tahun depan, Hedy optimistis kinerjanya bisa lebih baik dibanding tahun ini, oleh sebab itu perseroan telah mengalokasikan belanja modal sedikitnya 15 juta dollar AS dari kas internal dan fasilitas kredit dari salah satu Bank di Hongkong.

Direktur Pengembangan Usaha Citra Tubindo Herman Hermanto menambahkan, pihaknya optimistis penjualan tahun depan bisa lebih baik dibanding 2009 disebabkan masuknya perusahaan baja raksasa dari Perancis dan Jerman sebagai pemegang saham perusahaan yakni Vallourec and Mannesmann dan Premium Holding Ltd per Agustus 2009.

Ditambah lagi dengan masuknya perusahaan investasi asal Hongkong yakni Kestrel Wave Investment Ltd (KWIL) per Agustus 2009.

“Masuknya Perusahaan baja Perancis dan Jerman serta KWIL menjadi momentum bagi kami untuk penetrasi pasar global,” katanya.

KWIL membeli saham Citra Tubindo pada 23 Januari 2009 sebanyak 298.574.220 lembar saham atau 37,32 persen kepemilikan. Perusahaan itu pada 29 Januari 2009 melanjutkan kembali pembelian saham Citra Tubindo sebanyak 22.146.150 lembar saham sehingga kepemilikannya menjadi 40,09 persen. Pada tanggal 28 April dilakukan tender offer dan membeli saham publik sehingga jumlah sahamnya meningkat menjadi 335.648.840 lembar atau 41,96 persern kepemilikan.

Selain itu, kata Herman, potensi pasar tahun depan yang bisa diraih cukup banyak, antara lain dari proyek Conoco Philips di Cina Selatan yang saat ini sedang melakukan tender pengadaan pipa baja dengan nilai proyek ditaksir 25 juta sampai 30 juta dollar AS dan proyek dari TOTAL yang juga sedang melakukan tender dengan nilai proyek 50 juta sampai 60 juta dollar AS. Selain mengincar proyek dari TOTAL dan Conoco Philips dengan nilai seluruhnya sekitar 90 juta dollar AS.

Terkait dengan kinerja perseroan hingga September 2009, telah dibukukan pendapatan 181,53 juta dollar AS turun 32,3 persen dibanding periode sama 2008 yang 240,2 juta dollar AS. Laba bersih 11,1 juta dollar AS turun 55 persen disbanding periode sama 2008 yang 17,3 juta dollar AS.

Kepala Riset Asia Financial Network Rowena Suryobroto mengatakan, perusahaan manufaktur yang memproduksi pipa baja untuk kebutuhan energi tahun ini agak tertekan akibat dampak krisis keuangan global, namun pada tahun depan cukup prospektif karena mulai meredanya dampak krisis keuangan global dan mulai meningkatnya aktivitas eksplorasi sehingga permintaan pipa baja untuk sarana distribusi akan meningkat.

Oleh karma itu, Rowena menyarankan perusahaan pipa baja untuk ekspansif tahun depan karena beberapa proyek eksplorasi dari perusahaan migas akan dilakukan baik di dalam maupun luar negeri. (gus).

Tidak ada komentar: