Senin, 09 November 2009

PT Panorama sentrawisat Tbk Tak Capai Target

BATAM – Perusahaan pariwisata, PT Panorama Sentrawisata Tbk diperkirakan sulit mencapai target pertumbuhan penjualan dan laba bersih sebesar 10-20 persen pada tahun ini disebabkan anjloknya pendapatan dari pasar domestik.







Sekretaris Perusahaan Panorama Sentrawisata Bondan Nurdiyanto mengatakan, perseroan diperkirakan tidak bisa mencapai target pertumbuhan penjualan sebesar 10-20 persen pada tahun ini karena pendapatan dari pasar domestik turun sekitar 30-40 persen. Itu disebabkan berkurangnya keinginan masyarakat Indonesia bepergian ke luar negeri akibat dampak krisis keuangan global yang menyebabkan pendapatannya terganggu.

“Target pertumbuhan penjualan 10-20 persen tahun ini sulit dicapai karena anjloknya pendapatan dari pasar domestic disebabkan dampak krisis keuangan global,” katanya kepada Koran Jakarta, Senin (9/11).

Padahal, kata Bondan pihaknya sudah menawarkan paket murah dan hemat untuk bepergian atau wisata di luar negeri, namun paket tersebut tidak dapat mendorong keinginan masyarakat Indonesia untuk wisata ke luar negeri.

Sementara itu, penjualan dari pasar luar negeri, katanya justru meningkat khususnya dari pasar Eropa Barat, Belanda dan Jerman.

Menurutnya, masyarakat Eropa yang berkunjung ke Indonesia melalui paket yang ditawarkan perseroan hingga September mencapai 72.000 orang, lebih tinggi dibanding periode sama 2008 yang hanya 69.400 orang. Wisatawan dari Eropa itu, kebanyakan mengunjungi Bali, Medan , Lombok dan Jakarta dengan lama tinggal rata rata 20 hari.

Peningkatan penjualan dari pasar luar negeri, kata Bondan tidak terlepas dari promosi yang dilakukan pihaknya di Eropa, selain itu pihaknya juga membuat kebijakan untuk mempertahankan tarif lama, sehingga banyak masyarakat Eropa yang tertarik untuk bepergian ke Indonesia .

Selain menjaga tarif, perseroan juga menambah outlet dan gerai di sejumlah kota di dalam dan luar negeri. Ekspansi itu dilakukan melalui empat anak usahanya, yakni PT Tirta Putra Wisata, PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk , PT Panorama Transportasi Tbk dan PT Panorama Convex.

PT Tirta Putra Wisata misalnya pada tahun ini membangun 15 outlet Panorama Tours yakni outlet yang dibangun sendiri oleh perseroan, dan 10 gerai Panorama World, yakni gerai yang dibangun bekerjasama dengan investor lain.

Sementara itu hingga September 2009 perseroan membukukan pendapatana 1,1 triliun rupiah turun 9,0 persen dibanding periode sama 2008 yang 1,2 triliun rupiah sedangkan laba bersih 5,8 miliar rupiah turun 60,8 persen dibanding periode sama 2008 yang 14,8 miliar rupiah.

Kepala Riset Asia Financial Network Rowena Suryobroto mengatakan, kinerja emiten sektor pariwisata tahun ini diperkirakan bakal tertekan akibat krisis keuangan global. Pasalnya masyarakat lebih fokus pada pengeluaran untuk kebutuhan pokok dan akan mengurangi anggaran untuk perjalanan wisata.

“Itu cukup beralasan, karena dalam kondisi krisis masyarakat akan memilah pengeluarannya, dan yang tidak menjadi kebutuhan pokok akan ditunda, sepertihalnya kebutuhan untuk perjalanan wisata,’ katanya. Dengan demikian, permintaan terhadap sektor wisata akan mengalami penurunan sehingga emiten disarankan untuk tidak terlalu ekspansif. (gus).



Tidak ada komentar: