Senin, 09 November 2009

Saham di Jakarta Berpotensi Jatuh

Meskipun tidak ada tanda-tanda kepanikan di bursa-bursa Asia pagi ini namun penguatan saham di New York perlu diantisipasi. Situasi pasar global kemarin mendadak sontak mengalami bullish setelah hasil pertemuan Kepala Pemerintahan negara-negara G20 bersepakat untuk melanjutkan program stimulus. Indeks Dow naik 2% lebih tadi malam waktu Jakarta, kenaikan tertinggi sepanjang 2009. Pagi ini bursa-bursa Asia mengikuti pergerakan New York.






Namun penguatan di New York lebih karena melemahnya USD sehingga membuat saham-saham blue chips di sana secara relatif semakin murah. Kami memandang bahwa situasi akhir di mana USD melemah dan harga emas melonjak menembus titik psikologis baru $1.100 per troi ons akan memicu gelombang repatriasi ke bursa-bursa negara maju.

Langkah ini adalah upaya melawan siklus kontraksi ekonomi secara global dengan pendekatan fiskal. Negara-negara yang mengalami defisit transaksi berjalan akan memperoleh pinjaman dari negara-negara yang mengalami surplus. Defisit tersebut diperlukan agar perekonomian negara masih bisa melanjutkan pertumbuhannya. Namun keputusan tersebut diartikan bahwa masih ada ruang bagi USD untuk melemah. Faktornya adalah negara surplus seperti China malah mendevaluasi mata uangnya di tengah membanjirnya penerimaan devisa negara tersebut. Hal ini menyebabkan perdagangan dunia menjadi timpang.

Diberitakan bahwa Presiden AS Barack Obama akan menemui Hu Jintao untuk meminta negara tirai bambu tersebut merevaluasi mata uang Yuan. Namun sebagaimana pertemuan-pertemuan Sino – America sebelumnya pada pemerintahan-pemerintahan yang lalu, permintaan AS seperti itu diperkirakan akan kandas.

Bergeser ke Instrumen Tunai

Kami melihat harga-harga saham defensif juga sudah mahal secara relatif. Harga saham BBRI, BMRI, BBCA, UNVR, INDF, KLBF, ASII, JSMR telah mencapai titik tertingginya sepanjang 2009. Oleh karena itu langkah lindung nilai adalah bergeser ke instrumen investasi tunai mengantisipasi koreksi terhadap saham-saham unggulan di Bursa Efek Indonesia.

Tidak ada komentar: