Kamis, 19 November 2009

Indeks mencari faktor pendorong

Pada perdagangan saham kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya ditutup menguat 10,44 poin di level 2.484,23 setelah sempat anjlok ketitik terendahnya di 2.451,71 di awal perdagangan. Total nilai transaksi mencapai sekitar 4,6 triliun rupiah dengan 7,8 miliar saham diperdagangkan.








Saham-saham yang tergabung dalam Grup Bakrie tampak aktif diperdagangkan seperti DEWA (+14poin ke Rp188), BUMI (+50poin ke Rp2.625), BNBR (+1 poin ke Rp96), ENRG (ditutup tetap di level Rp290), dan BTEL (-1 poin ke Rp146).

Selain itu, saham-saham lain yang turut aktif diperdagangkan adalah ASII (+600 poin ke Rp34.250), ANTM (+25poin ke Rp2.450), RAJA (+37 poin ke Rp189), dan BKSL (+5 poin ke Rp100).

Tadi malam waktu Jakarta, perdagangan saham di Wall Street mengalami aksi jual terutama saham-saham teknlogi dan saham-saham konstruksi perumahan. Prediksi yang mengecewakan pada saham-saham teknologi dan angka konstruksi perumahan yang anjlok dibulan Oktober turut mendorong kejatuhan indeks Dow Jones. Dow Jones turun 11,11 poin atau 0,1% ke level 10.426,31.

Pagi ini, saham-saham dibursa Asia Pasifik dibuka beragam. Saham Nikkei Jepang dan Taiwan dibuka melemah antara 0,06% — 1,28%. Sementara itu, saham-saham lainnya dibuka menguat antara 0,03% — 1%. IHSG kami harapkan akan bergerak antara 2.461 — 2.497 dengan kecenderungan untuk mengalami koreksi melihat kelanjutan proses peradilan dalam kasus antara Kepolisian, Kejaksaan, dan KPK setelah adanya rekomendasi dari Tim 8 bentukan Presiden SBY.

Tidak ada komentar: