Selasa, 13 April 2010

Soto Lamongan di Batam



Foto : Resto Cak Sam Soto Lamongan di Nagoya Hill

Ingat Lamongan, Ingat Soto, namun bukan berarti harus selalu membelinya ke Lamongan karena hampir di seluruh daerah Indonesia terdapat pedagang soto lamongan dan di Batam ada Cak Sam yang terkenal dengan hidangan Sotonya yang Mak Nyuss.




Kabupaten Lamongan di Provinsi Jawa Timur terkenal dengan kulinernya seperti wingko babat, tahu campur atau Sego Boran, nasi boranan dan yang sudah familiar di lidah masyarakat Indonesia adalah Soto.

Samiul Akbar yang akrap disapa Cak Sam merupakan salah satu warga Lamongan yang membuka usaha dagang Soto. Dia memulai usahanya sejak 1993 di kampung halamannya di Lamongan dan kemudian dia merantau ke Batam untuk membuka usaha yang sama.

Berkat keteguhan hati dan keiklasannya dalam berbisnis, kini Cak Sam sudah memiliki sekitar 8 gerai Soto Lamongan yang diberi merek Cak Sam, tiga diantaranya ada di Batam, tiga di Jakarta , satu di Makasar dan satu di Tanggerang.

Meski hanya menjual menu utama Soto Lamongan, Cak Sam memiliki gerai yang sudah modern dengan interior yang tidak kalah dibanding Starbucks. Menurutnya, itu merupakan strategi guna menjaring konsumen, sebab ketika konsumen datang, tidak hanya sekedar makan tetapi juga menginginkan suasana yang nyaman dan akrab dalam bersantap.

Salah satu gerai yang baru di launching oleh Cak Sam adalah gerai Soto Lamongan di Mall terbesar di Batam yakni di Nagoya Hill.

Untuk membuka gerai di Nagoya Hill itu Cak Sam harus mengeluarkan uang ratusan juta rupiah untuk menyewa ruangan, namun itu tidak menjadi bebannya karena dia sudah memperhitungkan keuntungan yang bakal diraih.

Seorang pengunjung, Santi mengatakan, dia baru pertama kali membeli soto di gerai Cak Sam dan rasanya beda dengan soto soto lainnya.

“Soto disini lebih gurih dan lebih enak,” katanya.

Menurut Cak Sam, untuk membuat soto agar lebih gurih dan nikmat dia menyiapkan bahan baku yang serba segar, termasuk daging atau ayamnya. Selain itu, sambalnya juga dibuat cukup special karena dibuat dengan terasi atau sambal terasi dimana terasinya sendiri sengaja di beli dari Sidoarjo.

“Banyak pengunjung yang menyukai sambal terasinya, selain sotonya juga,” kata Cak Sam sambil tersenyum.

Satu porsi Soto Cak Sam hanya 15.000 sampai 25 ribu rupiah dan didalamnya terdapat telor, daging sapi atau ayam, sayuran dan air kaldunya cukup kental sehingga terasa gurih, apalagi bila dihidangkan dalam keadaan panas.

Untuk membuat sotonya agar enak dan gurih juga Cak Sam punya resep tersendiri, sayangnya dia enggan berbagi, karena rahasia dapur.

Namun yang pasti, seluruh bahan bakunya harus segar dan berkualitas sehingga ketika dimasak akan menyerap dan menciptakan aroma yang mengundang setiap orang untuk mencicipinya.

Cak Sam juga berusaha untuk memasak sendiri hidangannya dibantu dengan para pembatunya, namun bila dia harus bepergian ke gerainya di kota lain, dia sudah punya jurus yang di turunkan pada pembantunya untuk memberi dosis yang tepat dalam memasak menu tersebut.

Soto juga kata Cak Sam tidak sekedar menu untuk disantap, tapi berkasiat untuk kesehatan dan menyembuhkan beberapa penyakit seperti demam, flu dan masuk angin. Soto juga disukai segala umur dan disukai hampir seluruh suka yang ada di Indonesia sehingga pemasarannya tidak terlalu sulit.

Selain soto, Cak Sam juga menjual aneka hidangan lainnya seperti bebek goreng, lele, belut, burung dara dan lainya, serta aneka minuman juice dan minuman siap saji.

Kini, Cak Sam yang sudah memiliki tiga gerai Soto Lamongan di Batam yakni di DC Malal, Plaza Avava dan Nagoya Hill harus berbagi waktu untuk me-manage gerainya tersebut. Untuk itu, dia mempercayakan gerainya kepada orang kepercayaanya dan hal itu tidaklah mudah karena dia harus memilih orang yang benar benar bisa dipercaya dan bisa mengelola usaha selain juga harus bisa masak.

Cak sam yakin, meskipun hidangan yang ditawarkan bernuansa tradisional namun pihaknya tidak akan kalah bersaing dengan hidangan internasional yang juga banyak dijual di mal mal di Batam, karena setiap menu yang dijual punya pangsa pasar tersendiri.

“Meskipun masyarakat Indonesia sudah maju dari segi ekonomi, namun saya yakin tidak akan melupakan hidangan tradisionalnya,” kata dia.

Oleh karena itu, Caka Sam berani berinvestasi dengan membuka gerai di pusat berbelanjaan mewah bersaing dengan gerai atau rumah makan internasional seperti masakan Cina, Masakan Eropa (KFC, MC Donald) dan lainnya.

Untuk menjaring konsumen, selain mengandalkan menu dan rasa yang Mak Nyuss, Cak Sam juga harus mengeluarkan dana untuk interior guna menciptakan suasana yang nyaman, aman, tenanga dan penuh keakraban.(gus).

2 komentar:

PUSAT BERINGIN DOLAR mengatakan...

pak itu ko fotonya di dekat tanaman hias??? apakah banyak penjual tanaman hias di dekatnya??

aplikasi android mengatakan...

artikel penuh informasi yang cukup menarik, terimakasih...
Aplikasi Kasir Restoran Android