Minggu, 25 April 2010

PT Ratu Prabu Energy Tbk Cari Dana USD33 Juta

JAKARTA - Perusahaan properti dan energi, PT Ratu Prabu Energy Tbk sedang mencari dana sekitar 33 juta dollar AS atau sekitar 330 miliar rupiah dengan kurs 10.000 rupiah perdollar untuk pengembangan bisnis minyak dan gas dari tahun ini hingga 2011. Itu dilakukan untuk meningkatkan pendapatan seiring membaiknya harga Minyak dan Gas dan tahun ini perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan sekitar 30 persen.



Direktur Ratu Prabu, Gemilang Zaharin mengatakan, kinerja 2009 mengalami tekanan akibat krisis keuangan global sehingga perusahaan mengalami rugi cukup besar, namun pada tahun ini diperkirakan kinerja penjualan akan meningkat dan itu terlihat dari pendapatan di kuartal satu 2010 yang terlihat positif, sayangnya dia belum bisa menyebut nilainya.

“Di lokasi tambang Jati Barang Cirebon tak sengaja ditemukan minyak padahal awalnya kami berpikir hanya terdapat gas, jumlahnya juga cukup besar 600 barel perhari sehingga kinerja tahun ini dipastikan lebih baik disbanding 2009, kami perkirakan tumbuh 30 persen,” katanya, Selasa (20/4).

Pendapatan yang positif tersebut kata dia dipengaruhi oleh ditemukannya sumber minyak di lading Jati Barang Cirebon yang tidak diduga sebelumnya.

Di ladang Migas tersebut, perseroan sebelumnya hanya memperkirakan terdapat gas dan kondesat, namuan ketika dilakukan kegiatan eksplorasi ditemukan minyak dengan volume cukup besar yakni 600 barel per hari.

Dengan ditemukanya minyak tersebut, perseroaan melakukan revisi kontrak dengan Pertamina yang awalnya hanya menjual gas dan kondesat namun ditambah dengan penjualan minyak. Untuk itu Pertamina telah mengelurakan sertifikat baru untuk penjualan minyak dan Pertamina juga telah membangun tangki penampungan minyak di daerah tersebut.

Kontrak dengan Pertaminta itu, kata Gemilang berlangsung dari Desember 2009 hingga 2011. Dalam kontrak itu, perseroan akan menjual Gas sebaganyak 4 juta sampai 5 juta kaki kubik perhari dan kondesat sebesar 100 barel perhari dan ditambah dengan Minyak 600 barel perhari. Nilai kontraknya cukup besar namun belum bisa disebutkan.

Menurut Gemilang, dengan ditemukannya sumber minyak tersebut, kinerja perusahaan tahun ini diperkirakan lebih baik disbanding tahun 2009, dan perseroan memperkirakan pendapatannya tumbuh sekitar 30 persen.

Perseroan kata dia akan terus melakukan ekspansi usaha dalam bisnis energi, untuk itu dibutuhkan belanja modal sekitar 33 juta dollar AS atau sekitar 330 miliar rupiah untuk penggunaan tahun ini hingga 2011. Dana itu nantinya akan digunakan untuk akuisisi pertambangan migas dan lainnya.

Untuk mendapatkan dana belanja modal itu, kata Gemilang pihaknya akan mencari lewat pasar dan pinjaman bank. Perseroan berencana melakukan penerbitan obligasi dan rights issue, namun jadwalnya belum bisa dipastikan sedangkan pinjaman bank menurut dia sudah ada beberapa bank yang menawarkan pinjaman namun belum disetujui pemegang saham menyusul besarnya pinjaman bank yang dimiliki perseroan saat ini.

Selain fokus pada pengembangan bisnis energy, kata Gemilang perseroan juga sedang menyusun strategi pemisahan bisnis energi dan property. Untuk itu perseroan berencana menyerahkan bisnis property kepada anak usahanya yakni PT Ratu Prabu Properti yang juga akan Go Publik, namun waktunya belum ditentukan.

Kepala Riset Asia Financial Network (AFN) Rowena Suryobroto mengatakan, sektor property saat ini relatif tumbuh baik, menyusul langkah Bank Indonesia yang menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate dan diikuti oleh bank dengan menurunkan suku bunga bank. (gus)

Tidak ada komentar: