Rabu, 21 April 2010

Grup Para Diminta Lakukan Uji Kelayakan Sebelum Akuisisi Saham Carrefour

BATAM – Perusahaan ritel pemilik gerai Carrefour, PT Alfa Retailindo Tbk minta kepada pemilik usaha Para Grup, Chairul Tanjung membuktikan keseriusannya untuk mengakuisisi saham perusahaan asal Canada (Carrefour) di Alfa dengan cara melakukan du diligence terlebih dahulu.




Sekretaris Perusahaan Alfa Retailindo, Ales Okta Pratama mengatakan seperti yang sudah dijelaskan ke Otoritas Bursa (Bapepam-LK) bahwa pihaknya sampai saat ini belum mendapat informasi dari pemegang saham utama yakni perusahaan asal Canada PT Carrefour Indonesia yang memiliki saham 79,89 persen tentang rencana divestasi sahamnya.

“Prinsipnya kami membuka diri untuk menerima investor manapun termasuk grup Para yang katanya akan membeli saham Carrefour, namun itu prosesnya tidak mudah karena bila mereka serius harus du diligence terlebih dahulu,” katanya, Kamis ( 15/4).

Oleh sebab itu, pernyataan pemilik Grup Para yaitu Chairul Tanjung beberapa hari lalu tentang rencana pembelian saham Carrefour di Alfa belum bisa dijelaskan.

Meski demikian, kata Okta pihaknya senantiasa terbuka untuk menerima investor baru yang akan mengendalikan perusahaan.

Menurut dia, ketertarikan Grup Para untuk membeli saham Alfa juga menunjukan bahwa kinerja perseroan cukup baik dan prospektif dalam jangka panjang.

Perseroan sampai saat ini memiliki 31 outlet yang tersebar di seluruh kota Indonesia dan jumlah itu akan bertambah seiring langkah perseroan yang akan menambah beberapa outlet lagi pada tahun ini, dua diantaranya akan didirikan di Pontianak dan Bali .

Menurut Okta, paska masuknya PT Carrefour Indonesia sejak 2008 setelah membeli saham Alfa sebanyak 75 persen dan ditambah lagi 4,89 persen pada saat tender offer sehingga jumlah saham PT Carrefour Indonesia menjadi 79,89 persen maka banyak sekali terjadi perubahan dari segi manajemen dan format gerai, karena format gerai yang ada menyesuaikan gerai Carrefour yang ada diseluruh dunia.

Meski demikian, kinerja penjualan dan laba belum mengembirakn, pada 2009, perseroan hanya membukukan penjualan 1,6 triliun rupiah lebih rendah disbanding 2008 yang 1,7 triliun rupiah.

Pada 2009 juga perseroan mengalami rugi bersih 75,9 miliar rupiah padahal di tahun 2008 perusahaan itu memperoleh laba bersih 16,3 miliar rupiah.

Okta mengatakan kerugian yang diterima pada 2009 dipicu oleh tingginya pembayaran provisi dan kewajiban fiskal tahun 2007 dan 2008 yang mencapai 41,1 miliar rupiah.

Untuk tahun 2010 ini, katanya perseroan menargetkan pertumbuhan penjualan 10 persen.


Carrefour Bertahan


Sementara itu, manajemen PT Carrefour Indonesia sampai saat ini belum memberi penjelasan soal penawaran yang dilakukan Grup Para terhadap sahamnya di Alfa. Menurut Corporate Affairs Director PT Carrefour Indonesia Irawan D. Kadarman kepada Koran Jakarta dia belum mendapat informasi dari Direksi sehingga tidak dapat memberi keterangan.

Sebelumnya Irawan mengatakan PT Carrefour Indonesia tidak akan melepas 79,89 persen sahamnya di PT Alfa Retailindo Tbk kepada investor manapun meskipun Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) telah memutuskan perusahaan itu bersalah dan diduga melanggar praktik monopoli.

Dikatakan, KPPU melalui SK nomor 09/KPPU-L/2009 pada 3 Nopember 2009 lalu telah memutuskan perseroan bersalah dan diduga melanggar praktik monopoli dan persaingan usaha. Hal itu menurut Irawan keliru karena tuduhan yang disampaikan KPPU soal penguasaan pasar atau market share yang lebih 50 persen adalah tidak benar, faktanya perseroan hanya memiliki market share sekitar 17 persen.

“Berdasarkan riset AC Nielsen, market share kami saat ini hanya 17 persen, sehingga tuduhan KPPU itu dinilai keliru,” kata dia.

Menurut Irawan, keputusan dan sangsi yang diberikan KPPU dinilai akan mempengaruhi iklim investasi di Indonesia, karena keputusan divestasi saham bukanlah perkara gampang.

Perseroan sendiri memiliki 79,89 persen saham di PT Alfa Retailindo Tbk, sisanya dimiliki oleh PT Sigmantara Alfindo 20 persen dan 0,11 persen saham public.

Langkah Carrefour yang membeli saham Alfa pada 2008 lalu merupakan rencana bisnis yang telah ditetapkan perusahaan dalam rangka ekspansi usahanya di Indonesia . Bersamaan dengan itu, perseroan juga telah melakukan langkah perbaikan dan transfer teknologi ke Alfa yang menyebabkan penjualan terus meningkat.

Sebelumnya pimilik usaha Grup Para, Chairul Tanjung mengatakan telah mempersiapkan diri untuk mengakuisisi PT Alfa Retailindo Tbk (ALFA), yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh PT Carrefour Indonesia.

"Untuk Carrefour, doakan saja," kata dia. (gus).

Tidak ada komentar: