Minggu, 25 April 2010

Paska Kerusuhan Drydock Batam Masih Kondusif

BATAM – Iklim investasi kota Batam dinilai masih kondusif dan tidak akan terpengaruh negatif paska kerusuhan yang terjadi di perusahaan Galangan Kapal PT Drydock World Graha. Sejumlah investor asing yang sudah merencanakan akan menanamkan modalnya di Batam tetap akan merealisasikan rencana tersebut.



Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) kota Batam, Oka Simatupang mengatakan, kerusuhan yang terjadi di perusahaan Galangan Kapal milik investor asal Dubai yakni PT Drydock World Graha pada Kamis (22/4) lalu sangat disesalkan dan telah menimbulkan kerugian materi sangat besar.

Yang jelas, kata Oka kerugian dari PT Drydock diperkirakan miliaran rupiah karena banyak asset perusahaan yang dibakar. Namun kerugian yang paling besar adalah hilangnya kesempatan bagi Batam untuk mengundang investor menanamkan modalnya ke kota tersebut. Untungnya, kata dia belum ada rencana investor asing yang sudah berniat menanamkan modalnya ke Batam membatalkan rencana itu.

“Paska kerusuhan yang terjadi di PT Drydock, iklim investasi Batam masih tetap kondusif dan sejumlah investor asing tetap akan melanjutkan investasinya di Batam,” katanya kepada Koran Jakarta, Jumat (23/4).

Menurut Oka, paska kerusuhan tersebut kondusi iklim investasi di Batam masih tetap kondusif. Itu tidak terlepas dari kesiapan dan tindakan yang cukup cepat dari aparat dan otoritas Batam dalam mengatasi permasalahan tersebut. Selain itu, tindakan cepat dari pihak Rumah Sakit dalam menangani pasien yang luka luka akibat kerusuhan itu juga cukup baik sehingga tidak ada karyawan yang meninggal dunia akibat kerusuhan tersebut.

Oka mengatakan, kasus yang terjadi di PT Drydock World sebenarnya hanya permasalahan kecil dan bisa diantisipasi jika masing masing pihak bisa menahan diri dan menghargai satu sama lainnya.

Kerusuhan itu menjadi kasus besar karena banyak media memberitakannya secara overaktif, bahkan sejumlah media dari luar negeri memberitakan secara besar besaran dan menginformasikan ada karyawan asing yang tewas, padahal berita itu tidak benar sebab sampai hari ini tidak ada karyawan yang tewas akibat kerusuhan tersebut.

Investor Cina

Kepala Badan Promosi dan Investasi Provinsi Kepri Syek Muhamad Taufik mengatakan, pihaknya merasa bersyukur ternyata kerusuhan yang terjadi hari Kamis di PT Drydock tersebut tidak merembet keperusahaan lainnya dan hampir seluruh perusahaan di Batam tetap beroperasi seperti biasanya pada Jumat kemarin.

Kerusuhan itu juga, kata dia tidak membatalkan minat sejumlah investor asing untuk menanamkan modalnya ke Batam. Bahkan investor asal Cina yang sudah menyatakan minat untuk investasi segera merealisasikannya.

Investor asal Cina yang akan merealisasikan investasinya itu bergerak di industri Minyak dan Gas (Migas) dengan nilai investasi awal ditaksir 5 triliun rupiah.

Selain Cina, Investor asal Polandia juga akan merealisasikan investasinya di Batam pada tahun ini. Sejumlah 20 perusahaan Polandia telah mengunjungi Batam dan berniat menanamkan modal di berbagai sector industri. Selain itu, investor asal Rusia dan Korea juga akan merealisasikan investasinya di industri galangan kapal di Batam.

Kepala Biro Humas Otorita Batam Dwi Joko Wiwoho mengatakan, investasi ke Batam setiap tahun selalu mengalami peningkatan. Pada 2009 nilai investasi yang masuk ke Batam 358,7 juta dollar AS yang terdiri dari 82 proyek baru berasal dari Singapura, Inggris, India, Jepang dan Belanda.

Ada pun bidang usahanya meliputi Industri pembuatan atau perbaikan Kapal (8 proyek), Industri pallet kayu dan komponen bahan bangunan, perdagangan besar (Distributor Utama) Ekspor/Impor, Industri peralatan lainnya dari logam dan industri paku, mur dan baut, Penjualan langsung dari jaringan (direct selling), Jasa Engineering Procurement Construction (EPC), Industri panel listrik, switches dan rak kabel, Perkebunan jarak pagar(jatropha curcas), Industri roti, Industri rokok putih, serta Industri dan jasa lainnya (41 proyek).

Dengan demikian kumulatif PMA di Batam sejak tahun 1971 sampai Desember 2009 telah mencapai 1.132 PMA dengan nilai investasi mencapai 5.662.462.562 dollar AS dan 173 PMDN senilai 3.249.554.200.000 rupiah dengan perkiraan total jumlah tenaga kerja yang terserap mencapai 300.078 orang.

Sementara itu, Kapoltabes Barelang Leonidas Braksan mengatakan, akibat kerusuhan yang terjdi di PT Drydock, pihaknya telah menetapkan seorang tersangka warga negara India , dengan inisial P yang dianggap sebagai pemicu kericuhan dengan melakukan penghinaan.

“P telah ditetapkan sebagai tersangka. Perbuatannya tersebut termasuk dalam kategori perbuatan yang tidak menyenangkan,” kata Leonidas.

Tersangka dikenakan tuduhan pasal 154 KUHP tentang penghinaan terhadap pemerintah Indonesia dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara dan pasal 156 KUHP tentang penghinaan terhadap sesuatu kelompok atau golongan dengan ncaman 4 tahun penjara. Sebelumnya tersangka telah dirawat di rumah sakit akibat mengalami luka saat kejadian. Kini ia telah keluar dari rumah sakit dan menjalani pemeriksaan.

Untuk menghindari kericuhan susulan, kata Leonidas pihaknya telah menempatkan satu SSK (Satuan Setingkat Kompi) pasukan Brimob di kawasan galangan kapal PT Drydock World Graha, Tanjunguncang. Pasukan Brimob itu akan menjaga keamanan di kawasan galangan kapal hingga kondisi benar-benar aman. (gus).

Tidak ada komentar: