Kamis, 22 Juli 2010

TNI Keteteran Awasi Pulau Terluar

BATAM – Tentara Nasional Indonesia (TNI) tidak maksimal mengawasi ratusan pulau terluar di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang berbatasan dengan Singapuara dan Malaysia, disebabkan terbatasnya fasilitas seperti kapal, sehingga kawasan itu berpotensi terjadinya tindakan kriminalitas seperti penyelundupan, teroris dan klaim sepihak negara tetangga atas pulau tersebut.



Komandan Korem 033 Wira Pratama, Kolonel Zainal Arifin mengatakan, Provinsi Kepulauan Riau memiliki pulau ratusan, dan sebagian pulau tersebut berbatasan langsung dengan negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Vietnam dan Thailand. Oleh karenanya, dibutuhkan pengawasan maksimal untuk menghindari tindakan kriminalitas, penyelundupan, aksi teroris dan klaim sepihak dari negara tetangga atas pulau tersebut.

Sayangnya, kata Zainal, TNI tidak dapat melakukan pengawasan secara maksimal disebabkan terbatasnya alat angkut air atau kapal.

“Kalau di darat pengawasan bisa menggunakan kendaraan apapun, tapi wilayah Kepri kan sebagian besar laut sehingga kendaraan yang dibutuhkan adalah kapal, dan jumlah yang dimiliki TNI AD saat ini sangat minim,” katanya, Rabu (7/7).

Oleh karena itu, TNI berkordinasi dengan Pemerintah Daerah, khususnya Pemkab Karimun untuk bisa menggunakan kapal milik pemerintah daerah tersebut ketika melakukan pengawasan.

Menurut Zainal, di Kabupaten Karimun saat ini terdapat banyak pulau yang berbatasan dengan negara tetangga, dan salah satu yang cukup rawan adalah Pulau Tokong Hiu berada di Selat Malaka yang berhadapan langsung dengan Malaysia.

Pulau pulau tersebut perlu diawasi dengan ketat karena bisa di klaim oleh Malaysia sebagai kepunyaanya, selain itu letaknya yang sangat jauh juga bisa digunakan teroris sebagai tempat pelatihan dan pangkalannya. Selain pulau Takong Hiu, masih banyak pulau di Kepri yang cukup rawan disebabkan tidak memiliki penduduk.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro ketika meletakan batu prasasti di Pulau Berharal pekan lalu mengatakan, Perlu adanya penjagaan yang ketat oleh aparat yang mengawasi pulau sebab pulau yang ada di Indonesia ini menjadi perhatian semua penduduk dunia.

“Seluruh pulau yang ada di Negara Republik Indonesia (NKRI) ini harus dilindungi dan dijaga dengan baik. Sebab banyak pihak luar yang ingin pulau yang ada diIndonesia. Karena pulau yang ada di Indonesia ini khusus pulau Berhala berbatasan lasgsung dengan Selat Malaka,” katanya.

Ditambahkan, terdapat 12 pulau terluar yang berbatasan langsung dengan negara tetangga sangat rawan yakni, Pulau Rondo, berhala, nipah, patung (laut cina Selatan), dana, hope simpatik, maroreo, niangas matulisen, marampit. Wilayah Timur, panildro dan beras.

Pulau-pulau tersebut akan diberi tanda sebagaimana pulau Berhala yakni dengan dibuatkannya prasasti, tujuannya agar pengunjung yang datang ke pulau tersebut mengetahui bahwa pulau yang dikunjungi itu merupakan milik NKRI.

Selain prasasti, Tentaran Nasional Indonesia (TNI) juga berencana akan membuat monument di pulau-pulau terluar tersebut.(gus).

Tidak ada komentar: