Kamis, 22 Juli 2010

Gunawan Belum Negosiasi Soal Divestasi Saham ke KS

JAKARTA – Perusahaan baja, PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk diketahui belum bernegosiasi dengan manajemen Krakatau Steel (KS), terkait rencana KS yang akan membeli 20 persen saham di perusahaan itu. Sementara kinerja perseroan semakin kinclong, laba bersih di kuartal dua ini diprediksi tumbuh 100 persen atau sekitar 80 miliar rupiah.



Direktur Gunawan Dianjaya Steel Hadi Sutjipto mengatakan, perseroan sampai saat ini belum pernah melakukan negosiasi ataupun pembicaraan bisnis terkait rencana KS yang akan masuk ke PT Gunawan Dianjaya Steel. Oleh karena itu, rumor yang berkembang saat ini diragukan kebenarannya.

“Kami belum dapat informasi dari pemegang saham soal divestasi saham mereka,” katanya, Kamis (15/7).

Ditambahkan, pemegang saham PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk sampai kuartal satu ini adalah, Kellywood Holding Limited sebanyak 51,37 persen, Bavarian Venture Investment sebanyak 35,94 persen, PT Jaya Pari Steel Tbk sebanyak 8,29 persen, PT Beton Jaya Manunggal Tbk sebanyak 2,20 persen dan saham public sebanyak 2,20 persen.

Sementara itu, Vice President Corporate Communication PT Krakatau Steel (KS) Wawan Hermawan mengatakan, perseroan sampai saat ini belum berniat untuk mengakuisisi saham Gunawan sehinggu rumor tersebut dinilai tidak benar.

KS, kata dia saat ini masih fokus pada rencana kerjasama dengan POSCO Korea yang akan membangun pabrik baja di Cilegon senilai 6 miliar dollar AS. Naskah kerjasama antara KS dan POSCO diperkirakan akan ditandatangani akhir bulan ini sehingga pengerjaan pabrik akan segera dimulai dan diharapkan rampung pada 2013 untuk tahap pertama. Pabrik itu akan memproduksi baja sebesar 6 juta ton yang sebagian besar digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Menurut Wawan, PT Gunawan Dianjaya Steel memang cukup berkepentingan dengan KS karena mereka membutuhkan bahan baku baja. Selama ini bahan baku produk baja nasional banyak didatangkan dari Cina, namun seiring dengan peningkatan harga menyebabkan banyak perusahaan baja nasional yang kesulitan mendapatkan bahan baku dengan harga murah. Meski demikian, KS belum berniat untuk membeli saham PT Gunawan.

Kinerja Q-2

Terkait dengan kinerja PT Gunawan Dianjaya Steel di kuartal dua ini, menurut hadi masih tetap tumbuh disebabkan harga jual plat baja tetap tinggi yakni 775-780 dollar AS per ton.

Hadi memprediksi laba bersih perseroan di kuartal dua ini tumbuh 100 persen dibanding kuartal pertama 2010 atau sekitar 80 miliar rupiah, sementara di kuartal satu ini laba bersihnya 40,4 miliar rupiah. Dengan capaian tersebut, perseroan optimistis kinerja penjualan dan laba bersih hingga akhir tahun bisa tumbuh 40-60 persen sesuai dengan target awal.

Direktur Industri Logam Ditjen Industri Logam Mesin Tekstil dan Aneka (ILMTA) Kementerian Perindustrian IG Putu Suryawirawan mengatakan, industri baja pada 2010 diprediksi tumbuh sekitar 5 persen sampai 10 persen, lebih tinggi dibanding 2009 yang minus 0,06 persen.

Pertumbuhan itu dipicu membaiknya kondisi ekonomi dalam negeri dan global sehingga konsumsi baja ikut meningkat. Konsumsi baja nasional saat ini sekitar 8 juta sampai 9 juta ton per tahun, sedangkan kapasitas produksi nasional hanya 4 juta ton, 2,5 juta ton diantaranya diproduksi dari pabrik Krakatau Steel. (gus).

Tidak ada komentar: