Minggu, 20 Desember 2009

PT Astra Otoparts Tbk Operasikan Mesin Baru

JAKARTA – Perusahaan suku cadang kendaraaan, PT Astra Otoparts Tbk akan memulai produksi lima mesin plastic part pada kuartal satu tahun depan untuk mengenjot pendapatan 2010 agar lebih tinggi dibanding tahun ini.




Direktur Astra Otoparts Robby Sani mengatakan, perseroan telah membeli lima mesin produksi baru pembuatan plastik komponen untuk onderdil kaca spion kendaraan atau plastic part pada akhir tahun ini. Mesin itu, direncakan akan mulai berproduksi pada kuartal satu 2010.

“Lima mesin produksi plastik komponen untuk onderdil kaca spion rencananya akan mulai produksi kuartal satu tahun depan sehingga pendapatan dan laba 2010 diprediksi bisa lebih baik dibanding tahun ini,” katanya kepada Koran Jakarta, Minggu (20/12).

Dana untuk membeli mesin produksi itu, kata dia diambil dari belanja modal tahun ini yang 100 miliar sampai 150 miliar rupiah. Untuk belanja modal tahun depan diperkirakan lebih dari jumlah tahun ini, namun secara pasti belum bisa disebutkan.

Pengoperasian mesin tersebut untuk memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat, dan pada tahun depan dipastikan bakal naik dibanding tahun ini dipicu oleh naiknya konsumsi kendaraan. Sementara itu, jumlah produksi dari mesin yang akan dioperasikan tersebut tidak bisa disebutkan, karena item produk yang akan diproduksi banyak.

Oleh karena itu, pihaknya memperkirakan pendapatan dan laba bersih tahun depan bakal lebih tinggi dibanding tahun ini, namun secara rinci belum bisa disebutkan karena sedang dilakukan perhitungan.

Menurut Robby, pendapatan dan laba bersihnya tahun depan diproyeksikan bakal lebih tinggi dibanding realisasi tahun ini karena beberapa hal, pertama, adanya peningkatan konsumsi kendaraan menurut proyeksi Gabungan Pengusaha Mobil Indonesia , selain itu perseroan juga sedang menyusun sejumlah rencana ekspansi usaha.

Selain mengoperasikan lima mesin produksi baru, perseroan juga rencananya akan menambah jumlah main dealer kendaraan roda dua dari 42 main dealer saat ini menjadi 44 main dealer. Perseroan juga akan mulai masuk ke pasar baru di Afrika. Perseroan juga akan memperkuat jaringan distribusi dan meningkatkan kemampuan proses pendistribusian barang ke pasar replacement market.

Untuk kinerja tahun ini, menurut Robby, perseroan memperkirakan pendapatannya mencapai 5,2 triliun rupiah, turun tipis dibanding realisasi 2008 yang 5,3 triliun rupiah. Meski demikian, laba bersihnya diperkirakan naik sekitar 10 persen yakni mencapai 666 miliar rupiah.

Peningkatan laba bersih itu, kata Robby dipengaruhi oleh langkah perusahaan yang telah berhasil melakukan efisiensi dan didukung oleh penurunan bahan baku khususnya bahan baku baja, alumunium, pastik dan karet. Selain itu, penguatan rupiah dan penurunan Dollar AS juga menyebabkan margin atau keuntungannya menjadi lebih besar sehingga laba bersih yang diterima tahun ini diprediksi naik sekitar 10 persen.

Hingga September ini, perseroan membukukan pendapatan 3,8 tirliun rupiah turun 6,0 persen dibanding 2008, sedangkan laba bersihnya 547 miliar rupiah turun 5,0 persen dibanding September 2008 yang 574 miliar rupiah.

Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Gunadi Sindhuwinata mengatakan, konsumsi kendaraan atau otomotif nasional tahun depan diprediksi naik dua kali lipat disbanding pertumbuhan ekonomi nasional yang 5,5 persen, sehingga pertumbuhan otomotif sekitar 10-12 persen.

Peningkatan itu dipicu oleh langkah pemerintah yang akan memacu pembangunan infrastruktur yang masuk dalam rancangan utama prioritas kerja di era Kabinet Indonesia Bersatu kedua ini. Selain itu, membaiknya produksi dan harga komoditas tambang dan perkebunan juga akan menyumbang pertumbuhan kendaraan komersial di Indonesia.

"Prediksi saya penjualan kendaraan komersial seperti truk kategori dua sebanyak 70.000 unit, sedangkan truk kategori tiga sebanyak 16.000 unit," katanya. (gus).

Tidak ada komentar: