Minggu, 06 Desember 2009

Pemilik Waralaba KFC Siapkan Capex Rp200 M

BATAM – Perusahaan makanan pemilik waralaba Kentucky Fried Chicken (KFC), PT Fast Food Indonesia Tbk menyiapkan dana 200 miliar rupiah dari kas internal untuk belanja modal (Capital expenditure/Capex) tahun depan yang akan digunakan untuk membuka sekitar 30 gerai KFC baru. Itu dilakukan untuk mengerjar target pertumbuhan pendapatan sekitar 18 persen di 2010.








Direktur yang juga Sekretaris Perusahaan Fast Food Justinus Dalimin Juwono mengatakan, perseroan berencana akan membuka sekitar 30 gerai baru KFC yang difokuskan di kota besar luar Jawa. Untuk itu telah disiapkan belanja modal sekitar 200 miliar rupiah dari kas internal.

“Kinerja tahun ini diperkirakan sesuai dengan target, dan tahun depan kami telah menyiapkan dana 200 miliar rupiah untuk membuka 30 gerai KFC,” katanya kepada Koran Jakarta, Minggu (6/12).

Pembukaan gerai itu, kata dia perlu dilakukan karena konsumsi masyarakat diperkirakan meningkat seiring dengan membaiknya perekonomian nasional. Dengan demikian, pendapatan perusahaan pada tahun depan diharapkan bisa tumbuh 18 persen dibanding 2009.

Untuk meningkatkan jumlah pengunjung, perseroan juga sedang melakukan renovasi sejumlah gerai KFC dan memperbarui formatnya untuk menciptakan kenyamanan pada pengunjung.

Menurut Justinus, perbaikan format gerai KFC perlu dilakukan agar konsumen tetap setia, pasalnya saat ini sudah banyak restoran cepat saji yang juga franchise dari negara lain, sehingga pihaknya perlu memperbaiki format yang ada agar bisa bersaing.

Selain itu, perseroan juga lebih fokus pada target pasarnya yakni anak muda, dengan membentuk KFC Music Factory. Melalui program ini KFC mengorbitkan sejumlah artis atau band indie yang potensial. Strategi yang digunakan yakni dengan memasangkan lagu dan video klip musik-musik tersebut di gerai KFC. Sehingga, selama konsumen makan di gerai KFC, konsumen akan dihibur oleh musik tersebut. Jika konsumen menyukai lagu tersebut, maka bisa langsung memesan album tersebut di kasir.

Terkait dengan kinerja tahun ini, Justinus memperkirakan nilai penjualan mencapai 2,4 triliun rupiah sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Pencapaian target itu dipengaruhi oleh telah dibukanya sekitar 30 gerai baru KFC pada tahun ini sesuai dengan target.

Kepala Riset Asia Financial Network (AFN) Rowena Suryobroto mengatakan, emiten yang memproduksi makanan kinerjanya tahun ini relatif lebih baik ketimbang sektor lain yang terkena dampak resesi global. Itu disebabkan, perusahaan makanan memproduksi produk yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat, sehingga meskipun dalam kondisi krisis masyarakat tetap makan.

Oleh karena itu, pertumbuhan kinerja Fast Food memang sudah diprediksi sebelumnya, terlebih perusahaan itu juga ekspansif dengan membuka gerai baru.

Untuk tahun depan, emiten makanan juga masih menjadi primadona karena kinerjanya diperkirakan tetap tumbuh. Perseroan sendiri disarankan untuk tetap ekspansif karena permintaan masih tetap tinggi. (gus).

Tidak ada komentar: