Kamis, 03 Desember 2009

Indah Kiat Tingkatkan Kapasitas Produksi

JAKARTA - Perusahaan kertas, PT Indah Kiat Pulp dan Paper Tbk berencana meningkatkan kapasitas produksi sebesar 5-10 persen dari posisi saat ini yang 4,4 juta ton pada tahun depan. Itu dilakukan untuk mengejar target pertumbuhan pendapatan 10-15 persen di 2010.






Direktur Indah Kiat Yan Partawijaya mengatakan, pihaknya optimisitis kinerja tahun depan bisa lebih tinggi dibanding tahun ini, karena sudah ada perkiraan bakal naiknya permintaan dari pelanggan di Amerika, Eropa, Asia dan juga dari pasar dalam negeri.

“Kapasitas produksi pabrik akan dinaikan tahun depan karena utilisasinya sudah hampir 95 persen, itu dilakukan untuk mengejar target pertumbuhan pendapatan 10-15 persen pada tahun depan,” katanya kepada Koran Jakarta, Kamis (3/12).

Oleh karena itu, perseroan memasang target pertumbuhan pendapatan sebesar 10-15 persen pada tahun depan, sehingga laba bersih yang diterima juga diharapkan bisa lebih besar dibanding tahun 2009.

Untuk mengejar target tersebut perseroan akan meningkatkan kapasitas produksi pabriknya sebesar 5-10 persen, dari saat ini yang 4,4 juta ton per tahun. Peningkatan kapasitas produksi itu perlu dilakukan karena utilisasinya saat ini sudah mencapai 95 persen, sehinggi untuk meningkatkan produksinya maka kapasitas pabrik harus di perbesar.

Ditambahkan, untuk menigkatkan kapasitas produksi tersebut perseroan tidak akan menambah mesin baru, tetapi akan dilakukan dengan cara modifikasi mesin, sehingga tidak dibutuhkan investasi yang besar.

Perseroan sendiri, kata Yan akan melakukan penghematan pada tahun depan untuk menjaga kas perusahaan (Cash Flow). Untuk itu, belanja modal yang akan dikeluarkan tahun depan diperkirakan relatif sama dengan tahun 2009 yakni sekitar 30 juta dollar AS atau sekitar 300 miliar rupiah dengan kurs 10.000 rupiah per dollar AS yang diperoleh dari kas internal dan pinjaman bank.

Terkait dengan kinerja penjualan tahun ini, menurutnya diperkirakan sesuai dengan proyeksi yakni naik sekitar 10 persen disbanding 2008, namun Yan belum dapat menyebutkan angkanya secara pasti karena harus melaporkan ke Bapepam-LK terlebih dahulu.

Sementara itu, pada semester satu 2009 perseroan mencatat kerugian bersih yang signifikan yakni 88,862 juta dollar AS dibandingkan periode yang sama tahun 2008 yang 180,384 juta dollar AS.

Pada semester satu itu juga perseroan mengalami penurunan asset sebesar 2,97 persen menjadi 5,767 miliar dollar AS dari sebelumnya 5,944 miliar dollar AS. Penurunan aset itu dipengaruhi oleh adaya penurunan pada semua pos keuangan perseroan. Sementar a itu, penjualan bersih INKP di semester satu 2009 tergerus 37,11 persen menjadi 786,886 juta dollar AS disbanding periode yang sama tahun 2008 yang meraih penjualan 1,251 miliar dollar AS.

Menurut Yan, penurunan kinerja di Semester satu itu dipengaruhi oleh harga kertas yang cukup rendah, namun harga kertas mulai merangkak naik di kuartal tiga 2009 sehingga pendapatan sampai akhir tahun diprediksi sesuai target.

Ketua Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia M Mansur mengatakan, harga bubur kertas atau pulp di pasar internasional terus melesat sejak kuartal tiga 2009 yang menembus angka 789 dollar AS per ton pada Oktober 2009 atau naik sekitar 4-5 persen dan itu merupakan harga tertinggi Ini sepanjang 2009.

Potensi peningkatan harga kertas tersebut, kata dia bakal berlanjut sampai akhir tahun ini dipicu oleh naiknya permintaan pulp, baik dari pasar ekspor maupun dari pasar dalam negeri. Sebelumnya, harga pulp terpuruk akibat krisis global hingga 50 persen, pada semester pertama 2009 lalu.

Meski lonjakan harga pulp saat ini terbilang cepat, kata Mansur, namun angkanya masih lebih rendah dibandingkan dengan harga 2008 yang mencapai 900 dollar AS per ton pada Juni 2008. (gus).

Tidak ada komentar: