Rabu, 11 Agustus 2010

Singapura Investor Terbesar di Batam

BATAM – Nilai investasi asing yang masuk ke Batam pada kuartal dua ini mencapai 50,6 juta dollar AS, naik 199,4 persen dibanding kuartal pertama 2010 yang 16,9 juta dollar AS. Sebagian besar investor asing tersebut berasal dari Singapura yang membangun industri galangan kapal.



Direktur Investasi, Marketing dan Humas Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (Otorita Batam) Rustam Hutapea mengatakan nilai investasi asing ke Batam terus mengalami pertumbuhan, pada kuartal satu ini mencapai 50.6 juta dollar AS naik 199,4 persen dibanding kuartal sebelumnya yang 16,9 juta dollar AS sehingga selama semester satu 2010 total investasi yang masuk ke Batam mencapai 67,4 juta dollar AS.

“Iklim investasi di Batam masih kondusif dan aman dipicu oleh komitmen pemerintah yang kuat mendukung pelaksanaan FTZ yang memberi keyakinan dan peluang usaha semakin cerah,” katanya, Rabu (4/8).

Nilai investasi tersebut, merupakan aplikasi yang masuk ke Otorita Batam atau BP FTZ Batam selama Januari sampai Juni 2010. Sementara itu, asal negara yang paling banyak menanamkan investasinya berasal dari Singapura kemudian Malaysia dan Taiwan .

Sebagian besar dana yang ditanamkan ke Batam, kata Rustam dikelola untuk bisnis galangan kapal, kemudian bisnis lainnya seperti restoran dan jasa rekreasi, perdagangan dan industri komponen elektronik.

Singapura Terbesar

Pengusaha Singapura diketahui masih menjadi penanam modal terbesar di Batam dengan jumlah perusahaan mencapai 363 badan atau lebih dari separuh dari total jumlah perusahaan pada 2008 yang 505 perusahaan, dengan nilai investasi 819,1 miliar dollar AS. Jumlah itu dipastikan akan terus meningkat seiring dengan perbaikan iklim investasi dan regulasi di Batam.

Ketua Kamar Dagang dan Industri Kota Batam, Nada Soraya mengatakan, Investor Singapura memang harus menjadikan Batam sebagai tempat relokasi pabriknya, karena lebih efisien dibanding harus merelokasi ke negara lain, mengingat kedekatan jaraknya.

Meski demikian, pemerintah daerah tidak boleh hanya mengandalkan kedekatan jarak untuk menjaring investor dari Singapura. Beberapa hal yang harus diperhatikan juga antara lain, regulasi yang pro bisnis, birokrasi yang efisien dan kehandalan infrastruktur.

Negara lain seperti Malaysia dan Vietnam serta Cina juga diketahui menjadi incaran investor singapura untuk menanamkan modalnya, sehingga dibutuhkan daya saing yang kuat bagi Batam untuk menarik investor asal Singapura sebelum mengalihkan dananya ke negara lain.

Iklim investasi Batam sendiri saat ini kian baik karena sudah berlakunya status kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas yang membebaskan tarif pajak dan cukai untuk seluruh jenis barang yang masuk maupun keluar Batam.

Persoalan saat ini kata Nada, pemerintah belum mengeluarkan revisi Peraturan Pemerintah tentang FTZ (PP No 2 tahun 2009) yang ditunggu oleh dunia usaha. Nada kuatir jika pemerintah tidak bertindak cepat dengan mengeluarkan aturan yang telah direvisi tersebut maka investor asing yang sudah tertarik untuk menanamkan modalnya ke Batam akan hengkang ke negara lain. (gus).

Tidak ada komentar: