Rabu, 11 Agustus 2010

Puasa dan lebaran Tingkatkan Penjualan Emiten Makanan dan Minuman

JAKARTA – Waralaba pemilik gerai Kentucky Fried Chicken (KFC), PT Fast Food Indonesia Tbk memperkirakan penjualannya naik sekitar 20 persen saat puasa dan lebaran ini sehingga penjualan selama semester dua bakal lebih tinggi dibanding semester satu yang 1,4 triliun rupiah. Dengan demikian, perusahaan itu optimistis bisa mencapai target penjualan 2,8 triliun rupiah hingga akhir tahun.



Direktur Fast Food Indonesia Justinus Dalimin luwono kepada Koran Jakarta mengatakan, penjualan selama puasa dan lebaran tahun ini diprediksi meningkat sekitar 20 persen dibanding bulan biasa karena tingkat kunjungan masyarakat atau konsumen ke gerai KFC naik.

“Kami sangat optimistis target penjualan 2,8 triliun rupiah hingga akhir tahun bisa tercapai, karena pada semester satu saja kami sudah meraih separuh dari target tersebut,” katanya, Jumat (6/8).

Untuk itu, perseroan telah menyiapkan beberapa program untuk menjaring konsumen guna mendongkrak penjualan selama puasa dan lebaran. Program tersebut antara lain perbaikan format gerai, program harga khusus dan penambahan gerai dengan alokasi belanja modal sekitar 200 miliar rupiah dari kas internal. Perseroan akan membuka 30 gerai baru tahun ini di Bandung , Jakarta , Surabaya dan Pontianak .

Menurut Justinus, naiknya penjualan selama puasa dan lebaran akan berpengaruh positif terhadap kinerja semester dua 2010. Dia memperkirakan penjualan selama semester kedua ini naik 20 persen dibanding semester pertama yang 1,4 triliun rupiah, sehingga target penjualan 2,8 triliun rupiah ngga akhir tahun 2010 bisa terlampaui.

Membaiknya kinerja penjualan tahun ini akan dialami oleh sebagian besar perusahaan makanan dan minuman lainnya dipicu pertumbuhan ekonomi dalam negeri dan global paska krisis 2008. Perbaikan ekonomi tersebut telah meningkatkan pendapatan masyarakat sehingga konsumsi naik.

Perusahaan makanan lainnya, PT Mayora Indah Tbk memprediksi penjualannya tumbuh sekitar 15-20 persen saat puasa dan lebaran tahun ini. Untuk mendongkrak penjualannya, perseroan telah menyiapkan produk baru sebanyak dua hingga tiga jenis yang segera di launching.

Managing Director Mayora Indah, Ongkie Tedjasurja mengatakan seperti tahun sebelumnya, penjualan produk makanan dan minuman akan meningkat saat puasa dan lebaran. Peningkatan penjualan paling tinggi diperkirakan akan terjadi untuk produk produk biskuit, minuman, makanan sehat, permen, wafer, serta produk dairy. Naiknya penjualan selama puasa dan lebaran itu akan memicu penjualan selama semester dua sehingga nilainya diprediksi lebih tinggi dibanding semester satu 2010.

Pada semester satu ini, perseroan membukukan penjualan 3,31 triliun rupiah naik 37,9 persen dibanding periode sama 2009 yang 2,4 triliun rupiah. Akibatnya, laba bersih naik 29,4 persen dari 163,4 miliar rupiah di semester satu 2009 menjadi 211,45 miliar rupiah di semester satu ini.

Menurut Ongkie, kontribusi penjualan masih diperoleh dari dalam negeri karena perseroan memang fokus pada pasar domestic yakni 85 persen dari total penjualan sedangkan sisanya 15 persen di ekspor.

Kepala Riset Asia Financial Network (AFN) Rowena Suryobroto mengatakan sector makanan dan minuman tetap menjadi primadona bagi investor untuk menanamkan modalnya selain sektor komoditas.

Itu disebabkan penjualan industri makanan dan minuman akan tetap tumbuh dalam kondisi apapun, seperti yang terjadi pada 2009 ketika hampir seluruh industri mengalami tekanan, namun sector industri makanan dan minuman justru tumbuh sekitar 15 persen.

Menurutnya, hal itu wajar karena dalam kondisi sesulit apapun, orang tetap mengonsumsi makanan dan minuman sehingga penjualan industri makanan dan minuman akan tetap tumbuh, terlebih pada tahun ini perekonomian nasional dan global membaik yang meningkatkan pendapatan masyarakat sehingga memicu konsumsi.

"Makanan merupakan kebutuhan pokok masyarakat sehingga konsumsi akan tetap tumbuh. Kinerja emiten yang memproduksi makanan tetap lebih baik dibanding sektor lain yang rentan terhadap krisis," kata dia. (gus).

Tidak ada komentar: