Rabu, 11 Agustus 2010

PLN Batam Berlakukan Sistem Pra Bayar

BATAM – PT Pelayanan Listrik Nasional (PLN) Batam akan memberlakukan penagihan listrik ke konsumen melalui sistem Prabayar mulai tahun 2011 agar penggunaan listrik lebih efektif dan efisien.



Sekretaris Perusahaan PT PLN Batam Lutfi Nazi mengatakan, untuk menerapkan sistem Prabayar dibutuhkan investasi yang cukup besar untuk membeli software, membangun jaringan dan menyediakan infrastruktur pendukung seperti pendirian konter yang akan menjual pulsa pra bayar. Meski demikian, langkah tersebut akan menguntungkan dalam jangka panjang.

Dijelaskan, sistem listrik prabayar mengadopsi pengisian pulsa pada telepon selular melalui voucher yang terdiri dari angka berisi 13 digit. Untuk itu, PLN menyediakan voucher dengan harga 20 ribu rupiah, 50 ribu rupiah, 100 ribu rupiah, 200 ribu rupiah, 500 ribu rupiah hingga 1 juta rupiah. Angka yang tertera dalam voucher itu nantinya diketikan dalam perangkat digital pada meteran listrik.

“Jika ingin membatasi penggunaan listrik hanya 100 ribu sebulan misalnya, pelanggan tinggal menyesuaikan penggunaan listrik di rumahnya supaya pulsa tak cepat habis. Di tengah bulan, pelanggan juga bisa mengecek sendiri, kira-kira berapa sisa pulsa setrumnya melalui meteran digital tersebut. Jika pulsa tinggal sedikit atau hanya cukup untuk tiga hari pemakaian normal, maka lampu indikator pada meteran akan menyala otomatis,” kata Lutfi, Selasa (27/7).

Perhitungan tarif, kata dia relatif sama dengan besaran tarif dengan sistem paska bayar, yakni terdapat klasifikasi pelanggan yang dibedakan berdasarkan daya terpasang, misalnya pelanggan golongan rumah tangga dengan daya terpasang 6 ampere, akan berbeda tarifnya dengan pelanggan 10 ampere.

Sistem prabayar tersebut menurut Lutfi memiliki kelebihan disbanding sistem yang berjalan selama ini atau sistem Paska Bayar, sebab memungkinkan konsumen untuk mengontrol sendiri penggunaan listriknya. Pelanggan juga tak perlu repot mengantre untuk membayar tagihan listrik.

Sistem Pra bayar juga akan menghilangkan kerugian konsumen akibat kesalahan petugas pencatat meteran yang sering terjadi selama ini.

Dikatakan, perseroan saat ini sudah memiliki softwarenya dan akan dikerjakan pemasangan jaringannya. Untuk tahap awal, sistem ini akan dikenakan untuk pelanggan pemasangan baru atau mereka yang memasang listrik awal 2011. Setelah itu, pelanggan lama yang meterannya sudah dialihkan ke sistem Pra bayar juga akan dikenakan sistem tersebut. PLN Batam memiliki 211.931 pelanggan per Juli 2010.

Direktur Utama PLN (Persero) Dahlan Iskan saat berbicara dalam seminar ketenagalistrikan di Batam beberapa waktu lalu mengatakan, minat masyarakat untuk menggunakan meteran prabayar sangat tinggi, sementara pasokan meteran prabayar masih kurang.

Untuk tahun ini saja, sudah terpasang 1 juta pelanggan Pra Bayar, sementara target hingga akhir tahun sebanyak 5 juta pelanggan. Oleh sebab itu, PLN berencana mengimpor besar-besar perangkat meteran Pra Bayar dari Cina.

Impor dilakukan karena belum banyak perusahaan nasional yang memproduksi meteran Pra Bayar tersebut, padahal kebutuhannya cukup tinggi. Pada tahun 2011 kebutuhan mencapai lebih dari 5 juta unit dan tahun 2012 ditaksir sekitar 10 juta unit dan angka itu akan terus meningkat, seiring rencana PLN yang akan melakukan migrasi sistem Paska Bayar menjadi sistem Pra Bayar. (gus).


Tidak ada komentar: