Rabu, 11 Agustus 2010

RONA - Lebih Sukes Dengan Komunikasi

Tidak mudah bagi manajemen sebuah perusahaan untuk mengelola karyawan dengan latar belakang suku, pendidikan dan ekonomi yang berbeda, namun melalui komunikasi yang efektif bisa menjadi resep mencapai sukses.



Kawasan industri Batamindo merupakan kawasan industri terbesar di Batam yang didalamnya terdapat lebih 80 perusahaan internasional dan memperkerjakan lebih dari 8.000 karyawan dari berbagai suku di Indonesia dan juga mancanegara.

Tentu tidak mudah bagi pengelola kawasan industri tersebut untuk mengelola sekian banyak perusahaan asing yang memperkerjakan ribuan karyawan. Namun, dengan komunikasi yang efektif itu bisa dilalui.

General Affair Kawasan Industri Batamindo, Edi Kadir menjelaskan, banyak karyawan dan pimpinan perusahaan yang tidak terlalu memandang penting komunikasi. Itu bisa dilihat dari situasi kerja dimana pimpinan merasa sebagai seorang pimpinan yang harus mendapat penghormatan dan perkataannya menjadi perintah yang harus dijalani bawahannya.

Akibatnya, sering karyawan menjadi sungkan atau kurang berani untuk mengemukakan pendapatnya di hadapan pimpinan, walaupun sering pendapat itu lebih baik dari apa yang dipikirkan pimpinan.

Dengan situasi kerja demikian, akan sulit sebuah perusahaan mencapai tujuannya, karena komunikasi tidak terbangun dengan baik. Padahal sebagai asset utama, pemikiran karyawan sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan untuk mencapai maksud dan tujuannya.

Dalam satu kasus dicontohkan oleh Edi, misalnya ada seorang karyawan yang merasa dirinya punya potensi, tapi karyawan tersebut tidak bisa mengeskplore potensinya tersebut karena situasi kerja yang tidak memungkinkan.

Akibatnya, si Karyawan hanya bekerja berdasarkan perintah sehingga pimpinan perusahaan atau Manager dan si Karyawan itu sendiri merasa kurang potensial.

Pimpinan yang jeli, mestinya sudah bisa membaca situasi tersebut dan harus memecahkan kebuntuan yang dihadapi karyawan dengan cara komunikasi. Dan komunikasi tidak perlu dilakukan dengan cara resmi, tapi bisa sambil ngobrol santai di iringi dengan pembicaraan tentang pekerjaan.

Yang paling parah, kata Edi, Pimpinan perusahaan mengambil tindakan terhadap karyawan berdasarkan rumor, persepsi dan isu bukan dari fakta yang sesungguhnya dihadapi oleh karyawan.

Padahal dengan meluangkan waktu sekitar 15 atau 30 menit, pimpinan perusahaan bisa lebih memahami permasalahan yang dihadapi oleh karyawan sekaligus bisa mengetahui potensi yang ada di diri karyawan tersebut untuk mencapai tujuan manajemen.

Kebuntuan komunikasi juga bisa menimbulkan sekelompok karyawan yang sulit diatur, akibatnya dibutuhkan tenaga dan waktu yang cukup untuk mengatasi karyawan tersebut.

Bagi seorang pimpinan perusahaan atau Manager bisa melakukan beberapa tindakan atau langkah untuk mengatasi karyawan yang sulit tersebut. Pertama, Mencari fakta yang terjadi di lapangan dan hindari gosip, rumor, persepsi, atau berbagai informasi yang tidak membenarkan dengan maksud untuk mendapatkan bukti sendiri atau menerima informasi dari pihak yang tepat.

Kedua, Buat evaluasi dengan penuh pertimbangan terhadap fakta yang ada. Ketika telah mendapati seorang karyawan yang termasuk dalam kategori sulit, perkirakan status permasalahan tersebut terhadap situasi yang terjadi. Beberapa pertanyaan yang dapat membantu merumuskan hal ini antara lain: “Seberapa besar kerusakan operasional yang disebabkan oleh karyawan ini?”, “Apakah efek yang dirasakan oleh tim akubat perilaku karyawan?”, “Seberapa besar kerugian produktivitas tim atau departemen yang diakibatkan oleh ketidakpatuhan karyawan?”. Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini terkadang mempengaruhi jenis tindakan yang akan diambil untuk memperbaiki situasi.

Ketiga, Buat rencana aksi untuk memperbaiki situasi. Sebagai seorang manajer, tentunya telah menguasai nilai-nilai perencanaan. Situasi ini juga tidak berbeda dengan perencanaan biasanya. Seorang pimpinan atau manajer harus merencanakan waktu pelaksanaan tindakan, menentukan tempat untuk mempresentasikan permasalahan pada karyawan, serta menentukan apakah diutuhkan kehadiran pihak lain untuk menyelesaikan masalah ini dengan karyawan yang bersangkutan.

Keempat, Ambil Tindakan segera dengan waktu yang tepat. Hadapi permasalahannya, jangan dihindari. Hal ini mungkin akan membuat maneger atau pimpinan perusahaan merasa tidak enak, tapi ini adalah bagian dari tugas. Permasalahan ini tidak akan dapat membaik dengan sendirinya, dan bahkan dapat menjadi lebih buruk apabila tidak segera diatasi.

Kelima, Berpikir positif dan mencari solusi, perlu diingat tujuan menghadapi masalah ini adalah untuk menciptakan solusi, bukan untuk ‘menang’, sehingga Manager harus fokus pada perilaku tidak sesuai, bukan pada individunya. Jadilah orang yang positif dan katakan pada karyawan apa yang Anda inginkan darinya.

Karyawan sulit, jika dikelola dengan baik dan sesuai biasanya akan menjadi pemain dalam tim yang produktif. Dengan langkah tersebut, Manager sebenarnya telah memberikan kesempatan bagi karyawan sulit tersebut untuk sukses. (gus).



Tidak ada komentar: