Minggu, 20 Juni 2010

Profesinya Penjual Perawan

Deretan wanita muda itu duduk bak pajangan sayap ayam yang siap di panggang, duduk berjejer dengan gaya masing masing, ada yang sambil menghisap rokok ada juga yang sibuk memencet telpon selulernya. Profesi wanita tersebut adalah tukang pijat, sekaligus plus plus plusss…



Salon dan Massage di Ruko Permai Indah Komplek Bumi Indah Nagoya Batam itu sepintas hanya menyediakan jasa salon dan massage, itu terlihat dari penataan ruangan salon dan tempat pijat seadanya, namun setelah beranjak ke lantai dua dan tiga baru terlihat kalau di tempat itu juga menyediakan tempat untuk melakukan hubungan asusila dengan tersedianya kamar kecil kecil.

Adanya praktik prostitusi terselubung itu baru diketahui setelah kepolisian Batam melakukan penggerebekan di tempat itu dan ditemui puluhan wanita muda dan ada juga yang sedang melayani pria hidung belang.

Anang pemilik usaha itu, mengaku dia hanya menyediakan jasa salon dan pijat namun bagi pasien yang datang dan suka sama pekerjanya untuk diajak melakukan hubungan asusila bukan lagi menjadi tanggung jawabnya.

Salah seorang wanita asal Cianjur Jawa Barat yang berumur 14 tahun, N bercerita awalnya dia bekerja di tempat itu karena diajak oleh seorang wanita bernama Tiara yang menjanjikan pekerjaan di rumah makan di Singapura. Namun, bukan pekerjaan yang diperoleh tapi dia harus melayani pria hidung belang dengan imbalan yang tak sepantasnya.

Dalam satu hari, katanya bisa melayani sekitar empat orang laki laki dan untuk itu dia hanya memperoleh pendapatan sekitar 400 sampai 500 ribu rupiah, padahal transaksi prostitusi di lokasi itu mencapai jutaan rupiah untuk setiap orangnya.

N yang berambut panjang dan kelihatan masih lugu itu merasa tertipu dengan Ibu Tiara yang mengajaknya bekerja, karena pekerjaan yang dijalani sekarang tidak sesuai dengan janjinya.

Meski demikian, N terpaksa harus melakukannya karena jika tidak maka dia tidak memiliki pekerjaan dan pendapatan untuk membayar sewa kosan dan makan.

Pemilik usaha tersebut, Anang mengakui bahwa ia mendapatkan N dari Tiara yang memang sudah sering memasok wanita wanita muda untuk bekerja di massage dan salonnya.

“N sendiri dikatakan Tiara berumur 19 tahun bukan 14 tahun, walaupun pada saat menerimanya sebagai pekerja N tidak memiliki KTP, karena saat itu saya memang butuh pekerja,” katanya.

Tiara yang berhasil di ringkus Kepolisian mengaku sudah lama menjalani profesi sebagai pedagang wanita muda. Wanita wanita muda itu diperoleh dari berbagai daerah di Indonesia dan kebanyakan berasal dari Jawa, selanjutnya di kirim ke Singapura dan Malaysia serta Batam.

Tiara menjalani profesi itu sejak dia dinikahi secara siri oleh warga negara Malaysia yang dikenalnya ketika dia menjadi TKW pembantu rumah tangga di Johor.

Sejak itu, dia sering keluar masuk Malaysia dan mulai menjalani profesi baru sebagai penjual wanita wanita muda karena permintaan yang cukup tinggi. Tidak hanya memasok wanita muda ke Malaysia , Tiara juga memasok wanita ke Batam dan Singapura.

Wanita asal Prabumulih Provinsi Sumatra Selatan itu mencari sendiri mangsanya di berbagai daerah, namun untuk memudahkan pencarian dia juga sudah memilki jaringan yang cukup kuat di berbagai daerah.

Akhir bejat yang dilakukan Tiara selama ini tidak pernah di endus kepolisian karena Tiara sering berpindah tempat tinggal, dia tidak memiliki tempat tinggal tetap di Batam. Di Batampun terkadang hanya beberapa minggu terus pergi ke berbagai daerah dan Singapura serta Malaysia .

Menurut Tiara, dia menjalani profesi itu karena himpitan ekonomi karena keluarganya di kampung hidup dalam kondisi memilukan terlebih saudaranya banyak. Selain itu juga disebabkan adanya dorongan dari Suami yang memang sudah memiliki jaringan di Singapura dan Malaysia sehingga pemasarannya lebih mudah.

Wanita wanita muda yang diperoleh dari berbagai pelosok daerah itu di iming imingi pekerjaan di salon atau di rumah makan dan pembantu rumah tangga di Singapuara dan Malaysia dengan gaji cukup tinggi diatas 4 juta rupiah per bulan.

Jika sudah terjadi kesepakatan dengan wanita tersebut, maka Tiara langsung membawanya ke tempat tujuan yakni Singapura dan Malaysia namun sebelumnya menetap beberapa minggu terlebih dahulu di Batam.

Selama menetap di Batam itulah, Tiara sering menjual wanita wanita muda itu kepada pria hidung belang di Batam. Caranya dengan menitipkan wanita wanita tersebut ke berbagai salon dan panti pijat seperti yang dilakukannya di Massage dan Salon Ruko Bumi Indah Nagoya.

Tiara menjadi kecanduan menjalani bisnis itu karena keuntungannya juga besar dan dalam waktu singkat. Untuk satu wanita yang dikirim ke Malaysia atau singapuara dia bisa memperoleh untung hingg 10 juta rupiah, setelah dipotong sama ongkos dan biaya makan serta penginapan selama menunggu panggilan, paling dia memperoleh untung sekitar 5 juta rupiah per orang.

Meski demikian, Tiara mengakui saat ini cukup sulit menjalani bisnis tersebut karena petugas di pelabuhan dan aparat berwenang cepat mencium bisnis terlarang tersebut. Itu terbukti dengan di gerebeknya beberapa tempat massage dan salon di Nagoya , seperti yang terjadi di Ruko Bumi Indah tempat biasa Tiara menitup anak ayamnya (sebutan wanita wanita muda yang akan dijual).

Ketika ditanya tentang perasaannya ketika menjual anak gadis orang tersebut, Tiara tanpa merasa sedih dan tanpa merasa bersalah mengatakan biasa saja, karena dia juga mengalami hal seperti itu, dijual oleh seseorang ke Singapura untuk memenuhi nafsu bejat pria hidung belang disana.

Sambil tersenyum santai, Tiara juga mengatakan bahwa itu sudah lajim di Batam dan memang Batam tempat atau surganya prostitusi.

“Kalau tidak percaya lihat aja di sekitaran Nagoya , baik itu dipinggir jalan, di diskotik dan pub pasti banyak tersedia wanita wanita penghibur,” kata dia. (gus).

Tidak ada komentar: