Minggu, 20 Juni 2010

Pemilik Gerai KFC Bagi Dividen Rp83 Per Saham

JAKARTA – Pemilik waralaba Kentucky Fried Chicken (KFC), PT Fast Food Indonesia Tbk memenuhi rencana bisnisnya membagi dividen kepada pemegang saham untuk tahun buku 2009 sebesar 83 rupiah per saham yang akan dibagikan pada Agustus ini, menyusul terpenuhinya target penjualan dan laba 2009.




Direktur Fast Food Indonesia Justinus Dalimin luwono mengatakan, berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Kamis (17/6) diputuskan untuk membagikan dividen tunai kepada pemegang saham sebesar 37.038.750 rupiah yang akan dibagikan kepada 446.250.000 saham, sehingga setiap saham mendapat 83 rupiah.

“Hasil keputusan RUPS Kamis lalu, kami akan bagikan dividen untuk tahun buku 2009 sebesar 83 rupiah per saham yang akan dibagikan Agustus ini,” katanya, Jumat (18/6).

Hasil RUPS juga memutuskan untuk menyimpan dana senilai 1,82 miliar rupiah sebagai dana cadangan dan 143,12 miliar rupiah sebagai laba ditahan.

Menurut Justinus, pembagian dividen sebelumnya sudah direncanakan karena tahun tahun sebelumnya juga dilakukan pembagian dividen. Selain itu, tercapainya target penjualan dan laba tahun 2009 juga mendorong pihaknya untuk melakukan hal tersebut.

Perseroan membukukan nilai penjualan lebih dari 2,4 triliun rupiah sehingga target yang hanya 2,4 triliun rupiah sudah tercapai.

Terkait kinerja tahun ini, Justinus optimisms bakal lebih baik dibanding dengan perolehan 2009. Dia menargetkan pertumbuhan penjualan tahun ini sekitar 18 persen atau sekitar 2,8 triliun rupiah.Sikap optimistis itu dipicu oleh bakal membaiknya kondisi ekonomi nasional seiring dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih dari 5,0 persen. Dengan demikian, pendapatan masyarakat diprediksi meningkat sehingga mendorong pertumbuhan konsumsi.

Untuk mencapai target tersebut, perseroan telah mengalokasikan belanja modal 200 miliar rupiah dari kas internal untuk membuka sekitar 30 gerai baru di berbagai kota di Indonesia. Dalam tahap awal, pihaknya akan membuka satu gerai baru di Bandung pada akhir Maret ini, kemudian pada April dan Mei 2010 akan dibuka gerai baru di lakarta, Surabaya , dan Pontianak .

Kepala Riset Asia Financial Network (AFN) Rowena Suryobroto menilai industri makanan dan minuman merupakan sektor usaha yang tahan banting dan tidak akan terlalu parah terkena dampak krisis ekonomi sehingga pencapaian kinerja Fast Food pada 2009 cukup wajar.

"Makanan merupakan kebutuhan pokok masyarakat sehingga konsumsi akan tetap tumbuh. Kinerja emiten yang memproduksi makanan tetap lebih baik dibanding sektor lain yang rentan terhadap krisis," jelasnya.Untuk kinerja tahun 2010, perusahaan makanan diper-kirakannya masih tetap menjadi primadona. Perusahaan makanan disarankan tetap ekspansif. (gus).


Tidak ada komentar: