Selasa, 01 Juni 2010

Komunitas Vegetarian - Menjadi Gaya Hidup Eksekutif Muda Batam

……..Komunitas vegetarian di Indonesia saat ini sekitar 80.000 jiwa, sedangkan di Batam lebih dari 5.000 jiwa dan angkanya terus berkembang seiring dengan mulai munculnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat tanpa daging.



Komunitas vegetarian di Batam tidak hanya berlatar belakang agama tertentu saja, namun sudah menyebar ke berbagai agama dan kepercayaan, juga dengan latar belakang profesi dan budaya. Komunitas anti makan daging ini, kini berkembang menjadi gaya hidup bagi sebagian eksekutif muda di Batam.

Harun Pandapotan salah seorang anggota vegetarian Batam mengatakan, dia sudah lama tidak mengonsumsi daging, namun baru dua tahun ini saja masuk dalam komunitas vegetarian di Batam.

Komunitas tersebut, kata dia bukan berbentuk lembaga resmi tapi hanya informal yang menjadi tempat curhat atau pertemuan para anggotanya. Pertemuannya juga kebanyakan hanya di rumah makan saat makan siang, dan tentu rumah makan yang dipilih adalah rumah makan vegetarian.

Menurut Harun, kebanyakan anggota komunitas tersebut adalah para pekerja atau eksekutif muda yang sehari harinya sibuk bekerja di berbagai perusahaan seperti perusahaan property, bank, perusahaan otomotif dan lainnya, sehingga mereka tidak memiliki cukup waktu untuk terlibat terlalu jauh dalam berorganisasi.

Oleh karenya, waktu makan siang sering dimanfaatkan oleh komunitas tersebut untuk berbincang bincang, saling tukar pengalaman dan berbagi informasi serta banyak juga anggota yang membicarakan soal bisnis dan pekerjaan mereka masing masing.

“Bahkan tak jarang, mereka melakukan transaksi atau kontak bisnis, seperti penjualan mobil atau penjualan rumah antar sesama anggota,” kata Harun. Salah satu kegiatan rutin yang dilakukan setiap tahun oleh komunitas ini adalah kegiatan sosial donor darah.

Untuk anggota komunitas yang aktif, sering ikut terlibat dalam kegiatan komunitas vegetarian nasional dan internasional, seperti yang baru dilakukan di Batam awal tahun lalu berupa kongres vegetarian se Asia Pasifik ke empat yang diikuti oleh banyak negara.

“Tentu saja banyak hal positif yang bisa diperoleh dengan bergabung di komunitas tersebut,” kata Harun.

Komunitas vegetarian di Batam bahkan saat ini sudah berkembang menjadi gaya hidup para eksekutif muda, dan hampir setiap jam makan siang di semua restoran vegetarian di Batam di penuhi oleh eksekutif muda yang bersantap sekaligus membicarakan bisnis.

Komunitas itu bahkan sering dijadikan sebagai wadah untuk memperluas jaringan atau networking yang mempermudah serta memperlancar anggotanya dalam kegiatan bisnis.

Sheila salah satu anggota komunitas itu yang merasakan dampak positif dari bergabung dalam komunitas tersebut. Sheila yang bekerja di perusahaan agen property itu baru bergabung sekitar enam bulan, dan dari pergumulan dengan komunitas itu dia memperoleh banyak klient atau konsumen yang tertarik untuk membeli property melalui dia. Alhasil, selama enam bulan bergabung di komunitas itu, Sheila sudah berhasil menjual sekitar 10 unit rumah.

Menurut Sheila, dia bergabung dalam komunitas itu memang ingin menambah jaringan sekaligus ingin mendapat informasi yang tepat soal vegetarian, karena selama ini dia memang sudah vegetarian tapi belum 100 persen karena masih mengonsumsi telur dan susu.

Meski ingin menambah jaringan dalam pekerjaannya, Sheila juga tetap aktiv mengikuti kegiatan social dalam komunitas itu, seperti ikut dalam panita kongres Vegetarian se Asia Pasifik di Batam beberapa bulan lalu.

“Menurut saya, banyak manfaat ikut dalam komunitas itu selain banyak temen dan memperluas jaringan juga bisa ikut dalam banyak kegiatan social,” katanya.

Sheila merupakan salah satu anggota komunitas itu yang aktif, dan hampir setiap hari dia selalu menyempatkan diri ke markas komunitas vegetarian di Batam yang berlokasi di Vihara Batam Centre atau tepatnya di restoran Vegetarian Vihara Batam Centre.

Bagi anggota yang aktif atau disebut volunterr, sering terlibat dalam kegiatan sosialisasi tentang pentingnya hidup ala vegetarian bagi kesehatan. Oleh karena itu, Sheila dan rekannya sering turun ke masyarakat memberikan sosialisasi dan juga sering menulis artikel di surat kabar tentang pentingnya vegetarian.

Komunitas itu juga memberi himbauan kepada masyarakat luas untuk tidak mengonsumsi daging setiap hari senin, namun bagi anggotanya tentu saja tidak pernah mengonsumsi daging.

Menurut Sheila, hidup ala vegetarian dengan mengikuti pola makannya memberi andil besar terhadap keharmonisan alam, karena pengikutnya diajarkan untuk mengormati makhluk hidup serta menghargai ekosistemnya. Oleh karenanya, komunitas vegetarian sama sekali tidak mengonsumsi produk makanan hewani sebagai perwujudan dari rasa hormat terhadap makhluk hidup dan mereka hanya mengongsumsi bahan makanan nabati seperti sayur dan buah.

Alasan komunitas ini tidak mengonsumsi sumber makanan hewani atau daging juga karena di dalam daging banyak mengandung sumber penyakit serta hanya memberi energi negatif yang membuat si pengonsumsinya berprilaku lebih kasar.

Sementara itu, bagi masyarakat yang pola makan nya hanya dari produk nabati atau vegetarian justru terlihat lebih sehat, karena sumber makanan nabati mengandung energi positif sehingga si pengonsumsinya berprilaku lebih santun.

Menurut Sheila, hidup sehat ala vegetarian itu juga sudah direkomendasikan oleh banyak ahli gizi, dan bahkan menjadikan pola makan vegetarian sebagai salah satu terapi bagi pasien untuk proses penyembuhan berbagai penyakit.

Alasanya, bahan makanan nabati yang bersumber dari sayur, buah, sereal dan kacang kacangan yang dikonsumsi para vegetarian sangat kaya dengan serat, karbohidrat dan rendah lemak.

Misalnya kacang kedelai mengandung Isoflavon seperti genistein dan daidzein yang bekerja sebagai fito-estrogen, meredam pertumbuhan tumor, membuat tingkat kolesterol darah lebih rendah, mengurangi risiko penggumpalan darah dan mencegah keropos tulang.

Oleh karena itu, dari hasil penelitian ahli kesehatan dunia menunjukan bahwa persentase orang dengan pola vegetarian ke rumah sakit hanya 22 persen dibanding non vegetarian. (gus).

3 komentar:

MowNgemil mengatakan...

Sukses terus buat Komunitas Vegetarian Batam. Saya baru ada info kalo sekarang ada cemilan baru untuk para vegetarian.

portal vegan mengatakan...

Simak resep-resep vegan yang dibawakan khusus oleh davegan-ers di www.davegan.com

Unknown mengatakan...

Bagi yang butuh informasi makanan vegetarian di daerah Jakarta bisa mengunjungi blog:
https://kulinervegetarian.wordpress.com/