Minggu, 20 Juni 2010

Jababeka Gandeng Mitra Strategis Bangun Movieland

JAKARTA – Perusahaan properti, PT Jababeka Tbk diketahui telah mendapatkan investor lokal dan asing untuk bekerjasama membangun kawasan industri film atau Movieland yang membutuhkan dana sekitar 3,6 triliun rupiah. Proyek tersebut diperkirakan rampung akhir tahun ini pada tahap awal, sehingga target pertumbuhan pendapatan 200 persen bisa tercapai pada 2010 ini.




Vice Presiden Corporate Marketing Jababeka Agus H Canny mengatakan, perseroan sudah mendapat investor asing dan lokal (nama investornya tidak bisa disebutkan) yang akan bekerjasama membangun Movieland. Sebelumnya, perseroan juga sudah bekerjasama dengan Multivision Plus sebagai equity partner dan Microsoft Indonesia yang akan men-suffort teknologinya.

“Kami sudah mendapat investor lokal dan asing sehingga proyek Movieland bisa secepatnya dibangun, target kami akhir tahun ini selesai tahap pertama sehingga bisa memberi kontribusi pada pendapatan tahun ini,” katanya, Rabu (16/6).

Dengan adanya kerjasama baru dari investor lokal dan asing tersebut, kata Agus, maka kebutuhan dana untuk membangun Movieland bisa diatasi. Perseroan membutuhkan dana sekitar 3,6 triliun rupiah untuk membangun proyek itu dan 20 persennya akan dipenuhi dari kas internal sedangkan sisanya diperoleh dari mitra strategis.

Setelah kebutuhan dana terpenuhi, perseroan akan menggesa pembangunan proyek tersebut dan diharapkan bisa selesai pada akhir tahun ini, untuk tahap pertama.

Meski proyek tersebut belum selesai, kata Agus pihaknya sudah melakukan pemasaran kepada konsumen luar negeri, caranya dengan mempresentasikan proyek Movieland tersebut kepada pengusaha per film- an di Amerika Serikat dan Eropa ketika mengikuti festival film internasional di Amerika Serikat dan Perancis.

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Jababeka Muljadi Suganda mengatakan, pihaknya berharap proyek Movieland bisa memberi kontribusi sekitar 20 miliar rupiah terhadap pendapatan konsolidasi tahun ini.

Selain itu, beberap proyek lainnya juga diharapkan bisa memberi kontribusi signifikan seperti pabrik pengolahan air bersih dengan nilai kontribusi sekitar 130 miliar sampai 140 miliar rupiah, lalu proyek Dry Port sekitar 30 miliar rupiah.

Perseroan, kata dia menargetkan pertumbuhan pendapatan 200 persen pada tahun ini atau senilai 795,2 miliar rupiah naik dua kali lipat dibanding 2009. Kontribusi pendapatan paling tinggi masih diharapkan dari kawasan industri dan proyek properti lainnya.

Terkait dengan kinerja kuartal satu ini, perseroan membukukan pendapatan 392,6 miliar rupiah turun 14,8 persen dibanding periode sama 2009 yang 460,72 miliar rupiah, sedangkan laba bersih 16,4 miliar rupiah, melonjak bila disbanding kuartal sama 2009 yang mengalami rugi bersih hingga 62,4 miliar rupiah.

Menurut analis PT BNI Securities, Maxi Liesyaputra, sampai akhir 2010, Jababeka diperkirakan membukukan pendapatan 763 miliar rupiah dengan laba bersih 72 miliar rupiah. Pencapaian itu, lebih tinggi dibanding kinerja 2009, dimana pendapatan hanya 393 miliar rupiah dan laba bersih 16 miliar rupiah.

Peningkatan pendapatan laba tersebut terjadi, menyusul telah dioperasikannya Dry Port, perseroan juga semakin ekspansif dengan menyiapkan belanja modal 300 miliar rupiah pada tahun ini untuk membangun berbagai proyek.

Menurut Maxi, dry port tersebut akan berguna untuk mengurangi tingkat kepadatan arus ekspor impor barang di Pelabuhan Tanjung Priok. Dengan peningkatan arus kelancaran pengiriman barang, hal itu dinilai akan menguntungkan bagi pemain industri, sehingga perputaran inventasi akan tertolong. (gus).


Tidak ada komentar: