Senin, 04 Oktober 2010

Sehat Paska Lebaran

Setelah berpuasa selama satu bulan, tubuh dan sistem pencernaan terbiasa dengan pola makan yang teratur. Namun, ketika hari raya tiba sering kali sulit membendung nafsu makan yang berlebihan terutama makanan manisan, daging dan santan yang menjadi menu utama saat hari Raya. Kondisi itu akan memicu munculnya berbagai penyakit akibat gangguan pencernaan sehingga ada baiknya berdiet untuk menjaga keseimbangan pola makan setelah berpuasa.



Muhammad Ali, DCN Ahli giji di Rumah Sakit Awal Bross Batam menjelaskan selama menjalani ibadah puasa 30 hari penuh di bulan Ramadhan, umat Islam melakukan diet yang sangat ketat karena tidak makan dan minum lebih dari 12 jam, oleh karenanya fungsi jaringan pencernaan di dalam tubuh melakukan adaptasi dengan pola makan tersebut.

Namun, ketika memasuki hari raya Idul Fitri atau lebaran, kebanyakan orang mulai mengonsumsi makanan secara berlebihan dan terutama makanan kue kue yang banyak mengandung manisan selain itu konsumsi daging meningkat,

Pada saat itu, kinerja jaringan pencernaan dipacu mengikuti pola makan yang berlebihan tersebut sehingga terjadi kejutan yang bisa mengganggu kerja jaringan pencernaan sehingga berbagai penyakit bisa dengan mudah menyerang tubuh.

Beberapa tipe penyakit yang biasa timbul paska lebaran pertama, penyakit kronis yang kambuh. Kambuhnya penyakit kronis itu disebabkan konsumsi berlebihan terhadap makanan manis, bersantan dan lemak yang merupakan musuh bagi banyak orang yang menderita penyakit kronis. Adapun penyakit kronis yang bisa mudah kambuh tersebut antara lain, hipertensi (tekanan darah tinggi), kolesterol tinggi, diabetes, asam urat, jantung dan stroke.

Kedua, Penyakit karena kelelahan dan kecapekan. Penyakit itu timbul akibat dari kegiatan mudik dan aktivitas berlebaran yang biasanya akan membuat orang kurang tidur dan kelelahan. Kondisi tersebut tidak diimbangi dengan pola makan yang sehat, maka penyakit-penyakit seperti ISPA (Inspeksi Saluran Pernapasan Atas), batuk, pilek dan radang tenggorokan akan mudah menyerang.

Ketiga, penyakit karena kurangnya kebersihan makanan. Tipe penyakit itu timbul pada suasana lebaran yang dipicu oleh kebiasaan dimana sampah makanan dan lalat berserakan. Bila kondisi itu tidak dapat diatasi dengan benar maka akan sangat mempengaruhi kesehatan, terutama yang berkaitan dengan sistem pencernaan.

Untuk menghindari munculnya penyakit paska lebaran itu, Ali menganjurkan masyarakat untuk memperhatikan empat hal.

Pertama, Diet seimbang, itu perlu dilakukan karena pada dasarnya, bukan hanya pola makan saja yang harus kita atur tapi menu makanan sehari-hari yang dikonsumsipun sebaiknya dijaga kandungan gizi dan nutrisinya.

Dijelaskan, diet dapat diartikan sebagai susunan makanan yang diatur sehingga mencukupi kebutuhan gizi yang diperlukan tubuh. Diet yang dilakukan seseorang bergantung pada kondisi tubuh dan aktivitas yang dilakukannya. Diet seimbang adalah susunan makanan yang mencukupi lima zat gizi penting, yaitu protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral. Kekurangan atau kelebihan salah satu dari unsur tersebut dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti kwarsiorkor atau obesitas.

Kedua, Sarapan Pagi. Menurutnya, banyak orang yang kurang memperhatikan sarapan pagi padahal itu sangat berguna untuk menunjang aktivitas kerja pada siang hari. Sarpan pagi, menurutnya diumpamakan seperti saat berbuka puasa. Kebutuhan tubuh akan glukosa setelah tidur malam hari akan tergantikan dengan mengonsumsi karbohidrat lengkap yang akan menghasilkan tenaga.

“Makanan yang sebaiknya dikonsumsi saat sarapan adalah jus buah, sup, sereal, dan jenis makanan yang berair karena dapat mengembalikan kandungan air dan mineral di dalam tubuh,” katanya kepada Koran Jakarta, Selasa (28/9).

Ketiga, Makan Siang, dijelaskan, pada siang hari, makanlah seperti ketika makan selepas shalat Tarawih dan disarankan untuk mengonsumsi sumber-sumber makanan yang mengandung lima zat penting, seperti karbohidrat yang bisa didapat dengan mengonsumsi nasi, roti, mie, atau umbi-umbian seperti kentang. Sumber protein dapat di peroleh dari ikan, ayam, daging, dan kacang-kacangan.

Sementara itu, sayuran dan buah-buahan merupakan sumber serat, vitamin, dan mineral. Untuk kebutuhan akan lemak, tubuh dapat memperolehnya dari minyak dan gula.

Menurutnya, apapun kombinasi menu dan jumlah makanan yang dipilih sebaiknya mampu mencukupi kebutuhan tubuh akan zat gizi dan nutrisi hingga sore hari, namun perlu diperhatikan variasi gizi yang terkandung dalam makanan tersebut dan sebaiknya diusahakan bisa memenuhi seluruh unsure gizi yang dibutuhkan manusia.

Keempat, makan malam. Menurut Ali, waktu makan malam diumpamakan seperti saat makan sahur. Pada dasarnya, makan malam adalah menyiapkan tubuh kita akan asupan gizi sebelum waktu tidur yang cukup panjang (antara 6-8 jam/hari). Karena itu, siapkan menu yang mengandung lima zat gizi penting, sambil tetap memperhatikan keseimbangan komposisi dan jumlahnya.

Asupan gizi yang cukup sebelum tidur sangat penting, karena saat kita beristirahat tubuh akan mengganti dan memperbaiki sel-sel yang rusak. Sebaiknya, hindari makanan yang terlalu banyak mengandung minyak dan gula, karena selain akan mengganggu keseimbangan menu diet Anda, juga dapat menyebabkan peningkatan berat badan.

“Penting untuk menjaga pola makan agar tetap teratur meskipun Bulan Ramadan telah berakhir dan walaupun banyak metode diet yang ditawarkan, yang paling penting adalah mengetahui dengan pasti kebutuhan zat gizi apa yang paling dibutuhkan tubuh, dan Mengonsumsi makanan kesehatan dalam bentuk suplemen juga dapat membantu menyeimbangkan kebutuhan zat gizi dalam tubuh,” katanya.

Olah Raga

Selain menjaga asupan gizi dan melakukan diet seimbang, Ali juga menyarankan untuk melakukan olah raga secara rutin. Menurutnya, olah raga bisa menyehatkan tubuh dan menghindarinya dari serangan penyakit.

Aktivitas olah raga mestinya disesuaikan dengan tingkat usia dan kesibukan dari individu, dan bagi individu yang memiliki banyak aktivitas bisa berolah raga yang tidak membutuhkan waktu lama misalnya jogging, pemanasan di rumah atau berenang.

Olah raga memiliki banyak manfaat antara lain, Menurunkan lemak. Kadar lemak dalam tubuh harus seimbang dan tidak boleh berlebihan karena proporsi lemak yang terlalu tinggi dalam tubuhakan memicu berbagai penyakit seperti kanker, penyakit jantung, diabetes, dan obesitas.

Olah raga juga bermanfaat untuk meningkatkan otot dan otot yang kuat akan membantu aktivitas sehari hari. Selain itu olah raga juga bisa meningkatkan kesehatan pembuluh darah dan menghindari kenaikan berat badan jangka panjang serta menjaga kesehatan psikologis. (gus).

Tidak ada komentar: