Minggu, 03 Oktober 2010

Ribuan Pencari Kerja Masuk Batam

BATAM – Pemerintah Kota Batam memperketat penjagaan di pelabuhan laut dan udara dengan mewajibkan pengunjung menunjukan KTP (Kartu Tanda Penduduk) Batam, guna membendung masuknya ribuan pendatang baru dari berbagai daerah yang akan mencari kerja dengan memanfaatkan arus balik lebaran ini.



Wakil Pengendali pelabuhan Domestik Sekupang Batam, Imran Suryadi mengatakan ribuan orang akan menggunakan pelabuhan sekupang pada arus balik lebaran ini. Pada hari senin (23/9) saja sekitar 5.000 orang yang pulang ke Batam, dan jumlah itu akan terus meningkat selama satu pekan kedepan.

Diantara ribuan warga yang akan pulang ke Batam tersebut banyak diantaranya merupakan pendatang baru dari berbagai daerah di Indonesia yang akan mencari kerja di Batam.

Untuk itu, Pemerintah Kota Batam telah mengetatkan penjagaan dengan mewajibkan kepada setiap pendatang untuk menunjukan KTP Batam. Jika pendatang tersebut tidak memiliki KTP Batam akan diberi kartu kunjungan sementara yang hanya berlaku sementara dan jika waktu kunjungan habis maka pendatang tersebut harus meninggalkan Batam atau bisa memperpanjang kembali kartu kunjungan dengan membayar denda.

Menurut Imran, membludaknya pendatang baru ke Batam setelah lebaran sudah terjadi setiap tahunnya disebabkan banyak warga Batam yang pulang ke kampung dan saat balik ke Batam membawa saudara dan temannya untuk bekerja di Batam.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Batam Rudy Sakyakirti mengatakan, Kota Batam memang menjadi salah satu pilihan bagi masyrakat Indonesia untuk mencari kerja disebabkan tersedia lapangan kerja.

Namun, bagi pendatang baru yang tidak memiliki keahlian dan pendidikan minimal SLTA harus berhati hati ke Batam karena lapangan kerja yang tersedia hanya untuk orang yang punya keahlian dan pendidikan.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Batam Nada Faza Soraya mengatakan, Kota Batam memang menyediakan banyak lapangan kerja namun hanya untuk orang yang punya pendidikan dan keahlian. Jika tidak memiliki hal tersebut lebih baik berpikir dua kali untuk datang ke Batam.

“Jika tidak memiliki pendidikan dan keahlian, lebih baik berpikir dua kali untuk datang ke Batam,” katanya, Selasa (14/9).

Menurutnya saat ini, kebutuhan tenaga kerja sangat diperlukan untuk industri galangan kapal seiring maraknya order yang diterima perusahaan galangan kapal di Batam. Namun, para pencari kerja khususnya yang hanya punya pendidikan SLTA tidak bisa berharap gaji yang terlalu tinggi, sebab gaji yang diterima pekerja di industri tersebut setingkat operator sekitar 7.000-10.000 rupiah per jam. Sehingga jika, satu hari bekerja selama delapan jam maka gaji yang diterima per bulan sekitar 1.700.000,- sampai 2.500.000,-. Untuk pekerja dengan tingkat supervisor gaji yang diterimanya lebih dari 2.500.000,- per bulan.

Batam juga, kata dia saat ini membutuhkan pekerja di industri perakitan elektronik, garmen dan manufacturing lainnya.

Beberapa perusahaan yang diperkirakan akan merekrut ribuan tenaga kerja di Batam antara lain, perusahaan elektronik PT Satnusa Persada Tbk dan PT Epson, Puluhan perusahaan Shipyard di Tanjung Uncang, Mc Dermoct, Dry Dock World dan puluhan perusahaan elektronik yang berlokasi di Kawasan Industri Batamindo, Panbil dan La Trade.

Selain itu, puluhan hotel dan resort di Batam juga saat ini membutuhkan ratusan tenaga kerja seperti resort Indah Puri, Hotel Vista dan sejumlah resort yang ada di kawasan Nongsa. (gus).

Tidak ada komentar: